Aspek Kesehatan
Tikus merupakan jembatan penularan penyakit dari hewan ke hewan maupun ke
manusia. Berbagai jenis ektoparasit dikenal sebagai vektor zoonosis yang berakibat fatal bagi
manusia. Contoh-contoh penyakit yang dapat ditularkan oleh ektoparasit tikus antara lain pes,
murine typhus, Q fever, dan sebagainya.
a. Infeksi Hantavirus
b. Rickettsiosis
Rickettsiosis atau penyakit rickettsial adalah penyakit demam akut yang spesifik,
disebabkan oleh berbagai rickettsiae, suatu organisme mirip bakteri yang ditularkan kepada
manusia oleh vektor arthropoda seperti kutu, pinjal, caplak dan tungau. Gejala penyakit
biasanya mendadak dengan manifestasi klinis seperti menggigil, sakit kepala, lemas dan
demam yang berakhir kira-kira dua minggu serta bercak kemerahan yang khas terlihat.
c. Murine thypus
Murine thypus aalah jenis penyakit yang jarang dikenal oleh masyarakat luas.
Penyakit ini disebut juga Tipus Endemik. Penyebabnya yaitu bakteri Rickettsia typhi yang
ditularkan melakui kotoran kuku pada tikus yang kemudian masuk ke dalam luka gigitan kutu
atau luka lain yang ada di kulit kita. Kutu dari tikus yang sudah terinspirasi virus ini bisa
ditemukan sepanjang tahun di lingkungan tropis yang lembab seperti kondisi di Indonesia.
Gejala atau ciri-ciri jika terkena penyakit ini antara lain demam dan nyeri otot biasanya
disertai ruam atau bintik kemerahan.
d. Pes
Penyakit pes merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia
pesti, sering dibawa oleh hewan pengerat (tikus-red) dan kutu. Pada abad pertengahan, jutaan
orang di seluruh Eropa meninggal karena wabah yang diakibatkan oleh kutu tikus yang
banyak terdapat di rumah-rumah dan perkantoran. Di negara-negara Asia Tenggara kutu
carrier plague (pes) adalah Xenophylla astia. Penyakit ini menular lewat gigitan kutu tikus,
gigitan/cakaran binatang yang terinfeksi plague, dan kontak dengan tubuh binatang yang
terinfeksi. Gejala yang dialami oleh penderita antara lain demam tinggi dan nyeri pada lipat
paha atau ketiak. Pada penderita yang sudah parah dapat pula mengalami gangguan
pernafasan hingga menimbulkan kematian
.
e. Rat-bite fever (RBF)
Penyakit ini disebabkan bakteri Streptobacillus Moniliformis yang ditularkan melalu
gigitan atau cakaran tikus. RBF juga bisa menular karena konsumsi akanan yang sudah
tercemar kotoran tikus. Gejala klinis penyakit ini berupa suatu serangan yang mendadak
berupa demam dan menggigigil, sakit kepala dan nyeri otot dalam kurun waktu 1-3 hari
diikuti dengan ruam makulopapuler yang umumnya tampak jelas pada anggota badan. Ruam
ini dapat pula berbentuk petechial, purpuric atau pustular. Satu atau lebih persendian besar
kemudianmenjadi bengkak, merah dan sakit. Biasanya ada riwayat gigitan tikus, dalam 10
hari sembuh secara normal.
f. Leptospirosis
Penyakit ini lebih dikenal dengan nama penyakit kencing tikus. Penyebabnya adalah
bakteri leptospira. Bakteri leptospira menyebabkan penyakit leptospirosis terutama pada
tikus, cecurut, anjing, kucing, maupun hewan ternak seperti kambing, sapi dan kuda. Akan
tetapi penyakit ini juga dapat menular ke manusia. Cara penularannya melalui kencing hewan
yang terkena penyakit, masuk ke dalam genangan air yang ada di lingkungan sekitar, dan jika
terdapat luka di kaki atau tangan kita, sedangkan kondisi tubuh kita sedang tidak fit, maka
kita bakteri tersebut akan masuk ke dalam tubuh kita dan kita akan tertular penyakit ini.
Gejala atau ciri-ciri jika terkena penyakit ini biasanya timbul seperti demam tinggi, pusing-
pusing, mengigil, kejang otot, muntah, mata merah, sakit pada otot perut, diare serta ruam
kulit. Jika tidak ditangani bisa menimbulkan kerusakan ginjal, meningitis, kegagalan fungsi
hati serta gangguan pernapasan.
g. Salmonellosis
Salmonellosis secara umum merupakan penyakit pada manusia atau hewan yang
disebabkan oleh bakteri dari genus Salmonella yang biasa meracuni makanan. penularan
penyakit ini akibat kontaminasi dari feses dan urine tikus pada makanan atau minuman yang
dikonsumsi oleh manusia. Gejala yang timbul pada manusia akibat infeksi bakteri ini adalah
sakit perut, gastroenteritis (sakit perut) akut, diare, rasa mual, muntah dan demam yang
diikuti dengan dehigrasi.
Sumber :
Nurisa, Ima & Ristiyanto. 2005. Penyakit Bersumber Rodensia (Tikus dan Mencit) di
Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 4 No 3. Puslitbang Ekologi Kesehatan
Tissor Indonesia. 2016. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh Tikus.
http://tissorindonesia.com/penyakit-penyakit-yang-ditularkan-melalui-tikus.
Prastomo, Irawan. 2005. Serangan Hama Tikus Sawah. Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret.