Disusun Oleh :
ENRICCO SEPTIAN H
NIM : 2321022023
1. Abstrak
No. Aspek Hasil Analisa Isi
1. Latar Belakang Ada Kebanyakan penelitian mengenai regulasi
emosi diwarnai oleh perspektif hedonis, yang
berpandangan bahwa keberadaan afek positif
dan ketiadaan afek negatif merupakan
indikator bagi fungsi optimal manusia.
Pemenuhan kebutuhan hedonis hanyalah
merupakan salah satu tujuan regulasi emosi
2. Tujuan dan Manfaat Ada Regulasi emosi dapat pula berfungsi
memfasilitasi integritas sistem kepribadian
secara keseluruhan (person-oriented
functions).
3. Metode Penelitian Ada Penelitian ini menggunakan randomised
mixed-design, dengan kategori valensi foto
sebagai variabel within-subjects (2: foto
bervalensi positif vs. negatif) dan strategi
regulasi emosi sebagai variabel between-
subjects (5: mindful emotion regulation (MER)
vs. positive reappraisal emotion regulation
(PRER) vs. suppression emotion regulation
(SER) vs. distraction emotion regulation (DER)
vs. no emotion regulation (NER/kondisi kontrol)
4. Jumlah Sampel dan Ada Dari 282 mahasiswa peserta matakuliah A
Teknik Sampling pada Universitas B yang dijadwalkan
mengikuti eksperimen, 22 partisipan
mengalami eliminasiakibat ketidakhadiran,
ketidakpatuhan, dan kesalahan teknis
sehingga total partisipan final berjumlah 260
orang (M usia = 18,31, SD = 0,865). Alokasi
partisipan final adalah 51 mahasiswa
(32,075% laki-laki) pada kondisi MER, 55
mahasiswa (27,273% laki- laki) pada kondisi
PRER, 53 mahasiswa (33,963% laki-laki)
pada kondisi SER, 53 mahasiswa (39,623%
laki-laki) pada kondisi DER, dan 48
mahasiswa (29,167% laki-laki) pada kondisi
NER.
2. Pendahuluan
Di dalam pendahuluan jurnal peneliti menggambarkan pemaknaan manusia
terhadap pengalaman emosionalnya melebar lebih dari sekadar untuk bertahan
hidup. Rasa menyenangkan (afek positif) maupun tidak menyenangkan (afek
negatif) yang diberikan manusia terhadap pengalaman emosionalnya
mendorong terciptanya berbagai produk kreatif dan imajinatif yang semakin
memajukan peradaban.
Tujuan penelitian
Untuk menguji sejauh mana efektivitas induksi ringkas mindfulness
dibandingkan strategi lain dalam Process Model of Emotion Regulation
(Gross & Thompson, 2007) berupa positive reappraisal, distraction, dan
suppression, serta kondisi control
Kelebihan/ kekuatan: Pada bagian pendahuluan penulis menjabarkan secara rinci
mulai dari pengertian sampah, jumlah timbunan sampah dan sebagainya serta penulis
menggunakan bahasa yang mudah dipahami
Kekurangan: Tidak ada kekurangan pada bagian pendahuluan dikarenakan isi yang
disampaikan sudah cukup lengkap
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan randomised mixed-design, dengan kategori
valensi foto sebagai variabel within-subjects (2: foto bervalensi positif vs.
negatif) dan strategi regulasi emosi sebagai variabel between- subjects (5:
mindful emotion regulation (MER) vs. positive reappraisal emotion regulation
(PRER) vs. suppression emotion regulation (SER) vs. distraction emotion
regulation (DER) vs. no emotion regulation (NER/kondisi kontrol). Dari 282
mahasiswa peserta matakuliah A pada Universitas B yang dijadwalkan
mengikuti eksperimen, 22 partisipan mengalami eliminasi akibat
ketidakhadiran, ketidakpatuhan, dan kesalahan teknis sehingga total
partisipan final berjumlah 260 orang (M usia = 18,31, SD = 0,865). Alokasi
partisipan final adalah 51 mahasiswa (32,075% laki-laki) pada kondisi
MER, 55 mahasiswa (27,273% laki- laki) pada kondisi PRER, 53 mahasiswa
(33,963% laki-laki) pada kondisi SER, 53 mahasiswa (39,623% laki-laki) pada
kondisi DER, dan 48 mahasiswa (29,167% laki-laki) pada kondisi NER.
Kelebihan/ kekuatan: Penulis telah menuliskan secara rinci mulai dari jenis penelitian
yang digunakan, cara mengambil sampel, data yang disajikan sudah rapi
Kekurangan: Tidak terdapat kekurangan
4. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, kondisi positive reappraisal diinstruksikan mengambil sisi positif
dari stimulus positif yang disajikan, sehingga melakukan up- regulation terhadap
stimulus bervalensi positif. Studi di bidang neurosains menemukan bahwa up-
regulation afek positif mengaktivasi area ventromedial prefrontal cortex (vMPFC) yang
berasosiasi dengan pemrosesan informasi yang terkait diri sendiri .
Kelebihan/ kekuatan: Penguatan Jurnal dari berbagi peniliti yang membuat peneitian
semakin lengkap
Kekurangan: Penulis memberikan tata penulisan yang mudah susah untuk dipahami
5. Pembahasan
Kesetaraan efektivitas mindfulness dan suppression dalam mendekatkan
partisipan penelitian ini ke arah afek netral patut dicermati. Dilihat dari
fungsinya, suppression merupakan regulasi yang bersifat goal- oriented
functions untuk memodulasi respons tubuh sementara mindfulness bersifat
person- oriented functions untuk mengintegrasikan pengalaman terhadap
stimulus sensoris- perseptual, kognisi, dan emosi secara utuh
Kelebihan/ kekuatan: Pada poin ini penulis memaparkan dengan rinci tentang
pembahasan dari penelitian yang dilakukan
Kekurangan: Banyak indikator yang digunakan oleh peneliti sehingga tabel terlalu
banyak
7. Implikasi Keperawatan
Berdasarkan manipulation check, didapatkan hasil bahwa pemberian
intervensi MBSR meningkatkan mindfulness pada perawat dimana pada
aspek observing dan describing, perawat lebih mampu untuk menerima dan
menghadapi tekanan apapun dengan lebih tenang serta lebih mampu untuk
mengungkapkan perasaan atau segala bentuk pengalaman yang dirasakan.
Pada aspek acting with awareness, perawat lebih mampu untuk memberikan
fokus dan sepenuhnya perhatian pada pekerjaan yang dikerjakan saat ini.
Pada aspek nonjudging of inner experience dan nonreactivity to inner
experience, perawat lebih mampu untuk tidak memberikan penilaian atau
judging terhadap pikiran dan emosi yang dirasakan. Perawat mampu untuk
melepaskan diri dari pikiran dan emosi serta tidak terlibat atau terbawa oleh
suatu keadaan secara mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
Beblo, T., Pelster, S., Schilling, C. Kleinke, K., Iffland B., Driessen, M., &
Fernando, S. (2018). Breath versus emotions: The impact of different foci
of attention during mindfulness meditation on the experience of negative
and and positive emotions. Behavior Therapy, 49(5), 702-714.
doi:10.1016/j.beth.2017.12.006.
Carver, C. S., & Scheier, M. F. (1982). Control theory: A useful conceptual
framework for personality-social, clinical and health psychology.
Psychological Bulletin, 92(1), 111– 135. doi:10.1037/0033-
2909.92.1.111