Anda di halaman 1dari 7

B.

Konsep Keperawatan

1. Pengkajian
Merupakan tahap awal dan landasan proses keperawatan untuk mengenal masalah
klien,agar dapat memberi arah kepada tindakan keperawatan.
a. Identitas Klien : Nama,Umur,Pekerjaan,Status.
b. Keluhan Utama : Biasanya didapatkan kelemahan anggota gerak,bicara
pelo,tidak dapat berkomunikasi
c. Riwayat kesehatan Klien : Kesehatan sekarang, masa lalu,dan keluarga
d. Pemeriksaan Fisik
1. Aktivitas dan istrahat
Penurunan kekuatan otot, gangguan massa otot dan perubahan tonus otot.
2. Sirkulasi
Penurunan nadi perifer
3. Integritas Ego
Masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan,
4. Eliminasi
Distensi abdomen, tidak adanya suara anus
5. Makan/minum
Nafsu makan dan minum biasa
6. Neurosensorik
kerusakan saraf terutama saraf tepi, penekanan saraf tepi.
7. Nyeri/kenyamanan
Tidak sensitive terhadap sentuhan, suhu, dan tidak merasakan nyeri.
8. Respirasi
hidungnya seperti pelana dan terdapat gangguan pada tenggorokan.
9. integumen
Terdapat kelainan berupa hipopigmentasi (seperti panu), bercak eritem (kemerah-
merahan), infiltrat (penebalan kulit), nodul (benjolan).
2. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman gatal berhubungan dengan lesi kulit
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit
3. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan fisik
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya imformasi terhadap
perawatan kulit
5. Gangguan konsep diri (citra diri) yang berhubungan dengan ketidakmampuan dan
kehilangan fungsi tubuh

3. Rencana Keperawatan(Intervensi Keperawatan)


a. Gangguan rasa nyaman gatal b/d lesi kulit
Tujuan :Untuk mengurangi rasa gatal sehingga tercapai kenyamanan
pasien.
K.H :setelah dilakukan tindakan keperawatan gangguan
rasanyaman dapat berkurang
Intervensi : Upayakan untuk menemukan penyebab gangguan rasa
nyaman
Rasional :Membantu mengidentifikasi tindakan yang tepat untuk
memberikan kenyamanan
Intervensi : Kaji keadaan kulit pasien
Observasi : Untuk mengetahui keadaan kulit pasien
Intervensi :Observasi tanda-tanda vital
Rasional : Untuk mengetahui perkembangan atau keadaan pasien
Intervensi : Mengantisipasi reaksi alergi yang mungkin terjadi.
Rasional : Lesi yang menyeluru terutama dengan awitan yang mendadak
dapat menunjukkan reaksi alergi terhadap obat
Intervensi : Kolaborasi untuk pemberian analgesik sesuai indikasi
Rasional : Menghilangkan rasa gatal
b. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit
Tujuan : Untuk memelihara integritas kulit/ mencapai penyembuhan
tepat waktu
K.H : Mencapai kesembuhan kulit
Intervensi : Kaji kulit setiap hari. Cacat warna,turgor,sirkulasi dan sensasi.
Gambarkan lesi dan amati perbahan.
Rasional : Menentukan garis dasar dimana perubahan pada statu.
dapat dibandikan dan lakukan intervensi yang tepat.
Intervensi : Pertahankan/intruksikan dalam hygiene kulit, misalnya
membasuh kemudian mengeringkannya dengan berhati-hati
dan melakukan misalnya dengan menggunakan losion atau
krim.
Rasional : Misalnya meningkatkan sirkulasi kulit dan meningkatkan
kenyamanan.
Intervensi : Gunting kuku secara teratur.
Rasional : Kuku yang panjang/kasar, meningkatkan resiko kerusakan
dermal.
Intervensi : Dapatkan kultur dari lesi kulit terbuka.
Rasional : Dapat mengidentifikasi bakteri patogen dan pilihan
perawatan yang sesuai.
Intervensi : Gunakan/berikan obat topical atau sistemik sesuai indikasi.
Rasional : Digunakan pada perawatan lesi kulit.

c. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan fisik


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan kelemahan fisik
dapat teratasi dan aktivitas dapat dilakukan
Kriteria KH : Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari
Intervensi : Pertahankan posisi tubuh yang nyaman
Rasional : Meningkatkan posisi fungsional pada ekstremitas
Intervensi : Perhatikan sirkulasi,gerakan,kepekaan pada kulit
Rasional : Oedema dapat mempengaruhi sirkulasi pada ekstremitas
Intervensi : Lakukan latihan rentang gerak secara konsisten, diawali
dengan pasif kemudian aktif
Rasional : Mencegah secara progresif mengencangkan jaringan,
meningkatkan pemeliharaan fungsi otot/sendi
Intervensi : Dorong dukungan dan bantuan keluarga/orang yang terdekat
pada latihan
Rasional : Menampilkan keluarga/orang terdekat untuk aktif dalam
perawatan pasien dan memberikan terapi lebih konstan
Intervensi : Jadwalkan pengobatan dan aktivitas perawatan untuk
memberikan periode istirahat
Rasional : Meningkatkan kekuatan dan toleransi pasien terhadap
aktivitas

d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi terhadap perawatan


kulit
Tujuan : Klien mendapatkan informasi yang adekuat tentang penyakit
K.H : Menanyakan mengerti tentang kondisi, pemeriksaan
diagnostic, rencana pengobatan, dan tindakan perawatan diri
preventif.
Intervensi : Tentukan apakah pasien mengetahui (memahami dan salah
mengerti) tentang kondisi dirinya
Rasional : Memberikan data dasar untuk mengembangkan rencana
penyuluhan
Intervensi : Jaga agar pasien mendapatkan informasi yang benar,
memperbaiki kesalahan persepsi/informasi
Rasional : Pasien harus memiliki perasaan bahwa ada sesuatu yang dapat
mereka perbuat. Kebanyakan pasien merasakan menfaat dan
merasa lebih
Intervensi : Berikan informasi yang spesifik dalam bentuk tulisan
misalnya jadwal dalam minum obat
Rasional : Informasi tertulis dapat membantu meningkatkan pasien
Intervensi : Jelaskan penatalaksanaan minum obat dosis, frekuensi,dan
perlunya terapi dalam jangka waktu lama
Rasional : Meningkatkan parsitipasi klien, mematuhi aturan terapi dan
mencegah putus obat
Intervensi : Berikan nasehat pada pasien untuk menjaga agar kulit lembab
dan fleksibelndengan tindakan hidrasi serta lotion kulit
Rasional : Stratum komeum memerlukan air agar fleksibilitas kulit tetap
terjaga. Pemberian lotion untuk melembabkan kulit akan
mencegah agar kulit tidak menjadi kering ,kasar,retak,dan
berisik
e. Gangguan konsep diri (citra diri) yang berhubungan dengan ketidakmampuan dan
kehilangan fungsi tubuh
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan tubuh dapat
berfungsi secara optimal dan konsep diri meningkat
K.H : * Pasien menyatakan penerimaan situasi diri
* Memasukkan perubahan dalam konsep diri tanpa harga diri
negatif
Intervensi : Kaji makna perubahan pada pasien
Rasional : Episode traumatik mengakibatkan perubahan tiba-tiba. Ini
memerlukan dukungan dalam perbaikan optimal
Intervensi : Terima dan akui ekspresi frustasi, ketergantungan dan
kemarahan. Perhatikan perilaku menarik diri.
Rasional : Penerimaan perasaan sebagai respon normal terhadap apa
yang terjadi membantu perbaikan.
Intervensi : Berikan harapan dalam parameter situasi individu, jangan
memberikan kenyakinan yang salah
Rasional : Meningkatkan perilaku positif dan memberikan kesempatan
untuk menyusun tujuan dan rencana untuk masa depan
berdasarkan realitas
Intervensi : Berikan penguatan positif
Rasional : Kata-kata penguatan dapat mendukung terjadinya perilaku
koping positif
Intervensi : Berikan kelompok pendukung untuk orang terdekat
Rasional : Meningkatkan ventilasi perasaan dan memungkinkan respon
yang lebih membantu pasien.
4. Evaluasi
1. Menggunakan Metode yang tepat untuk penyebaran infeksi
2. Mendapatkan pengetahuan tentang penyakitnya
Daftar Pustaka

Mansjoer, Arif, 2000, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Ed. III, media Aeuscualpius,
Jakarta.
http://iwansaing.wordpress.com/2009/06/09/morbus-hansen/

Anda mungkin juga menyukai