Epidemiologi
Penyakit ini banyak terdapat didaerah tropis atau
subtropis yang hangat dan lembab, misalnya di
Afrika, Amerika Selatan dan Barat, serta Indonesia
(Aisahet al, 2010).
Di dunia diperkirakan 574.000.000-740.000.000
orang terinfeksi cacing tambang. Cacing tambang
pernah tersebar secara luas di Amerika Serikat,
khususnya wilayah tenggara, namun perbaikan
dalam kondisi hidup telah mengurangi angka
kejadian infeksi cacing tambang dalam jumlah yang
besar di wilayah tersebut
Etiologi C.L.M.
Cacing tambang
di Anjing dan
Kucing
Ancylostoma
braziliense/
Ancylostoma
caninum
Morfologi
Siklus Hidup
1. Fagositosis
Reaksi pertama terhadap invasi MO
asing adalah usaha untuk menelan
dan
memfagositositnya
untuk
dihancurkan. Proses ini dibantu oleh
makrofag dan sel-sel polinuklear serta
lisosim.
2. Peradangan
3. Pertumbuhan Abnormal
Pertumbuhan
abnormal
jaringan
dengan adanya parasit adalah:
1. Hiperplasia, adalah peningkatan
adanya pembelahan sel.
2. Metaplasia,
adalah
transformasi
satu jenis jaringan ke jaringan yang
lain.
3. Neoplasia, adalah pertumbuhan selsel baru.
4. Reaksi Imunologis
Ada dua respon reaksi imunologis
hospes yang terjadi akibat adanya
infeksi parasit, yaitu:
A. Reaksi Seluler.
B. Reaksi Humoral
A. REAKSI SELULER
Reaksi seluler/CMI (Cell Mediated
Inity) adalah reaski imunologis yang
dimediasi oleh sel-sel pertahan tubuh
hospes.
Waktu terbentuknya reaksi tersebut
sampai timbulnya reaksi adalah 24
jam.
B. Reaksi Humoral
Reaksi humoral adalah reaksi dimana
dengan adanya antigen, tubuh
memproduksi
imunoglobulin
(antibodi), yang terdiri atas IgG, IgM,
IgA, IgD, dan IgE.
Dari ke-lima imonoglobulin tersebut
IgE merupakan imonoglobulin yang
paling
berperan
dalam
reaksi
imunologis terhadap parasit.
5. Reaksi Alergi
Reaksi alergi pada hospes terjadi
sebagai
akibat
dari
reaksi
imunologis.
Reaksi alergi yang muncul ada yang
cepat
(hipesensibilitas
cepat/immediate), ada pula yang
agak lambat (hipersensibilitas semiretarde), dan ada yang sangat
lambat
(hipersensibilitas
retarde/delayed).
Keuntungan
Terjadinya
ekspulsi,
sehingga
parasit
keluar dari hospes
Jika terjadi
kenaikan suhu
Larva akan
mencari
penjamunya
(manusia)
Menempel pada
manusia
Larva infektif
mengeluarkan
protease dan
hialuronidase
Larva
menembus
lapisan
korneum
epidermis
Larva merayap
disekitar kulit
untuk tempat
penetrasi yang
sesuai
Sehingga bisa
bermigrasi
dikulit manusia
melalui jaringan
subkutan
Membentuk
terowongan
yang menjalar
ke tempat lain
INF.
SEKUNDER
PAPUL
PAPUL ERITEMATOSA
DENGAN LESI BERBENTUK
LINEAR/BERKELOK-KELOK
MEMBENTUK TEROWONGAN
(BURROW)
DITATALAKSANA
SEMBUH
TIDAK DITATALAKSANA
KOMPLIKASI
DIAGNOSIS
CUTANEUS LARVA
MIGRANS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis
Identitas pasien.
Keluhan : timbul bintil-bintil merah
Lokasi : Punggung tangan kiri, menjalar ke jari
kelingking.
Onset : Sejak 2 hari yang lalu
Memperingan / Memperberat : ketika digaruk
Kronologi : Tiba Tiba saja timbul.
Keluhan tambahan : Gatal ( > malam hari) , Panas.
RPD, RPK : RKP : sering berlibur ke daerah tropis atau subtropis
( cth.pantai ), tidak menggunakan alas kaki, sering
berjemur tanpa alas, kontak dg pasir dll.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Lesi.
Lesi berupa Papul Vesikel eritema,
Lesi menjalar, berbentuk linier atau
berkelok kelok, d 2-3mm,.
Menimbul / meninggi, serpiginosa,
membentuk burrow.
Regio sesuai port dentre larva
penyebab.
Pemeriksaan Peninjang
CLM
Pemeriksaan
eosinofil
Biopsi kulit
Pemeriksaan
telur
Ancylostoma
Diagnosis Banding
Cutaneus Larva Mirgans
1. Scabies
2. Tinea corporis
3. Insect bite
Etiolo
gi
Scabies
Tinea
corporis
Dermatitis
Insect bites
Cutaneus Larva
Migrans
Sarcoptes Scabei
Var Hominis
Jamur
dermatofit
Serangga
Papul, vesikula,
urtika, ekskoriasi,
krusta.
Infeksi sekunder:
pustula yang dapat
mengaburkan lesi
primernya.
Sering
gatal/pedih,
merah,
bengkak
Makula
eritematus
berbatas jelas,
tepi polisiklis,
aktif
(meninggi, ada
papul, vesikel,
meluas),
sembuh
ditengah
Lesi
bermacammacam dari
makula
eritomatus
sampai papul,
urtika,
vesikula,
bula/pustula.
Papula berbentuk
linier atau berkelokkelok berwarna
kemerahan,
polisiklik, sepiginosa
dan berbentuk
terowongan.
Scabies
Lokasi
Gambar
Tinea
corporis
Sela-sela jari
Pada kulit
tangan,
halus
telapak
tangan,
pergelangan
tangan
sebelah
dalam, siku,
ketiak, daerah
mammae,
pusar, perut
bagian bawah,
genitalia
eksterna &
pantat.
Anak&bayi:
telapak
tangan,
telapak kaki,
sela-sela jari
kaki, pipi
Dermatitis
insects bite
Creeping
eruption
Tergantung
dimana
terkena
sengatan/kont
ak langsung
dengan
serangga
Tungkai,
plantar
tangan, anus,
bokong, paha
dan bagian
tubuh mana
saja yang
sering kontak
dengan
tempat larva
cacing
tambang
Penatalaksanaan
Pencegahan
Terapi
Pencegahan
Hindari kontak langsung dengan tanah tercemar
Terapi
Self limitting disease 4-8 mgg
Obat simtomatis
Antipruritus
Antiinflamasi
Obat Antihelmintik
Topikal
sistemik
Cryosurgery
topikal
Agen topical :
Thiabendazole : Aplikasi topikal 10 15%
tiabendazol ointment pada area yang
terkena cukup efektif. thiabendazol krim di
aplikasikan pada area yang terkena 2 3 x
sehari selama 5 hari,. Pada kebanyakan
pasien gatal terasa berkurang, dan tidak
terjadi migrasi dalam 48 jam terapi.
Ivermectine
Albedazole
sistemik
Thiabendazole : 50mg/kgBB per oral
per hari dalam 2 dosis (maksimum 3g
per hari) selama 2 5hari. terdapat
beberapa efek samping antara lain
Mual,muntah, sakit kepala.
Ivermectine 6 mg 2x sehari
Albendazole 400 mg per hari selama 3
hari (sangat efektif).
cryosurgery
tatalaksana
Gejala
Lesi sedikit
gatal
Inflamasi
antipr
uritus
glukok
ortikoi
d
Lesi banyak
gagal
topik
al
gagal
cryosu
rgery
sistemi
k
SELULITIS
EKSKORIA
SIS
ERISIPELA
S
LOEFFER
SYNDROM
SELULITIS
Infiltrat difus di subkutis dengan tanda radang akut
Bila mengalami supurasi menjadi flegmon
EKSKORIASIS
Adalah kelainan kulit yang di
sebabkan oleh hilangny jaringan
sampai dengan stratum papilare
Contohnya bila garukan lebih dalam
sehingga tergores sampai ujung
papil, maka akan terlihat darah yang
keluar selain serum
ERISIPELAS
Penyakit infeksi akut
streptococcus
Gejalanya eritema berwarna
kemerahan, batas tegas, pinggir
meninggi dengan tanda tanda
radang akut.
Didahului oleh trauma.
LOEFFER SYNDROM
Sekumpulan gejala yang disertai
penumpukan sel eosinofil dalam paru
dan peningkatan sel tersebut dalam
darah.
Pada penyakit alergi dan infeksi
parasit kadar eosinofil biasanya
meningkat.
Gejala yang ditimbulkan seperti
gejala radang paru
demam,batuk,sesak napas.
PROGNOSIS