Anda di halaman 1dari 7

Co-Asistensi Bidang Penyakit Dalam

Tugas 3

VIKA HASRUNI
C024202019

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDIN MAKASSAR
2021
PROGRAM VAKSIN KUCING

Umur Jenis Vaksinasi Merek


6- 8 minggu Feline parvovirus Felocell P

8 minggu Feline Immunodeficiency Virus Fel-O-Vax FIV

14 Minggu Rabies Rabisin

1 tahun Panleukopenia, Rhinotraechitis, Calicivirus, Rabies Felocell 4 + Defensor


3

PROGRAM VAKSIN ANJING


Umur Jenis Vaksinasi Merek

6-8 minggu Parvovirus Eurican 4

8-10 minggu Parvo, Distemper, Hepatitis, Parainfluenza Eurican 4

12 - 14 minggu Parvo, Distemper, Hepatitis, Parainfluenza, Eurican 6


Leptospira

20 minggu Parvo, Distemper, Hepatitis, Parainfluenza, Eurican 7


Leptospira, Rabies

1. Mengapa vaksin kucing pertama diberikan pada umur 8-10 minggu?


Karena anak kucing mendapatkan perlindungan berupa antibodi maternal dari induknya
saat menyusui. Antibodi hanya bertahan hingga berumur 14-16 minggu. Setelah itu, kucing
tidak memiliki pertahanan akan virus dan bakteri, sehingga sangat rentan terkena penyakit.
Mulai umur 6-8 minggu, anak kucing dapat membentuk antibodi sendiri. Saat inilah vaksin
digunakan untuk membangun kekebalan akan virus dan bakteri berbahaya di sekitar mereka

Referensi : Shojai, Army D. 2001. The First Aid Companion for Dogs and Cats. United
States of America: Rodale.

2. Apa tujuan hewan vaksinasi dan pengulangan vaksinasi?


Dalam dunia kedokteran hewan, konsep “herd immunity” merupakan salah satu tujuan
penting dari vaksinasi pada hewan peliharaan, tidak hanya untuk melindungi individu
(manusia) tetapi juga mengurangi jumlah hewan yang rentan dalam populasi secara
regional terinfeksi penyakit .

Referensi :
Bohm M, Thompson H, Weir A. 2004. Serum antibody titres to canine parvovirus,
adenovirus and distemper virus in dogs in the UK which had not been vaccinated for
at least three years. Veterinary Record 154, 457-463.

3. Jenis vaksin diatas manakah yang termaksud dalam vaksin aktif /inaktif/modified kill life?

Vaksin dapat bersifat “Infeksius” dan “non-infeksius” di alam. Sebagian besar vaksin
infeksius yang digunakan pada anjing dan kucing mengandung organisme yang dilemahkan
untuk mengurangi virulensi. Vaksin aktif adalah vaksin yang digunakan mencegah penyakit
menular. Sedangkan, vaksin inaktif atau vaksin modified kill life, pathogen untuk suatu
penyakit terkandung di dalam vaksin tetapi tidak lagi hidup. Vaksin yang masih hidup yang
dimodifikasi, mengandung organisme hidup yang telah diubah untuk mengurangi virulensi
pathogen penyebab penyakit. Misalnya, Canine Parvovirus Type-2 (CPV-2) Vaccines
memiliki 2 tipe yaitu modified live virus (MLV) vaccines, dan Innactivated (Killed)
Vaccines; Feline Calicivirus (FCV) Vaccines; Feline Herpesvirus (FHV-1) Vaccines;
Rabies Vaccines.

Referensi
Day MJ, Horzinek MC, Schultz RD, & Squires RA. 2016. WSAVA Guidelines for the
vaccination of dogs and cats. The Journal of small animal practice, 57(1).

4. Mengapa jenis vaksin tersebut yang diberikan pada anjing?


Karena Vaksin itu merupakan vaksin inti yang direkomendasikan untuk semua anak anjing
dan anjing dengan riwayat vaksinasi yang tidak diketahui. Penyakit yang terlibat memiliki
morbiditas dan mortalitas yang signifikan dan didistribusikan secara luas, dan secara
umum, vaksinasi menghasilkan perlindungan yang relatif baik dari penyakit. Ini termasuk
vaksin untuk Canine Parvovirus (CPV), Canine Distemper Virus (CDV), Canine
Adenovirus (CAV), dan rabies. Selain itu, vaksin leptospirosis sekarang direkomendasikan
sebagai vaksin inti untuk anjing di California karena penyakit ini berpotensi terjadi pada
anjing mana pun (bahkan di lingkungan perkotaan), dapat mengancam jiwa, dan vaksin
tersebut dianggap aman dan manjur.

Referensi
Day MJ, Horzinek MC, Schultz RD, & Squires RA. 2016. WSAVA Guidelines for the
vaccination of dogs and cats. The Journal of small animal practice, 57(1).
Umur Jenis Obat Cacing Target Agen Parasit
4 minggu Albendazole Capillaria aerophilia, Paragonimus
kellicotti, Aelurostrongylus
abstrusus, Filaroides spp., Dan
Oslerus osleri.

3 minggu Pyrantel pamoate Nematoda usus.

3 minggu ke atas Febantel Toxocara cati

3 minggu ke atas Praziquantel Cestoda

1. Agen endoparasit (gambar telur) yang sering menyerang kucing

Cystoisospora spp Toxocara spp Ancylostomideo Giardia intestinalis


egg cysts

2. Agen ektoparasit yang sering menyerang kucing, sebutkan minimal 2


Kutu: Pulex spp dan Felicola subrostratus Pinjal: Xenopsylla cheopis dan
Tungau: Otodectes cynotis dan Cheyletiella Ctenocephalides felis
blakei Caplak: Ixodes scapularis dan Rhipicephalus
sanguineus

3. Agen endoparasit (gambar telur) yang sering menyerang anjing

Toxocara canis Capillaria Ancylostoma Toxocaris


aerophila canis leonina

4. Agen ektoparasit yang sering menyerang Anjing, sebutkan minimal 2


Kutu: Ligognathus Setosus dan Trichodectes Pinjal: Ctenocephalides canis dan Echinopaga
canis Caplak: Rhipicephalus sanguineus dan
Tungau: Sarcoptes, Otodectes dan Demodex Hyalomma sp

5. Mengapa pemberian obat cacing diberikan dengan selang waktu tiap 3 bulan?

Karena beberapa obat cacing hanya bekerja untuk membunuh cacing dewasa . maka, perlu
dilakukan pengulangan untuk membunuh telur cacing yang dalam siklusnya pada waktu kurang
lebih 3 bulan akan menetas menjadi cacing dewasa.

13
6. Sebutkan penyakit parasite yang menyerang anjing dan kucing?
• Ektoparasit: Ctenocephalides Felis (Cat Flea), Ctenocephalides Canis (Dog Flea), Otodextes
Cynotis (Ear Mite), Cheyletiella Blakei, Notoedres Cati (Feline Scabies), Sarcoptes Scabiei
(Canine Scabies), Demodex Cati and Demodex Gatoi (Cigarette Mites),Trombicula Autumnalis
(Harvest Mite, Chiggers)
• Endoparasit:Roundworms or Ascarids, Tapeworms, Ancylostoma Tubaeforme, Trichuris Serrate,
Aleurostrongylus Abstrusus (Lungworm).

Referensi
Schmeltzer, Linda E dan G. D. Norsworthy. 2012. Nursing the Feline Patient . Wiley Black Well:

14
JAMUR

1. Sebutkan Agen Jamur yang Sering Menyerang Kucing


Microsporum canis, Trychophyton mentagrophytes dan Microsporum gypseum sering
menyebabkan kucing mengalami dermatitis.

ReferensI
Indarjulianto, Soedarmanto., Yanuartono, Sitarina Widyarini, Slamet Raharjo, Hary
Purnamaningsih, Alfarisa Nururrozi, Nurman Haribowo, dan Hizriah Alief
Jainudin. 2017. Infeksi Microsporum canis pada Kucing Penderita Dermatitis.
Jurnal Veteriner. 18(2) : 207-210.

2. Agen Jamur yang sering menginfeksi kucing

Microsporum canis Microspo-rum Trichophyton


gypseum

3. Obat yang Dapat digunakan untuk menangani Jamur dan Jelaskam Mekanisme Kerja Obat,
berapa lama dikonsumsi, dan tuliskan frekuensi obat (minimal 2 jenis Obat)?
• Enilconazole. Cara kerjanya yakni menghambat sintesis membran (ergosterol) pada
jamur dan melemahkan dinding sel. Ini sangat aktif melawan dermatofita.
Penggunaannya secara topikal yakni setiap 3-4 hari selama 2-3 minggu.
• Fluconazole. Cara kerjanya yakni menghambat sintesis ergosterol dalam membran sel
jamur dan memiliki aktivitas melawan dermatofita, jamur sistemik, dan khamir,
termasuk Candida, Coccidioides, dan Cryptococcus spp. Fluconazole diharapkan
dikonsumsi selama 14 hari selama obat benar-benar bekerja. Frekuensi obat yang
dikonsumsi tergantung dari berat badan hewan dan miligram tablet yang digunakan

Referensi
Papich, Mark. G. 2011. Veterinary Drugs. Elsevier: Missouri.
BAKTERI
1. Sebutkan flora Normal bakteri kulit yang ada pada Kucing
Staphylococcus intermedius dan Staphylococcus aureus.

Referensi
May, Elizabeth R. 2006. Bacterial Skin Diseases: Current Thoughts on Pathogenesis and
Management. Vet Clin Small Anim. 36(1): 185-202.

2. Sebutkan flora Normal bakteri kulit yang ada pada Anjing

Demodex canis, Staphylococcus intermedius dan Staphylococcus aureus.

Referensi
May, Elizabeth R. 2006. Bacterial Skin Diseases: Current Thoughts on Pathogenesis and
Management. Vet Clin Small Anim. 36(1): 185-202.

3. Jelaskan perbedaan antara antibiotik dan antimikroba?


Antibiotik adalah zat molekul rendah yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang pada
konsentrasi rendah menghambat atau membunuh mikroorganisme lain. Antimikroba adalah
zat alami, semisintetik atau sintetik yang membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme tetapi menyebabkan sedikit atau tidak ada kerusakan pada inang. Semua
antibiotik adalah antimikroba, tetapi tidak semua antimikroba adalah antibiotik.

Referensi
Novo, A., Sandra Andre, Paula Viana, Olga C. Nunes, dan Ce´lia M. Manaia. 2013.
Antibiotic resistance, antimicrobial residues and bacterial community composition
in urban wastewater. Water Research. 47(5), 1875–1887.

NB : setiap jawaban yang dicantumkan dilampirkan beserta referensi dan


jurnal/ilmiah yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai