Retardasi Mental
Preceptor:
dr. Tendry Septa, Sp. KJ (K)
dr. Cahyaningsih Fibri Rokhmani, M.Kes., Sp. KJ
dr. High Boy Kalmulrubog Hutasoit, Sp. KJ
Oleh:
Dinda Afifa
Enjelina
Fikri Muhammad R. P.
Heidy Putri Gumandang
Pemeriksaan:
Alloanamnesis dan autoanamnesis di Ruang Poli RS Jiwa
Provinsi Lampung pada tanggal 07 Januari 2022.
Alloanamnesis melalui telepon pada tanggal 12 Januari 2022.
1
Wawancara Psikiatri
Anamnesis Psikiatri
Keluhan Utama
Kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah sejak 2 tahun yang
lalu.
● Menurut ibu pasien, pasien baru dapat menulis dan membaca dengan
mengeja secara perlahan saat kelas IV SD. Selama proses pembelajaran
daring (mengerjakan tugas maupun ujian), pasien didampingi oleh ibu
pasien dan pasien sulit untuk memahami materi pelajaran.
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Pekerjaan
Pasien tidak bekerja.
Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Pasien
belum menikah. Pasien tinggal satu rumah bersama ibu, ayah, dan
kedua kakaknya. Pasien memiliki tiga kakak laki-laki, kakak
pertama sudah meninggal dunia. Pasien terpaut jarak usia yang jauh
dengan kakak-kakaknya yaitu 10 tahun.
Ayah pasien bekerja sebagai petani dan ibu pasien hanya sebagai
ibu rumah tangga. Dinamisme interaksi antara pasien dengan
saudaranya baik. Menurut kakak pasien, tidak ada riwayat keluarga
yang memiliki gangguan kejiwaan.
Genogram
Riwayat Tumbuh Kembang
● Periode Prenatal dan Perinatal
○ Tidak ada penyulit saat prenatal maupun perinatal. Pasien lahir cukup bulan melahirkan di
dukun dan langsung menangis. ASI Eksklusif selama 2 tahun yang diikuti dengan bubur
bayi.
● Masa Kanak Awal
○ Pasien dapat berjalan pada usia 2 tahun dan dapat merangkai kata pada usia 4 tahun.
SUASANA PERASAAN
02 Mood. : Eutimia
Afek : Luas
Keserasian: Mood dan afek
serasi
STATUS MENTAL
BENTUK PIKIR
01
Bentuk pikiran realistis 03 ARUS PIKIR
• Daya Ingat
a. Jangka segera :pasien kesulitan mengingat benda-benda yang diminta
pemeriksa untuk diingat.
b. Jangka pendek : pasien mengingat sarapan yang dikonsumsi sebelum ke Rumah
Sakit.
c. Jangka Panjang : Pasien mengatakan tidak ingat kejadian saat masa pra-TK,
PAUD, TK.
• Konsentrasi
Pasien kurang memperhatikan apa yang ditanyakan oleh pemeriksa, pasien dapat
melakukan perintah verbal sederhana namun perintah tertulis tidak
• Perhitungan
Pasien kesulitan dalam urusan hitung-menghitung
• Tingkat Pengetahuan
Pasien kesulitan dalam pelajaran kelas 3 SD keatas
• Pikiran Abstrak
Pasien belum mampu berpikir secara abstrak
DAYA NILAI
DAYA NILAI SOSIAL
01
Sulit Dievaluasi 03 TILIKAN
Tilikan derajat 1
UJI DAYA NILAI
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan thorax, abdomen, ekstremitas superior dan inferior
dalam batas normal.
Status Internus
Fungsi pernafasan, kardiovaskular, gastrointestinal, dan anggota
gerak dalam batas normal.
Status Neurologis
Tidak dilakukan pemeriksaan.
Laboratorium
Tidak dilakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan Penunjang Lainnya
Pemeriksaan psikologis (06 Januari 2022) didapatkan gambaran fungsi
intelektual:
1. Skala binet: IQ 49. Kapasitas kecerdasan berfungsi setara dengan anak
usia 5 tahun 2 bulan.
2. Kemampuan numerik kurang.
3. Kemampuan analisa sangat kurang.
4. Kemampuan memecahkan masalah secara verbal sangat kurang.
5. Kemampuan logika sangat-sangat kurang.
6. Daya tangkap sangat kurang.
7. Belum memahami konsep waktu.
8. Motorik halus belum berkembang sesuai dengan tingkat usianya.
4
Ikhtisar Penemuan Bermakna
Identitas Anamnesis
● An. SA, usia 12 tahun, beragama Islam, suku ● Pasien datang ditemani oleh kakak kandung
Jawa, belum menikah, kelas V SD, tinggal di laki-laki pasien ke Poli Rumah Sakit Jiwa
Lampung Selatan. (RSJ) Provinsi Lampung pada 07 Januari 2022
atas rujukan RSUD Abdul Moeloek.
● Pasien sudah dilakukan pemeriksaan CT-Scan
dan EEG atas keluhan kesulitan mengikuti
pelajaran di sekolah, kemudian pasien
Keluhan Utama disarankan untuk melakukan tes IQ di RSJ.
● Kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah sejak ● Menurut ibu pasien, pasien baru dapat menulis
2 tahun yang lalu. dan membaca dengan mengeja secara perlahan
saat kelas IV SD.
● Pasien juga kesulitan untuk memahami
pembicaraan dan seringkali harus diulang.
● Selama proses pembelajaran daring
(mengerjakan tugas maupun ujian), pasien
didampingi oleh ibu pasien dan pasien tidak
kesulitan untuk memusatkan perhatiannya
namun sulit untuk memahami materi
pelajaran.
Berdasarkan pemeriksaan status mental didapatkan
perempuan sesuai usia, berperawakan kurus, warna kulit sawo
matang, perawatan diri baik, berpakaian rapi. Selama
wawancara pasien menunjukkan sikap kooperatif dan dapat
diarahkan
Prognosis
● Quo ad vitam : Bonam
● Quo ad functionam : Dubia ad bonam
● Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
6
Rencana Terapi
Tatalaksana
Psikoterapi
- Menyediakan pendidikan yang sesuai, menyekolahkan pasien
di Sekolah Luar Biasa (SLB).
- Memberikan pelatihan keterampilan adaptif, pelatihan
keterampilan sosial, dan pelatihan kejuruan sebagai upaya
memperbaiki kualitas hidup.
7
Diskusi
Pada An. SS didapatkan:
● Adanya produktivitas pikir yang abnormal berupa berpikir secara lambat,
gangguan arus pikir berupa hendaya bahasa, serta kemiskinan isi pikir.
● Dari anamnesis psikiatri dan pemeriksaan fisik, didapatkan riwayat kejang tanpa
demam berulang selama 3 bulan. Didapatkan kriteria diagnosis yang kedua yaitu
adanya hubungan waktu antara penyakit yang mendasari dengan timbulnya sindrom
belajar setelah terjadi kejang terjadi keterlambatan perkembangan pasien ditandai
dengan pasien baru dapat lancar berjalan saat usia 2 tahun dan dapat berbicara
merangkai kata saat usia 4 tahun.
● Didefinisikan di dalam PPDGJ-III retardasi mental
○ keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh
terjadinya hendaya keterampilan selama masa perkembangan sehingga berpengaruh pada
tingkat kecerdasan secara menyeluruh yaitu kemampuan kognitif, bahasa, dan sosial.
● Pasien diagnosis dengan retardasi mental sedang (F.71)
○ ditemukan hendaya keterampilan dalam masa perkembangan terutama pada pekerjaan sekolah
yang bersifat akademik, yaitu kesulitan dalam memahami materi pembelajaran di sekolah
sehingga nilai-nilai akademis pasien sangat rendah.
○ Pasien dapat mencapai kemampuan bicara untuk keperluan sehari-hari, dapat mandiri secara
penuh dalam merawat dirinya sendiri dan mencapai keterampilan praktis.
○ Selama wawancara, pasien kooperatif dan mampu melakukan kontak mata dengan pemeriksa.
○ Pasien menjawab sebagian besar pertanyaan secara baik namun kurang jelas. Kualitas dan
kuantitas pembicaraan pasien kurang.
○ Pada pasien telah dilakukan pemeriksaan IQ dan didapatkan hasil IQ 49, sehingga termasuk
kedalam retardasi mental sedang (F.71)
● Penatalaksanaan retardasi mental meliputi tiga aspek, yaitu pendekatan yang
berhubungan dengan etiologik, misalnya menetapkan diet secara dini untuk pasien
yang penyebabnya adalah fenilketonuria atau substansi hormon tiroid untuk defisiensi
hormon ini, terapi untuk gangguan fisik dan mental yang menyertai retardasi mental,
serta pendidikan yang sesuai dan rehabilitasi.
● Terdapat empat macam tipe pendidikan untuk retardasi mental, yaitu kelas khusus
sebagai tambahan dari sekolah biasa, sekolah luar biasa C, panti khusus, dan pusat
latihan kerja (sheltered workshop)
Obat-obat yang sering digunakan dalam pengobatan retardasi mental adalah terutama untuk
menekan gejala-gejala hiperkinetik.
● Metilfenidat (ritalin) dapat memperbaiki keseimbangan emosi dan fungsi kognitif.
Imipramin, dekstroamfetamin, klorpromazin, flufenazin, fluoksetin kadang-kadang
dipergunakan oleh psikiatri anak.