darah/cairan.
1. Pemeriksaan Pendengaran
Pemeriksaan pendengaran dilakukan untuk
mengetahui fungsi telinga. Secara sederhana
pendengaran dapat dipemeriksaan dengan
menggunakan suara bisikan
pemeriksaan yang lebih teliti dapat dilakukan yaitu
dengan menggunakan garpu tala, atau tes audiometri
(oleh spesialis).
1. Pemeriksaan dengan bisikan
2. Atur posisi pasien berdiri membelakangi anda pada
jarak sekitar 4,5 s/d 6 meter.
3. Anjurkan pasien untuk menutup salah satu telinga yang
tidak di pemeriksaan.
4. Bisikkan suatu bilangan (misalnya 76).
5. beritahu pasien untuk mengulangi bilangan yang di
dengar.
6. Pemeriksaan telinga satunya dengan cara yang sama.
7. Bandingkan kemampuan mendengar telinga kanan dan
kiri pasien.
Pemeriksaan pendengaran dengan bisikkan dapat
pula dikerjakan dengan menggunakan arloji dengan
langkah kerja sebagai berikut:
a) fibrasikan garputala.
b) Letakkan garputala ditengah-tengah dahi
pasien.
c). Tanya pasien mengenai sebelah mana telinga mendengar
suara getaran lebih keras. Normalnya kedua telinga
dapat
Inspeksi
1. Anjurkan passion untuk melepas baju
2. Atur pencahayaan yang baik
3. Lakukan inspeksi leher mengenai bentuk leher, warna kulit,
adanya pembengkakan, jaringan parut, dan adanya massa.
4. Inspeksi tiroid dengan cara pasien disuruh menelan dan amati
gerakan kelenjar tiroid pada taki suprasternal.
Palpasi pada leher dilakukan terutama untuk
mengetahui keadaan dan lokasi kelenjar limfe,
Cara kerja palpasi kelenjar limbfe, kelenjar tiroid dan trakea adalah