Anda di halaman 1dari 39

1

KROMATOGRAFI PLANAR
Adi Yugatama, S.Farm., M.Sc., Apt.
2017 D3 Farmasi FMIPA UNS
Istilah
2

 Kromatografi Lapis Tipis = Thin Layer Chromatography


 Pengembangan = development = eluasi = elusi
 Eluen = pelarut untuk pengembangan
 Eluat = pelarut yang mengandung analit hasil pemisahan
dengan kromatografi
 Kromatogram = gambar hasil pemisahan
 Kromatograf = alat untuk kromatografi
 Rf = retardation factor = jarak migrasi analit dari titik awal /
jarak migrasi fase gerak setelah pengembangan
 RRf = 100 x Rf
2017
Prinsip Kerja
3

 Interaksi analit dengan fase diam:


 Penotolan larutan analit pada fase diam

 Pelarut diuapkan

 Interaksi analit dengan fase diam dan fase gerak:

 Fase diam yang telah ditotoli analit dimasukkan


ke dalam bejana kromatografi yang telah
dijenuhi fase gerak
 Elusi berdasarkan gaya kapiler

 Pemisahan

2017
Fase Diam KLT
4

 Fase diam yang dilapiskan pada plastik, kaca, atau


aluminium dengan ketebalan 100 – 200 μm
 Partikel fase diam berukuran 4 μm dengan pori antar
partikel 6 nm
 Fase diam bersifat hidrofil (fase normal) silika gel,
alumina, dan selulosa
 Fase diam bersifat hidrofob (fase terbalik) silika yang
dilapisi C2, C4, C8, C16, C18, dan fenil

2017
Fase Diam Kromatografi Kertas
5

 Fase diam berupa kertas selulosa

2017
Penotolan Analit
6

Totolan Titik

Totolan Pita
2017
Totolan Titik
7

 Diameter 1 -3 mm
 Analisis kualitatif dan kuantitatif
 Manual dengan kapiler atau otomatis dengan
volume yang diketahui secara pasti

2017
Totolan Pita
8

 Preparatif dan Kuantitatif


 Manual dengan kapiler atau otomatis dengan
volume yang diketahui secara pasti

2017
Fase Gerak
9

 Tunggal
 Kombinasi
 Pemilihan berdasarkan kesesuaian polaritas
 Spot dengan Rf 0,2 – 0,8 (0,5)

 Bulat/simetris

2017
10

2017
Tailing
11

 Sebagian komponen analit terikat fase diam,


sebagian yang lain sudah terikat fase gerak
 Analit terlalu banyak
 Fase gerak kurang sesuai
 Sering terjadi pada analit sangat polar dengan
fase diam polar

2017
Pengatasan Tailing
12

 Menggunakan fase diam non polar (fase terbalik)


 Mengurangi polaritas analit dengan modifikasi fase
gerak
 Analit mengandung amina  fase diam ditambah
NH3 sehingga bersifat basa  analit tidak
terionkan  polaritas berkurang
 Analit mengandung gugus karboksilat  fase diam
ditambah asam asetat atau asam format sehingga
bersifat asam  analit tidak terionkan  polaritas
berkurang
2017
Visualisasi Spot
13

 Cahaya tampak  Analit berwarna


 Cahaya UV
 Pereaksi warna

2017
Cahaya UV
14

 Silika dilapisi garam zink yang berfloresensi di


bawah sinar UV
 Plat silika berfloresensi ungu di bawah sinar UV
 Spot menutup plat silika sehingga terjadi
pemadaman floresensi, sehingga muncul bercak
hitam (ungu tua)

2017
Reagen Warna
15

Umum
• Berlaku untuk hampir semua
senyawa organik
Spesifik
• Mendeteksi jenis atau golongan
senyawa tertentu 2017
Beberapa Reagen Umum
16

Metode deteksi Warna bercak solut Penggunaan

Asam fosfomolibdat + Biru gelap Beberapa senyawa organik


pemanasan

Asam sulfat pekat + Hitam kecoklatan Semua senyawa organik


pemanasan

Uap Iodium Coklat Beberapa senyawa organik

2017
Beberapa Reagen Spesifik
17

Metode deteksi Warna bercak solut Penggunaan


Ninhidrin Pink ke ungu Asam-asam amino dan
amina (zat dengan atom N)

2,4-dinitrofenil hidrazon Oranye/Merah Senyawa-senyawa karbonil

Bromokresol hijau/biru Kuning Asam-asam organik


2,7-fluoresein Kuning-kehijauan Senyawa organik
Vanilin/asam sulfat Merah/hijau/pink Alkohol, keton
Rhodamin B Berfluoresensi merah Lemak
Anisaldehid/antimon Berbagai macam Steroid
triklorida
Difenil amin/seng Berbagai macam Pestisida
2017
Ninhidrin
18

2017
Alat Spray Reagen untuk KLT
19

2017
20

2017
Pengembangan KLT
21

2017
Efek Penjenuhan plat KLT
22

2017
Metode Pengembangan KLT
23

Berdasarkan arah pengembangan


• Menaik
• Menurun
Berdasarkan dimensi
• Pengembangan 1 dimensi
• Pengembangan 2 dimensi
2017
Pengembangan 1 dimensi
24

1 Tahap

Lebih dari 1 Tahap


2017
Pengembangan 2 dimensi
25

2017
Penggunaan KLT
26

1. Untuk penentuan jumlah komponen dalam


campuran
2. Untuk penentuan identitas antara dua campuran
3. Untuk memonitor perkembangan reaksi
4. Untuk penentuan keefektifan pemurnian
5. Untuk penentuan kondisi yang sesuai untuk
pemisahan pada kromatografi kolom
6. Untuk memonitor kromatografi kolom

2017
Bagaimana mendapatkan komposisi
fase gerak yang baik???
27

1. Cari di pustaka (jika ada)


2. Jika tidak ada, cari yang sifatnya mirip
3. Jika tidak ada yang mirip lakukan percobaan
a. Lakukan eluasi dengan fase gerak paling non
polar
b. Lakukan kenaikan kepolaran secara gradien
c. Evaluasi hasil, dan tentukan komposisi yang
paling baik
2017
Contoh Peningkatan Kepolaran
28

 Metanol:etil-asetat: (1:10)
 Metanol:etil-asetat: (2:10)
 Metanol:etil-asetat: (3:10)
 Metanol:etil-asetat: (4:10)
 Metanol:etil-asetat: (5:10)

2017
29

Tingkatkan kepolaran
Rf sebaiknya 0,5

2017
30

Turunkan kepolaran
Rf sebaiknya 0,5

2017
Jenis Fase Pengembangan
31

Fase Normal
• Fase diam lebih polar dibanding fase
gerak

Fase Terbalik
• Fase gerak lebih polar dibanding fase
diam 2017
Contoh
32

Fase Normal
• KLT dengan fase diam Silika dan fase
gerak petroleum eter

Fase Terbalik
• KLT dengan fase diam C18 dengan fase
gerak metanol 2017
KLT untuk Kualitatif (Identifikasi)
33

 Umumnya parameter yang digunakan Rf (Rf analit = Rf standar)


 Totolkan, Jika ada senyawa pembanding
 Gunakan lebih dari satu sistem eluen / fase gerak
 Jika perlu gunakan fase diam yang berbeda
 Jika mungkin gunakan penampak bercak yang khas
 Anda dapat gunakan data Rf dari pustaka sebagai pembanding
 Anda dapat menggunakan KLT Scanner untuk melihat identitas analit
 Jika perlu, anda dapat kerok dan dilakukan identifikasi secara
fisikokimia

2017
KLT untuk Kuantitatif
34

 Totolkan senyawa pembanding yang diketahui


kadarnya
 Gunakan pipet kapiler terukur volumenya /
microsiringe
 Hitung luas zona, atau itensitas dari sampel dan
bandingkan dengan senyawa pembanding
 Untuk menghitung intensitas anda bisa gunakan KLT
scanner (densitometer) atau dikerok dan gunakan
spektrofotometer
2017
KLT untuk Preparatif
35

 Analisis preparatif ditujukan untuk memisahkan


analit dalam jumlah yang banyak lalu senyawa
yang telah dipisahkan ini dianalisis lebih lanjut,
misalkan dengan spektrofotometri atau dengan
teknik kromatografi yang lain.

2017
KLT untuk Preparatif
36

 Sebaiknya gunakan plat dengan fase diam yang


lebih tebal
 Totolkan, jika ada senyawa pembanding
 Anda dapat menotolkan sampel secara bergaris
 Setelah pengembangan, masing-masing hasil
pemisahan dikerok dan dilarutkan dengan pelarut
yang sesuai
 Jangan semprot dengan bahan kimia, sebagai
penampak bercak (gunakan UV atau2017uap Iod)
37

2017
38

2017
39 Terima kasih....

2017

Anda mungkin juga menyukai