Anda di halaman 1dari 20

CACING TAMBANG

(HOOKWORM)
Pertemuan daring ke 8
• Disebut cacing tambang, karena pada saat pertama kali
ditemukan, cacing ini hanya menyerang pekerja
pertambangan di eropa.
• Belum adanya fasilitas sanitasi seperti wc di daerah
pertambangan menjadi penyebab penyebaran cacing ini.
• Para pekerja yang tidak menggunakan alas kaki sebagai
salah satu faktor terkena cacing ini.
Taksonomi cacing tambang
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Strongylida
Famili : Ancylostomatidae
Genus : Necator / Ancylostoma
Beberapa spesies cacing tambang :
1. Necator americanus
2. Ancylostoma duodenale
3. Ancylostoma braziliensis
4. Ancylostoma caninum
5. Ancylostoma ceylanicum
6. Ancylostoma malayanum
2 jenis cacing tambang yang menginfeksi manusia
• Necator americanus, ditemukan di amerika, afrika, asia
tenggara, china dan indonesia. Penyakit yang ditimbulkan
disebut necatoriasis.
• Ancylostoma duodenale, ditemukan di timur tengah, afrika
utara, india, dan eropa selatan. Penyakit disebut
ancylostomiasis.
Morfologi telur hookworm
• Tidak bisa dibedakan antar
spesies.
• Berbentuk oval lonjong
• ukuran : panjang ± 60 μm dan
lebar ± 40 μm
• Kulit relatif tipis transparan
• Telur terdiri dari 2 – 8 segmen
ovum.
Tipe A → berisi pembelahan sel (1 – 4 sel)
Tipe B → berisi pembelahan sel (> 4 sel)
Tipe C → berisi larva
Morfologi larva
Morfologi larva
Sebelum menjadi cacing dewasa, cacing tambang harus
melewati 2 bentuk larva yaitu larva rabditiform dan larva
filariform.
Larva rabditoform
1. ukuran : panjang ± 250 μm dan lebar ± 17 μm
2. cavum bucalis panjang dan terbuka
3. esophagus 1/3 dari panjang tubuhnya mempunyai 2
bulbus esophagus
4. ujung posterior runcing.
Larva Filariform
1. ukuran : panjang ± 500 μm
2. cavum bucalis tertutup esophagus 1/4 dari panjang
tubuhnya
3. tidak mempunyai bulbus esophagus
4. ujung posterior runcing
5. Merupakan bentuk infektif yang siap menyerang
manusia.
Morfologi cacing dewasa
Morfologi cacing dewasa
• Walaupun terdiri dari beberapa spesies, cacing ini
mempunyai morfologi yang hampir sama, perbedaan tiap
spesies bisa dilihat dari susunan gigi / lempeng
pemotong.
• ukuran : panjang ± 1 cm berwarna putih kekuningan dan
kemerahan
• Bagian anterior memiliki buccal capsule (rongga mulut)
• ujung posterior cacing betina lurus dan meruncing
• ujung posterior cacing jantan membesar karena adanya
bursa kopulasi, untuk memegang cacing betina pada saat
kopulasi
• Cacing betina lebih besar dari cacing jantan.
Perbedaan necator americanus dan ancylostoma
duodenale
Siklus hidup hookworm
Siklus hidup hookworm
Telur keluar bersama tinja, di tanah telur menetas menjadi
larfa rabditiform dalam waktu 1 – 2 hari,dalam 3 hari larva
rabditiform berubah menjadi larva filariform yang bersifat
infektif mampu menembus kulit kaki manusia, dan
bertahan ditanahn selama 7 – 8 minggu. Setelah
menembus kulit kaki, atau sela kaki, larva masuk ke
pembuluh limfe dan vena kecil, terbawa oleh aliran darah
melalui jantung, paru paru, alveolus,naik ke bronkus ,trakea
,akhirnya tertelan sampai ke usus. Di usus halus cacing
mengambil makanan, menjadi dewasa, dan bertelur. Mulut
cacing dewasa melekat pada mukosa dinding usus,
menyebabkan infeksi.cacing betina bertelur 9000 – 10000
per hari. Telur keluar bersama tinja.
Gejala klinis oleh larva
• Ground itch / Dew itch adalah rasa gatal yang timbul saat
larva hook worm masuk menembus kulit, semakin banyak
larva yang menembus kulit semakin hebat gejala yang
timbul.
• Masuknya larva hook worm yang menembus kulit juga
bisa menyebabkan dermatitis dengan eritemia, edema,
vesikel, dan gatal.
• Infeksi pertama memberikan gejala yang lebih berat
daripada infeksi ulangan.
• Dalam kulit manusia larva bisa hidup beberapa hari sampai
beberapa bulan. Larva ini mengembara dalam kulit
manusia tetapi tidak pernah mencapai stadium dewasa.
Gejala klinis oleh cacing dewasa
• erjadi gejala anemia, karena cacing dewasa menghisap darah
manusia, selain itu tempat perlekatan cacing juga terjadi
perdarahan. Anemia yang terjadi akibat infeksi cacing tambang
adalah anemia mikrositik hipokromik.
• Pada infeksi lanjut dapat menyebabkan defisiensi gizi, karena
adanya anemia, gangguan absorbsi, digesti akibat atrofi vili
usus akibat luka gigitan, dan diare akibat iritasi gigitan cacing.
• Pada pemeriksaan darah biasanya didapatkan eosinofilia yaitu
meningkatnya jumlah sel eosinofil. Peningkatan jumlah eosinofil
pada infeksi hook worm bisa sampai 15% – 30%.
• Pemeriksaan darah samar (occult) dalam tinja biasanya positif,
bahkan kadang darah bisa dilihat dengan mata telanjang.
Diagnosis
• Pemeriksaan telur pada feses, seperti feses lengkap
• Pemeriksaan larva dengan metode harada mori
Epidiomologi dan pencegahan
• Di indonesia kasus ditemukan di daerah perkebunan
seperti perkebunan karet sukabumi, dan perkebunan kopi
jawa timur.
• Pencegahan dilakukan dengan memberikan sosialisasi
kepada pekerja tambang.
• Menyediakan fasilitas mck yang memadai.
• Meningkatkan kesadaran masyarkat dan pekerja agar
tidak bab sembarangan.

Anda mungkin juga menyukai