Anda di halaman 1dari 4

Pes atau sampar (plague) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Yersinia pestis.

Penyakit ini dikenal juga dengan istilah wabah hitam (black death). Bakteri ini dapat menyebabkan
kematian jika tidak segera ditangani.

Ada tiga jenis pes berdasarkan pada bagian mana dari tubuh yang terlibat, yaitu

Bubonic plague yang menimbulkan gejala pembesaran kelenjar getah bening. Pes jenis ini adalah yang
paling umum ditemui.

Pneumonic plague disebabkan oleh infeksi bakteri yang telah menyebar hingga paru-paru. Tipe ini paling
jarang namun paling mematikan.

Septicemic plague dimana bakteri berkembangbiak dalam darah penderita.

Penyakit ini menyebar dengan mudah di area yang padat, memiliki sistem sanitasi buruk, serta area yang
memiliki populasi hewan pengerat yang cukup tinggi, khususnya tikus, misalnya pedesaan dan semi
pedesaan di Asia. Jumlah manusia yang pernah terinfeksi dengan jumlah terbesar adalah di Afrika. Di
Indonesia sendiri hingga tahun 2010 terdapat 5 kabupaten yang menjadi wilayah fokus Pes, yaitu
Kabupaten Pasuruan (Jatim), Sleman (DI Yogyakarta), Boyolali (Jateng), serta Bandung dan Cirebon
(Jabar).

Penyebab Pes

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis ini dapat menular ke manusia, dan dapat terjadi
melalui berbagai cara. Salah satunya melalui perantara kutu yang sebelumnya menggigit hewan pengerat
yang terinfeksi, seperti tikus, anjing padang rumput, tupai, bajing, atau kelinci. Selain itu, penyakit ini
juga dapat menyebar dari kotoran ke mulut (fecal-oral transmission), melalui droplet batuk atau bersin,
dan akibat kontak secara langsung dengan pemilik wabah, baik manusia atau hewan. Pes pada manusia
juga dapat berasal dari cakaran kucing atau anjing piaraan yang telah terinfeksi, termasuk melalui luka
yang terkena darah hewan yang terinfeksi. Hewan piaraan juga dapat terinfeksi wabah ini akibat
memakan tikus yang sudah terinfeksi wabah pes.

Risiko seseorang terkena pes akan lebih besar apabila orang tersebut berada atau pernah mengunjungi
area-area yang memiliki kasus wabah pes. Seorang dokter hewan dan asistennya, serta orang-orang yang
sering beraktivitas di luar ruangan, memiliki risiko terkena pes yang cukup besar.
Berikut lebih jauh mengenai penyebab dan faktor risiko Pes pada tiap jenisnya:

Bubonic plague, disebabkan oleh gigitan hewan pengerat atau kutu. Pada kasus yang jarang terjadi dapat
disebabkan juga oleh kontak langsung dengan benda yang telah disentuh oleh seorang penderita pes.
Dinamakan sesuai area yang dijangkitinya, yaitu buboes (kelenjar getah bening yang bengkak).

Pneumonic plague, ditularkan melalui udara dari batuk atau bersin penderita kepada orang lain yang
menghirup udara tersebut sehingga menjadikannya sebagai jenis wabah pes yang bisa ditularkan antar
sesama manusia.

Septicemic plague terjadi ketika bakteri masuk ke aliran darah secara langsung, kemudian berkembang
biak di dalam darah. Bubonic plague dan pneumonic plague juga dapat berkembang menjadi septicemic
plague jika tidak segera ditangani.

Gejala Pes

Gejala pes atau sampar (plague) biasa muncul 2-6 hari setelah seseorang terinfeksi. Gejala penyakit ini
menyerupai gejala yang disebabkan oleh flu, namun gejala lain juga dapat menyertai ketiga jenis pes
yang telah disebutkan di atas. Gejala-gejala yang membedakan ketiga pes, antara lain:

Bubonic plague

Gejala bubonic plague muncul satu minggu setelah pasien digigit oleh kutu yang terinfeksi. Gejala
berupa pembengkakan atau rasa sakit pada kelenjar getah bening (buboes), pusing, nyeri otot, demam,
gemetar, dan lemas. Pembengkakan ini biasanya muncul di leher, ketiak, pangkal paha, dan dan di sekitar
area gigitan atau cakaran hewan. Bengkak dapat berukuran sebesar telur ayam dan nyeri serta hangat
ketika disentuh.

Pneumonic plague

Gejala berupa batuk mengeluarkan dahak/air liur/nanah dari paru-paru, sakit dada, sesak napas, dan
lemas. Wabah yang berkembang dengan sangat cepat ini dapat menyebabkan gagal napas dan syok bagi
penderitanya hanya dalam periode dua hari masa infeksi sehingga harus sesegera mungkin ditangani.

Septicemic plague

Gejala berupa demam, lemas, gemetar, mual, muntah, sakit di area perut, diare, syok, hingga terjadi
pendarahan yang keluar dari mulut, hidung, anus, atau di balik kulit. Gejala lainnya adalah warna kulit
yang menghitam akibat kematian jaringan atau gangrene.

Waspadai kemungkinan pes atau sampar terutama setelah mengunjungi area yang memiliki kasus ini dan
merasakan gejala yang disebutkan di atas. Segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat
dari gejala yang dialami, dan selalu kenakan masker untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Diagnosis Pes

Untuk mendapatkan diagnosis penyakit pes atau sampar (plague), dokter akan mengajukan pertanyaan
serta melakukan pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan gejala yang dirasakan. Dokter dapat bertanya
tentang kapan gejala muncul, waktu dan lokasi perjalanan yang ditempuh, jenis obat-obatan atau
vitamin apa yang sudah dikonsumsi, serta orang-orang yang sudah melakukan kontak fisik.

Tes darah dapat dilakukan untuk mengetahui keberadaan bakteri di dalam tubuh, terutama yang
menyebabkan septicemia plague. Sampel cairan juga mungkin diambil dari kelenjar getah bening
(buboes) yang mengalami pembengkakan untuk memastikan diagnosis bubonic plague. Sampel cairan
juga dapat diambil dari saluran udara untuk mengetahui apakah seseorang mengidap pneumonic plague.
Dalam hal ini sampel diambil menggunakan metode endoskopi, yaitu memasukkan sebuah tabung kecil
yang fleksibel melalui hidung atau mulut hingga turun ke tenggorokan.

Pemeriksaan konfirmasi untuk Pes dapat memakan waktu 1-2 hari. Sebelum hasil tersebut keluar, pada
kasus yang tidak jarang dokter akan memulai pengobatan Pes bila tes awalan menunjukkan kecurigaan
ke arah Pes. Pengobatan yang lebih awal dapat memiliki perbedaan yang besar pada proses
penyembuhan pasien dikarenakan perkembangan pes yang begitu cepat.

Pengobatan Pes

Pes atau sampar (black plague) ditangani menggunakan antibiotik, misalnya gentacimin dan
ciprofloxacin. Bila tidak segera diobati, bubonic plague bisa berkembang ke jenis lain yang lebih parah.

Selain antibiotik, biasanya pasien septicemic plague dan pneumonic plague membutuhkan cairan infus,
oksigen, dan terkadang juga membutuhkan alat bantu pernapasan. Kemungkinan isolasi bisa diterapkan
pada pasien yang mengidap pneumonic plague untuk mencegah penyebaran terjadi. Tenaga medis,
perawat, dan siapa saja yang berhubungan dengan penderita pneumonic plague dapat dimonitor
kesehatannya, serta diberikan antibiotik sebagai tindakan pencegahan.

Komplikasi Pes

Pes dapat menyebabkan timbulnya kondisi yang bernama gangrene, dimana terjadi kematian jaringan
oleh sebab terganggunya aliran darah ke jari-jari tangan dan kaki. Komplikasi lain Pes adalah meningitis
(peradangan selaput otak). Inilah sebabnya makin cepat penanganan dan pengobatan yang dilakukan,
maka dapat membantu mencegah pes berkembang menjadi kondisi-kondisi yang telah disebutkan
sebelumnya, bahkan kematian.

Pencegahan Pes
Mengawasi dan mengendalikan populasi hewan pengerat di sekitar rumah maupun lingkungan tempat
tinggal merupakan langkah penting dalam mencegah berkembangnya bakteri penyebab pes. Mulailah
dengan menghindari memiliki tumpukan benda-benda rongsokan, makanan hewan, atau kotoran yang
dapat menarik perhatian tikus, seperti sikat, kayu, atau batu di sekitar rumah, kantor, bahkan pada area
umum. Gunakan sarung tangan saat sedang berhadapan dengan hewan yang kemungkinan telah
terinfeksi wabah agar kulit terhindar dari kontak bakteri.

Jika memiliki hewan piaraan, jangan lupa untuk selalu memonitor kondisi mereka setelah berkeliaran
bebas di luar rumah, terutama jika tinggal di area yang memiliki kasus pes. Jangan lupa untuk
memastikan hewan piaraan dan keluarga telah menggunakan produk antiserangga atau kutu, khususnya
sebelum beraktivitas di luar ruangan. Cegah hewan piaraan untuk tidur di kasur tidur atau sofa ruang
tamu untuk mencegah penyebaran kutu pes. Segera temui dokter hewan jika hewan piaraan secara tiba-
tiba mengalami sakit.

Segera temui dokter jika diri Anda terpapar kutu ketika wabah pes sedang merebak untuk mendapatkan
penanganan awal.

Anda mungkin juga menyukai