“BAKTERI PES”
Oleh :
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ners ( Akbar
Asfar, S.Kep.,Ns.,M.Kes). Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ners Akbar, yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
DAFTAR ISI………………………………………………………………… ii
BAB I………………………………………………………………………… 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………… 2
B. TUJUAN…………………………………………………………… 2
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Wabah pes disebabkan oleh bakteri yang disebut Yersinia Pestis. 1 Bakteri ini
dibawa oleh kutu yang hidup pada tubuh tikus. Kutu menyebarkan penyakit ketika
mengisap darah tikus atau manusia. Wabah pes dikenal dengan black death karena
menyebabkan tiga jenis wabah, yaitu bubonik, pneumonik dan septikemik. 2 Ketiganya
menyerang sistem limfe3 tubuh, menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening, panas
tinggi, sakit kepala, muntah dan nyeri pada persendian. Wabah pneumonik juga
menyebabkan batuk lendir berdarah, wabah septikemik menyebabkan warna kulit berubah
menjadi merah lembayung. Dalam semua kasus, kematian datang dengan cepat dan tingkat
kematian bervariasi dari 30-75% bagi bubonik, 90-95% bagi pneumonik dan 100% bagi
septikemik
B. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
A. Tujuan umum
1. Sejarah bakteri PES
2. Definisi penyakit PES
3. Penyebab penyakit PES
4. Factor resiko penyakit PES
5. Cara pencegahan PES
B. Tujuan khusus
1. Agar mahasiswa atau mahasiswi dapat mengerti dan memahami apa itu penyakit
PES
2. Untuk memenuhitugas makalah
1. SEJARAH BAKTERI PES
Pada September 1910 pemerintah Hindia Belanda memberlakukan impor beras dalam
rangka persiapan memasuki bulan Ramadan. Negara yang dipilih untuk mengimpor beras yaitu
Burma (sekarang Myanmar), British India (sekarang India) dan Cina. Padahal di wilayah tersebut
wabah pes sedang berkecamuk. Dari muatan beras yang dibawa tidak sengaja terbawa pula host
atau tubuh induk pembawa penyakit pes yaitu tikus. Bakteri Yersinia pestis hidup dalam tubuh
kutu tikus yang terjangkiti pes. Ketika tikus mati, maka kutu atau pijal bisa berpindah ke manusia
atau binatang lain dan menggigit mereka. Melalui gigitan itulah, bakteri pes berpindah dari kutu
tikus ke manusia. Adapun jenis penyakit pes yang mewabah di Hindia Belanda adalah bubonic pes
atau pes kelenjar (bisul) dengan tanda-tanda awal demam, sakit kepala, dan bengkak atau bisul
pada kelenjar getah bening yang menyakitkan, biasanya terdapat di ketiak, selangkangan atau
belakang telinga. Jenis ini dapat mematikan manusia dalam hitungan dua-tiga hari saja. Pes bisul
merupakan penyakit yang biasanya muncul menjelang musim hujan. Faktor cuaca sangat
mempengaruhi terjadinya epidemi penyakit ini. Perubahan musim merupakan faktor penentu
kekebalan bakteri pes dan tipe penyakit yang ada pada manusia. Pes pneumonic atau pes paru
jarang muncul pada daerah dengan temperatur rendah dan kelembapan tinggi yang konstan.
(Safitry, 2020)
Penyakit pes merupakan salah satu penyakit zoonosis, yang biasanya ditularkan melalui
vektor, yaitu pinjal yang berada di bulu tikus. Epidemik penyakit pes di dunia mulai terjadi pada
abad ke-13 sekitar tahun 1347, kasus ini terjadi di negara Cina dan India. Sejak epidemik penyakit
pes berlangsung sudah tercatat kasus 13.000.000 orang meninggal. Pada abad yang sama, juga
dilaporkan terjadinya wabah pes di negara Mesir dan Palestina. Kasus kematian yang terlaporkan
sebanyak 13.000 orang meninggal akibat penyakit pes. Pada tahun 1894 pandemik pes mulai
menyebar ke-empat benua, penyebarannya bermula dari daratan Cina (No Tit.צכןle, n.d.) (Depkes
RI 2008)
Penyakit pes disebabkan oleh infeksi bakteri Yersinia pestis. Bakteri ini juga menginfeksi
banyak jenis hewan, seperti tikus, kelinci, tupai, kucing, dan anjing liar. Seseorang dapat terinfeksi
bakteri Yersinia pestis melalui beberapa cara, yaitu:
Kontak langsung dengan darah hewan yang terinfeksi, terutama jika ada luka terbuka di
kulit
Khusus pada pneumonic plague, penyebaran antarmanusia bisa terjadi jika seseorang tidak
sengaja menghirup percikan ludah, yang keluar ketika penderita pes bersin atau batuk.
PES paling sering terjadi didaerah pedesaan yang ditandai dengan kepadatan penduduk
yang berlebihan, sanitasi yang buruk, dan populasi hewan pengerat yang tinggi.
Pekerjaan
Dokter hewan dan pekerja di klinik hewan memiliki resiko lebih tinggi berhubungan
dengan kucing dan anjing yang mungkin terinfeksi.
Hobi
Berkemah atau rekreasi ke tempat banyak hewan terinfeksi dapat meningkatkan resiko
terinfeksi PES.
KOMPLIKASI PES
Kematian
Mayoritas orang yang menerima pengobatan segera selamat dari PES. Jika tidak diobati
maka dapat menyebabkan tingkat kematian yang tinggi.
Gangren
Pembekuan darah yang terjadi di pembuluh darah jari tangan dan kaki dapat mengganggu
aliran darah dan menyebabkan jaringannya mati. Bagian jari tangan dan kaki yang telah
mati kemungkinan perlu dilakukan amputasi.
Meningitis
PES dapat menyebabkan pembengkakan selaput yang mengelilingi otak dan sumsum
tulang belakang.
Adapun cara pencegahan pes walaupun tidak ada vaksin yang efektif untuk PES, antibiotic
dapat membantu mencegah infeksi jika memiliki resiko tinggi untuk terinfeksi. Tindakan
pencegahan dapat dilakukan seperti:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wabah pes disebabkan oleh bakteri yang disebut Yersinia Pestis. Bakteri ini dibawa oleh
kutu yang hidup pada tubuh tikus. Kutu menyebarkan penyakit ketika mengisap darah tikus
atau manusia. Wabah pes dikenal dengan black death karena menyebabkan tiga jenis
wabah, yaitu bubonik, pneumonik dan septikemik. Penyakit pes merupakan salah satu
penyakit zoonosis, yang biasanya ditularkan melalui vektor, yaitu pinjal yang berada di
bulu tikus. Epidemik penyakit pes di dunia mulai terjadi pada abad ke-13 sekitar tahun
1347, kasus ini terjadi di negara Cina dan India. Sejak epidemik penyakit pes berlangsung
sudah tercatat kasus 13.000.000 orang meninggal.
B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori
keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang penyakit PES yang telah
diuraikan dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Safitry, M. (2020). Kisah Karantina Paris of the East: Wabah Pes di Malang 1910-1916. Jurnal
Sejarah, Vol.3(1), 116–120. https://doi.org/10.26639/js.v3i1.261