Anda di halaman 1dari 3

Review Jurnal Klinis

Effects of a self-regulation intervention on exercise are


Judul moderated by depressive symptoms: A quasi-experimental
study
Jurnal International Journal of Clinical and Health Psychology
Volume, No & Vol. 13, Hal 1-8
Halaman
Tahun 2013
Sarah Pompa, Lena Fleiga, Ralf Schwarzera, dan Sonia
Penulis
Lippkeb
Reviewer Muhamad Rizki (NIM) 1571040020 (Kelas) IV/C
Tanggal 28 Februari 2017

Menyelidiki apakah intervensi regulasi diri berbasis


Tujuan Penelitian computer selama rehabilitasi efektif dalam meningkatkan
kemampuan fisik tanpa gejala depresi.
Subjek penelitian berjumlah 361 (n=325 tidak memiliki
gejala depresi dan n=36 memiliki gejala depresi) dari
rehabilitasi orthopedi di jerman. Umur sampel kisaran 21-76
Subjek Penelitian tahun dan rata-rata umur sampel 48.40 tahun. Jumlah subjek
lebih banyak perempuan (64.80%) dibandingkan laki-laki
(35.20%). Subjek hidup dengan mitra (73.40%) dan subjek
memilki tingkat pendidikan yang tinggi (66.80%).
Menggunakan alat ukur skala regulasi diri dengan versi
modifikasi yang dikembangkan oleh Godin, G., & Shephard,
Metode Penelitian
R.J. (1985), intervensi regulasi diri dan skala depresi lalu di
uji statistic parametrik anava
Definisi Operasional Regulasi diri adalah mengacu pada proses di mana orang
Variabel Regulasi berusaha mengerahkan kontrol pikiran, perasaan, dorongan,
Diri dan pertunjukan atas diri sendiri.
Cara & Alat Menggunakan kuesioner kesehatan dengan versi PHQ-2 yang
menilai frekuensi tertekan, suasana hati dan anhedonia selama
dua minggu kebelakang jika pasien memiliki skor tiga atau
Mengukur Variabel
lebih dari 3 maka terdapat gejala depresi skala ini di
Depresi (dependen)
kembangkan oleh Kroenke, K., Spitzer, R. L., & Williams,
J.B. (2003) lalu di uji statistic parametrik anava.
1. Intervensi Regulasi diri online untuk mempersiapkan
rehabilitasi dalam latihan teratur setelah pelepasan. Intervensi
regulasi diri berbasis computer terdiri dari dua unit yang
Intervensi Regulasi dikirim pada awal dan akhir rehabilitasi menginap, dalam
Diri intervensi individu diminta menghasilkan ide-ide latihan
rehabilitasi selain itu dibahas strategi mengontrol perilaku
dan diberikan buku harian untuk memantau latihan fisik yang
dibagikan kepada subjek
Langkah-Langkah 2. Subjek direkrut pada awal rehabilitasi di klinik rehabilitasi
Prosedur penelitian orthopedic. Subjek ditugaskan untuk intervensi atau
mengontrol grup dan menerima kuesioner pada latihan
berbasis computer. Pada tahap pertama semua subjek mengisi
kuesioner berbasis computer subjek diminta berapa banyak
latihan yang mereka lakukan sebelum rehabilitasi pada awal
masa inap rehabilitasi lalu dibagi 2 kelompok yaitu kelompok
kontrol dan kelompok intervensi. Pada kelompok control
terdiri dari 229 subjek sedangkan pada kelompok intervensi
terdiri 132 subjek. Pada tahap kedua mengukur depresi subjek
pada akhir rehabilitasi menggunakan kuesioner PHQ-2 yaitu
menilai frekuensi tertekan, suasana hati dan anhedonia selama
dua minggu kebelakang jika pasien memiliki skor tiga atau
diatas tiga maka dapat dikategorikan gejala depresi. Pada
tahap 3 mengukur seberapa sering latihan fisik dan berapa
lama per sesi latihan fisik pada waktu 4-6 minggu terakhir
setelah di rehabilitasi
Kelompok intervensi secara signifikan tingkat latihan fisik
lebih tinggi dari pada kelompok control ( kelompok kontrol
M = 111.50; Kelompok intervensi M = 173.20; t (359) =
4.10; p .001 dan Tidak ada perbedaan berkaitan dengan
jenis kelamin, pekerjaan, status, sekolah tinggi derajat, dan
status mitra (p >.05) antara T1 dan sampel T3. Intervensi
regulasi diri tampaknya efektif dalam latihan rehabilitasi
Hasil Penelitian
tanpa gejala depresi tetapi tidak dengan gejala depresi.
Sehingga, intervensi regulasi diri yang menderita gejala
depresi tidak akan efektif dalam latihan rehabilitasi. Jika kita
ingin mendukung individu dengan gejala depresi untuk
terlibat dalam olahraga teratur, diperlukan penelitian untuk
menjelaskan bagaimana latihan program untuk individu
dengan gejala depresi dapat dirancang secara efektif.
Menjadi kebutuhan riset masa depan untuk fokus pada
Kekuatan Penelitian pengembangan dan evaluasi sesuai program latihan untuk
rehabilitasi pasien dengan gejala depresi
Tingkat partisipasi depresi yang rendah dalam studi yang
Kelemahan
menmbandingkan pravalensi gejala depresi di klinik
Penelitian
rehabilitas orthopedic

Anda mungkin juga menyukai