Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN

VARISELA

A. KONSEP MEDIS

1. Definisi
Varisela berasal dari bahasa latin, Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan
istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama Chicken – pox.
Varisela atau cacar air merupakan penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh
virus Varicella Zoster dengan gejala-gejala demam dan timbul bintik-bintik merah yang
kemudian mengandung cairan.

2. Etiologi
Virus Varicella Zoster, termasuk Famili Herpes Virus.

3. Patofisiologi

Varicella primer disebabkan oleh infeksi Varicella Zooster Virus, suatu Herpes Virus.
Penularan melalui inhalasi (droplet) atau kontak langsung dengan lesi di kulit penderita.
Infeksi biasanya terjadi dengan menembus selaput konjungtiva atau lapisan mukosa saluran
napas atas penderita. Kemudian terjadi replikasi virus di limfonodi setelah dua sampai empat hari
sesudahnya, dan diikuti viremia primer yang terjadi setelah empat sampai enam hari setelah
inokulasi awal. Virus kemudian menggandakan diri di liver, spleen, dan organ lain yang
memungkinkan.

Viremia kedua, ditandai dengan adanya partikel – partikel virus yang menyebar di kulit
14 sampai 16 hari sejak paparan awal, menyebabkan typical vesicular rash. Ensefalitis, hepatitis,
atau pneumonia dapat terjadi pada saat itu.

Periode inkubasi biasanya berlangsung antara 10 sampai 21 hari. Pasien mampu


menularkan penyakitnya sejak satu sampai dua hari sebelum muncul rash sampai muncul lesi
yang mengeras, biasanya lima sampai enam hari setelah muncul rash pertama kali.
Meskipun kebanyakan infeksi varicella menimbulkan kekebalan seumur hidup, pernah
dilaporkan infeksi ulangan pada anak yang sehat.

4. Sign / Symtoms
- Diawali dengan gejala melemahnya kondisi tubuh.
- Pusing.
- Demam dan kadang – kadang diiringi batuk.
- Dalam 24 jam timbul bintik-bintik yang berkembang menjadi lesi (mirip kulit yang terangkat
karena terbakar).Terakhir menjadi benjolan – benjolan kecil berisi cairan.

5. Komplikasi
Komplikasi Tersering secara umum :
a. Pnemonia
b. Kelainan ginjal.
c. Ensefalitis.
d. Meningitis.
Komplikasi yang langka :
a. Radang sumsum tulang.
b. Kegagalan hati.
c. Hepatitis.

F. Penatalaksanaan

Pengobatan bersifat simtomatik dengan antipiretik dan analgesik, untuk menghilangkan


rasa gatal dapat diberikan sedativ. Secara lokal diberikan bedak yang ditambah dengan zat anti
gatal (antipruritus) seperti menthol, kamfor dll, untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini
serta menghilangkan rasa gatal.

Farmakoterapi
1. Antivirus dan Asiklovir
Biasanya diberikan pada kasus-kasus yang berat, misalnya pada penderita leukemia atau
penyakit-penyakit lain yang melemahkan daya tahan tubuh.
2. Antipiretik dan untuk menurunkan demam
- Parasetamol atau ibuprofen.
- Jangan berikan aspirin pda anak anda, pemakaian aspirin pada infeksi virus (termasuk
virus varisela) telah dihubungkan dengan sebuah komplikasi fatal, yaitu Syndrom Reye.
3. Salep antibiotika = untuk mengobati ruam yang terinfeksi.
4. Antibiotika = bila terjadi komplikasi pnemonia atau infeksi bakteri pada kulit.
5. Dapat diberikan bedak atau losio pengurang gatal (misalnya losio kalamin).
Pencegahan :
1. Hindari kontak dengan penderita.
2. Tingkatkan daya tahan tubuh.
3. Imunoglobulin Varicella Zoster
- Dapat mencegah (atau setidaknya meringankan0 terjadinya cacar air. Bila diberikan dalam
waktu maksimal 96 jam sesudah terpapar.
- Dianjurkan pula bagi bayi baru lahir yang ibunya menderita cacar iar beberapa saat sebelum
atau sesudah melahirkan.

B. KONSEP KEPERAWATAN

1. Pengkajian
Data subjektif : pasien merasa lemas, tidak enak badan, tidak nafsu makan dan sakit
kepala.
Data Objektif :
a. Integumen : kulit hangat, pucat.
adanya bintik-bintik kemerahan pda kulit yang berisi cairan jernih.
b. Metabolik : peningkatan suhu tubuh.
c. Psikologis : menarik diri.
d. GI : anoreksia.
e. Penyuluhan / pembelajaran : tentang perawatan luka varicela.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan kulit.
b. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan erupsi pada kulit.
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dnegan kurangnya intake
makanan.
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan luka pada kulit.
e. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan.
3. Intervensi
1) Diagnosa 1
a. Tujuan : mencapai penyembuhan luka tepat waktu dan tidak demam.
b. Intervensi
- Tekankan pentingnya teknik cuci tangan yang baik untuk semua individu yang datang kontak
dnegan pasien.
Rasional : mencegah kontaminasi silang, menurunkan resiko infeksi.
- Gunakan skort, sarung tangan, masker dan teknik aseptic, selama perawatan kulit.
Rasional : mencegah masuknya organisme infeksius.
- Awasi atau batasi pengunjung bila perlu.
Rasional : mencegah kontaminasi silang dari pengunjung.
- Cukur atau ikat rambut di sekitar daerah yang terdapat erupsi.
Rasional : rambut merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri.
- Bersihkan jaringan nekrotik / yang lepas (termasuk pecahnya lepuh)
Rasional : meningkatkan penyembuhan.
- Awasi tanda vital
Rasional : Indikator terjadinya infeksi.

2) Diagnosa 2
a. Tujuan : mencapai penyembuhan tepat waktu dan adanya regenerasi jaringan.
b. Intervensi
- Pertahankan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.
Rasional : mengetahui keadaan integritas kulit.
- Berikan perawatan kulit
Rasional : menghindari gangguan integritas kulit.

3) Diagnosa 3
a. Tujuan : terpenuhinya kebutuhan nitrisi sesuai dengan kebutuhan.
b. Intervensi
- Berikan makanan sedikit tapi sering.
Rasional : membantu mencegah distensi gaster/ ketidaknyamanan dan meningkatkan
pemasukan.
- Pastikan makanan yang disukai/tidak disukai. Dorong orang terdekat untuk membawa makanan
dari rumah yang tepat.
Rasional : meningkatkan partisipasi dalam perawatan dan dapat memperbaiki pemasukan.

4) Diagnosa 4
a. Tujuan : pasien dapat menerima keadaan tubuhnya.
b. Intervensi
- Bantu memaksimalkan kemampuan yang dimiliki pasien saat ini.
Rasional : memanfaatkan kemampuan dapat menutupi kekurangan.
- Eksplorasi aktivitas baru yang dapat dilakukan.
Rasional : memfasilitasi dengan memanfaatkan keletihan.

5) Diagnosa 5
a. Tujuan : adanya pemahaman kondisi dan kebutuhan pengobatan.
b. Intervensi
- Diskusikan perawatan erupsi pada kulit.
Rasional : meningkatkan kemampuan perawatan diri dan menngkatkan kemandirian.

Anda mungkin juga menyukai