L
A
N
E
D
O
U
D
A
M
O
T
S
O
L
Y
C
AN
S
U
N
A
C
I
R
E
M
NECATOR A
MORFOLOGI
Penyakitnya disebut
: ancylostomiasis/necatoriasis
Hospes definitif
Habitat / predileksi
Bentuk infektif
: manusia
: mucosa duodenum dan jejunum
: larva filariform
1. Necator americanus
2. Ancylostoma duodenale
A.Duodenale
RHABDITIFORM
GEMUK, TIDAK INFEKTIF, PANJANG 250
FILARIFORM
LANGSING, INFEKTIF, 600
PERBEDAAN
MORFOLOGI CACING
DEWASA
ANCYLOSTOMA DUODENALE
NECATOR AMERICANUS
1. Berlawanan lengkung tubuh ,spt menengadah ke atas spt
bentuk kail (huruf s)
2. Di anterior pertengahan tubuh
3. 2 buah lempeng pemotong semilunar di ventral, 2 buah
yang agak kecil di dorsal
4. Memanjang dan bulat, ruji dorsal pendek bercabang dua
DAUR HIDUP
Telur larva rhabditiform
larva filariform
menembus kulit kapiler
darah jantung kanan
paru bronkus trakea
laring usus halus.
Cacing betina dan jantan dewasa dapat melakukan perkawinan. Cacing betina menghasilkan ribuan
telur perhari. Telur tersebut keluar bersama feses, selanjutnya siklus berulang.
PENYEBARAN
Penyebaran parasit pada waktu ini disebabkan oleh migrasi
penduduk dan meluas ke daerah tropik dan sub tropik.
Cara penularan : per cutan (melalui larva infektif (filariform) yang
menembus kulit.
TEKNIK
DIAGNOSA
1. Stadium larva
Bila banyak filariform sekaligus menembus kulit, maka terjadi perubahan kulit
yang disebut ground itch, dan kelainan pada paru biasanya ringan.
2. Stadium dewasa
Gejala tergantung pada:
A. Spesies dan jumlah cacing
B. Keadaan gizi penderita
GEJALA KLINIS
Gejala klinik yang timbul bervariasi bergantung pada beratnya infeksi, gejala yang sering muncul
adalah:
Cacing tambang dewasa mengeluarkan antikoagulan, seperti faktor xa inhibitor ampuh, yang
memungkinkan cacing tambang untuk menelan darah. Tiap cacing necator americanus
menyebabkan kehilangan darah sebanyak 0,005 0,1 cc sehari, sedangkan A. Duodenale 0,08
0,34 cc. Biasanya terjadi anemia hipokrom mikrositer. Disamping itu juga terdapat
eosinofilia.
Anemia karena ancylostoma duodenale dan necator americanus biasanya berat. Hemoglobin
biasanya dibawah 10 (sepuluh) gram per 100 (seratus) cc darah jumlah erythrocyte dibawah
1.000.000 (satu juta)/mm3. Jenis anemianya adalah anemia hypochromic microcyic.
PENGOBATAN
Jika kondisi penderita stabil dapat dilakukan dengan berbagai macam anthelmintik, antara lain befenium
hidroksinaftoat, tetraldoretilen, pirantel pamoat dan mebendazol selama 1-3 hari berurut-turut untuk
membunuh cacing. Namun obat tersebut tidak boleh digunakan oleh ibu hamil karena dapat
membahayakan janin.
Bila cacing tambang telah dikeluarkan, pendarahan akan berhenti, tetapi pengobatan dengan preparat
besi (sulfas ferrosus) per os dalam jangka waktu panjang dibutuhkan untuk memulihkan kekurangan zat
besinya. Di samping itu keadaan gizi diperbaiki dengan diet protein tinggi. Pada kasus yang berat
kemungkinan dapat dilakukan tranfusi darah
PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara sanitasi lingkungan, diantaranya:
1. Hindari berjalan keluar rumah tanpa memakai alas kaki.
2. Cuci tangan sebelum makan.
3. Hindari pemakaian feces manusia sebagai pupuk pada sayuran.
4. Menjaga kebersihan dan pola hidup sehat.
EPIDEMOLOG
I ancylostomiasis di indonesia sering ditemukan pada penduduk yang bertempat
Insiden
tinggal di pedesaan khususnya di perkebunan atau pertambangan yang langsung
berhubungan dengan tanah, mendapat infeksi lebih dari 70%. Cacing ini menghisap darah
hanya sedikit namun luka-luka gigitan yang berdarah akan berlangsung lama, setelah
gigitan dilepas perdarahan masih terjadi sehingga dapat menyebabkan anemia yang
lebih berat. Kebiasaan buang air besar ditanah dan pemakaian tinja sebagai pupuk kebun
mempunyai peranan yang besar dalam penyebaran infeksi penyakit ini. Tanah yang baik
untuk pertumbuhan larva adalah tanah gembur (pasir, humus) dengan suhu optimum 32c
- 38c.
TERIMAKASIH . . .