Klasifikasi Pinjal
Pinjal adalah insekta yang termasuk ordo Siphonaphtera. Nama tersebut
berarti bahwa mereka makan dengan menyifon (menghisap) darah. Pinjal dibagi 6
genus yaitu Genus Ctenocephalides, Genus Echidnophaga, Genus Pulex, Genus
Nosopsyllus fasciatus, Genus Xenopsylla Cheopis, dan Genus Tungau. Namun pada
kesempatan ini hanya akan membahas tentang genus Genus Xenopsylla Cheopis
yang merupakan vector dari bakteri Pasteurella Pestis.
C. Genus Xenopsylla
Xenopsylla cheopis adalah pinjal tikus tropis. Pada tikus pinjal ini lebih umum
daripada Nosopsyllus fasciatus di Negara tropis dan banyak menyerang orang. Pinjal
ini sangat penting karena menularkan penyakit plague/pes (disebabkan bakteri
Pasteurella pestis) dari tikus kepada manusia. Bakteri tersebut berkembang biak di
dalam proventikulus pinjal sampai dapat memenuhinya. Kemudian bila pinjal
terinfeksi bakteri ini dan pinjal menggigit korban lain, pinjal tersebut tidak dapat
menghisap darah tetapi memuntahkan bakteri ke dalam luka. Pinjal ini juga
menularkan thyphus endemic (disebabkan oleh Rickettsia typhi) dari tikus kepada
manusia. Xenopsylla cheopis merupakan pinjal kosmopolitan atau synathropic
murine rodent yang mempunyai ciri-ciri:
a. pedikel panjang,
b. bulu antepidigidal panjang dan kaku
c. Receptakel seminalis besar
d. berkitin dengan sudut ekor meruncig.
Xenopsylla cheopis yang makan pada inangnya bisa hidup selama 38 hari dan tanpa
makan tetapi tinggal pada lingkungan yang lembab dan dapat hidup selama 100 hari
(Soviana, )
gb. Penderita infeksi Bubonic Plague gb. Pinjal yang terinfeksi Yersinia pestis
Jenis Penyakit Pes
Ada beberapa jenis penyakit Pes yaitu sebagai berikut:
1. Pes Kelenjar (Bubonic Plague)
Kelenjar yang bengkak terisi bakteri yang tumbuh di kelenjar limfe, terutama pada
bagian ketiak dan selangkangan. Bentuk ini biasaanya ditularkan pada manusia oleh
pinjal yang terinfeksi. Bentuk ini menyebabkan kematian sekitar 50 % dari jumlah
seluruh kasus, dan paling sering ditemukan.
2. Pes Paru-Paru (Pneumonic Plague)
Tipe ini adalah bentuk kedua yang menyerang paru-paru. Penyakit ini sangat tinggi
tingkat penularannya. Basil Pes menyebar dari satu orang ke orang yang lain dalam
bentuk droplet melalui air ludah, batuk, dan bersin orang yang memiliki penyakit Pes.
Masa inkubasi penyakit pes adalah 1-3 hari yang dicirikan oleh pneumonia dengan
gejala demam tinggi, batuk-batuk, kotoran yang berdarah, susah bernafas/sesak nafas,
dan kedinginan. Untuk jenis pes in angka kematian diatas 50-90%. Namun dengan
adanya pengobatan, mortalitas hanya terjadi sekitar 5-10%.
3. Pes Aliran Darah (Septicaecenic Plague)
Penyakit pes berkembang dengan cepat dan bakteri dapat menginvasi darah,
menghasilkan sakit yang serius yang disebut Septicemia Plagus (kehilangan darah
karena pes).
Infeksi dapat mengakibatkan kematian bila tidak diobati dengan antibiotic.
Penyakit ini berkembang mulai dari infeksi saluran darah dan kemudian menginfeksi
paru-paru. Aliran darah dimasuki basil- basil Pes, menyebabkan kematian sebelum
salah satu dari kedua tipe diatas bisa berkembang.
Pengobatan Pes
a. Untuk orang yang terpapar pes, hendaknya diberikan obat:
1) Tetracycline 4x250 mg biberikan selama 5 hari berturut-turut atau.
2) Cholamphenicol 4x250 mg diberikan selama 5 hari berturut-turut.
b. Untuk Penderita Pes
Streptomycine dengan dosis 3 gram/hari (IM) selama 2 hari berturut-turut,kemudian
dosis dikurangi menjadi 2 garam/hari selama 5 hari berturut-turut.Setelah panas
hilang dilanjutkan dengan pemberian :
1) Tetracycline 4-6 gram/hari selama 2 hari berturut-turut,kemudian dosis diturunkan
menjadi 2 gram/hari selama 5 hari berturut-turut atau
2) Chlomphenicol 6-8 gram/hari selama 5 hari berturut –turut, kemudian dosis
diturunkan menjadi 2 gram/hari selama 5 hari berturut-turut.
3) Kloramfenikol sangat efektif jika digunakan sehari setelah muncul gejala dari
penyakir Pes.
oleh:
1. Jenika Romian Hutauruk (121 000 294)
2. Maria Liliana (121 000 274)
3. Cahaya Rumapea (121 000 296)
4. Romichael (121 000 283)
5. Bonic Suranta (121 000 320)
6. Abdul Munthe (111 000 119)
Dosen: