Anda di halaman 1dari 25

Zoonosis Bakterial

Kelompok : 1
Dosen Pengampu : drh. Ismail, M.Si
ANGGOTA KELOMPOK 1:
- GHALI FATHAN ALGIFARY (1902101010002)
- M. YOGRI BHAGASKORO (2002101010001)
- BIMA NUGRAHA (2002101010022)
- ZAID BAGUS WITONO (2002101010207)
- FARHAN RIYADHI (2102101010045)
- KURNIA HADI (2102101010145)
- MUHAMMAD RIZKY PRADES
(2102101010148)
PENGERTIAN
Zoonosis adalah penyakit infeksi yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Infeksi bisa disebabkan oleh mikroorganisme penyebab penyakit (patogen),
seperti bakteri, virus, atau parasit. Patogen yang berasal dari hewan dapat
berpindah dan berkembang di dalam tubuh manusia setelah melalui serangkaian
mutasi genetik. Hal ini memungkinkan organisme tersebut dapat menginfeksi dan
menyebabkan penyakit menular di antara manusia. Perubahan lingkungan hidup
yang dipengaruhi aktivitas manusia, seperti industri perkebunan, penebangan
hutan, perburuan, dan peternakan hewan, semakin mendekatkan interaksi hewan
liar dengan manusia. Hal tersebut dapat meningkatkan potensi penyebaran
organisme penyebab penyakit dari hewan ke manusia.
CONTOH PENYAKIT

01 02
Anthrax Compylobacteriosis
01
Anthrax
ETIOLOGI
Antraks merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri
Bacillus anthracis dan termasuk salah satu penyakit zoonosis. Penyakit antraks
kebanyakan menyerang mamalia dan beberapa spesies burung, terutama
herbivora. Hewan ternak yang sering terkontaminasi yaitu sapi, kerbau,
kambing, domba dan babi. Antraks disebut juga Radang Lympha, Malignant
Pustule, Malignant edema, Woolsorter disease, Rag pickers disease, Charbon.
Penyakit antraks dapat menginfeksi dari hewan ke manusia melalui kontak
dengan lesi, ingesti/makan daging hewan terkontaminasi dan inhalasi dari spora
B.anthraci.
TRANSMISI
Penularan penyakit antraks ke manusia dapat terjadi melalui produk hasil olahan
ternak yang sudah terinfeksi bakteri antaraks seperti wol, kulit dan olahan lainnya.
Transmisi penularan antaraks pada manusia berdasarkan tipe:
- Antraks tipe pencernaan masuk melalaui makanan yang mengandung spora.
- Tipe pulmonal melalai udara yang membawa spora
- Tipe meningitis masuk melalui aliran darah dan menginfeksi memberan meningens
- Penularan antraks ke hewan khususnya karnivora dapat tertular akibat memakan
hewan yang mengandung bakteri antaraks
PENYEBAB
Gejala klinis antraks pada hewan diawali dengan suhu tubuh tinggi
sekitar 41-42 °C, kehilangan nafsu makan yang mengarah kepada
terhentinya produksi susu pada sapi perah, edema di sekitar leher, hidung,
kepala dan scrotum, selain itu hewan terlihat sempoyongan, gemetar dan
kemudian mati. Hewan yang lemah biasanya mati dalam waktu 1 - 3 hari.
Pada babi dan kuda umumnya lebih tahan, gejala penyakit berjalan secara
kronis dan menyebabkan pembengkakan pada daerah tenggorokan.
PATOGEN
Antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yaitu bakteri berbentuk batang,
dengan ujung berbentuk persegi dan sudutsudut yang tampak jelas, tersusun berderet
sehingga tampak seperti ruas-ruas bambu. Bakteri ini merupakan bakteri gram positif
yang mempunyai ukuran 1-1,2 um X 3-5 um serta dapat membentuk spora, non motil
dan kapsul.1,6,7 Kapsul dan toksin merupakan dua factor virulen penting yang dimiliki
oleh bakteri Bacillus anthracis. Toksin bakteri akan merusak sel tubuh jika telah berada
di dalamnya. Toksin ini terdiri dari: Protective antigen (PA)/Antigen pelindung; Edema
factor (EF)/Faktor edema dan Lethal factor (LF)/Faktor letal. Kapsul akan menyebabkan
gangguan pada proses fagositosis sedangkan exotoksin komplex berhubungan dengan
gejala yang ditimbulkan. Protective Antigen akan mengikat receptor yang selanjutnya
diikuti masuknya Lethal Factor dan Edema Factor ke dalam sel. Sinergi antara PA
dengan EF akan menyebabkan edema sedangkan sinergi antara PA dengan LF akan
menyebabkan kematian.
DIAGNOSA
Diagnosis klinis
Antraks pada hewan dapat ditemukan dalam bentuk perakut, akut, subakut sampai
dengan kronis. Untuk ruminansia biasanya berbentuk perakut dan akut ; kuda biasanya
berbentuk akut ; sedangkan anjing, kucing dan babi biasanya berbentuk subakut sampai
dengan kronis . Gejala penyakit pada bentuk perakut berupa demarn tinggi (42 ° C),
gemetar, susah bernafas, kongesti mukosa, konvulsi, kolaps dan mati . Darah yang keluar
dari lubang kumlah (anus, hidung, mulut atau vulva) berwarna gelap dan sukar membeku.
Bentuk akut biasanya menunjukan gejala depresi, anoreksia, demam, nafas cepat,
peningkatan denyut nadi, kongesti membran mukosa . Pada kuda terjadi enteritis, kolik,
demam tinggi, depresi dan kematian terjadi dalam waktu 48 - 96 jam . Sedangkan pada
bentuk subakut sampai dengan kronis, terlihat adanya pembengkakan pada
lymphoglandula pharyngeal karena kumnn antraks terlokalisasi didaerah itu (OIE, 2000) .
Di Indonesia, kejadian antraks biasanya perakut, yaitu : demam tinggi, gemetar, kejang-
kejang, konvulsi, kolaps dan mati
DIAGNOSA
Diagnosis laboratorium
Ada beberapa jenis pemeriksaan laboratorium pada penderita infeksi
antrax antara lain:
1. Isolasi agen penyebab
2. Uji serologis, pemeriksaan dapat dilakukan dengan Uji Ascoli dan Enzyme
Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
3. Molekuler
DIAGNOSA
BANDING
Anthrax harus dibedakan dengan penyakit yang non infeksius seperti gigitan serangga,
ulcer, erysipelas, plague, ulceroglandular tularemia, infeksi klostridial, penyakit risketsia, orf dan
lain sebagainya. Anthrax harus dibedakan dari kematian yang mendadak oleh sebab lain. Pada
sapi dan babi, terutama sekali oleh pasteurellosis yang disertai gambaran pembengkakan pada
leher. Pada sapi dan domba infeksi dengan Clostridia dapat menyebabkan kematian mendadak.
Pada sapi perlu diperhatikan pula penyakit-penyakit leptospirosis akut, anaplasmosis, bacillary
hemoglobinuria dan keracunan-keracunan oleh tanaman, timah atau fosfor yang akut. Pada kuda,
anemia infectiosa yang akut, purpura hemorrhagica, macam-macam kolik, keracunan timah, dan
sunstroke, mempunyai gejala-gejala serupa dengan Anthrax. Selain itu pada kuda dapat
dikacaukan dengan surra, terutama jika dilihat dari timbulnya busung. Pada babi, hog cholera
akut, malignant oedema bentuk pharyngeal mempunyai gejala-gejala serupa dengan Anthrax.
Pada sapi dan kerbau dapat dikacaukan dengan keracunan, radang otak, penyakit pencernaan
bentuk jahat AE, SE, surra, pirosplasmosis akut, rinderpest, dan penyakit Jembrana.
PENCEGAHAN
Pencegahan penyakit Anthrax dapat dilakukan sebagai berikut:

(1). Bagi daerah bebas Anthrax, tindakan pencegahan didasarkan kepada peraturan yang ketat
dalam pengawasan pemasukan hewan ke daerah tersebut.

(2). Bagi daerah endemik/enzootik, untuk pencegahan penyakit dilakukan vaksinasi sesuai
anjuran diikuti monitoring ketat.

(3). Untuk hewan tersangka sakit dapat dipilih perlakuan, yaitu penyuntikan antibiotik atau
kemoterapeutik, penyuntikan serum, penyuntikan serum kombinasi dengan antibiotik atau
kemoterapeutik. Dua minggu kemudian disusul dengan vaksinasi.
PENGOBATAN
Pengobatan tidak hanya terhadap hewan sakit tetapi juga hewan tersangka atau diduga menderita Anthrax.
Dilakukan penyuntikan antibiotika secara intra muskuler (IM) selama 4-5 hari berturut-turut dengan Penicilline
atau Oxytetracycline atau derivatnya. Anthrax pada hewan ternak sangat menular dan fatal, maka pada
prinsipnya pengendalian penyakit didasarkan kepada pengobatan seawal mungkin disertai pengendalian yang
ketat. Untuk pengobatan (kuratif) pada hewan sakit diberikan suntikan serum dengan dosis 100-150 ml untuk
hewan besar dan 50-100 ml untuk hewan kecil. Penyuntikan serum homolog sebaiknya secara intra venous (IV)
atau subkutan (SC) bila sulit, sedangkan yang heterolog secara SC. Jika diperlukan penyuntikan dapat diulangi
secukupnya. Lebih dini dipakai serum setelah timbul gejala sakit, maka lebih besar kemungkinan diperoleh hasil
yang baik. Hewan yang tersangka sakit atau sekandang/ segerombolan dengan si sakit diberi suntikan
pencegahan dengan serum sebanyak 30-50 ml untuk ternak besar dan 10- 15 ml untuk ternak kecil. Kekebalan
pasif timbul seketika dan berlangsung tidak lebih dari 2-3 minggu.
02
Compylobacteriosis
ETIOLOGI
Campylobacteriosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri bergenus Campylobacter terutama spesies Campylobacter jejuni (C.
jejuni). Insiden Campylobacteriosis yang disebabkan oleh C. Jenjuni menjadi
perhatian, karena adanya peningkatan kasus tiap tahun. Gejala yang muncul
ketika terinfeksi C. jejuni diantaranya diare yang pada beberapa kasus sampai
berdarah, sakit pada bagian perut, demam, mual dan muntah. Gejala-gejala
tersebut biasanya mulai terlihat dalam 2-5 hari setelah proses infeksi, namun
banyak kasus infeksi pada manusia dan hewan tidak menunjukkan adanya
gejala.
TRANSMISI
Faktor transmisi dan ketahanan tubuh menjadi faktor yang mempengaruhi infeksi C. Jejuni.
Sebagian besar kasus Campylobacteriosis pada manusia bersifat sporadik. Transmisi bakteri ini
biasanya disebabkan oleh konsumsi raw milk, air minum, memakan daging unggas dan daging
ternak yang kurang matang atau kontak langsung dengan anjing atau kucing yang terkena diare.
Jumlah bakteri yang masuk ke dalam tubuh manusia yang dapat menimbulkan infeksi berkisar antara
500 - 10.000 sel bakteri. Dosis infeksi pada anak-anak lebih rendah daripada orang dewasa.
- Compylobakteriosis dapat menular kemanusia melalui daging yg terkontaminasi yg terutama adalah
daging ayam.
- Dari lalat atau jenis insekta lainnya
- Daging yang terkontaminasi feses ayam
- Daging mentah atau daging tampa pemasakan sempurna
- Kontak langsung dengan anjing dan kucing yang mengalami diare
PATOGEN
Patogenisitas C. jejuni meliputi kemotaksis dan motilitas flagela yang
berperan dalam proses penempelan dan kolonisasi di dinding epitel usus.
Faktor patogenisitas lain dari C. Jenjuni yaitu adhesi, produksi toksin,
invasi dan mekanisme virulensi lainnya. Motilitas tidak hanya dibutuhkan
untuk mencapai situs penempelan tetapi juga dibutuhkan untuk penetrasi
ke dalam sel-sel usus. Pelekatan C. jejuni ke permukaan epitel merupakan
hal yang penting untuk kolonisasi dan berperan meningkatkan konsentrasi
lokal produk sekresi bakteri. Setelah terjadi kolonisasi, invasi diikuti
dengan penempelan yang disertai dengan penetrasi ke dalam sel dan
diakhiri dengan produksi toksin sebagai faktor yang penting untuk
patogenesis.
MORTALITAS
Compylobakter dapat menyebabkan luka jaringan usus baik jejenum, ilium
maupun kolon, ini dapat menyebabkan luka jaringan karena menginvasi dan
merusak sel epitel. usia yang rentan adalah usia dibawah 15 tahun dan terutama
usia 3 tahun dan tingkat mortalitasnya tergantung tingkat keparahan suatu
penyakit (Tjampakasari dan Kusmaryeni, 2021).
DIAGNOSIS
Infeksi Campylobacter didiagnosis ketika tes laboratorium mendeteksi bakteri Campylobacter
dalam tinja (kotoran), jaringan tubuh, atau cairan. Tes tersebut dapat berupa kultur yang mengisolasi
bakteri atau tes diagnostik cepat yang mendeteksi materi genetik bakteri. Diagnosis juga dapat
ditegakkan dengan pemeriksaan langsung sampel tinja menggunakan mikroskop kontras atau pewarnaan
Gram, di mana organisme Campylobacter diidentifikasi dengan penampilan khasnya sebagai basil gram
negatif berbentuk koma atau spiral.
Pemeriksaan langsung ini memberikan diagnosis dugaan yang cepat, tetapi hanya dapat
dikonfirmasi dengan kultur tinja. Hanya sebagian kecil orang yang menderita infeksi Campylobacter
baik datang untuk perawatan medis dan telah dikonfirmasi infeksinya dengan kultur. Dalam studi satu
wabah Campylobacter , hanya 5,4% dari kasus wabah yang mengunjungi dokter. Banyak orang
mengirimkan sampel untuk kultur setelah mereka mulai menggunakan antibiotik, yang mungkin
membuat laboratorium lebih sulit untuk menumbuhkan Campylobacter . Kultur darah sering tidak
dilakukan dan, dalam banyak kasus, aliran darah tidak terinfeksi.
PENCEGAHAN
1. Banyak media yang telah dikembangkan untuk isolasi bakteri C. jejuni dengan tingkat keberhasilan yang
beragam. Salah satu media yang diketahui mempunyai tingkat keberhasilan yang cukup tinggi untuk
isolasi bakteri tersebut adalah media selektif Preston. Media ini dipilih karena cocok untuk isolasi dari
semua tipe spesimen baik dari manusia, mamalia, ayam dan juga dari lingkungan.
2. Upaya pencegahan kejadian Campylobacteriosis pada manusia dapat dimulai salah satunya dengan
pengungkapan dan penanganan pada tingkat sumber ternak.
3. Langkah yang paling penting dan dapat diandalkan untuk mencegah infeksi Campylobacter adalah
memasak semua produk unggas dengan benar Seperti :

 Pastikan bahwa bagian paling tebal dari burung (pusat dada) mencapai 84'C atau lebih tinggi.
Disarankan bahwa suhu mencapai 69'Csetidaknya untuk bahan pengisi dan 74'C untuk produk daging
ayamgiling, sedangkan untuk paha dan sayap dimasak hingga lemaknya keluar.

 Pertimbangkan untuk menggunakan makanan iradiasi dalam dosis yangdisetujui telah ditunjukkan
untuk menghancurkan sedikitnya 99,9% dari patogen bawaan makanan yang umum
termasukCampylobacter, yangberhubungan dengan daging, unggas, dan kontaminasi sekunder
produk segar.
PENGOBATAN

Golongan obat yang dapat diberi adalah golongan


antibiotik akan tetapi bakteri ini sudah resisten
dengan berbagai antibiotik kecuali erythromycin dan
azythromicin.
DAFTAR PUSTAKA
Adji, R. S. dan Natalia, L. (2006). Pengendalian penyakit antraks : diagnosis, vaksinasi dan investigasi. Wartazoa,
16(4) : 198-205.
Angeliya, L. dan Kurdiwa, R. R. (2013). Identifikasi campylobacter jejuni dan metode polymerase chain reaction
indentification of campylobacter jejuni using polymerase chain reaction method. Jurnal Sain Veteriner, 31(2) :
186-191.
Clarasinta, C. dan Soleha, T. U. (2017). Penyakit antraks : ancaman untuk petani dan peternak. Majority, 7 (1) :
158-163.
Diarmita, I. K. (2016). Pedoman Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular (PHM) : Seri
Penyakit Anthrax. Kementerian Pertanian Republik Indonesia Direktprat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan, Jakarta.
Tjampakasari, C. R., & Kusmaryeni, S. (2021). Diagnosis, patogenesitas dan pemeriksaan Campylobacter
jejuni. EKOTONIA: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi Dan Mikrobiologi, 6(1), 1-11.
http://jlppi.or.id/berita-194-campylobacter-sebagai-patogen-foodborne-disease.html#:~:text=Campylobacteriosis%
20adalah%20penyakit%20zoonosis%20yang,peliharaan%20termasuk%20kucing%20dan%20anjing
.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai