Anda di halaman 1dari 37

FITOKIMIA

STANDARISASI 2

Anif Nur Artanti, M.Sc.,Apt


Parameter Identitas Ekstrak
I. Deskripsi Tata nama Parameter Spesifik Ekstrak
I. Nama ekstrak
II. Nama latin
tumbuhan
III. Bagian tumbuhan
yang digunakan
IV. Nama Indonesia
tumbuhan
II. Senyawa Identitas:
senyawa tertentu yang
menjadi petunjuk
spesifik dengan
metode tertentu
Parameter Spesifik Ekstrak

Parameter Organoleptik Ekstrak:


Bentuk, Warna, Bau dan Rasa

Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu:


I. Kadar senyawa yang larut dalam air
II. Kadar senyawa yang larut dalam etanol

Uji kandungan kimia ekstrak


I. Pola kromatogram
II. Kadar total golongan kandungan
kimia
III.Kadar kandungan kimia tertentu
Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu

Kadar senyawa yang larut dalam air

Kadar senyawa yang larut dalam etanol

Kadar senyawa yang larut dalam pelarut organik

Gravimetri
Uji kandungan kimia ekstrak

1. Profil kromatografi
KLT, KG, KCKT

2. Kadar total golongan kandungan kimia

3. Kadar kandungan kimia tertentu

1. Metode ekstraksi
2. Metode separasi
3. Deteksi
Kadar total golongan kandungan kimia

1. Golongan minyak atsiri


Kadar flavonoid total

Pereaksi AlCl3
Kadar tanin total

Hyrolyzable tannin

Condensed tannin
Kadar tanin total

Ekstrak dipanaskan dalam air mendidih di


atas tangas air selama 30‘ sambil diaduk

Enapkan dan saring berkali-kali dengan penambahan


air panas, kontrol dengan Fe(III)amonium sulfat

+ air
+ asam indigo sulfonat

Titrasi dengan Kalium permanganat


Kadar fenol dan tanin total
Ekstrak dalam etanol 50%

+ air
+pereaksi Folin Denis + gelatin
Setelah 3 menit
disaring
+ Na Karbonat jenuh
supernatan
Setelah 20‘ diukur Absorbansi
pada 760 nm Pereaksi Folin Denis.. dst

Total fenolik Senyawa reduktor selain tanin

Kadar tanin total: Total fenolik-


senyawa reduktor selain tanin
Kadar tanin terkondensasi

Ekstrak ditambah air panas dan dikocok kuat

+ pereaksi vanilin 10%


dalam etanol 95%
+ HCl pekat

Hangatkan di atas penangas air

+ etanol 95% diukur absorbansi pada


530 nm dengan pembanding katekin
Kadar antrakinon total
Ekstrak dikocok dalam
air panas

+ benzena

Lapisan benzena Lapisan air

+FeCl3 5% + HCl
Refluks 10‘
Benzena

Lapisan benzena Lapisan air

diuapkan

Residu +KOH 5% dalam metanol

Absorbansi pada 515 nm


Material

PE
Fraksi PE Fraksi etanol atau metanol air

Lemak dan lilin dipekatkan

Kloroform dan
asam tartrat

Fraksi asam
Fraksi kloroform atau EtOAc
Penambahan basa
Alkaloid netral dan basa lemah
Kloroform atau EtOAc

Fraksi kloroform atau EtOAc Fraksi basa


Alkaloid primer, sekunder dan tersier Alkaloid kuartener dan N-oksid
Kadar alkaloid total

1. Volumetri: berdasarkan sifat kebasaan alkaloid


2. Gravimetri: menimbang residu alkaloid
3. Spektrofotometri: dengan penambahan pereaksi warna
4. Fluorimetri: kinin dan kinidin
INSTRUMEN ANALISIS KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK

No. Instrumen Data dan Penggunaan


Identifikasi Penetapan Kadar
1. Spektrofotometer UV-Vis Pola spektra UV-Vis spesifik Golongan senyawa
2. Spekrofotometer Pola spektra eksitasi-emisi spesifik Golongan senyawa
Fluoresensi
3. Spektrofotometer inframerah (IR) Pola spektra IR spesifik Jarang digunakan

4. Spektrometer RMI Pola spektra IR spesifik Tidak dapat


5. Spektrometer massa Spektra massa Tidak dapat
6. Densitometer (TLC scanner) Pola dan spektra UV-Vis bercak Golongan senyawa dan
komponennya
7. Kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) Pola kromatogram Komponen

8. Kromatografi gas Pola kromatogram Komponen


9. Kombinasi instrumen: Simultan:
Pola kromatogram dan identifikasi struktur
HPLC-DAD Komponen
komponen yang terpisahkan berdasarkan
GC-MS spektra Jarang digunakan
GC-FTIR Jarang digunkan
LC-MS Komponen
LC-NMR Tidak digunakan
Standardisasi:
Jaminan kualitas produk yang kontinyu
Menghindari pemalsuan
Kekeliruan bahan
Penambahan bahan kimia
Bahan baku dengan kualitas rendah
Contoh:
1. Penggantian Scutellaria lateriflora (Skullcap) dengan Scutellaria spp. lainnya
2. Penggantian Scutellaria lateriflora (Skullcap) denganTeucrium spp.
(Germander) (hepatotoksik)
3. Penggantian Stephania tetrandra dengan Aristolochia spp., yang berpotensi
toksik terhadap ginjal
Senyawa indikator Stephania: tetrandrin, aristolochia, aristolochic acid
4. Beberapa sampel Andrographis paniculata (Andrographis) tidak
mengandung andrographolide
5. Beberapa sampel Vaccinium myrtillus (Bilberry) mengandung amaranth
anthocyanins
6. Echinacea purpurea: akar: alkilamida, beberapa sampel mengandung
bagian tumbuhan yang berbeda atau profil senyawa alkilamida yang
berbeda
7. Golden Seal (Hydrastis canadensis): sangat mahal dan supply terbatas,
marker: hidrastin
Golden seal (Hydrastis canadensis)

Mengandung hidrastin dan berberin.


Harga mahal dan langka
Berberin: memberikan warna khas ekstrak,
antibakteri
Hidrastin: efek troporestorative terhadap membran
mukosa
Bagian tanaman: rizoma

Pemalsuan:
•Campuran rizoma dan akar rambut
•Tanaman lain yang mengandung berberin (memberikan warna ekstrak yang
khas), a.l: Coptis chinensis, Berberis aristata, Berberis aquifolium
Echinacea purpurea
Bagian tanaman: akar
Kandungan kimia aktif: alkilamid, chicoric acid
Pemalsuan: Parthenium integrifolium (bentuk akar
mirip) tidak mengandung alkilamid
Perbedaan: Rasa berbeda (sensasi „Tingling“)
ketika dikunyah

Immunostimulator
Echinacea angustifolia
Bagian tanaman: akar
Kandungan kimia aktif: alkilamid, echinacoside
Kadar alkilamid lebih tinggi
Perbedaan: Rasa berbeda (sensasi „Tingling“)
ketika dikunyah
Kendala:
1. Senyawa aktif tidak diketahui
2. Aktivitas ditentukan oleh lebih dari satu komponen
3. Tidak terdapat senyawa standar
4. Efek farmakologis tidak terukur

Penggunaan senyawa identitas/ marker


Marker analitik:
1. Identifikasi
2. Kemurnian
3. Penentuan kadar
4. Uji stabilisasi
Marker aktif: zat yang bertanggung jawab terhadap aktivitas farmakologis
Fitoekuivalensi:
Ekstrak yang ekuivalen secara fisiologis
 Kimiawi ekuivalen
Studi klinis obat tradisional yang dibarengi dengan chemical profiling

Perbandingan dengan ekstrak yang terbukti aktif secara farmakologis:


•Profil KLT
•Menggambarkan kesamaan secara fitokimiawi, baik kualitatif maupun
kuantitatif
Uji stabilitas
1. Organoleptis
2. Sifat fisik
3. Sifat kimia
4. Mikrobiologis

Pengujian stabilitas:
1. Uji jangka panjang: 25°C, 60% RH,
tahun I setiap 3 bulan, tahun II setiap 6 bulan, tahun III setiap tahun
2. Uji dipercepat: 40°C, 65% RH minimal dilakukan 3 kali, misal: bulan ke-
0, 3, 6
3. Uji intermediate: 30° C, 60% RH (alternatif jika hasil uji dipercepat tidak
stabil uji dilakukan 4 kali pada bulan ke- 0, 6, 9, 12

Uji stabilitas dilakukan paling lambat 3 bulan setelah produksi


Batas yang diperbolehkan untuk menentukan waktu kadaluwarsa:
•5 – 10%
•Ekstrak terstandar: 5% dari batas range bawah
Regulasi:
Penyesuaian kadar senyawa aktif dalam sediaan fitofarmaka terhadap ekstrak standar

Simplisia dengan Simplisia dengan


kadar lebih rendah kadar lebih tinggi

Campur

Ekstrak standar Ekstrak cair dengan Ekstrak cair dengan


kadar lebih rendah kadar lebih tinggi

Campur

Ekstrak kering dengan Ekstrak kering dengan


kadar lebih rendah kadar lebih tinggi

Campur

Ekstrak terregulasi
Pemalsuan ekstrak bilbery
(Vaccinum mytillus)
Produksi sediaan obat tablet/kapsul dari ekstrak
Kesulitan:
• Untuk ekstrak terstandarisasi, bobot ekstrak tergantung pada kadar zat
aktif dalam ekstrak
• Bobot ekstrak per-sediaan umumnya besar
• Sifat ekstrak sulit untuk pengolahan lebih lanjut, a.l. Higroskopis, sifat
alir jelek
• Kandungan lipofilik seringkali mempengaruhi sifat desintegrasi
Pengatasan:
Penambahan zat pengering seperti Aerosil® dan Mg stearat
Produksi sediaan cair dari ekstrak
• Ekstrak yang digunakan: ekstrak kering/ cair/ kental
• Pelarut: etanol-air; gliserol-propilenglikol-air
• Kendala: dalam penyimpanan menjadi keruh/ mengendap,
dekomposisi
• Perlu penambahan bahan pengawet, kandungan alkohol /
propilenglikol > 15% dapat berfungsi sebagai pengawet

Pengaruh packing terhadap stabilisasi


obat:
• Karet: absorpsi dan melepaskan partikel
• Wadah plastik: kehilangan zat aktif/pengawet, perubahan pH,
reaksi oksidasi reduksi, permeasi gas, lem, dll, tembus cahaya
• Plastik folie: serapan kelembaban, tembus cahaya
• Wadah metal: korosi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai