cacing parasit (nematoda) yang hidup pada usus kecil
inangnya, yang dapat berupa mamalia seperti kucing, anjing ataupun manusia.
Ada beberapa spesies cacing tambang:
1. Necator americanus pada manusia 2. Ancylostoma duodenale pada manusia 3. Ancylostoma braziliense pada kucing, anjing 4. Ancylostoma ceylanicum pada anjing, kucing 5. Ancylostoma caninum pada anjing, kucing MORFOLOGI dinamakan cacing tambang karena ditemukan di pertambangan daerah tropis. Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia. Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut. Cacing tambang Ancylostoma memiliki ujung anterior melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1 -4 pasang kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya. Kait kitin berfungsi untuk menempel pada usus inangnnya. Pada ujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa kopulasi. Alat ini digunakan untuk menangkap dan memegang cacing betina saat kawin. Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin luar) yang terdapat didekat bagian tengah tubuhnya Morfologi cacing Ancylostoma duodenale • Necator americanus menyebabkan penyakit nekatoriasis • Ancylostoma duodenale menyebabkan penyakit ankilostomiasis. • Kedua jenis cacing ini banyak menginfeksi orang-orang di sekitar pertambangan dan perkebunan sehingga menjadikan anemia. • Menyebabkan anemia karena cacing tambang memakan erythrocyt di usus halus bukan sari makanan seperti temannya si Cacing perut, ia mengambil darah dengan menginfeksi dinding usus sehingga keluar darah dan kemudian darah itu dimakannya sehingga anemia • Hospes parasit nya adalah manusia • Cacing dewasa hidup di rongga usus halus dengan giginya melekat pada mucosa usus. • Cacing betina menghasilkan 9.000-10.000 butir telur sehari. • Cacing betina mempunyai panjang sekitar 1 cm, cacing jantan kira- kira 0,8 cm, • Cacing dewasa berbentuk seperti huruf S atau C dan di dalam mulutnya ada sepasang gigi Daur hidup cacing tambang • Necator americanus dan Ancylostoma duodenale Nama Penyakit : Nekatoriasis dan ankilostomiasis Hospes : Manusia Siklus hidup : Telur —> larva rhabditiform—->Larva filariform —- > melalui telapak kaki —> peredaran darah—– >jantung—–>paru-paru—->faring —–>tenggorokan —->usus (larva)—>usus (cacing dewasa) • Daur hidup cacing tambang adalah sebagai berikut : T - R - F • Telur cacing akan keluar bersama tinja, setelah 1- 1,5 hari dalam tanah, telur tersebut menetas • Telur menetas di lingkungan sekitar tinja menjadi Larva Rabditiform. • Dalam waktu sekitar 3 hari larva tumbuh menjadi Larva Filariform • Larva Filariform dilengkapi kait tajam yang bisa menembus kulit . • Larva Filariform ini dapat bertahan hidup 7-8 minggu di tanah. • Telur cacing tambang yang besarnya kira-kira 60x40 mikron ( 1 mikron = 1/1000 mm) berbentuk bujur dan mempunyai dinding tipis. • Di dalam telurnya terdapat zygot yang membentuk beberapa sel, yang jika menetas menjadi Larva Rabditiform • Larva Rabditiform panjangnya kurang lebih 250 mikron, sedangkan Larva Filariform panjangnya kurang lebih 600 mikron. • Setelah menembus kulit, Larva Filariform ikut aliran darah ke jantung terus ke Alveolus paru-paru. • Di paru-paru menembus alveolus - menembus pembuluh darah masuk ke ruang alveolus - bergerak ke saluran bronchus lalu ke Trachea hingga sampai di Faring • Dari faring, larva bergerak ke kerongkongan ikut tertelan dan masuk ke dalam usus halus dan menjadi cacing dewasa.(Tourr of Body) • Infeksi terjadi bila Larva Filariform menembus kulit atau ikut tertelan bersama makanan Patologi dan Gejala Klinis Cacing dewasa melekat pada mukosa usus dan dengan giginya memakan cairan jaringan, biasanya darah. Cacing ini akan menghasilkan antikoagulan, sehingga luka tetap berdarah beberapa saat setelah cacing berpindah tempat. Hewan muda akan kehilangan darah dalam jumlah besar, atau mengalami anemia karena defisiensi Fe. Hewan akan diare, feses bercampur darah, kadang disertai muntah. Gejala klinis yang lain antara lain anemia, oedema, lemah, kurus, pertumbuhan terhambat, bulu kering dan kusam. • Pada manusia, larva tidak menjadi dewasa dan menyebabkan kelainan kulit yang disebut creeping eruption. Pengobatan Creeping eruption: • semprotan kloretil albendazole, dosis tunggal 400 mg selama 3 hari berturut-turut cukup efektif. Pada anak dibawah umur 2 thn albendazole diberikan dalam bentuk salep 2 %. Gejala Penyakif cacing tambang (ankilostomiasis dan nekatoriasis) • Ruam yang menonjol dan terasa gatal (ground itch) bisa muncul di tempat masuknya larva pada kulit. • Demam, batuk dan bunyi nafas mengi (bengek) bisa terjadi akbiat berpindahnya larva melalui paru-paru. • Cacing dewasa seringkali menyebabkan nyeri di perut bagian atas. • Anemia karena kekurangan zat besi dan rendahnya kadar protein di dalam darah bisa terjadi akibat perdarahan usus. • Kehilangan darah yang berat dan berlangsung lama, bisa menyebabkan pertumbuhan yang lambat, gagal jantung dan pembengkakan jaringan yang meluas pada anak-anak. •Gangguan pencernaan berupa mual, muntah, diare dan nyeri di ulu hati. •Pusing, nyeri kepala , Lemas dan lelah , kadang-kadang tanpa ada gejala •Keluhan tidak spesifik, kelelahan dan berat badan menurun •Jarang terjadi: sakit perut, kembung dan sumbatan usus. •Biasanya dikenali setelah beberapa lama misal antara 4-5 tahun setelah infeksi. dan telah menjadi gejala akut. •Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat kebersihan yang buruk •Ancylostoma duodenale ditemukan di daerah Mediterenian, India, Cina dan Jepang. •Necator americanus ditemukan di daerah tropis Afrika, Asia dan Amerika PENCEGAHAN • Infeksi cacing tambang bisa dihindari dengan selalu mengenakan alas kaki. • Gunakan desinfektan setiap hari di tempat mandi dan tempat buang air besar • hati bila makan makanan mentah atau setengah matang terutama pada tempat-tempat dimana sanitasi masih kurang • Masak bahan makanan sampai matang • Selalu mencuci tangan setelah dari kamar mandi/WC atau sebelum memegang makanan • Prioritas utama adalah memperbaiki anemia dengan cara memberikan tambahan zat besi per-oral atau suntikan zat besi. • Pada kasus yang berat mungkin perlu dilakukan transfusi darah. • Jika kondisi penderita stabil, diberikan obat pirantel pamoat atau mebendazol selama 1-3 hari untuk membunuh cacing tambang. • Obat ini tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa membahayakan janin yang dikandungnya PESAN • Tidak makan makanan mentah (sayuran,daging babi, daging sapi dan daging ikan), buah dan melon dikonsumsi setelah dicuci bersih dengan air. • Minum air yang sudah dimasak mendidih baru aman. • Menjaga kebersihan diri, sering gunting kuku, membiasakan cuci tangan menjelang makan atau sesudah buang air besaR • Menggunakan alas kaki sehingga tidak ada aktivitas cacing filariform menembusnya • Tidak boleh buang air kecil/besar di sembarang tempat, tidak menjadikan tinja segar sebagai pupuk; tinja harus dikelola dengan tangki septik, agar tidak mencemari sumber air. • Bila sudah terjadi infeksi cacing tambang maka penderita harus segera di beri obat cacingan atau segera di bawa ke dokter untuk tindakan lebih lanjut • Penderita kekurangan darah (Anemia) memiliki darah yang encer. Penyakit ini timbul apabila seseorang kehilangan darah atau darah yang dirusak lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk menggantikannya. Penyebab anemia: • Hilangnya darah dari luka lebar • Borok lambung dengan pendarahan. • Penyakit disentri. • Perdarahan bulanan (haid) wanita. • Kekurangan daging, sayuran yang berwarna hijau gelap serta makanan yang mengandung zat besi. • Infeksi cacing tambang. Tanda-tanda kekurangan darah: • Kulit pucat dan tembus pandang. • Pucat dibalik kelopak mata • Gusi pucat. • Kuku-kuku jari tangan berwarna putih (pucat). • Lemah dan letih. • Apabila kekurangan darah sudah parah, tandanya dapat berupa wajah dan kaki dapat membengkak, denyut jantung sangat cepat serta mengalami sesak nafas. Pencegahan dan pengobatan kekurangan darah (anemia): • Makan makanan yang mengandung zat besi. Seperti daging, telur, ikan dan ayam (kadar zat besinya sangat tinggi). Sayuran berwarna hijau gelas, buncis, kacang polong dan kacang- kacang lainnya. • Minum atau mengkonsumsi pil zat besi, seperti pil ferro sulfat.