LAPORAN KASUS
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
MARET 2021
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
OLEH:
Riszki, S. Ked
105505403519
PEMBIMBING
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Telah menyelesaikan tugas laporan kasus dalam rangka kepaniteraan klinik pada
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. SN
Umur : 19 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum menikah
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Mahasiswi teknik elektro semester 1
Alamat : Jl. Malengkeri 1, Makassar
Pasien datang ke poli RSKD Dadi pada tanggal 20 Maret 2021 diantar oleh ibunya.
Alloanamnesa
Nama : Ny. H
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan terakhir : SMP
Alamat : Jl. Malengkeri 1, Makassar
Hubungan dengan pasien : Ibu pasien
LAPORAN PSIKIATRIK
Diperoleh dari catatan medis, autoanamnesis, dan alloanamnesis (dari ibu pasien).
1. Mood : Sedih
2. Afek : Appropriate → Depresi
3. Empati : Dapat dirabarasakan
1. Taraf pendidikan:
Pengetahuan umum dan kecerdasan pasien sesuai dengan taraf pendidikan.
2. Daya konsentrasi : Terganggu
3. Orientasi
Tempat : baik
Waktu : Baik
Orang : Baik
4. Daya Ingatan
Jangka panjang : Baik
Jangka pendek :Baik
Jangka segera : Baik
5. Pikiran Abstrak : Baik
6. Bakat Kreatif : Tidak ada
7. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Tidak ada
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses Berpikir
1. Arus pikiran
Produktivitas : Cukup
Kontinuitas : Relevan dan koheren
Hendaya berhasa : Tidak ada
2. Isi Pikiran
Preokupasi : Tidak ada
Gangguan isi pikiran : Tidak ada
F. Pengendalian impuls : Tidak terganggu
G. Daya Nilai
1. Normo Sosial : Tidak terganggu
2. Uji Daya Nilai : Tidak terganggu
3. Penilaian Realitas : Tidak terganggu
H. Tilikan (Insight)
Derajat 6 (Pasien merasa bahawa dirinya sakit dan membutuhkan
pertolongan).
3. Aksis III
Tidak ada diagnosa
4. Aksis IV : Masalah dengan pendidikan dan pandangan hidup.
5. Aksis V : GAF Scale (Global Assesment Functioning) Scale 60-51 ( Gejala
sedang, moderate, disability sedang).
A. Organobiologik :
Tidak terdapat kelainan yang spesifik, namun diduga terdapat
ketidakseimbangan antara neurotransmitter maka pasien memerlukan
farmakoterapi.
B. Psikologi :
Ditemukan adanya gejala depresi sehingga pasien memerlukan psikoterapi
untuk menghilangkan masalah.
C. Sosiologik :
Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan, dan penggunaan
waktu senggang sehingga pasien memerlukan sosioterapi.
VIII. PENGOBATAN
A. Farmakoterapi:
1. Amitriptilin 25 mg tab 3x1
Alprazolam tab 1 mg (0-0-1)
IX. FOLLOW UP
Pasien diminta untuk rutin datang kontrol dan pastikan pasien meminum obatnya.
Selain itu, memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakit serta
efektivitas terapi dan efek samping dari obat yang diberikan.
BAB II
DISKUSI
1. Definisi Depresi
Depresi adalah perasaan sedih, ketidakberdayaan dan pesimis yang berhubungan
dengan suatu penderitaan. Dapat berupa serangan yang ditujukan kepada diri
sendiri atau perasaan marah yang dalam. Depresi merupakan kondisi emosional
yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat mendalam, perasaan
tidak berarti dan bersalah, menarik diri dari orang lain dan tidak dapat tidur,
kehilangan selera makan, hasrat seksual dan minat serta kesenangan dalam
aktivitas yang biasa dilakukan.
Depresi merupakan gangguan suasana hati atau mood yang dalam edisi DSM
(Dignostic and Statistical Manual of Mental Disorders) yang dikenal sebagai
gangguan. Depresif adalah salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam
perasaan (affective/mood disorder), yang diatandai dengan kemurungan,
kelesuan, ketidak gairahan hidup, perasaan tidak berguna, dan putus asa afektif
(Kaplan & Sadock, 2010).
2. Tingkat Depresi
Gangguan depresi mayor meliputi gangguan depresi ringan, sedang dan berat
tanpa ciri psikotik yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Ringan, jika ada beberapa gejala yang melebihi dari yang diperlukan untuk
membuat diagnosis dan gejala hanya menyebabkan gangguan ringan dalam
fungsi pekerjaan atau dalam aktivitas yang biasa dilakukan.
2. Sedang, gangguan fungsional berada diantara ringan dan berat
3. Berat, tanpa ciri psikotik, beberapa gejala melabihi dari yang diperlukan untuk
membuat diagnosis dan gejala dengan jelas mengganggu fungsi pekerjaan atau
aktivitas sosial yang biasa dilakukan.
Gejala tersebut terdiri atas gejala utama dan gejala lainnya yaitu :
1. Ringan, sekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala depresi ditambah
dua dari gejala di atas ditambah dua dari gejala lainnya namun tidak boleh ada
gejala berat diantaranya. Lama periode depresi sekurang-kurangnya selama dua
minggu. Hanya sedikit kesulitan kegiatan sosial yang umum dilakukan.
2. Sedang, sekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala utama depresi
seperti pada episode depresi ringan ditambah tiga atau empat dari gejala lainnya.
Lama episode depresi minimum dua minggu serta menghadaapi kesulitan nyata
untuk meneruskan kegiatan sosial.
3. Berat, tanpa gejala psikotik yaitu semua tiga gejala utama harus ada ditambah
sekurang-kurangnya empat dari gejala lainnya. Lama episode sekurang-
kurangnya dua minggu akan tetapi apabila gejala sangat berat dan onset sangat
cepat maka dibenarkan untuk menegakkan diagnosa dalam kurun waktu dalam
dua minggu. Orang sangat tidak mungkin akan mampu meneruska kegiatan
sosialnya.
Alloanamnesis
DM :Assalamualaikum ibu, perkenalkan diri saya dokter muda Riszki, boleh saya tau
siapa nama ibu?
KP :Nama saya H dok
DM : Pendidikan terakhir ta bu ?
KP : Tamat SMP dok
DM : Pekerjaan ta apa bu ?
KP :Ibu rumah tangga dok
DM : Apa hubungan ibu dengan Nn. SN ?
KP : Saya ibunya Nn. SN dok
DM : Keluhannya kita bawa anak ta ke sini kenapa?
KP : Sulit tidur ki dok, sering terlihat sedih, menyendiri, kurang bergaul,
tidak berghairah dalam melakukan aktivitas, dan kurang nafsu makan.
DM :Sudah berapa lama anak ta begitu bu?
KP : Kira-kira kurang lebih 2 bulan begitu dok
DM : Kita tau pa kapa kira-kira yang memicu Nn. SN jadi begitu bu?
KP : Yang saya tau dok dia begitu kalo lagi banyak pikiran, kayak dia belum
cukup berpuas hati terhadap pencapaian akademis nya di kuliah dok.
DM : Cuma itu faktor stressnya atau ada lagi?
KP : Setahu saya cuma itu dok
DM : Anak ta itu sebelum jadi begini/ sakit dia bagaimana?
KP : Sebelum 2 bulan terakhir ini dia bagus ji, pergaulannya bagus,tetap ceria dan
nafsu makannya bagus ji dok. Pokoknya biasa-biasa saja dok.
DM : Nn. SN pernah cerita sama kita ada dia dengar-dengar atau lihat yang
sebenarnya tidak ada?
KP : Setahu saya tidak ada yang begitu- begitu dok.
DM : Pernah nda Nn. SN memukul atau melukai orang lain?
KP : Tidak pernah dok.
DM :Nn. SN ini sudah menikah atau belum?
KP : Belum menikah dok.
DM : Dulu anak ta bagaimana lahirnya?
KP : Lahir normal ji dok di rumah sakit.
DM : Dia minum ASI bu?
KP : Iya dok minum ASI selama 2 tahun dok.
DM : Ada sakit-sakitnya Nn. SN waktu kecil ?
KP : Tidak ada dok.
DM : Nn. SN tinggal sama siapa sekarang?
KP : Sama saya, suami saya dan adiknya.
DM : Nn. SN ada merokok atau tidak bu?
KP : Tidak ada dok.
DM : Ada minum alkohol nda?
KP : Tidak dok.
DM : Obat- obatan ?
KP : Tidak ada dok.
DM : Pernah kecelakaan dengan kepala terbentur atau operasi kepala?
KP : Tidak pernah kecelakaan dok.
DM : Iya saya kira itu saja pertanyaannya ya bu, semoga informasi ini bermanfaat
buat Kesembuhan anak ta ya dan terima kasih atas kerjasamanya ya bu.
KP : Iya dok, sama- sama.
Autoanamnesis
DM : Tabe. Perkenalkan nama saya Riszki, saya dokter muda yang bertugas di
sini. Kalau boleh tahu siapa nama ta’ ?
P : SN dok.
DM : Datang ke sini dengan siapa ?
P : Dengan orang tua dok, Ibu
DM : Umur ta’ brp sekarang?
P : 19 tahun dok.
DM : Tinggal dimana dan bersama siapa?
P :Di Malengkeri dok, dengan orang tua
DM : Kalau boleh tau, apa keluhan ta’?
P : Sering ka merasa sulit tidur
DM : Sejak kapan itu kita merasa sulit tidur?
P : Sebenarnya sudah lama dok, sejak 2 bulan yang lalu, tetapi baru ka mau
terbuka sekarang sama ibu ku
DM : Sulit tidur kenapa ki?
P : Takut ka gagal dok
DM : Gagal dalam hal apa?
P : Gagal dalam ujian, kuliah ku dok, takutka kecewakan orang tua ku, selama
ini belum pa lakukan yang terbaik buat orang tua ku, ndk bisa pka balas
kebaikannya.
DM : Jadi siapa yang tekan ki?
P : Diriku sendiri ji.
DM : Dari ta kapan sudah memberat begini atau baru-baru pi?
P : dari dulu sy rasa dok,selalu ka terbebani, puncaknya waktu masuk kuliah ini
dok.
DM : Dari ta SD-SMA punya ki masalah atau pernah dibully sama teman-teman
ta?
P : Tidak pernah ji dok
DM : Sering ki keluar rumah jalan-jalan sama teman-teman ta?
P : Jarang, dirumah saja
DM : Kalau dirumah bikin apa sj, belajar terus ki?
P : Ndk belajar ka dok, bingung apa yang mau kulakukan, pusing ka apa yang
harus ku lakukan dulu, kaya merasa orang paling bodohka, kunci sj tidak sy
tau kusimpan dimana.
DM : Kalau nafsu makan bagus ji?
P : Sedikit ji makan ku, beberapa sendok sj.
DM : Kita kuliah dimana?
P : Teknik elektro UH Sem.1
DM : Masuk lewat jalur apa?
P : Jalur undangan melalui SMA
DM : Kalau boleh tau, apa cita-cita ta?
P : Mauka sukses dok, biar bisa ka bahagian orang tua ku
Dm : Itu kita piker terus?
P : Iya dok, kaya jadi beban kurasa
DM : Waktu SMA dapat peringkat berapa?
P : Tidak dapat peringkat
DM : Dari SD sampai SMA pernah dapat peringkat?
P : Pernah waktu SMP dapat peringkat 1 dikelas, tapi saya tidak kasi tau orang
tua ku, karena nanti dibilang sombong.
DM : Sering datang teman ta kerumah?
P : Sekali-kali ji datang dok
DM : Disekolah ta tipe orang pendiam ki?
P : sebelumnya biasa-biasa saja dok, sekarang2 pi baru pendiam dan minder dok
DM : Minder dalam hal apa?
P : Saya juga tidak tahu dok, stress ka juga ndk tau kenapa.
DM :Selama ini bagaimana perasaan ta’ tentang pencapaian selama ini?
P : Tidak puas ka dok,ibu saya sudah berikan yang terbaik buat saya, baru saya
begini.
DM : Kalau lagi kuliah ki, bisa jki konsetrasi waktu dosen mengajar?
P : Tidak mengerti sama sekali ka dok.
DM : Kalau direspon bisa ji jawab ?
P : Ndk bisa dok
DM : Kalau tidur bisa tidak?
P : Ndk tidur juga dok, karena selalu ka pikir hala-hal yang bahkan belum
terjadi, kalau ada juga btugas ku yang belum selesai, sering ka terbangun, tapi
tidak tau jug bagaimana mau selesaiakan tugas itu, jdi bingung Ka.
DM : Ada perasaam mau putus asa?
P : Iye dok (dengan ekpresi meringis), saya bingung mau lanjutkan hidupku
bagaimana
DM : Pernah ki berpikir untuk bunuh diri
P : Pernah dok, tapi taku ka dosa dan masuk neraka.
DM : Pernah kimerasa tida
DM : Ada perasaan ta kayak berat sekali jalani ini hari-hari ta’?
P : Iya dok, seperti 1 hari itu panjang sekali waktunya.
DM : Ndk pernah ki ajak teman ta untuk bercerita atau curhat?
P : Saya ndk suka curhat dok, saya pendam sendiri ji, ini juga baru-baru saya
cerita samaibuku.
DM : Pernah ki merasa tiba-tiba gembira tanpa sebab atau selalu ki sedih terus dari
dulu?
P : Susah saya mau ketawa dok, saya juga susah mau menagis, Waupun hati
saya rasa berat sekali.
DM : Pernah ki dengar bisikan-bisikan yang tidak didengar orang lain?
P : Tidak ji dok
DM : Kalau bunying atau bau-bauan?
P : tidak jijuga dok
DM : Baik. Saya rasa saya sudah cukup pertanyaannya. Saya berharap semoga
kondisinya semakin membaik. Terima kasih