Anda di halaman 1dari 12

PETUNJUK PEMBERANTASAN PES DI INDONESIA

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I DIREKTORAT JENDERAL PPM&PL TAHUN 2000 KATA PENGANTAR Pes(sampar)merupakan penyakit yang terdaftar dalam Karantina International dan juga disebut remerging disease,dan masih merupakan masalahkesehatan yang dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) atupun wabah. Pes masuk pertama kali di Indonesia pada tahun 1910 melalui pelabuhan Tanjung Perak,Surabaya,kemudian,tahun 1916 melalui pelabuhan Tanjung Mmas,Semarang,tahun 1923 melalui pelabuhan Cirebon dan tahun 1927 melalui pelabuhan Tegal.Korban yang diakibatkan karena penyakit pes dari tahun 1910 sampai dengan tahun 1960 tercatat 245.375 orang dengan angka kematian tertinggi yaitu 23.275 orang yang terjadi pada tahun 1934. Berkat peningkatan kemampuan kita di dalam pemberantasan penyakit pes yang meliputi penatalaksanaan dan penanganan kasus, rodent dan pinjalnya maka sejak terjadinya wabah pes pada tahun 1987 diKecamatan Nongkojajar,Kabupaten Pasuruan yang menewaskan 21 orang;kasus pes pada manusia dapat ditekan hingga tidak ditemukan lagi adanya kematian. Pelabuhan laut maupun udara merupakan pintu masuk yang strategis bagi penularan pes, dan dengan meningkatnya arus transportasi maka upaya-upaya pengamatan bukan saja dilaksanakan di daerah fokus dan bekas daerah pes tetapi usaha-usaha pengamatan harus tetap dilaksanakan dan ditingkatkan didaerah pelabuhan guna mencegah masuknya pes dari negara lain. Subdit Zoonosis,Direktorat Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang menerbitka buku saku Pedoman Pemberantasan Penyakit Pes di Indonesia dengan harapan semoga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi para petugas pelaksana/pengelola kegiatan pemberantasan pes di wilayah masing-masing. Jakarta,Juni 2000. DIREKTUR JENDERAL PPM&PL

Prof.Dr. Umar Fahmi NIP.130520334

PES I. DEFINISI Pes merupakan penyakit Zoonosa terutama pada tikus dan rodent lain dan dapat ditularkan kepada manusia. Pes juga merupakan penyakit yang bersifat akut disebabkan oleh kuman/bakteri. Selain itu pes juga dikenal dengan nama Pesteurellosis atau Yersiniosis/Plague. II. PENYEBAB PES Pes disebablan oleh : ?? Kuman/BAKTERI Yersinia pestis(Pasteurella pestis). ?? Kuman berbentuk batang,ukuran 1,5-2X0,5-0,7 mikron. ?? Bersifat bipolar,non motil,non sporing. ?? Gram negatif ?? Pada suhu 280C merupakan suhu optimun tetapi kapsul terbentuk tidak sempurna ?? Pada shu 370C merupakan suhu yang terbaik bagi pertumbuhan bakteri tersebut. III. VEKTOR PES Vektor pes adalah pinjal.Di Indonesia saat ini ada 4 jenis pinjal yaitu: Xenopsylla cheopis.culex iritans,Neopsylla sondaica, dan Stivalus cognatus. IV. RESERVOIR Reservoir utama dari penyakit pes adalah hewan hewan rodent (tikus,kelinci).Kucing di Amerika juga pada bajing. V. CARA PENULARAN Secara alamiah penyakit pes dapat bertahan atau terpelihara pada rodent.Kuman-kuman pes yang terdapat di dalam darah tikus sakit,dapat ditularkan ke hewan lain atau manusia, apabila ada pinjal yang menghisap darah tikus yang mengandung kuman pes tadi,dan kuman-kuman tersebut akan dipindahkan ke hewan tikus lain atau manusia dengan cara yang sama yaitu melalui gigitan. Bagan penularan penyakit pes
1. Sivatic Rodent

_______

Flea

_____

Human

Penularan pes secara eksidental dapat terjadi pada orang orang yang bila digigit oleh pinjal tikus hutan yang infektif.Ini dapat terjadi pada pekerja-pekerja di hutan,ataupun pada orang-orang yang mengadakan rekreasi/camping di hutan. 2.
Silvatic Rodent

Direct contact

Human

Penularan pes ini dapat terjadi pada para yang berhubungan erat dengan tikus hutan, misalnya para Biologi yang sedang mengadakan penelitian di hutan, dimana ianya terkena darah atau organ tikus yang mengandung kuman pes. 3. Comersal Flea Human _________________________ Rodent Kasus yang umum terjadi dimana penularan pes pada orang karena digigit oleh pinjal infeksi setelah menggigit tikus domestik/komersial yang mengandung kuman pes. 4.
Silvatic Rodent Flea Domestic Rodent Human Flea

Penularan pes dari tikus hutan komersial melalui pinjal .Pinjalyang efektif kemudian menggigit manusia. 5. Human __ Hulan Flea ___ Human

Penularan pes dari orang ke orang dapat pula terjadi melalui gigitan pinjal manusia Culex Irritans (Human flea) 6. droplet Human Human _______________ Penularan pes dari orang yang menderita pes paru-paru kepada orang lain melalui percikan ludah atau pernapasan. Pada no.1s/d5,penularan pes melalui gigitan pinjal akan mengakibatkan pes bubo.Pes bubo dapat berlanjut menjadi pes paru-paru (sekunder pes) VI. MASA INKUBASI Masa inkubasi untuk penyakit pes bubo adalah 2-6 hari, sedang masa inkubasi untuk pes paru paru adalah 2-4 hari. VII. GEJALA KLINIS Pes Bubo : ?? Demam tinggi ?? Tubuh menggigil ?? Perasaan tidak enak,malas ?? Nyeri otot ?? Sakit Kepala hebat ?? Pembengkakan kelenjar lipat paha,ketiak,dan leher (bubo sebesar buah duku bentuk oval dan lunak,serta nyeri) ?? Pembengkakan kelenjar limpa ?? Serangan tiba-tiba Pes Pneumonik : ?? Batuk hebat ?? Berbuih air liur berdarah ?? Susah bernafas ?? Sesak nafas VIII. DIAGNOSIS Diagnosis pes: 1. Diagnosis lapangan : Diagnosis di lapangan ditemukan adanya tikus mati tanpa sebab-sebab yang jelas (rat fall) di daerah fokus pes atau bekas fokus pes. 2. Diagnosis Klinis : Adanya demam tanpa sebab-sebab yang jelas (FUO = Fever Unkwon Origin) Timbul bubo/mringkil/sekelan (pembengkakan kelenjar) sebesar buah duku pada leher/ketiak/selangkangan. Batuk darah mendadak tanpa tanpa gejala yang jelas sebelumnya.

3. Diagnosa Laboratorium : Macam-macam pemeriksaan yang dilakukan laboratorium adalah: 1. Pemeriksaan Serologi : __ Spesimen yang diperiksa adalah serum,yang berasal dari: ?? Rodent (tikus) ?? Manusia ?? Species hewan lain seperti anjing,kucing ?? Spesimen hewan, manusia dinyatakan positif pada tikus I :128.

2. Pemeriksaan Bakteriologi Sepeciman yang diperiksa: __ Untuk manusia :darah,bubo,sputum __ Organ tikus:limpa,paru,hati __ Pinjal Preparat Kultur Phage Kimiawi FA organ + + IX.
1.

Kesimpulan Positif Positif Negatif Tersangka +

+ + -

+ + x x

+ + x x

PENGOBATAN Untuk tersangka pes a) Tetracycline 4x250 mg biberikan selama 5 hari berturut-turut atau b) Cholamphenicol 4x250 mg diberikan selama 5 hari berturut-turut 2. Untuk Penderita Pes Streptomycine dengan dosis 3 gram/hari (IM) selama 2 hari berturut-turut,kemudian dosis dikurangi menjadi 2 garam/hari selama 5 hari berturut-turut.Setelah panas hilang dilanjutkan dengan pemberian : a) Tetracycline 4-6 gram/hari selama 2 hari berturut-turut,kemudian dosis diturunkan menjadi 2 gram/hari selama 5 hari berturut-turut atau b) Chlomphenicol 6-8 gram/hari selama 5 hari berturut turut, kemudian dosis diturunkan menjadi 2 gram/hari selama 5 hari berturut-turut. 3. Untuk pencegahan terutama ditujukan pada: a) Penduduk yang kontak (serumah) dengan pendeita pes bobo. b) Seluruh penduduk desa/dusun/RW jika ada penderita pes paru Tetapi yang dianjurkan adalah dengan pemberian Tertracycline 500mg/hari selama 10 hari berturut-turut

X. PENCEGAHAN Pencegahan penyakit pes dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat dengan cara mengurangi atau mencegah terjadinya kontak dengan tikus serta pinjalnya. Cara mengurangi atau mencegah terjadinya kontak antara tikus beserta pinjalnya dengan manusia seperti: 1. Penempatan kandang ternak di luar rumah. 2. Perbaikan konstruksi rumah dan gedung-gedung sehingga mengurangi kesempatan bagi tikus untuk bersarang (rat proof). 3. Membuka beberapa buah genting pada siang hari atau memasang genting kaca sehingga sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah sebanyak-banyaknya. 4. Lantai semen. 5. Menyimpan bahan makanan dan makanan jadi di tempat yang tidak mungkin dicapai atau mengundang tikus. 6. Melaporkan kepada petugas Puskesmas bilamana menjumpai adanya tikus mati tanpa sebab yang jelas (rat fall). 7. Tunggi tempat tidur lebih dari 20 cm dari tanah. XI. PENCATATAN DAN PELAPORAN Sistem pencatatan dan pelaporan menggunakan sistim yang berlaku, dan bilamana diperlukan dapat menggunakan formulir khusus. Data yang dipergunakan untuk mengetahui situasi epidemiologi pes di suatu daerah antara lain: 1. Jumlah penderita/tersangka penderita pes(panas dsn bubo,panas disertai batuk darah yang akut. 2. Jumlah kematian penderita pes. 3. Data rat fall (tikus mati) 4. Jumlah specimen dari hewan dan manusia yang dikumpulkan. 5. Jumlah specimen dari hewan dan manusia yang positif. 6. Macam dan jumlah species rodent (tikus) 7. Macam dan jumlah species pinjal. 8. Flea indeks Dalam keadaan kejadian luar biasa/wabah maka sistem pelaporan yang digunakan : 1. Laporan bersifat segera (sistim pelaporan 24 jam) 2. Laporan khusus (mingguan) yang berisi : __ Jumlah kasus dan kematian __ Penyebaran geografis __ Tindakan-tindakan dan hasilnya __ Bantuan yang dibutuhkan dari pusat dll. 4. Laporan penaggulangan KLB/wabah secara menyeluruh ( dari permulaan wabah sampai selesai ) XII. PETUNJUK PERENCANAAN PEMBERANTASAN PES TAHUN 1995/1996 I. Umum 1. Mempertahankan angka kematian penyakit pes pada manusia tetap nol di pulau jawa

2. Mencegah penyebaran penyakit pes dari daerah fokus ke daerah lain. II. Kebijaksanaan 1. Pengamatan penyakit pes dilakukan di daerah daerah fokus yaitu kecamatan Selo dan Cepogo,Kabupaten Boyolali,Propinsi Jawa Tengah : Kecamatan Cangkringan,Kabupaten Sleman ,DI Yogyakarta ,Serta Kecamatan Tutur Nongko jajar dan Tosari,Kabupaten Pasuruan ,Propinsi Jawa Timur.Disamping itu akan dilakukan pengamatan pula di daerah-daerah bekas pes misal KecamatanCiwidey,Kabupaten Bandung,Propinsi Jawa Barat. Kegiatan pengamatan tersebut perlu didukung oleh laboratorium pes yang memadai di daerah-daerah fokus pes. 2. Meningkatan ketrampilan kepada petugas lapangan dan petugas laboratorium serta meningkatkan fungsi dari laboratorium. III. Kegiatan Pokok-pokok kegiatan di dalam pengamatan penyakit pes adalah: 1. Pengamatan rodent pinjalnya spesies hewan lain I. Pengamatan rodent dan pinjalnya di daerah-daerah fokus pes yang dilakukan sepanjang tahun. II. Pengamatan spesies lain seperti anjing secara periodik (setahun sekali) 2. Pengamatan pada manusia 2. 1 Pengamatan pada manusia yang dilakukan secara pasif di Puskesmas atau Pusling di daerah fokus.(pengamatan bubo atau panas dengan batuk darah yang akut). 2. 2 Pengamatan bersamaan dengan pengamatan rodent dan pinjalnya.Semua tersangka penderita diambil darah/cairan bubo ataudahaknya untuk dilakukanpemeriksaan di laboratorium guna konfirmasi lebih lanjut. IV. Sasaran 1. Pengobatan kepada tersangka penderita pes. 2. Pengambilan dan pemeriksaan spesiment rodent dan pinjalnya,manusia dan spesies lain. 3. A. Daerah-daerah fokus adalah : _ Kecamatan Selo dan Cepogo ,Kabupaten Boyolali,Propinsi Jawa Tengah _ Kecamatan Tutur Nongkojajar dan Tosari ,Kabupaten Pasuruan,Propinsi Jawa Timur _ Kecamatan Cangkringan,Kabupaten Sleman,Propinsi DI Yogyakarta B. Daerah-daerah dimana pernah berjangkit penyakit pes adalah : _ Kecamatan Ciwedey,Kabupaten Bandung,Propinsi Jawa Barat. _ Sekitar gunung Ciremai,Propinsi Jawa Barat _ Kabupaten Wonosobo,Wonogiri,Propinsi Jawa Tengah V. Kebutuhan Sarana ?? Biaya a) Gaji upah : Untuk petugas pengumpul spesimen,pengobatan tersangka,surveilen. b) Bahan : Obat-obatan (antibiotik, antipiretik,roborantia). _ Administrasi _ Pengamatan penduduk,pinjal,tikus,botol serum,pipet,venoject,syringe. _ Cojugate dan antigen pes. _ Makanan tikus . _ Bahan pemeriksaan laboratorium : kimia,serologi dan bakteriologi _ Umpan tikus putih.

_ Umpan tikus lapangan. _ Trap,kantong tikus,alat penangkap,sisir pinjal tikus. _ Penyuluhan c) Peralatan untuk pemeriksaan serologi dan bakteriologi serta isolasi. d) Perjalanan :Pelaksanaan pemberantasan e) Lain-lain :Biaya pengambilan pengiriman/angkutan dan pemeriksaan spesimen VI. Unit cost 1. Pencarian dan pengobatan tersangka/penderita pes :Rp10.450,-/Kasus pada tahun 2000 2. Pengamatan rodent,pinjal & hewan lain: Rp10.200,Catatan : 1. Jika mencit sakit pada hari ke-4 tidak matipada hari ke-5 atau ke-6,lakukan passase pada mencit atau ambil serum darah untuk PHA (Pasive Haemagglunation). 2. Uji kimia akan menunjukkan :Catalase (+),Coagulase(+),Indole (-),Oxidase ( )Urease (-),Adonitol (-),L-Rhamnose (-), Glocose (+),Manitol (+), (Meliblose)Variable,Sucrose (-),Argimine (-),rinithine (-),Nitrate(variable). 3. Pooling pinjal : 25 pinjal sejenis dalam satu pool.

Anda mungkin juga menyukai