Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan

kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan.

Pendidikan kesehatan adalah proses membantu seseorang, dengan bertindak

secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan

berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang mempengaruhi kesehatan

pribadinya dan orang lain, dalam halini lingkungan sangat berperan penting

dalam masalah kesehatan karena lingkugan yang kotor dapat menimbulkan

berbagai macam penyakit seperti diare, kolera, dan tifus (laporan PBL I, 2017).

Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Jika mendengar

istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah

yang menimbulkan aroma busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan

sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang

cenderung merusak lingkungan di sekitarnya. Dalam proses alam, sebenarnya

tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah

dan selama proses alam itu berlangsung (Laporan Permaslahan sampah, 2013)..

Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan

manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada
pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan

yang serius. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan

serangga (lalat, kecoa, kutu, dan lai-lain) yang membawa kuman penyakit. Akan

tetapi manusia tidak menyadari bahwa setiap hari pasti manusia menghasilkan

sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik, oleh sebab itu masalah

pengolahan sampah sangat penting untuk di terapkan(Laporan Permaslahan

sampah, 2013)

Kegiatan Seminar Pengolahan Sampah dengan Sistem Reuse, Reduse dan

Recyle (3R) merupakan proses belajar bagi siswa/siswi karena Sejak

direncanangkannya program 3R pada tahun 2007, dapat direduksi sampah sekitar

3% dari volume sampah yang ada. Berdasarkan data lapangan dan hasil

penelitian sebelumnya, program percontohan 3R yang diterapkan dibeberapa

kota di Indonesia masih banyak yang belum melakukannya secara optimal, hal

ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, masih kurangnya kesadaran

masyarakat akan kebersihan, peraturan yang ada kurang dipatuhi, perilaku dan

kebiasaan masyarakat yang sulit berubah. Oleh karena itu, masyarakat perlu

mendapat pengetahuan dan pengertian yang benar tentang perlunya mengurangi

sampah sejak dari sumber sampah itu dihasilkan, disamping hal tersebut faktor

sosial ekonomi dan budaya juga berpengaruh terhadap pelaksanaan program 3R

di masyarakat.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas yaitu masih kurangnya kesadaran

masyarakat akan kebersihan lingkungan oleh karena itu perlunya memdapatkan

pengetahuan dan pengertian yang benar tentang pengolahan sampah dengan

Sistem Reuse, Reduse dan Recyle sejak dari sumber sampah itu dihasilkan.

C. Tujuan Seminar Pengolahan Sampah dengan Sistem Reuse, Reduse dan

Recyle

1. Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku serta

kemandirian perorangan, keluarga dan masyarakat dalam mengatasi masalah

sampah agar dapat hidup bersih dan sehat.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan siswa untuk

menerapkan pengolahan dengan sistem 3R di lingkungannya.

b. Mampu berperan aktif dalam gerakan 3R di masyarakat.

c. Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku siswa

khususnya terhadap program kesehatan lingkungan.

D. Manfaat Seminar Pengolahan Sampah dengan Sistem Reuse, Reduse dan

Recyle

1. Manfaat Ilmiah

Kegiatan seminar Pengolahan Sampah dengan Sistem Reuse, Reduse

dan Recyle ini diharapkan dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan,


keterampilan, keyakinan diri, dan kesadaran siswa/siswi sejak dini tentang

kebersihkan lingkungan, serta memperkaya ilmu pengetahuan dibidang

kesehatan khususnya dibidang kesehatan masyarakat.

2. Manfaat Praktis

Kegiatan Seminar Pengolahan Sampah dengan Sistem Reuse, Reduse

dan Recyle ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi SMPN 8 kota

Palopo kuhususnya bagi para siswa dan siswi SMPN 8 kota Palopo.

3. Manfaat Bagi siswa dan siswi

a. Kegiatan Seminar Pengolahan Sampah dengan Sistem Reuse, Reduse dan

Recyle ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman siswa

dan siswi SMPN 8 kota Palopo serat dapat mengaplikasikan ilmu yang

telah didapatkan di masyarakat..

b. Dengan Seminar Pengolahan Sampah dengan Sistem Reuse, Reduse dan

Recyle ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terutama diri

pribadi sendiri.

c. Dengan Seminar Pengolahan Sampah dengan Sistem Reuse, Reduse dan

Recyle ini siswa dan siswi SMPN 8 kota Palopo dapat mengetahui cara

pengelolaan sampah yang benar.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Sampah

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia/proses alam yang

berbentuk padat (UU No.18 tahun 2008). Sampah adalah sesuatu yang tidak

digunakan ,tidak terpakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang

berasal dari kegiatan manusia dan terjadi dengan sendirinya (American Public

Work Associstion 1970).

Berdasarksn wujud atau bentuknya dikenal tiga macam sampah atau limbah

yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Contoh limbah cair yaitu air

cucian, air sabun, dan minyak goreng sisa. Contoh limbah padat yaitu bungkus

snack, ban bekas, dan botol air minum. Sedangkan contoh limbah gas yaitu

karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), HCl, NO2, dan SO2. ( Tobing,

I.S.L. Dampak Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan dan

Manusia,Jakarta.2005)

Menurut Gelbert dkk (1996) ada tiga dampak sampah terhadap manusia dan

lingkungan yaitu:

a. Dampak terhadap kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan

sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi


beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan

anjing yang dapat menjangkitkan penyakit.

b. Dampak terhadap lingkungan

Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan

mencemari air. Penguraian sampah yang dibuang kedalam air akan

mengasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana.

c. Dampak terhadap keadaan sosialdan ekonomi

Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat

kesehatan masyarakat.

B. Pengolahan Sampah dengan Sistem Reuse, Reduse dan Recyle

1. Pengolahan Sampah dengan Sistem Reuse

Reuse berarti mengunakan kembali bahan atau material agar tidak

menjadi sampah (tanpa melalui proses pengelolaan) seperti menggunakan

kertas bolak-balik, mengunakan kembali botol bekas ”minuman” untuk

tempat air, mengisi kaleng susu dengan susu refill dan lain-lain.

Contoh kegiatan reuse sehari-hari:

a. Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa

kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari

pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat

di charge kembali.
b. Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk

fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas

minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.

c. Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan

ditulis kembali.

d. Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.

e. Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.

f. Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang

memerlukan

2. Pengolahan Sampah dengan Sistem Reduce

Reduce atau reduksi sampah merupakan upaya untuk mengurangi

timbulan sampah di lingkungan sumber dan bahkan dapat dilakukan sejak

sebelum sampah dihasilkan, setiap sumber dapat melakukan upaya reduksi

sampah dengan cara merubah pola hidup konsumtif, yaitu perubahan

kebiasaan dari yang boros dan menghasilkan banyak sampah menjadi

hemat/efisien dan sedikit sampah, namun diperlukan kesadaran dan kemauan

masyarakat untuk merubah perilaku tersebut.

Contoh kegiatan reduce sehari-hari:

a. Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.

b. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan

sampah dalam jumlah besar.


c. Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis

yang bisa diisi ulang kembali).

d. Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang

dapat dihapus dan ditulis kembali.

e. Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.

f. Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.

g. Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.

3. Pengolahan Sampah dengan Sistem Recyle

Recycle berarti mendaur ulang suatu bahan yang sudah tidak berguna

(sampah) menjadi bahan lain setelah melalui proses pengolahan seperti

mengolah sisa kain perca menjadi selimut, kain lap, keset kaki, dsb atau

mengolah botol/plastik bekas menjadi biji plastik untuk dicetak kembali

menjadi ember, hanger, pot, dan sebagainya atau mengolah kertas bekas

menjadi bubur kertas dan kembali dicetak menjadi kertas dengan kualitas

sedikit lebih rendah dan lain-lain.

Contoh kegiatan recycle sehari-hari:

a. Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.

b. Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.

c. Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.

d. Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang

bermanfaat.
C. Bang Sampah

1. Pengertian Bank Sampah

Bank sampah adalah suatu system pengolahan sampah yang dirancang

seperti mekanisme kerja di perbankan dimana masyarakat dapat menabung

sampah yang dibuktikan adanya nomor rekening dan buku rekening tabungan

sampah. Di sinilah sampah rumahtangga dipilah ke dalam dua kelompok

sampah organik dan sampah non-organik. Sampah organik diolah menjadi

kompos, sementara sampah non-organik kemudian dipilah lebih lanjut ke tiga

sub-kelompok: plastik, kertas, serta botol dan logam.

Sebagian besar rumah tangga ramah lingkungan di Indonesia

menyimpan tiga tong sampah atau kantong sampah besar. Begitu ketiga tong

sampah tersebut sudah penuh, isinya lalu bisa “ditabung” di sebuah bank

sampah. Seperti halnya sebuah bank komersil, kita bisa membuka rekening di

sebuah bank sampah. Secara berkala, kita bisa mengisi tabungan kita dengan

sampah non-organik yang ditimbang dan diberi nilai moneter, sesuai harga

yang sudah ditentukan oleh para pengepul. Nilai moneter ini ditabung, dan

sama halnya sebuah bank komersil, isi tabungan tersebut bisa ditarik

sewaktu-waktu. Di manapun tempatnya, prinsip-prinsip dasar bank sampah

tetap sama untuk menyimpan sampah, untuk menabung, untuk menghasilkan

uang, untuk mengubah perilaku dan menjaga kebersihan.

2. Fungsi Bank Sampah

Adapun fungsi dari bank sampah dapat kita kategorikan sebagai berikut;
h. Sebagai media edukasi bagi anak-anak usia dini tentang bagaimana

kita memelihara lingkungan

i. Sarana belajar untuk masyarakat lebih terampil dalam mengolah

sampah

j. Menghindari pencemaran lingkungan

k. Menjadikan sampah yang tidak dipandang menjadi sesuatu yang

bernilai ekonomis

l. Dari segi ekonomi, membantu para pengepul sampah dan bagi

masyarakat yang mengumpulkan sampah akan memperoleh imbalan

berupa uang.

Anda mungkin juga menyukai