Anda di halaman 1dari 3

PENYAKIT PES

1.1 Pengertian Penyakit PES


Penyakit pes adalah penyakit infeksi pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh
bakteri Yersinia pestis. Pes disebut juga penyakit sampar, plague, atau black death.

Penyakit ini ditularkan dari hewan pengerat (terutama tikus) melalui perantara kutu
(flea). Kutu perantara yang paling sering adalah jenis Xenopsylla cheopsis.

Penyakit ini di Indonesia termasuk salah satu penyakit menular dalam Undang-
Undang Wabah yang harus dilaporkan kepada Dinas Kesehatan dalam waktu 24 jam pertama
sejak diketahui. Pes disebut sebagai black death karena salah satu gejala penyakit ini adalah
kehitaman pada ujung-ujung jari dan tingkat kematiannya yang tinggi.

1.2 Penyebab Penyakit PES


Pes dapat ditemui di seluruh dunia, terutama di benua Afrika. Sebagian besar
penderita pes merupakan penduduk desa, lebih banyak ditemui pada laki laki, dan dapat
terjadi pada semua umur.

Pes disebabkan oleh infeksi bakteri Yersinia pestis. Bakteri ini pada awalnya
menginfeksi kutu. Ketika kutu menggigit tikus, maka tikus tersebut akan terinfeksi bakteri
pes. Dengan demikian, jika kutu lain menggigit tikus sakit tersebut, maka kutu tersebut juga
akan terinfeksi. Jika kutu kutu ini menggigit manusia, maka bakteri dalam tubuh kutu akan
masuk ke dalam tubuh manusia, mengikuti aliran getah bening dan menyebar melalui
sirkulasi darah. Di kelenjar getah bening, bakteri ini menimbulkan reaksi radang berupa
bengkak, kemerahan dan nanah. Bakteri ini kemudian menyebar melalaui aliran darah ke
organ-organ lain seperti limpa, paru-paru, hati, ginjal dan otak. Ketika sampai paru-paru,
bakteri ini dapat menyebabkan radang (pneumonia) dan dapat menularkan penyakit kepada
orang lain melalui batuk atau bersin. Bakteri yang dibatukkan dapat bertahan di udara dan
dapat terhirup oleh orang lain. Pes tidak hanya dapat menginfeksi tikus, namun juga bisa
menginfeksi kucing, anjing, dan tupai. Selain melalui gigitan kutu, pes dapat menular dengan
berbagai cara lain, yaitu:

1. Kontak titik-titik air liur (droplet) di udara: berupa batuk atau bersin dari penderita pes
dengan radang paru.
2. Kontak langsung: berupa sentuhan kulit yang terluka terhadap nanah/luka penderita pes,
termasuk kontak seksual.
3. Kontak tidak langsung: sentuhan terhadap tanah atau permukaan yang terkontaminasi
bakteri.
4. Udara: hirupan udara yang mengandung bakteri Y. pestis karena bakteri ini dapat bertahan
di udara cukup lama.
5. Makanan atau minuman yang tercemar bakteri.

1.3 Penanggulangan Penyakit PES


Pes atau Sampar ditangani menggunakan antibiotic, misalnya Gentacimin dan
Ciprofloxacin. Bila tidak segera ditangani Bubonic Plague data berkembang ke jenis lain
yang lebih parah. Selain antibiotic, biasanya pasien septicemic Plague dan Pneumonic Plague
membutuhkan cairan infuse, oksigen, dan terkadang juga membutuhkan alat bantu
pernapasan. Kemungkinan isolasi bisa diterapkan pada pasien yang mengidap Pneumonic
Plague untuk mencegah penyebaran.

Jangan dibiarkan begitu saja terhadap penderita penyakit pes, bila tidak dilakukan
tindakan akan mengakibatkan fatal. Ada Beberapa cara bisa dilakukan sebagai upaya untuk
menanggulangi penyakit Pes antara lain :

1. Melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan penyakit Pes sudah sampai tahap
atau tingkat berapa.
2. Penyakit pes adalah penyakit degeneratif yang akan diketahui jika dilakukan pemeriksaan,
karena banyak sekali pasien Pes yang tidak merasakan gejala apapun saat terkena penyakit
Pes.
3. Orang yang menderita penyakit Pes harus di asingkan sejenak, hal itu bertujuan untuk
mempercepat proses penyembuhan serta menghindari orang lain untuk terhindar dari
penyakit Pes
4. Pakaian penderita Pes juga harus dicuci secara terpisah dengan menggunakan air panas
dan detergen, ini bertujuan agar bakteri penyebab Pes dapat mati dan tidak berkembang
biak.
5. Bersihkan perabot rumah dari bahaya jejak kaki tikus yang bisa membuat penularan Pes
dari hewan ke manusia menjadi semakin tinggi.
6. Menghindari daerah yang di sinyalir banyak terjadi gangguan Pes. Ada baiknya
menghindari daerah yang terjangkit Pes untuk mencegah penularan Pes sedini mungkin.
7. Tutup makanan dan piring kotor agar tidak tersentuh hewan terutama tikus rumah, karena
hewan ini menjadi penyebab utama penyakit Pes.
8. Jika ada penderita Pes yang meninggal, maka akan lebih baik jika jenazah tersebut di
bakar untuk mengurangi resiko infeksi bakteri Pes.

1.4 Tantangan
Adanya hambatan dalam penanggulangan Pes salah satunya adalah mensterilkan
tempat atau wilayah yang terkena wabah tersebut dengan cara mengosongkan tempat tersebut
agar vector penyebab penyebaran virus seperti tikus dapat dibasmi namun kendala
masyarakat sulit meninggalkan pemukiman karna menyangkut tempat tinggal.

1.5 Saran/ Inovasi Penanggulangan


Dari masalah dan kendala seperti yang sudah disebutkan tersebut maka saran dalam
penanganan masalah tersebut dengan cara melakukan pendekatan pada masyarakat dan
menejaskan tentang bahaya Pes apabila tidak segera ditangani, seperti memasang alat
peringatan contohnya pengeras suara yang dimodifikasi agar dapat memberikan informasi
dan penjelasan tentang Pes agar masyarakat mengerti dan meninggalkan tempat yang terjadi
wabah dan untuk sementara waktu disterilkan.
Di zaman yang semakin canggih ini inovasi yang dapat dilakukan adalah dengan
menciptakan sebuah pengharum ruangan untuk membunuh vector penyebab Pes.
Selain itu perlu adanya kerjasama antar lintas sector atau Dinas Lingkungan untuk
menciptakan sanitasi yang baik

Anda mungkin juga menyukai