Anda di halaman 1dari 7

“MINDFULNESS SEBAGAI STRATEGI REGULASI EMOSI”

Untuk Memenuhi Tugas Analisis Jurnal Tentang Terapi Komplementer


Yang Diampu Oleh Ibu Wyssie Ika Sari, S.Kep., Ns, M.Kep

Disusun Oleh :

ENRICCO SEPTIAN H
NIM : 2321022023

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN MALANG WIDYA CIPTA HUSADA


PROGRAM STUDI S1 – ILMU KEPERAWATAN
MALANG
2023 / 2024
ANALISIS JURNAL

Penulis : Cleoputri Yusainy, Ratri Nurwanti, Jeffri Dharmawan, Riska Andari


Tahun : Januari 2019
Judul : “Mindfulness Sebagai Strategi Regulasi Emosi”
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Nomor ISBN : p-ISSN 2502-4825 e-ISSN 2052-9495
Volume : 17
Halaman : 174-188

1. Abstrak
No. Aspek Hasil Analisa Isi
1. Latar Belakang Ada Kebanyakan penelitian mengenai regulasi
emosi diwarnai oleh perspektif hedonis, yang
berpandangan bahwa keberadaan afek positif
dan ketiadaan afek negatif merupakan
indikator bagi fungsi optimal manusia.
Pemenuhan kebutuhan hedonis hanyalah
merupakan salah satu tujuan regulasi emosi
2. Tujuan dan Manfaat Ada Regulasi emosi dapat pula berfungsi
memfasilitasi integritas sistem kepribadian
secara keseluruhan (person-oriented
functions).
3. Metode Penelitian Ada Penelitian ini menggunakan randomised
mixed-design, dengan kategori valensi foto
sebagai variabel within-subjects (2: foto
bervalensi positif vs. negatif) dan strategi
regulasi emosi sebagai variabel between-
subjects (5: mindful emotion regulation (MER)
vs. positive reappraisal emotion regulation
(PRER) vs. suppression emotion regulation
(SER) vs. distraction emotion regulation (DER)
vs. no emotion regulation (NER/kondisi kontrol)
4. Jumlah Sampel dan Ada Dari 282 mahasiswa peserta matakuliah A
Teknik Sampling pada Universitas B yang dijadwalkan
mengikuti eksperimen, 22 partisipan
mengalami eliminasiakibat ketidakhadiran,
ketidakpatuhan, dan kesalahan teknis
sehingga total partisipan final berjumlah 260
orang (M usia = 18,31, SD = 0,865). Alokasi
partisipan final adalah 51 mahasiswa
(32,075% laki-laki) pada kondisi MER, 55
mahasiswa (27,273% laki- laki) pada kondisi
PRER, 53 mahasiswa (33,963% laki-laki)
pada kondisi SER, 53 mahasiswa (39,623%
laki-laki) pada kondisi DER, dan 48
mahasiswa (29,167% laki-laki) pada kondisi
NER.

5. Hasil dan SimpulanAda Secara keseluruhan, dapat disimpulkan


bahwa mindfulness sama efektifnya dengan
positive reappraisal dan suppression ketika
stimulus yang dihadapi partisipan berada
pada kategori positif, sedangkan efektivitas
mindfulness lebih rendah dibandingkan
positive reappraisal untuk kategori stimulus
negatif. Efektivitas mindfulness setara
dengan suppression terhadap kategori
stimulus negatif. Sementara itu, distraction
sama tidak efektifnya dengan kondisi kontrol.

6. Saran Ada Penelitian ini menemukan bahwa perbedaan


fokus praktik mindfulness pada emosi dan
pernapasan menghasilkan kesetaraan rating
valensi afek negatif, namun fokus pada
pernapasan lebih efektif menurunkan rating
perasaan energik terhadap stimulus negatif
7. Keyword Ada Process Model of Emotion Regulation, positive
reappraisal, distraction, dan suppression

Kelebihan/ kekuatan: Dibagian abstrak sebagian besar sudah mencangkup dari


penelitian yang dilaksanakan
Kekurangan: Pada bagian abstrak banyak menggunakan bahasa asing sehingga sulit
dipahami oleh masyarakat umum

2. Pendahuluan
Di dalam pendahuluan jurnal peneliti menggambarkan pemaknaan manusia
terhadap pengalaman emosionalnya melebar lebih dari sekadar untuk bertahan
hidup. Rasa menyenangkan (afek positif) maupun tidak menyenangkan (afek
negatif) yang diberikan manusia terhadap pengalaman emosionalnya
mendorong terciptanya berbagai produk kreatif dan imajinatif yang semakin
memajukan peradaban.

Tujuan penelitian
Untuk menguji sejauh mana efektivitas induksi ringkas mindfulness
dibandingkan strategi lain dalam Process Model of Emotion Regulation
(Gross & Thompson, 2007) berupa positive reappraisal, distraction, dan
suppression, serta kondisi control
Kelebihan/ kekuatan: Pada bagian pendahuluan penulis menjabarkan secara rinci
mulai dari pengertian sampah, jumlah timbunan sampah dan sebagainya serta penulis
menggunakan bahasa yang mudah dipahami
Kekurangan: Tidak ada kekurangan pada bagian pendahuluan dikarenakan isi yang
disampaikan sudah cukup lengkap
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan randomised mixed-design, dengan kategori
valensi foto sebagai variabel within-subjects (2: foto bervalensi positif vs.
negatif) dan strategi regulasi emosi sebagai variabel between- subjects (5:
mindful emotion regulation (MER) vs. positive reappraisal emotion regulation
(PRER) vs. suppression emotion regulation (SER) vs. distraction emotion
regulation (DER) vs. no emotion regulation (NER/kondisi kontrol). Dari 282
mahasiswa peserta matakuliah A pada Universitas B yang dijadwalkan
mengikuti eksperimen, 22 partisipan mengalami eliminasi akibat
ketidakhadiran, ketidakpatuhan, dan kesalahan teknis sehingga total
partisipan final berjumlah 260 orang (M usia = 18,31, SD = 0,865). Alokasi
partisipan final adalah 51 mahasiswa (32,075% laki-laki) pada kondisi
MER, 55 mahasiswa (27,273% laki- laki) pada kondisi PRER, 53 mahasiswa
(33,963% laki-laki) pada kondisi SER, 53 mahasiswa (39,623% laki-laki) pada
kondisi DER, dan 48 mahasiswa (29,167% laki-laki) pada kondisi NER.
Kelebihan/ kekuatan: Penulis telah menuliskan secara rinci mulai dari jenis penelitian
yang digunakan, cara mengambil sampel, data yang disajikan sudah rapi
Kekurangan: Tidak terdapat kekurangan

4. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, kondisi positive reappraisal diinstruksikan mengambil sisi positif
dari stimulus positif yang disajikan, sehingga melakukan up- regulation terhadap
stimulus bervalensi positif. Studi di bidang neurosains menemukan bahwa up-
regulation afek positif mengaktivasi area ventromedial prefrontal cortex (vMPFC) yang
berasosiasi dengan pemrosesan informasi yang terkait diri sendiri .
Kelebihan/ kekuatan: Penguatan Jurnal dari berbagi peniliti yang membuat peneitian
semakin lengkap
Kekurangan: Penulis memberikan tata penulisan yang mudah susah untuk dipahami
5. Pembahasan
Kesetaraan efektivitas mindfulness dan suppression dalam mendekatkan
partisipan penelitian ini ke arah afek netral patut dicermati. Dilihat dari
fungsinya, suppression merupakan regulasi yang bersifat goal- oriented
functions untuk memodulasi respons tubuh sementara mindfulness bersifat
person- oriented functions untuk mengintegrasikan pengalaman terhadap
stimulus sensoris- perseptual, kognisi, dan emosi secara utuh
Kelebihan/ kekuatan: Pada poin ini penulis memaparkan dengan rinci tentang
pembahasan dari penelitian yang dilakukan
Kekurangan: Banyak indikator yang digunakan oleh peneliti sehingga tabel terlalu
banyak

6. Simpulan dan Saran

Eksperimen ini menguji efektivitas mindfulness sebagai regulasi emosi yang


bersifat person-oriented functions dibandingkan strategi lain dalam Process
Model of Emotion Regulation berupa positive reappraisal, distraction, dan
suppression, serta kondisi kontrol yang tidak diminta melakukan regulasi
apapun. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa mindfulness sama
efektifnya dengan positive reappraisal dan suppression ketika stimulus yang
dihadapi partisipan berada pada kategori positif, sedangkan efektivitas
mindfulness lebih rendah dibandingkan positive reappraisal untuk kategori
stimulus negatif. Efektivitas mindfulness setara dengan suppression terhadap
kategori stimulus negatif. Sementara itu, distraction sama tidak efektifnya
dengan kondisi kontrol.

Kelebihan/ kekuatan: Kesimpulan penelitian sudah menggambarkan dari


seluruh pembahasan yang terdapat dalam penelitian dan memberikan saran
yang tepat bagi pihak terkait
Kekurangan:

7. Implikasi Keperawatan
Berdasarkan manipulation check, didapatkan hasil bahwa pemberian
intervensi MBSR meningkatkan mindfulness pada perawat dimana pada
aspek observing dan describing, perawat lebih mampu untuk menerima dan
menghadapi tekanan apapun dengan lebih tenang serta lebih mampu untuk
mengungkapkan perasaan atau segala bentuk pengalaman yang dirasakan.
Pada aspek acting with awareness, perawat lebih mampu untuk memberikan
fokus dan sepenuhnya perhatian pada pekerjaan yang dikerjakan saat ini.
Pada aspek nonjudging of inner experience dan nonreactivity to inner
experience, perawat lebih mampu untuk tidak memberikan penilaian atau
judging terhadap pikiran dan emosi yang dirasakan. Perawat mampu untuk
melepaskan diri dari pikiran dan emosi serta tidak terlibat atau terbawa oleh
suatu keadaan secara mendalam.
DAFTAR PUSTAKA

Beblo, T., Pelster, S., Schilling, C. Kleinke, K., Iffland B., Driessen, M., &
Fernando, S. (2018). Breath versus emotions: The impact of different foci
of attention during mindfulness meditation on the experience of negative
and and positive emotions. Behavior Therapy, 49(5), 702-714.
doi:10.1016/j.beth.2017.12.006.
Carver, C. S., & Scheier, M. F. (1982). Control theory: A useful conceptual
framework for personality-social, clinical and health psychology.
Psychological Bulletin, 92(1), 111– 135. doi:10.1037/0033-
2909.92.1.111

Anda mungkin juga menyukai