Anda di halaman 1dari 34

PETUNJUK PELAKSANAAN

PENERAPAN PENANGANAN DPI

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
2022
PETUNJUK PELAKSANAAN
PENERAPAN PENANGANAN DPI

Penyusun:
Yunita Fauziah Rahim, SP, M.Si
Maria Ulfa, S.Si
Retno Pujihastuti, S.Si., M.AP

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN 2022
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN
NOMOR : 68 / HK.310 / C / 3 / 2022

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN
PENERAPAN PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
TAHUN ANGGARAN 2022

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN,

Menimbang : a. bahwa dalam pelaksanaan kegiatan


Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran
2021 telah ditetapkan Keputusan Direktur
Jenderal Tanaman Pangan Nomor
248/HK.310/C/10/2021 tentang Petunjuk
Teknis Bantuan Pemerintah Lingkup
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tahun Anggaran 2022;
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
diktum Ketiga Keputusan Direktur
Jenderal Tanaman Pangan Nomor
248/HK.310/C/10/2021 tentang Petunjuk
Teknis Bantuan Pemerintah Lingkup
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tahun Anggaran 2022, maka perlu

i
menetapkan Petunjuk Pelaksanaan
Penerapan Penanganan Dampak
Perubahan Iklim Tahun Anggaran 2022;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009


tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
149, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5068);
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
227, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5360);
3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013
tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Petani (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 131,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5433);
4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2019
tentang Sistem Budi Daya Pertanian
Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 201,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6412);
5. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 6 tahun 2021 tentang Anggaran

ii
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2022;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008
tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4816);
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);
8. Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengamanan
Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi
Kondisi Iklim Ekstrim;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
248/PMK.07/2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
156/PMK.07/2008 tentang Pedoman
Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
173/PMK. 05/2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah
pada Kementerian Negara/Lembaga;

iii
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
60/PMK.02/2021 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun 2022;
12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 34
Tahun 2021 tentang Pedoman Umum
Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian
Pertanian Tahun Anggaran 2022;
13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 33
Tahun 2021 tentang Pengelolaan Dana
Dekonsentrasi dan Dana Tugas
Pembantuan Lingkup Kementerian
Pertanian Tahun Anggaran 2022;
14. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman
Pangan Nomor248/HK.310/C/10/2021
tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Pemerintah Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan Tahun Anggaran 2022;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Petunjuk Pelaksanaan Penanganan Dampak


Perubahan Iklim Tahun Anggaran 2022,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.

KEDUA : Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana dimaksud


dalam diktum KESATU adalah sebagai dasar dalam

iv
pelaksanaan Kegiatan Penerapan Penanganan
Dampak Perubahan Iklim Tahun 2022.

.KETIGA : Seluruh biaya yang diperlukan sebagai akibat


ditetapkannya Keputusan ini, dibebankan pada
DIPA Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan Tahun 2022.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal


ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

an. DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN


DIREKTUR PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

MOHAMMAD TAKDIR MULYADI


NIP 196304231989031002

SALINAN Keputusan ini disampaikan Kepada Yth :


1. Menteri Pertanian Republik Indonesia;
2. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,
Kementerian Keuangan;
3. Direktur Jenderal Tanaman Pangan;
4. Kepala Dinas Provinsi yang melaksanakan urusan
Pemerintahan Daerah di bidang Tanaman Pangan seluruh
Indonesia;
5. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan urusan
Pemerintahan di bidang Tanaman Pangan seluruh Indonesia.

v
KATA PENGANTAR
Menghadapi iklim ekstrem di Indonesia yang terjadi pada
beberapa tahun belakangan ini, perlu terus dilakukan upaya
penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI) di tingkat
lapangan. Penanganan DPI dapat dilakukan dengan upaya
antisipasi di tingkat petani dengan menerapkan teknologi
adaptasi di lahan usaha taninya, sehingga resiko kerusakan
tanaman dan kehilangan hasil akibat gagal panen dapat
diminimalkan.

Pemberdayaan petani dalam upaya penanganan DPI perlu


terus dilakukan agar dapat berkontribusi terhadap
pengamanan areal pertanian dari DPI. Oleh karena itu,
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
menyelenggarakan kegiatan Penerapan Penanganan
Dampak Perubahan Iklim (PPDPI) sejak tahun 2015 dan
berlanjut terus sampai saat ini. Agar pelaksanaan kegiatan
PPDPI TA 2022 berjalan sesuai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan, diperlukan Petunjuk Pelaksanaan.

Petunjuk Pelaksanaan PPDPI disusun sebagai panduan bagi


petugas dan pelaksana kegiatan baik di tingkat pusat
maupun daerah. Semoga petunjuk pelaksanaan ini dapat
dipergunakan sebaik-baiknya.

Jakarta, Maret 2022


Direktur Perlindungan Tanaman Pangan,

Dr. Ir Mohammad Takdir Mulyadi MM


NIP. 196304231989031002

vi
DAFTAR ISI

SK Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Penerapan


Penanganan Dampak Perubahan Iklim Tahun 2022 ……………… i
Kata Pengantar ......................................................................... viii
Daftar Isi .................................................................................... ix
Daftar Lampiran ........................................................................ xi
BAB I. Pendahuluan .................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................. 2
C. Dasar Hukum ...................................................................... 3
D. Pengertian dan Istilah ......................................................... 4

BAB II. Ruang Lingkup Kegiatan Penerapan Penanganan 6


Dampak Perubahan Iklim ……..........................................
A. Pengertian …....................................................................... 6
B. Tujuan ................................................................................. 6
C. Keluaran ............................................................................. 6
D. Hasil …………………………………………........................................ 7
E. Pelaksanaan Kegiatan …………………………………..................... 7
F. Pembiayaan ………………………………………………....................... 7

vii
BAB III.Tata Laksana Penerapan Penanganan Dampak
Perubahan Iklim ............................................................. 8
A. Kriteria…………………………………………………………………………… 8
B. Tahapan Kegiatan PPDPI Selama Satu Musim 9
Tanam………. 11

C. Jadwal Kegiatan………………………………………………………………
BAB IV. Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan ............................ 12
A. Monitoring ……………………………………………...................... 12
B. Evaluasi ……………………………………………………………………… 12
C. Pelaporan ………………………………………………………………….. 12
BAB V. Penutup ………………………………………………......................... 13
Lampiran .................................................................................... 14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Alokasi Kegiatan Penerapan Penanganan 15


DPI TA.2021 ……………………………………………….

Lampiran 2. RAB Pelaksanaan PPDPI Tahun 2022….......... 16

Lampiran 3. Contoh Format Rencana Usaha Kelompok…. 17

viii
Lampiran 4. Cara Pembuatan Lubang Biopori ………………. 18

Lampiran 5. Cara Pembuatan Sumur Suntik/Pantek …….. 19

Lampiran 6. Outline Isi Laporan Akhir Kegiatan PPDPI…… 20

Lampiran 7. Blanko Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan 22


PPDPI …………………………………………………………

ix
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan iklim ekstrem merupakan sesuatu yang sulit untuk dihindari
dan telah melanda berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia.
Perubahan iklim ditandai tidak hanya suhu yang semakin tinggi tetapi
juga curah hujan yang semakin berkurang, berlebih, atau tidak
menentu. Perubahan iklim tersebut berdampak pada berbagai sektor
diantaranya sektor Pertanian. Perubahan dan anomali iklim
mempengaruhi kemampuan dan dinamika produksi pertanian
utamanya subsektor tanaman pangan karena pergeseran Musim Hujan
atau Musim Kemarau sangat mempengaruhi pola dan waktu tanamnya.
Hal ini berdampak terhadap resiko kehilangan hasil tanaman pangan
dan kerugian petani akibat gagal panen.

Oleh karena itu, upaya antisipasi di tingkat lapangan menjadi faktor


kunci. Upaya antisipasi di tingkat lapangan dapat dilakukan melalui
penerapan teknologi adaptasi yang bertujuan petani dapat melakukan
penyesuaian terhadap dampak perubahan iklim. Teknologi adaptasi
yang telah dikembangkan diantaranya penyesuaian pola tanam
berdasarkan pola curah hujan dan ketersediaan air irigasi, penggunaan
varietas unggul adaptif terhadap kekeringan, genangan/banjir, serta
salinitas, juga dengan teknologi pengelolaan air, serta pembuatan
1
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

sarana adaptif banjir/kekeringan. Dengan demikian, petani tetap dapat


melakukan aktivitas budidaya tanaman pangan serta dapat mengurangi
resiko kerusakan tanaman pangan dan kehilangan hasil akibat gagal
panen.

Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PPDPI) merupakan


implementasi pemberdayaan petani dalam mengelola usaha taninya
dengan menerapkan teknologi adaptasi, serta menyesuaikan kondisi
iklim setempat. Sejak T.A 2015, Direktorat Perlindungan Tanaman
Pangan telah mengalokasikan kegiatan PPDPI yang penganggarannya
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dana
dekonsentrasi di masing-masing Provinsi pelaksana. Pada T.A 2022
telah dialokasikan kegiatan tersebut sebanyak 25 unit seluas 250 ha
yang tersebar di 11 provinsi (Lampiran 1).

Agar kegiatan tepat sasaran dan sesuai tujuan yang diharapkan,


diperlukan Petunjuk Pelaksanaan PPDPI sebagai acuan bagi semua
pihak terkait dalam pelaksanaan kegiatan tersebut di lapangan.

B. Tujuan
Petunjuk Pelaksanaan PPDPI disusun sebagai acuan/panduan bagi
pelaksana kegiatan di tingkat pusat/daerah dalam melaksanakan
kegiatan tersebut

2
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

C. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5433);
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya
Pertanian Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6412);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan
Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor
12; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 2586);
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang
Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi Kondisi
Iklim Ekstrim;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 173/PMK.05/2016 Perubahan
PMK-168/PMK.05/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;
6. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor
248/HK.310/C/10/2021 tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Pemerintah Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran
2022.

3
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

D. Pengertian dan Istilah


1. Adaptasi adalah proses penyesuaian untuk memperkuat dan
membangun strategi antisipasi dampak perubahan iklim serta
menerapkan langkah-langkah yang mampu mengurangi dampak
negatif dan mengambil manfaat positif perubahan iklim
2. Banjir adalah tergenangnya areal pertanaman selama periode
pertumbuhan tanaman dengan kedalaman dan jangka waktu
tertentu, sehingga berpotensi menurunkan produksi tanaman.
3. Dampak Perubahan Iklim adalah dampak yang ditimbulkan akibat
terjadinya perubahan/variabilitas iklim, antara lain banjir dan
kekeringan
4. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah
kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah dan/atau kepada
instansi vertikal di wilayah tertentu
5. Iklim adalah suatu keadaan dalam jangka panjang yang
menggambarkan kondisi cuaca suatu wilayah (kondisi ratarata
cuaca dalam waktu yang panjang).
6. Kekeringan adalah tidak terpenuhinya kebutuhan air pada fase
tertentu yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak
optimal, sehingga berpotensi menurunkan produksi tanaman.
7. Petani adalah warga negara Indonesia perseorangan dan/atau
beserta keluarganya yang melakukan usaha tani di bidang Tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, dan/ atau peternakan.
8. POPT adalah sumberdaya manusia perlindungan tanaman (THL dan
PNS) yang diberi tugas dan tanggung jawab serta hak secara penuh
4
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

oleh pejabat yang berwenang pada suatu organisasi lingkup


pertanian untuk melakukan kegiatan pengelolaan OPT dan DPI di
lapangan.
9. Standing Crop adalah performa suatu tanaman yang mencakup
beberapa fase pertumbuhannya yang dapat diamati pada luasan
tertentu dan pada setiap titik waktu tertentu.

5
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

BAB II
RUANG LINGKUP KEGIATAN
PENERAPAN PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

A. Pengertian
Penerapan Penanganan DPI merupakan kegiatan pemberdayaan petani
dalam menerapkan upaya penanganan DPI (banjir/kekeringan) di lahan
usaha taninya melalui teknologi adaptasi yang spesifik lokasi.

B. Tujuan
1. Menumbuhkan kemampuan dan kemandirian petani di daerah
rawan terkena DPI (banjir/kekeringan) untuk menerapkan upaya
penanganan DPI (banjir/kekeringan) melalui teknologi adaptasi
spesifik lokasi.
2. Mengurangi resiko kerusakan tanaman dan kehilangan hasil akibat
DPI (banjir/kekeringan).

C. Keluaran
1. Terlaksananya kegiatan Penerapan Penanganan DPI
2. Tumbuhnya kemampuan dan kemandirian petani untuk
menerapkan upaya penanganan DPI (banjir/kekeringan) di lahan
usaha taninya.

6
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

D. Hasil
Resiko kerusakan tanaman dan kehilangan hasil akibat DPI
(banjir/kekeringan) dapat diminimalkan.

E. Sasaran
Optimalnya pelaksanaan kegiatan Penerapan Penanganan DPI

F. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan PPDPI dilaksanakan oleh Kelompok Tani/Gabungan Kelompok
Tani sesuai yang diusulkan berdasarkan identifikasi calon petani calon
lokasi (CPCL) dan ditetapkan melalui keputusuan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK). Pendampingan dan pembinaan oleh petugas lapang
(POPT, PPL, Mantri Tani), Dinas Pertanian Kabupaten/Kota,
Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP), Dinas Pertanian
Provinsi/BPTPH dan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

G. Pembiayaan
Sumber dana pembiayaan kegiatan PPDPI T.A 2022 berasal dari Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan yang dialokasikan pada Satker Dinas Pertanian terletak pada
Dana Dekonsentrasi. Rencana Anggaran Biaya kegiatan dimaksud
terdapat pada Lampiran 2.
Pendanaan kegiatan PPDPI sebagai berikut:
a. Bantuan pengawalan, pendampingan, pembinaan, monitoring,
evaluasi dan pelaporan.
7
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

b. Fasilitasi belanja sarana/prasarana (biopori/sumur suntik)


diberikan dalam bentuk Bantuan Pemerintah (Banpem), melalui
mekanisme transfer uang ke rekening Kelompok Tani/Gabungan
Kelompok tani. Mekanisme bantuan mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 173/PMK.05/2016
dan Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor
248/HK.310/C/10/2021 tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Pemerintah Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran
2022.

Kebutuhan untuk kegiatan bantuan sarana/prasarana (biopori/sumur


suntik) tersebut disusun berdasarkan musyawarah anggota Kelompok
Tani/Gabungan Kelompok Tani yang dituangkan dalam Rencana Usaha
Kelompok (RUK) dan diketahui oleh POPT serta Penyuluh Pertanian.
Jumlah masing-masing sarana/prasarana yang diadakan disesuaikan
dengan kebutuhan Kelompok Tani/Gabungan Kelompok Tani dan harga
setempat. Jika dana Bantuan Pemerintah tidak mencukupi, Kelompok
Tani/Gabungan Kelompok Tani dapat memenuhi kebutuhan sarana
tersebut secara swadaya. Demikian juga untuk kegiatan fisik dan non
fisik lainnya diantaranya pemilihan/seleksi lokasi dan petani, sosialisasi,
koordinasi, diharapkan dapat disediakan dari dana APBD, swadaya atau
dari sumber pendanaan lainnya.

8
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

BAB III
TATA LAKSANA PENERAPAN
PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAHAN IKLIM

A. Kriteria
- Kelompok tani/gapoktan yang memiliki keabsahan (pengukuhan)
dari instansi yang berwenang yang direkomendasikan oleh petugas
lapangan (POPT)
- Kelompok tani/gapoktan diutamakan di lokasi rawan terkena DPI
(banjir/kekeringan) dengan luas hamparan 10 ha.
- Petani pengamat dipilih dari anggota kelompok tani/gapoktan yang
bertugas melakukan pengamatan dan pengukuran unsur iklim
dasarian (10 harian) secara rutin pada petak pengamatan dilokasi
PPDPI. Selain itu, juga melakukan pengamatan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta pertumbuhan tanaman pada
areal 500 m2 yang dilakukan berkala (setiap minggu) selama satu
Musim Tanam. Petani pengamat ditunjuk berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Dinas Pertanian Provinsi.

B. Tahapan Kegiatan PPDPI Selama Satu Musim Tanam:

1. Persiapan
Persiapan dilakukan melalui sosialisasi dan koordinasi terkait
rencana pelaksanaan kegiatan PPDPI kepada seluruh pemangku
kepentingan (aparat pemerintah, tokoh masyarakat), kelompok

9
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

tani/gapoktan pelaksana kegiatan, serta petugas pendamping


(POPT-PHP/PPL/Mantri Tani).
2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Pertemuan Persiapan/Perencanaan

Pertemuan ini dilaksanakan pada saat pra tanam yang


membahas identifikasi masalah, penelusuran budidaya
tanaman, rencana pelaksanaan kegiatan termasuk kesepakatan
teknologi adaptasi yang akan diterapkan (sumur suntik/biopori).
Pertemuan dihadiri oleh petani pengamat, petugas
pendamping, dan perwakilan kelompok tani pelaksana kegiatan.

Pelaksanaan pembuatan sumur suntik atau biopori dilakukan


setelah ada kesepakatan berdasarkan musyawarah kelompok
yang tertuang dalam Rencana Usaha Kelompok.

Cara pembuatan sumur suntik dan biopori serta bahan/alat yang


dibutuhkan dapat dilihat pada Lampiran 5 dan 6

b. Pertemuan Pasca Tanam

Pertemuan ini dalam rangka penerapan penanganan DPI yang


membahas perkembangan pelaksanaan kegiatan, evaluasi hasil
pengamatan hamparan oleh petani pengamat, serta
permasalahan selama kegiatan dan solusinya. Pertemuan
dihadiri oleh perwakilan kelompok tani, petani pengamat, dan
dipandu oleh petugas pendamping/petugas lapangan. Waktu

10
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

pertemuan dijadwalkan berdasarkan kesepakatan anggota


kelompok tani/gapoktan dan pendamping.

c. Pertemuan Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut


Pada akhir kegiatan dilakukan pertemuan untuk mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan PPDPI selama satu musim tanam sebagai
dasar menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL). Hasil penyusunan
RTL dipresentasikan pada hari lapangan petani (Farmer Field
Day) sehingga peserta FFD dapat memahami manfaat dari
kegiatan PPDPI dan secara swadaya mau menerapkan kegiatan
tersebut di lahan usaha taninya.

C. Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan disusun berdasarkan tahapan pelaksanaan


kegiatan serta kondisi iklim setempat. Pelaksanaan kegiatan selama
pandemi harus mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19
sebagai berikut :
- Pertemuan hanya boleh dihadiri maksimal 10 orang (petani
pengamat, perwakilan kelompok tani, dan petugas pendamping);
- Selama kegiatan peserta tidak boleh berkerumun, selalu menjaga
jarak (physical distancing) antara satu sama lain;
- Menggunakan alat pelindung diri, terutama masker;
- Setelah selesai kegiatan, peserta wajib membersihkan diri dan selalu
mencuci tangan.

11
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

BAB IV
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring
Monitoring dilakukan untuk memantau pelaksanaan kegiatan di
lapangan sesuai petunjuk pelaksanaan yang telah ditetapkan.

B. Evaluasi
Evaluasi kegiatan dilakukan oleh petugas pusat dan daerah untuk
mengevaluasi capaian keluaran kegiatan terhadap tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan.
Monev dilakukan secara berkala dan berjenjang baik oleh pusat
maupun daerah.

C. Pelaporan
Pelaksanaan kegiatan PPDPI dilaporkan secara berjenjang mulai dari
petugas pendamping, LPHP, BPTPH sampai tingkat Pusat (Direktorat
Perlindungan Tanaman Pangan). Laporan terdiri dari laporan
perkembangan kegiatan yaitu realisasi fisik dan realisasi keuangan.
Laporan lengkap pelaksanaan kegiatan disertai dengan foto
dokumentasi open camera sebelum dan setelah kegiatan dengan
ketentuan:
- Nama kegiatan, Nama Poktan/Gapoktan, Desa, Kecamatan,
Kabupaten, Provinsi, tanggal, waktu dan titik koordinat.
- Jenis dan ukuran huruf adalah Arial 10 dan tulisan berwarna putih
- Posisi kamera saat mengambil dokumen adalah horisontal
12
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

BAB V
PENUTUP

Kegiatan PPDPI merupakan salah satu kegiatan pemberdayaan petani


dalam upaya penanganan DPI di daerah rawan banjir/kekeringan.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong petani untuk
menerapkan teknologi adaptasi sederhana spesifik lokasi untuk
penanganan DPI di masing-masing lahan usahataninya.

Petunjuk Pelaksanaan merupakan dasar pelaksanaan administrasi dan


teknis di lapangan yang harus dipedomani oleh pelaksana kegiatan.
Petunjuk Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat digunakan sebagai
pedoman dan acuan bagi petugas pelaksana kegiatan sehingga dapat
terlaksana dengan baik dan sesuai tujuan serta sasaran yang telah
ditetapkan.

13
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

14
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

Lampiran 1. Alokasi Kegiatan Penerapan Penanganan DPI TA.2022


No. Provinsi Ha
1 Pemerintah Aceh 20
2 Sumatera Utara 20
3 Lampung 10
4 Banten 10
5 Jawa Barat 50
6 Jawa Tengah 40
7 DIYogyakarta 20
8 Jawa Timur 20
9 NTB 20
10 Kalimantan Selatan 10
11 Sulawesi Selatan 30
Jumlah 250

15
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

Lampiran 2. Rincian Anggaran Biaya (RAB) Penerapan Penanganan DPI


Tahun 2022

NO. URAIAN UNIT SATUAN Rp JUMLAH

Penerapan Penanganan DPI


out put : 10 ha 44.761.000

A Persiapan 1.700.000
Sumur Pantek

521211 Belanja Bahan 1.300.000


- ATK 1 pkt 500.000 500.000
- Papan nama kegiatan 1 pkt 300.000 300.000
- Konsumsi pertemuan sosialisasi 10 OH 50.000 500.000

524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 400.000


- Bantuan transport peserta pertemuan sosialisasi 10 OH 40.000 400.000

B Pelaksanaan 42.811.000

521211 Belanja Bahan 1.500.000


- Konsumsi pertemuan pelaksanaan PPDPI 30 OH 50.000 1.500.000
a. Pertemuan persiapan / perencanaan 10 OH 50.000 500.000
b. Pertemuan dalam rangka penerapan penanganan DPI 10 OH 50.000 500.000
c. Pertemuan evaluasi dan RTL 10 OH 50.000 500.000

521213 Honor out put kegiatan 3.600.000


- Honor Petani Pengamat (5 org x 4 bulan) 20 OB 150.000 3.000.000
- Insentif Petugas POPT Pendamping Kegiatan (1 orang x 4 bulan) 4 OB 150.000 600.000

524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 1.200.000


- Bantuan transport peserta pertemuan pelaksanaan PPDPI 30 OH 40.000 1.200.000
a. Pertemuan persiapan / perencanaan 10 OH 40.000 400.000
b. Pertemuan dalam rangka penerapan penanganan DPI 10 OH 40.000 400.000
c. Pertemuan evaluasi dan RTL 10 OH 40.000 400.000

Belanja Barang untuk Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan


526312 36.511.000
Pemerintah
Pembuatan Sumur Pantek 36.511.000
Alat dan/atau bahan pembuatan sumur pantek (mesin pompa air + 5 titik sumur) 1 paket 16.111.000 16.111.000
a. paralon 3 inch (kedalaman 24 m) 30 buah 246.500 7.395.000
b. slang hisap 15 meter 81.000 1.215.000
d. elbow (7 elbow x 5 lubang) 35 buah 13.600 476.000
e. lem paralon 5 buah 30.000 150.000
f. Slang keluar 25 meter 55.000 1.375.000
g. pembelian pompa air 3 inc 1 buah 5.500.000 5.500.000
- upah jasa pembuatan sumur pantek 120 meter 170.000 20.400.000

C Pelaporan 250.000

521211 Belanja Bahan 250.000


Pelaporan 1 pkt 250.000 250.000

16
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

Lampiran 3. Contoh Format Rencana Usaha Kelompok

17
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

Lampiran 4. Cara Pembuatan Lubang Biopori

Cara membuat lubang biopori :


 Membuat lubang di tanah menggunakan alat pengebor biopori / linggis / bambu
dengan kedalaman ± 100 cm pada lahan seluas 10 ha, jumlah lubang disesuaikan
dengan kebutuhan spesifik lokasi poktan / gapoktan pelaksana kegiatan
 Jarak antara lubang yang satu dengan yang lain disesuaikan dengan kondisi di
lapangan.
 Disetiap lubang dimasukkan pipa paralon dengan diameter ± 4 inci
 Lubang diisi dengan sampah organik sampai dengan 2/3 tinggi lubang seperti
sampah dapur, daun, pangkasan tanaman atau rumput dan sampah kebun.
 Mulut lubang diperkuat dengan tutup paralon yang sudah dilubangi

18
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

Lampiran 5. Cara Pembuatan Sumur Suntik/Pantek

Cara membuat lubang sumur suntik :


- Pembuatan sumur suntik sebaiknya dilakukan sebelum pengolahan tanah agar dapat
dimanfaatkan pengairannya
- Langkah awal membuat sumur suntik yaitu menentukan jumlah titik sumur dan
mencari titik lokasi sumur di tanah yang tidak berlumpur agar air yang dihasilkan
tidak terlalu keruh
- Apabila menemukan tanah padas dibutuhkan galian yang lebih dalam, air yang
dikeluarkan memiliki kualitas yang baik
- Jangan menggali sumur pada saat musim hujan karena tingkat kedalaman sumber air
utama tidak dapat dicapai
- Jumlah titik dan kedalaman sumur disesuaikan dengan kebutuhan spesifik lokasi
- Memilih jenis pipa yang pas

19
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

Lampiran 6. Outline Laporan Akhir Kegiatan PPDPI

1. Kelompok Tani :
2. Alamat
a. Desa :
b. Kecamatan :
c. Kabupaten :
d. Provinsi :
3. Pengurus
a. Ketua :
b. Sekretaris :
c. Bendahara :
4. Jumlah anggota kelompok tani : Orang
5. Luas lahan kelompok tani : Ha
6. Varietas yang ditanam :
7. Sarana produksi yang digunakan

No. Jenis Barang Jumlah (kg)

8. Pelaksanaan Kegiatan
a. Pertemuan Persiapan (tgl/bln/tahun)

20
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

b. Pembuatan Sumur Suntik / Biopori (tgl/bln/tahun)


c. Semai (tgl/bln/tahun)
d. Tanam (tgl/bln/tahun)
e. Pertemuan Pasca Tanam (tgl/bln/tahun)
f. Panen (tgl/bln/tahun)
g. Pertemuan Evaluasi (tgl/bln/tahun)

9. Hasil Ubinan

Keterangan MT Sebelum PPDPI MT Sesudah PPDPI


Ubinan … kg … kg
Produktivitas … ton/ha … ton/ha

10. Foto Kegiatan (Open Camera)


a. Foto Pembuatan dan pemanfaatan Sarana PPDPI
b. Keterangan Foto Open Camera terdiri dari :
- Nama Kegiatan, Nama Poktan / Gapoktan, Desa, Kecamatan, Kabupaten,
Provinsi
- Jenis dan ukuran huruf Arial 10 dan berwarna putih
- Posisi kamera saat mengambil gambar pada posisi horizontal
11. Lampiran
a. Kuitansi pembelian bahan dan jasa sarana PPDPI
b. Berita acara perubahan RUK (jika ada perubahan)

21
Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI Tahun 2022

Lampiran 7. Blanko Pelaksanaan Kegiatan PPDPI

Tanggal
Jenis Sarana Tanggal Tanggal Tanggal Provitas Provitas Luas Nilai Titik
No. Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Nama Poktan Komoditas Pemasangan Dokumentasi
PPDPI Semai Tanam Panen Awal (GKP) Akhir (GKP) (ha) Bantuan Koordinat
Sarana PPDPI

22

Anda mungkin juga menyukai