Anda di halaman 1dari 13

ANTRAX

Penyakit Tropis
Anggota Kelompok
1. Juliana Beanal (21100015)
2. Maria Lingansere (21100016)
3. Aloysia Diana (21100017)
4. Dian Astika (21100018)
5. Indri Dayanti (21100019)
6. Angelica Laurel (21100020)
Lanjut Ke Topik
Pengertian
Antraks merupakan penyakit infeksi bakteri yang
disebabkan oleh Bacillus anthracis, bakteri
pembentuk spora. Penyakit ini seringkali menyerang
hewan dan tumbuhan liar. Namun jangan salah,
manusia juga dapat terinfeksi bakteri ini. Jika tidak
sengaja melakukan kontak langsung dengan
hewan yang sudah terinfeksi bakteri Bacilluss
anthracis.
Etiologi
penyebab utama penyakit antraks adalah bakteri kecil
bernama Bacillus anthracis. Penyebaran infeksi bakteri
melalui kontak langsung atau tidak langsung pada spora
antraks dengan media menyentuh, menghirup, atau
menelan. Begitu spora antraks masuk ke dalam tubuh maka
bakteri ini akan berkembang biak, menyebar, dan
menghasilkan racun yang membahayakan tubuh.
Tanda dan Gejala
1. Antrax Kulit
Muncul benjolan gatal dan menonjol menyerupai gigitan serangga. Benjolan
ini cepat berkembang menjadi nyeri tanpa rasa sakit dengan bagian tengah
berwarna hitam.
Pembengkakan di kelenjar getah bening dan terasa sakit pada area sekitarnya.
Ada gejala yang mirip flu, termasuk demam dan sakit kepala.

2. Antrax Gastrointestinal
Mual, muntah, dan sakit perut
Sakit kepala
Nafsu makan menurun
Demam
Diare yang parah dan disertai darah
Sakit tenggorokan dan kesulitan menelan
Leher bengkak
Lanjutan...
3. Antrax Inhalasi
Muncul gejala mirip flu, seperti sakit tenggorokan, demam ringan, kelelahan, dan nyeri otot
Bagian dada terasa tidak nyaman
Sesak napas
Mual
Batuk darah
Sakit saat menelan
Demam tinggi
Kesulitan bernapas
Syok (kondisi medis akut yang melibatkan runtuhnya sistem peredaran darah)
Meningitis

4. Antrax Injeksi
Muncul warna kemerahan di area suntikan
Pembengkakan yang signifikan
Kegagalan pada beberapa organ
Meningitis
Patofisiologi
Patofisiologi anthrax diawali dari masuknya spora anthrax ke dalam tubuh
manusia melalui kontak dengan kulit terbuka atau luka, ingesti spora, atau
inhalasi spora. Spora yang masuk ke dalam tubuh akan diliputi oleh sel imun,
kemudian ditranportasikan ke limfonodi regional dimana spora akan
teraktivasi menjadi bakteri. Spora anthrax membutuhkan masa inkubasi 1-7
hari untuk teraktivasi, namun spora dapat juga menjadi dorman sampai 60
hari atau lebih.

Setelah teraktivasi menjadi bakteri, Bacillus anthracis akan berkembang,


multiplikasi, dan mulai memproduksi toksin yang akan menyebabkan
kerusakan dan kematian sel. Pada fase ini mulai muncul manifestasi klinis
sistemik. Seiring dengan progresi penyakit, infeksi dapat menyebar melalui
aliran darah. Penyebaran hematogen dapat menyebabkan syok sepsis dan
infeksi pada organ dalam seperti paru-paru, ginjal, dan lien. Bakteri juga
dapat masuk ke dalam otak dan menyebabkan meningitis yang fatal.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaaan Suntikan
X-Ray
Kulit Spinal

Tes Pengujian
Darah Feses
Pencegahan
1. Memastikan daging yang hendak dikonsumsi sudah
dibersihkan dan dimasak hingga matang sepenuhnya.
2. Melakukan vaksin antraks, terlebih jika berada di
kawasan risiko penularan masalah kesehatan ini.
3. Menghindari kontak langsung dengan hewan ternak
yang terinfeksi penyakit antraks.
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan integritas kulit bd reaksi alergi
2. Gangguan pola tidur , insomnia rimiten
bd rasa gatal pada bagian lengan ,
tangan , dan kaki
Kesimpulan
Penyakit antraks merupakan zoonis yang penting di Indonesia . Penyakit
antraks dapat menyerang hewan berdarah panas dan juga berpotensi
ditularkan ke manusia. Di beberapa daerah di Indonesia yang memiliki
potensi besar dalam bidang peternakan sehingga berpotensi pula
menyebarkan wabah antraks . Penyakit antraks ini menyebar melalui
spora bacillus anthracis yang berkembang dan hidup di rumput yang
tercemar dan tidak mendapatkan penanganan dengan baik . Spora ini
yang kemudian akan ikut tertelan oleh hewan dan kemudian dapat
ditularkan ke manusia melalui sistem pencernaan . Karena prevalensi
penyakit antraks yang meningkat saat perubahan iklim seperti hujan
deras , banjir atau kekeringan , maka vaksinasi untuk penyakit ini
dilakukan dua kali setahun antara bulan Juli , Agustus dan September
sedangkan vaksinasi ulang dilakukan pada bulan April atau Mei .
Pengendalian ini dilakukan guna menekan angka wabah antraks di
Indonesia .
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai