STANDARISASI 1
Ekstrak Cair merupakan sediaan dari simplisia nabati yang mengandung etanol sebagai
pelarut / pengawet. Jika tidak dinyatakan lain pada masing-masing monografi tiap ml
ekstrak mengandung senyawa aktif dari 1 g simplisia yang memenuhi syarat.
MUTU EKSTRAK
Faktor biologi : identitas jenis, lokasi tumbuhan asal, periode
pemanenan, penyimpanan bahan tumbuhan, umur tumbuhan,
bagian yang digunakan
Faktor kimia
Faktor internal: jenis senyawa aktif, komposisi
kualitatif, komposisi kuantitatif, kadar total rata-rata
senyawa aktif
Faktor eksternal: metode ekstraksi, perbandingan ukuran
alat ekstraksi, ukuran, kekerasan dan kekeringan bahan,
pelarut, cemaran
PENTINGNYA STANDARISASI
KEUNTUNGAN
1. Karena prosesnya terstandar, maka hasil yang diperoleh ajek dengan kandungan kimia
yang sama untuk beberapa kali proses
2. Lebih cepat, karena pembuatannya dicampur sehingga hanya diperlukan satu kali proses
3. Alat yang dibutuhkan lebih sedikit karena hanya satu kali proses
KERUGIAN
1. Lama
2. Mahal
3. Sulit dilakukan
SENYAWA KIMIA
Senyawa kimia dalam ekstrak ditinjau dari asalnya:
Senyawa kandungan asli dari tumbuhan asal
Senyawa hasil perubahan dari senyawa asli (tidak stabil)
Senyawa kontaminasi, baik sebagai polutan atau aditif proses
(polusi dari sisa atau residu)
Senyawa hasil interaksi antara senyawa kontaminasi dengan
senyawa asli atau senyawa perubahan
KONTROL
KUALITAS
Parameter Spesifik
PARAMETER NON-SPESIFIK
1. SUSUT PENGERINGAN
2. BOBOT JENIS
3. KADAR AIR
4. KADAR ABU
5. SISA PELARUT
6. RESIDU PESTISIDA
7. CEMARAN LOGAM BERAT
8. CEMARAN MIKROBA
PARAMETER SPESIFIK
1. IDENTITAS
2. ORGANOLEPTIK
3. SENYAWA TERLARUT DALAM
PELARUT TERTENTU
4. UJI KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK
5. KADAR TOTAL GOLONGAN
KANDUNGAN KIMIA
6. KANDUNGAN KIMIA TERTENTU
1. Susut Pengeringan
5-10 mm
Oven 105°C
hingga bobot tetap
Buang kelebihan
ekstrak cair
Piknometer
3. Kadar Air
Cara Titrasi
Pereaksi Karl Fischer
Reaksi Bunsen:
Cara Destilasi
Destilasi Toluen
3. Kadar Abu
+ Air ad
vol awal
destilat
+NaCl
+Heksan
Parameter Sisa Pelarut
O
Parameter Sisa Pestisida
Petroleum eter
Asetonitril/
air
+ NaCl + Na2SO4
Ekstrak + Pemekatan ad
asetonitril/asetonitril + air 5 ml
Mixed pesticide standard (1 ng each) by HRGC using column effluent splitting to ECD
and NPD: 1, simazine; 2, lindane; 3, pirimicarb,; 4, bromacil; 5, aldrin; 6, triadimefon;
7, parathion ethyl; 8, penconazole; 9, endosulfan-a; 10, dieldrin; 11, endosulfan-b; 12,
carbophenothion; 13, p,p-DDT; 14, dicofol; 15, permethrin; 16, cyfluthrin; 17,
cypermethrin; 18, fenvalerate; 19, fluvalinate; and 20, deltamethrin.
Parameter Residu Pestisida
Metode I:
Untuk zat yang pada kondisi penetapan memberikan larutan jernih dan tidak berwarna
dengan penambahan ion sulfida
Metode II:
Untuk zat yang pada kondisi penetapan memberikan larutan jernih dan tidak berwarna
dengan penambahan tioasetamida
Metode III:
Untuk zat yang dengan metode I tidak menghasilkan larutan jernih dan tidak berwarna,
atau adanya gangguan pengendapan logam oleh ion sulfida
Metode IV:
Untuk zat yang dengan metode I dan III tidak dapat ditetapkan
Parameter Cemaran Logam Berat
Larutan
baku
20g Pb
Larutan
monitor
(larutan uji
+ larutan
baku Pb
Parameter Cemaran Mikroba
9 mL 9 mL
PDF PDF 9 mL
PDF
1 g sampel 10-2 10-3 10-4
dalam 10
mL PDF
1mL (10-4)
9 mL
PDF
10-5
Indikator: biru
brom timol
Uji Indol
MacConkey Broth
Indikator: paradimetilminobenzaldehida
Parameter Cemaran Mikroba
Staphylococcus aureus
Salmonella
Medium: LIA