Anda di halaman 1dari 3

Date

ANTRAKS

1. DEFINISI
Penyakit menular akut terutama pada binatang rumahan atau peliharaan atau binatang
liar, tetapi manusia secara kebetulan dapat terkena melalu kontak terhadap binatang
atau produk binatang yang terinfeksi.

2. EPIDEMIOLOGI
Penyakit antraks pada manusia dapat dibagi menjadi kasus agrikultural (tersering
berasal dari kontak dengan binatang yang terinfeksi, gigitan serangga yang terinfeksi,
dan memakan daging yang terkontaminasi) dan kasus industrial (berhubungan dengan
paparan, kulit yang terkontaminasi bulu, wol, atau tulang yang mengandung kuman
antraks).
A. Etiologi
Bacillus anthracis
Kuman anaerobik, gram (+) berbentuk batang, berkapsul, tidak bergerak, memiliki
kemampuan untuk membentuk spora, dan toksin
Dapat hidup di tanah, jaringan atau darah yang kaya dengan asam amino,
nukleosida, serta glukosa
Kuman dalam bentuk vegatatif hanya dapat bertahan di alam <24 jam
Bila keadaan alam kurang menguntungkan berubah bentuk menjadi spora
Spora tidak berkembang biak, tetapi dapat bertahan hidup di tanah untuk jangka
waktu lama
Tahan terhadap berbagai kondisi: kekeringan, panas, radiasi UV, atau sinar gamma
dan berbagai jenis desinfektan
B. Patogenesis
Luka/fly bite di permukaan kulit, inhalasi atau melalui saluran pencernaankuman spora
masuk ke dalam tubuh manusia berkembang dalam sistem limfatik beredar ke dalam
aliran darah kapsul kuman menghambat fagositosis makrofag terhadap kuman kuman
mengeluarkan toksin edema edema lesi lokal yang karakteristik
C. Gejala klinis
Masa inkubasi tergantung dari jumlah kuman atau spora yang masuk 1-12 hari,
dapat mencapai 8 minggu
D. Ada 3 jenis manifestasi klinis bergantung pada jalur masuknya:
1. Antraks kulit/kutaneus (95%6)
 Predileksi: darah kulit terbuka (tangan, wajah, dan leher)
 Kelaianan kulit: papular merah kecil yang tidak nyeri (awal) minggu berikutnya
dalam 1 atau 2 hari berkembang menjadi stadium vesikular dengan diamter 1-2
cm berisi cairan jernih/serosanguinosa (mengandung sedikit leukosit dan
kuman basilus Bram (+) dalam jumlah banyak)> vesikel membesar menjadi
hemoragik mebentuk ulkus dengan eskhar nekrotik kehitaman dikelilingi zona
edema non-pitting kecoklatan seperti gelatin eskhar akan mengering dan rontok
dalam 1-2 minggu dengan jaringan parut minimal
 Pada kasus berat: edema dapat massif terutama bila lesi terdapat di wajah atau
leher dan dapat menyebabkan syok
 Dapat terjadi pembesaran limfadenitis regional non-spesifik yang nyeri tanpa
tanda-tanda limfangitis lainnya
2. Antraks saluran nafas (5%)
 Gejala awal tidak spesifik: panas, fatigue, dan malaise
 Kemudian segera dikuti dengan panas tinggi, menggigil, batuk kering, sesak
nafas dan kolaps
 Gambaran foto toraks: adanya pebaran mediastinum yang simetris
3. Antraks gastrointestinal (<1%)
 Gejala bervariasi dapat berupa gejala radang akut saluran cerna termasuk
demam, mual, muntah, sakit perut, sembelit atau diare berat
 Tinja dapat bercampur darah segar atau melena
 Kadang-kadang dapat terjadi hematemesis, asistes yang cepat, dan akut
abdomen
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium: leukosit t terutama PMN
Pemeriksaan mikrobiologis : ditemukan kuman pada pengecatan usapan lesi
kulit dengan Mc Fadyean atau tinta cina
Pemeriksaan histopatologik: ditemukan edema hemoragik, dilatasi pembuluh
darah limfe, dan nekrosis pada epidermis

2
Pemeriksaan biakan atau kultur: dengan biakan kuman menggunakan agar
nutrisi pada 5% CO% atau 0,8% natrium bikarbonat konfirmasi diagnostik
Pemeriksaan direct fluorescent antibody dari lesi antraks kulit konfirmasi
PCR
5. Diagnosis dan diagnosis banding
Diagnosis berdasarkan gambaran lesi kulit yang karakteristik dan adanya
riwayat paparan atau riwayat pekerjaan dengan binatang atau produk binatang
yang terinfeksi. Ditemukan batang besar Gram (+) dalam cairan vesikel atau
cairan aspirasi di bawah krusta lesi kulit menunjang diagnosis
6. Diagnosis banding : selulitis akut yang disebabkan oleh stafilokokus atau
karbunkel dengan krusta nekrotik
7. Tata laksana
A. Non medikamentosa
 Penderita harus mandi dengan sabun dan air yang cukup
 Melepaskan semua pakaian dan dimasukkan ke dalam kantong
plastik yang kemudian diikat dengan rapat-rapat
B. Medikamentosa
 Terapi pilihan: Penisilin-G kristalin 2 juta unit setiap 6 jam,
diberikan selama 7-14 hari (sampai edema lokal menghilang atau
lesi kulit mengering)
 Selanjutnya diberikan siprofloksasin dengan dosis 20-30 mg/kgBB
dibagi dalam 2 dosis atau doksisiklin secara oral selama 60 hari
 Untuk anak dan wanita menyusui: amoksilin dengan dosis 40
mg/kgBB (BB <20 kg) dibagi 3 dosis atau 3x500 mg atau untuk anak
BB >20 kg/dewasa
8. Pencegahan
Vaksin antraks manusia : ditujukan kepada individu yang pekerjaannya
terpapar dengan basil antraks

Anda mungkin juga menyukai