Disusun oleh:
Agatha Sally
112018079
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH dr. AMINO GONDOHUTOMO
PERIODE 08 FEBRUARI 2021 – 13 MARET 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo
Disusun oleh:
Agatha Sally
112018079
Telah diterima dan disetujui oleh dr. Endang Septiningsih, Sp.KJ selaku dokter
pembimbing Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo
..............................................
(dr. Endang Septiningsih, Sp.KJ)
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
STATUS PASIEN
I. Identitas Pasien
Nama Lengkap : Nn. C
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Jl. xxxxxxx, Semarang, Jawa Tengah
Rujukan/ Datang Sendiri/ Keluarga : Datang sendiri
3
Dua bulan yang lalu, keluhan cemas dirasakan semakin lama semakin
menganggu. Pasien juga mengeluh sering berkeringat dingin, jantung berdebar-
debar, kepala terasa pusing, perut terasa nyeri dan tidak nyaman. Pasien merasa
lebih cepat lelah dan tidak bersemangat. Pasien yang sebelumnya sangat suka
menonton sinetron sekarang tidak tertarik untuk menonton. Pasien juga merasa
menjadi mudah marah dan sulit berkonsentrasi. Pasien juga menjadi sulit tidur
dan nafsu makannya berkurang. Hal ini menganggu pasien, pasien menjadi jarang
berinteraksi dengan teman-temannya, perlu disuruh untuk melakukan perawatan
diri seperti makan dan mandi dan tidak lagi membantu adiknya mengurus rumah
seperti sebelum terjadinya gangguan. (GAF 60-51)
D. Riwayat Premorbid
Pasien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, lahir cukup bulan dan
persalinan ditolong oleh bidan. Riwayat komplikasi kehamilan maupun
kelahiran disangkal.
4
2. Riwayat masa kanak-kanak awal (0-3 tahun)
Pasien merupakan anak yang aktif, dapat berbicara, menyebutkan angka dan
warna. Proses tumbuh kembang sesuai dengan usianya.
Pasien merupakan anak yang rajin, cukup bergaul, memiliki beberapa teman
dekat dan tidak pernah berkelahi. Prestasi pasien biasa-biasa saja dan tidak
pernah tinggal kelas.
Semasa sekolah pasien dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan mematuhi
peraturan yang ada. Pasien mampu bergaul dengan baik, tidak bermasalah
maupun berkelahi dengan teman-teman seumur, hubungan dengan keluarga
harmonis.
6. Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMA, prestasi pasien biasa-biasa saja dan
tamat tepat pada waktunya.
7. Riwayat pekerjaan
8. Riwayat pernikahan
5
10. Kehidupan sosial
E. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Tidak terdapat riwayat gangguan
jiwa dalam keluarga.
Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
Pasien mengakui bahwa dirinya saat ini sedang sakit. Pasien menyadari jika hal ini
didiamkan akan berlanjut dan menganggu aktivitas sehari-hari sehingga pasien
mencari pengobatan untuk mengatasi keluhannya. Pasien berobat atas kemauan
sendiri dan ingin sembuh atas penyakitnya.
6
III. Pemeriksaan Status Mental
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Tampak seorang perempuan, wajah sesuai usia, tinggi badan 160 cm,
perawakan sedang dengan berat badan cukup, penampilan rapi, memakai
kemeja lengan pendek dan celana panjang bahan dasar warna hitam.
2. Kesadaran
Jernih
4. Pembicaraan
Pasien kooperatif
B. Keadaan Afektif
1. Mood : Disforik
2. Afek : Serasi
C. Gangguan Persepsi
7
2. Ilusi : Tidak ditemukan
D. Proses Berpikir
2. Isi pikiran
3. Arus pikir
8
g. Sirkumstantial : Tidak ada
c. Konsentrasi : Baik
d. Orientasi
e. Daya Ingat
9
f. Pikiran abstrak : Baik, pasien mengetahui persamaan jeruk dan
apel.
G. Daya Nilai
Status Generalis
Tanda-Tanda Vital
Suhu : 36,70C
• Tiga bulan lalu pasien mulai merasa cemas karena baru di PHK. Saat itu pasien
belum mengalami hendaya. Dua bulan yang lalu keluhan dirasa semakin berat.
Pasien juga mengeluh berkeringat dingin, jantung berdebar-debar, kepala terasa
pusing, perut terasa nyeri, mudah marah, tidak bersemangat dan sulit
10
berkonsentrasi sehingga sedikit menganggu aktivitas sehari-hari. Pasien juga sulit
tidur dan nafsu makan menurun. Pasien sebelumnya memeriksakan dirinya ke
dokter spesialis penyakit dalam namun dari pemeriksaan tidak ditemukan kelainan
yang berarti dan dalam batas normal.
• Penampilan fisik pasien sesuai usia, berambut panjang terawat, kulit sawo matang,
memakai kemeja lengan pendek dan celana panjang bahan dasar warna hitam.
Kesadaran jernih, perilaku tenang, kooperatif, berbicara spontan dengan volume
cukup. Mood disforik dengan afek serasi, produktivitas pikir spontan, tilikan
derajat 5.
11
VIII. Prognosis
Banyak relaps
Prognosis baik.
IX. Terapi
• Farmakoterapi
1. Alprazolam 2 x 0,25 mg
2. Fluoxetin 1 x 10 mg
12
• Psikoterapi
13
BAB II
PEMBAHASAN
(b) Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus
dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan anxietas
fobik.
(c) Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk
menegakkan masing-masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut harus
dikemukakan, dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika
karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan
depresif harus diutamakan.
(d) Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stres kehidupan yang jelas,
maka harus digunakan kategori F43.2
14
(c) Lelah atau energi rendah
(d) Iritabilitas
(e) Khawatir
2. Gejala menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya dalam
fungsi sosial, pekerjaan atau area fungsi penting lain.
3. Gejala tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat atau kondisi medis
umum
Pada pasien tidak ditemukan adanya gangguan daya nilai realitas maupun isi
pikir pada pasien sehingga pasien didiagnosis dalam kategori F41.2 Gangguan
Campuran Anxietas dan Depresi.
15
Terapi untuk gangguan campuran anxietas dan depresi adalah dengan
antidepresan dan antianxietas. Pilihan obat dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Benzodiazepine
16
Non-benzodiazepine
Prognosis pada pasien ini adalah baik karena pasien menyadari dirinya sakit,
memiliki keinginan untuk berobat dan sembuh, faktor pencetus terjadinya gangguan
jelas, onset akut, memiliki riwayat sosial, seksual dan pekerjaan premorbid yang baik,
gejala berupa gangguan mood dan memiliki sistem pendukung yang baik.
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Dwika DA, Rokhmani CF. Gangguan campuran anxietas dan depresi pada wanita
usia 54 tahun. Medula 2017;7(5):75-78
2. Maslim R. Diagnosis gangguan jiwa: rujukan ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-5.
Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya; 2013
18