Anda di halaman 1dari 10

ANTHRAX

Sumber : Manual penyakit hewan mamalia . Direktorat Kesehatan


Hewan. Direktorat Jendral Bina Produksi Peternakan. Departemen
Pertanian. Jakarta.
IPD FK UI
DEFINISI
Antraks adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Bacillus anthracis.
Penyakit tersebut merupakan penyakit zoonosis khususnya melibatkan
binatang pemakan rumput seperti domba, kambing, dan ternak.
Manusia terinfeksi penyakit ini apabila endospora masuk ke dalam
tubuh melalui kulit yang lecet atau luka, inhalasi, atau makanan yang
terkontaminasi. Secara alamiah manusia dapat terinfeksi apabila terjadi
kontak dengan binatang yang terinfeksi antraks atau produk binatang
yang terkontaminasi kuman antraks
Epidemiologi
Penyakit antraks paling sering terjadi pada binatang herbivora akibat
tertelan spora dari tanah. Spora dapat bertahan hidup dalam jangka
waktu yang lama di dalam tanah Pada manusia terdapat tiga tipe
antraks yaitu: antraks kulit, antraks inhalasi, dan antraks
gastrointestinal. Antraks inhalasi secara alamiah sangat jarang terjadi.
Secara alamiah antraks kulit merupakan bentuk yang paling sering
terjadi dan diperkirakan terdapat 2000 kasus pertahunnya di seluruh
dunia.
PENYEBAB DAN CARA PENULARAN
Penyebab
Penyebab penyakit anthrax adalah bakteri Bacillus anthracis. Faktor-faktor seperti hawa dingin, kekurangan makanan
dan keletihan dapat mempermudah timbulnya penyakit pada ternak-ternak yang mengandung spora yang bersifat
laten.

Penularan & Penyebaran


• Anthrax tidak ditularkan dari ternak yang satu ke ternak yang lain secara langsung. Wabah anthrax pada umumnya
ada hubungannya dengan tanah netral atau berkapur yang alkalis yang menjadi daerah inkubator bakteri tersebut.
• Di daerah iklim panas lalat penghisap darah antara lain jenis Tabanus dapat bertindak sebagai pemindah penyakit.
• Rumput pada lahan yang tercemari penyakit ini dapat ditempati spora.
• Pada manusia, biasanya infeksi berasal dari ternak melalui permukaan kulit terluka, terutama pada orang-orang
yang banyak berhubungan dengan ternak.
• Infeksi melalui pernafasan mungkin terjadi pada pekerja-pekerja penyortir bulu domba (wool-sarter’s disease).
• Melalui pencernaan terjadi pada orang-orang yang makan daging asal ternak penderita anthrax.
Patogenesis
Setelah endospora masuk ke dalam tubuh manusia, melalui luka pada kulit, inhalasi (ruang alveolar)
ataupun makanan (mukosa gastrointestinal), kuman akan difagosit oleh makrofag dan dibawa ke
kelenjar getah bening regional.
Pada antraks kutaneus dan gastrointestinal terjadi germinasi tingkat rendah di lokasi primer yang
menimbulkan edema lokal dan nekrosis. Endospora akan mengalami germinasi di dalam makrofag
menjadi bentuk vegetatif. Bentuk vegetatif akan keluar dari makrofag, berkembang biak di dalam
sistem limfatik, mengakibatkan limfadenitis hemoragik regional, kemudian masuk ke dalam sirkulasi,
dan menyebabkan septikemia.
Gejala Klinis pada Manusia
Dapat dikategorikan ke dalam beberapa bentuk, seperti :

• Bentuk pustula maligna pada kulit


a. Penularan terjadi melalui kulit yang mengalami lecet atau luka. Dengan Tanda-tanda : dalam waktu 2-3 hari timbul
bentol kemerahan, dikelilingi tanda erythema. Apabila cairan serous dikultur akan terlihat bacillus anthracis setelah 24 -
48 jam.
b. Apabila tidak segera diobati maka akan menyebar secara cepat melalui saluran lymphe ke peredaran darah.

• Bentuk sepsis ditandai dengan:


a. Demam
b. Suhu tubuh meningkat sekitar 40°C
c. Sakit kepala
d. Rasa nyeri di daerah lumbar dan epigastrium, mual tanpa muntah. Sering ada diare campur darah.
e. Disertai tymphani di daerah epigastrium.
f. Terjadi kematian mendadak. Beberapa menit sebelum mati, cyanotis kuku dan seluruh tubuh jadi biru, sepuluh jam
setelah mati, darah belum beku dan berwarna hitam.
g. Pijat ujung jari akan keluar darah. Bentuk ini bisa terjadi pada orang sepulang dari sawah, orang tersebut tiba-tiba
merasa sakit dan beberapa jam kemudian mati.
• 4. Bentuk pulmonair / inhalasi
Penularan terjadi secara inhalasi, antrax inhalasi dimulai dengan masuknya spora ke dalam rongga alveolar,
kemudian makrofag akan memfagosit spora dan sebagian dari spora akan lisis dan rusak. Spora yang tetap hidup
akan menyebar ke kelenjar getah bening dan kelenjar mediastinal. Proses perubahan bentuk vegetatif terjadi
kurang lebih 60 hari kemudian. Kasus antraks inhalasi terjadi antara hari ke-2 hingga hari ke-43 setelah terpajan.
Sekali proses germinasi terjadi, penyakit akan timbul secara cepat dan replikasi bakteri menyebabkan perdarahan,
edema, dan nekrosis.

Tanda -tanda : mula-mula mempunyai tanda-tanda infeksi ringan pada alat pernapasan bagian atas. Sekitar 3-5
hari kemudian memperlihatkan gejala-gejala sesak nafas akut dan shock.
• Bentuk gastrointestinal
a. Penularan terjadi secara peroral Gejala biasanya timbul 2-5 hari setelah memakan daging mentah atau
kurang matang yang terkontaminasi kuman.
b. Demam tidak begitu tinggi apabila dibandingkan dengan bentuk sepsis
c. Tanda-tanda, seperti rasa sakit di perut/nyeri abdomen difus, diare atau kadang konstipasi, menggigil, dalam
waktu singkat bisa meninggal.
d. Bisa disertai sesak nafas,
e. Daerah limfa dan hati terasa sangat sakit dan meninggal dalam waktu 2-4 hari.
f. Pembengkakan di daerah dada dan leher.
g. Pada pemeriksaan patologi dengan menggunakan mikroskop dapat ditemukan basil dalam mukosa dan
submukosa jaringan limfe dan limfadenitis mesenterika.
h. Ulserasi hampir selalu ditemukan. Oleh karena ulserasi yang terjadi maka buang air besar atau muntah
menjadi kehitaman atau kemerahan.
i. Pada jaringan di sekitar tempat infeksi ditemukan edema masif dan nekrosis.
j. Sejumlah besar kuman Gram positif dapat ditemukan pada cairan peritoneal.
k. Pelebaran mediastinum dapat juga terjadi.
l. Dapat terjadi asites yang jernih sampai purulen (bila dilakukan kultur sering ditemukan koloni B. Anthracis).
PENCEGAHAN
 Pencegahan
• 1. Pengaturan yang ketat terhadap pemasukan ternak ke daerah tersebut
• 2. Pada daerah enzootic, dengan vaksinasi yang dilakukan setiap tahun. Dengan dosis untuk sapi dan kerbau
dosis 1 cc, pada kambing, domba, babi dan kuda dosis sebesar 0,5 cc. secara injeksi subkutan.. Membuat
preparat apus darah yang diambil dari telinga pada ternak yang mati secara tiba-tiba
• 3. Jika ternak mati karena anthrax, maka tidak boleh dibuka bangkainya, tetapi diambil salah satu daun
telinga dan masukkan ke dalam kantong plastik serta didinginkan jika mungkin, selanjutnya di bawa ke
laboratorium untuk didiagnosis.
• 4. Bangkai langsung dibakar atau dikubur sedalam 2 meter dan ditutup kapur
• 5. Kulit dan bulu penderita dimusnahkan.
• 6. Yang dilakukan oleh manusia adalah hindari kontak langsung (bersentuhan) dan makan daging atau
jerohan serta memakai/ menggunakan bahan-bahan yang berasal dari ternak yang terkena anthrax.
• 7. Mencuci sayur dan buah-buahan secara bersih serta memasak bahan makanan yang berasal dari ternak
sampai matang sempurna.
• 8. Pemusnahan spora B. anthracis dapat dicapai dengan uap basah bersuhu 900C selama 45 menit, air
mendidih atau uap basah bersuhu 1000C selama 10 menit, dan panas kering pada suhu 1200C selama satu
jam.
TATALAKSANA FARMAKOLOGIS

Anda mungkin juga menyukai