Penyakit Pes
Kelompok VIII:
Priska Handayani M.15.02.022
Rahma. M M.15.02.024
Ririn M.15.02.027
Rosalia M.15.02.029
Definisi Pes
Pes (plague) adalah penyakit yang disebabkan
oleh enterobakter yersina pestis (dinamai dari bakteriolog
Perancis A.J.E. Yersin). Penyakit pes dibawa oleh hewan
pengerat (terutamatikus). Wabah penyakit ini banyak terjadi
dalam sejarah, dan telah menimbulkan korban jiwa yang
besar.
Gejala
Tergantung pada jenis pes, gejala dapat berbeda-beda dan muncul pada waktu yang
berbeda sejak infeksi.
Bubonic plague – 2 sampai 5 hari setelah terkena bakteri
Demam dan menggigil
Merasa tidak enak badan
Sakit kepala
Nyeri otot
Kejang
Pembengkakan pada kelenjar getah bening yang biasanya ditemukan di pangkal
paha, namun juga dapat terjadi pada ketiak atau leher, paling sering pada area yang
terinfeksi
Rasa nyeri dapat muncul sebelum pembengkakan.
Lanjutan…
Pneumonic plague – 2 sampai 3 hari setelah paparan
Batuk parah
Kesulitan bernapas dan sakit pada dada saat bernapas dalam-dalam
Demam
Dahak yang berbusa dan berdarah.
Septicemic plague – jenis yang paling berbahaya, dapat menyebabkan kematian
bahkan sebelum gejala muncul
Sakit perut
Perdarahan akibat masalah pembekuan darah
Diare
Demam
Mual
Muntah.
Etiologi
Pes disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Orang dapat
terkena pes dari gigitan kutu yang membawa bakteri pes
dari hewan pengerat yang terinfeksi, seperti tikus,
kelinci, tupai, bajing, dan anjing liar. Pes juga dapat
menyebar melalui goresan atau gigitan dari tikus
domestik. Pada kasus yang langka, orang dapat terkena
penyakit ini dari memegang atau terekspos hewan yang
terinfeksi.
Cara Penularan
Gigitan oleh kutu
Paparan terhadap manusia dengan sampar
pneumonic
Penanganan bangkai terinfeksi
Goresan atau gigitan dari kucing domestik yang
terinfeksi
Paparan aerosol mengandung basil penyebab wabah
Presepsi sehat dan sakit dalam berbagai
aspek
Epidemiologi
Penyakit pes pertama kali masuk Indonesia pada tahun
1910 melalui Tanjung Perak, Surabaya, kemudian tahun
1916 melalui pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, tahun
1923 melalui pelabuhan Cirebon dan pada tahun 1927
melalui pelabuhan Tegal. Korban manusia meninggal
karena pes dari 1910-1960 tercatat 245.375 orang,
kematian tertinggi terjadi pada tahun 1934, yaitu 23.275
orang.
Lanjutan…
Antropologi
Pes kerap diakaitkan dangan hal-hal mistis
minimnya informasi pada masyarakat sehingga
menuding dukun dan praktisi mistis sebagai
penyebab utama munculnya penyakit Pes
tersebut.
Lanjutan…
Sosiologi
Contohnya di kota Semarang, Masyarakat semarang dilarang
melakukan kegiatan yang bisa menarik atau mengumpulkan
banyak orang karena hal itu di anggap oleh pemerintah
dapat memudahkan penularan penyakit Pes, selain itu
pemerintah juga melakukan tindakan penutupan akses jalan
dan pemeriksaan untuk mengetahui apakah oarang-oarang
yang akan keluar atau masuk kesemarang membawa parasit
atau kutu tikus yang mampu menyebarkan penyakit pes.
Lanjutan…
Pandangan Masyarakat
Contohnya masyarakat Solorowo, Hasil penelitian menunjukkan bahwa
masyarakat dusun solorowo masih teradisionl. Penduduk sangat akrab
terhadap lingkunagn alam dan sekitarnya sehingga adanya hubungan antara
masyarakat dengan kondisi lingkungan alam sekitarnya dimana masyarakat
sangat mensakralkan tempat-tempat tertentu yang di anggap mempunyai
nilai kesejahteraan serta niali budaya . Sehingga yang menyangkut roden,
pinjal dan habitatnya juga masih dipandang tradisional yang kerap kali di
kaitkan dengan kejadian mistis dan di tinjau pulah oleh pengetahuan dan
presepsi penduduk yang salah terhadap penyaki pes. Maka penyakit pes
sewaktu-waktu akan tetap menjadi wabah di dusun solorowo.
Terimakasih
…
Referensi
• Mahendrasari, Dyah. 2015. Resistensi Pinjal Tikus (Xenopsylla
Cheopis) Terhadap Insektisida Dalam Penanggulangan penyakit Pes.
Vol.7 No.1 : 6141.27-37. Link
:ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/spirakel/article/download/
6141/4714
• Widoyono. 2005. Penyakit Tropis (Epidemiologi, Penularan,
Pencegahan dan Pemberantasannya). Erlangga : Jakarta
• Dani, Cecep. 2011. Vektor Penyakit Tropis. Gusyen Publishing :
Yogyakarta.
• http://www.alodokter.com/pes