Anda di halaman 1dari 19

EVIDENCE-BASED PRACTICE

EFEKTIFITAS TERAPI REMINISCENCE TERHADAP


TINGKAT DEPRESI LANSIA
Kelompok 4
Profesi Ners C
STIKEP PPNI Jawa Barat,

Lansia menderita satu atau lebih penyakit kronis atau cacat dan seiring
bertambahnya usia, prevalensi mereka meningkat. Salah satu masalah penuaan
paling umum yang lebih banyak ditemukan di panti jompo adalah depresi. Saat ini
peningkatan penelitian dan ulasan mendukung efisiensi perawatan psikoterapi
untuk depresi. Berdasarkan intervensi tradisional, terapi reminiscence
direkomendasikan untuk depresi geriatric. Terapi reminiscence berfokus pada
penerimaan masa lalu seseorang, memandang kehidupan masa lalu seseorang
sebagai periode yang berharga dan memuaskan, menemukan makna dalam
kehidupan, mempersempit kesenjangan antara realitas dan impian, menerima
peristiwa negative masa lalu dan mengenali pola berkelanjutan antara masa lalu
dan sekarang. Tujuan dari evidence-based practice adalah untuk mengetahui
efektifitas terapi reminiscence terhadap tingkat depresi pada lansia. Pencarian
literature yang dilakukan melalui google scholar dan Pubmed Studi yang
diterbitkan berbahasa Inggris, terdapat 535 jurnal yang diperoleh, akan tetapi
hanya 5 jurnal yang memenuhi kriteria pencarian. Hasil dari tinjauan ini
menunjukkan pemberian terapi reminiscence mempunyai pengaruh untuk
mengurangi tingkat depresi pada lanisa dan terapi reminiscence tidak memiliki
efek samping dibandingkan dengan terapi farmakologi. Diharapkan tenaga
kesehatan dapat mengimplementasikan terapi reminiscence untuk menurunan
tingkat depresi pada lansia.

Kata Kunci: Reminiscence Therapy, Depression, Elderly


PENDAHULUAN
Menua didefinisikan sebagai proses yang mengubah seseorang dewasa sehat
menjadi seorang yang frail (lemah, rentan) dengan berkurangnya sebagian besar
cadangan system fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai
penyakit dan kematian secara eksponensial (Stordal E, et al, 2012). Kebanyakan
lansia menderita satu atau lebih penyakit kronis atau cacat dan seiring
bertambahnya usia, prevalensi mereka meningkat (Gerber AM, et al, 2016). Salah
satu masalah penuaan paling umum yang lebih banyak ditemukan di panti jompo
adalah depresi (Jonsson U, at al, 2016). Populasi yang menua di seluruh dunia
tumbuh cepat. Sebagai divisi statistic PBB menunjukkan, para lansia dunia sekitar
2685 juta pada 2010, dan akan mencapai 2.008 miliar pada tahun 2050 (World
Population Prospect, 2010). Berdasarkan Biro Statistik Nasional Tiongkok, lansia
berusia 60 tahun ke atas sekitar 178 juta pada 2010, terhitung 13,26% dari
populasi. Dalam survey terbaru terhadap lansia Tiongkok, prevalensi depresi yang
dilaporkan sendiri gejala (CES-D≥16) mencapai 39,86%) (Yu J, et al, 2012).
Depresi mampu menyebabkan cacat fungsional, berkurang kepuasan dan
kualitas hidup, itu juga terkait dengan resiko tinggi perilaku bunuh diri dan
meningkatkan beban dan biaya layanan kesehatan dan perawatan di rumah. Saat
ini terapi obat dan psikoterapi adalah dua metode yang biasa digunakan untuk
pengobatan depresi (Cascade E, at al, 2009). Namun penelitian sebelumnya
menunjukan bahwa pendekatan farmakologis memiliki banyak efek samping. Saat
ini peningkatan penelitian dan ulasan mendukung efisiensi perawatan psikoterapi
untuk depresi. Terapi perilaku, terapi pemecahan masalah, dan terapi interpersonal
diterima secara luas sebagai metode dalam mengurangi depresi (de Mello MF,
2005). Berdasarkan intervensi tradisional, terapi reminiscence direkomendasikan
untuk depresi geriatric. Terapi reminiscence berfokus pada penerimaan masa lalu
seseorang, memandang kehidupan masa lalu seseorang sebagai periode yang
berharga dan memuaskan, menemukan makna dalam kehidupan, mempersempit
kesenjangan antara realitas dan impian, menerima peristiwa negative masa lalu
dan mengenali pola berkelanjutan antara masa lalu dan sekarang
(Mohammadzaddeh, Dolatshahi, et al, 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Ting-Ji Chen, et al (2012) menunjukan bahwa
terapi reminiscence efektif mengobati gejala depresi pada lansia. Hasil uji statistic
dua sisi dan nilai p-value<0,05 yang dianggap signifikan. penelitian lain yang
sejalan yaitu menurut Musavi, et al (2017) menunjukan integrative terapi
kelompok reminiscence secara signifikan dapat mempengaruhi kesehatan mental
dengan tingkat kepercayaan 0,95 (F=82,450, p=.000). Penelitian menurut
Hamzehzadeh, et al (2018) menyebutkan bahwa depresi selama periode tindak
lanjut pada kelompok intervensi berkurang secara signifikan dengan (p-
value=0,001). Siverov’a, et al (2018) melakukan penelitian yang sama dan
menunjukan hasil perubahan (pengurangan) gejala depresi pada kelompok
intervensi reminiscence (p<0,001) dibandingkan dengan kelompok control.
Mervat Hosny Shalaby, Sabah Abo El Fetouh Mohamed (2018) melakukan
penelitian reminiscence terapi mendapatkan, sebagian besar klien yang diteliti
mengalami depresi berat sebelum pelaksanaan program terapi remisi dan tingkat
depresi menurun setelah penerapan terapi reminiscence dan, ada yang positif
hubungan yang signifikan dalam tingkat depresi dan karakteristik sosio
demografis lansia. Korelasi antara MMS dan skor depresi p<0,05.

METODE
Penelitian ini merupakan tunjauan sistematis terhadap literature yang ada
untuk mengevaluasi respon subjektif dan objektif setelah diaplikasikannya
terapi pemberian terapi reminiscence terhadap tingkat depresi lansia.
Strategi Pencarian
Strategi pencarian bertujuan untuk mencari artikel yang sudah diterbitkan.
Pencarian dilakukan melalu Google Scholar dan Pubmed. Kata kunci yang
digunakan adalah kombinasi dari reminiscence teraphy, depression, elderly.
Pencarian berfokus pada jurnal yang menggunakan terapi reminiscence pada
pasien lansia dengan depresi yang publish sampai dengan tanggal 21 April
2020.
Penelitian yang termasuk ke dalam EBP ini didasarkan pada kriteria
inklusi: berbahasa inggris, diterbitkan dari tahun 2010 sampai 2020, human
participant, clinical trial, dan pencarian studi yang dilakukan pada pasien lansia
dengan depresi
Pengkajian Kualitas Studi
Pengkajian terhadap kualitas dari setiap artikel dilakukan dengan
menggunakan format standar dari The Critical Appraisals Skills Program
(CASP) yang sudah berbahasa Indonesia. Kriteria yang digunakan untuk
mengevaluasi apakah setiap studi memiliki kualitas yang baik dan resiko bias
yang minimal terdiri dari 3, yaitu merupakan hasil studinya valid, apa hasilnya,
akankah hasil penelitian membantu secara local. Terdapat 11 item checklist
yang digunakan untuk melakukan penilaian dengan pilihan jawaban
iya/tidak/tidak dilaporkan.

HASIL
Hasil Pencarian
Dari hasil pencarian yang dilakukan melalui google scholar dan Pubmed.
(Bagan 1).Pencarian jurnal menggunakan kata kunci pertama yaitu depression
elderly, didapatkan jurnal sebanyak 535. Setelah itu dikombinasikan lagi
dengan kata kunci reminiscence teraphy, depression, elderly didapatkan 42
jurnal. Sehingga hanya didapatkan 5 artikel yang memenuhi semua kriteria
pencarian
Ringkasan Hasil Pencarian

Pencarian elektronik di PubMed,


Google Schoolar (n=535)
Tidak relevan berdasarkan review
terhadap judul dan abstrak (n=493)
Artikel yang didapat (n=42)

Teks tidak berbahasa inggris


(n=7)
Duplikasi (n=22)
Artikel yang didapat (n=13)

Hasil Outcome Tidak sesuai


(n=3)
Artikel yang didapat (n=10)

Yang Masuk dalam kriteria inklusi


(n=5)

Bagan 1
Ringkasan Hasil Penelitian
Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian
No Penlis, Tahun Tempat Methods Intervensi Hasil
Penelitian
1. Ting-Ji Chen, Hui-Jie Li, dan Juan Li, Cina Penelitian Kelompok control hanya Hasil yang didapatkan
2012. menggunakan akan menerima terapi pada penelitian ini
random control seperti biasa, dan menunjukan bahwa
trial. Peserta kelompok intervensi terapi reminiscence
dilakukan pre-post akan diberikan terapi efektif mengobati gejala
test. reminiscence selama depresi pada lanisa. Hasil
Pengelompokkan selama 6 sesi mingguan uji statistic dua sisi, dan
peserta intervensi masing-masing 90 menit. nilai p-value<0,05 yang
dan kontrol Tema yang dibahas dianggap signifikan.
dilakukan oleh mengenai hal utama
asisten peneliti dalam hidup, kehidupan
secara acak keluarga, karier atau
penilaian dilakukan pekerjaan utama, cinta
oleh evaluator lain dan benci, pengalaman
yang bukan terapis stress, makna hidup dan
dan tidak kepercayaan. Selain sesi
mengetahui tugas pertama, sesi lainnya
grup. berbagi prosedur yang
Kelompok control sama termasuk:
hanya akan pekerjaan rumah dan
menerima terapi pengembangan agenda
seperti biasa, dan (10 menit), relaksasi dan
kelompok intervensi focus pada kenang-
akan diberikan kenangan (5 menit),
terapi reminiscence. pekerjaan (50 menit),
feedback kepada klien
(15 menit), penugasan
dari pekerjaan rumah (5
menit), feedback ke
terapis dan pertanyaan (5
menit). Terapis akan
menawarkan informasi
tentang pekerjaannya
dan kualifikasi untuk
mendapatkan
kepercayaan diri dan
lebih dekat dengan para
peserta.
2. Motahareh Musavi, Sara Iranian Nursing Penelitian ini Kelompok control hanya Hasil yang didapatkan pada
Mohammadian, dan Bahar Home, Iran menggunakan akan menerima terapi penelitian ini, integrative
Mohammadinezhad, Februari 2017. penelitian kuasi- seperti biasa, dan terapi kelompok
eksperimenal kelompok intervensi reminiscence secara
berdasarkan pra dan akan diberikan terapi signifikan dapat
post-test. reminiscence sebanyak mempengaruhi kesehatan
Lansia dibagi secara 10 sesi dua kali dalam mental dengan tingkat
merata ke dalam seminggu masing- kepercayaan 0,95 (F =
kelompok intervensi masing 60-90 menit. 82,450, p = .000). Selain
dan kelompok Sesi 1: memperkenalkan itu, berdasarkan koefisien
control dengan diri sendiri dan sejarah ETA, 0,65% variasi terkait
menggunakan block keluarga (siapa anggota dengan terapi kelompok
randomization. keluarga dan apa reminiscence integratif.
Kelompok control pengaruhnya, apakah
hanya akan positif atau negative,
menerima terapi mereka memiliki
seperti biasa, dan kehidupan seseorang,
kelompok intervensi mendefinisikan tujuan
akan diberikan kelompok.
terapi reminiscence. Sesi 2: menekankan
karya besar dan
penghormatan dan peran
individu dirumah,
keluarga, dan komunitas.
Sesi 3:mengambil
peristiwa hidup
seseorang (mengambil
pengalaman yang
dimiliki seseorang dalam
hidupnya yang mengarah
ke perubahan besar
dalam hidup.
Sesi 4: berbicara tentang
kenangan masa kecil dan
permainan kesukaan
Sesi 5: menceritakan
kembali kenangan yang
berkaitan dengan masa
remaja dan masa muda
(cinta dan benci)
Sesi 6: berbicara tenang
kenangan merayu dan
menikah.
Sesi 7: berfokus pada
ingatan yang berkaitan
dengan kelahiran anak
dan cucu.
Sesi 8: menekankan
tentang
perang/pertengkaran dan
efek pada kehidupan
mereka.
Sesi 9: menguraikan
makna dan tujuan hidup
(kami memilih beberapa
capaian hidup yang akan
memberikan kita tujuan)
Sesi 10: diakhir sesi,
dengan bantuan psikolog
dan peneliti, subjek
mengevaluasi dan
menginterpretasikan hal-
hal yang disediakan dan
mencoba untuk
menemukan dan
memahami peristiwa
yang mereka alami .

3. Marziyeh Hamzehzadeh, Mahmoud Tehran’s nursing Random clinical Kelompok intervensi Hasil penelitian ini
Golzari, Hosein Raflemanesh, Vahid homes Iran trial penelitian ini akan menerima 8 sesi, 1 menunjukan, depresi
Meshki, Marya, Abdolalizadeh, Leila adalah pre-test dan jam persesi dan setiap selama periode tindak
Hoseini, Mahsid Foroughan. Juni post-test dengan minggu 2 sesi lanjut untuk kelompok
2018 kelompok control. intervensi intervensi berkurang
reminiscence. Pada secara signifikan (p-
lima sesi pertama value=0,001).
berfokus pada kelahiran Sementara perubahan
dan masa kecil, masa dari waktu ke waktu
muda, pekerjaan dan tidak signifikan pada
penghasilan, cinta dan kelompok control (p-
kerugian, kehilangan value=0,065). Optimism
hidup, dan masa sulit. selama periode tindak
Pada setiap pertemuan, lanjut menunjukan
peserta membahas salah peningkatan signifikan
satunya kesulitan yang untuk kelompok
terkait dengan pokok intervensi (p-
pembicaraan dan value=0,014) sementara
mereka mengatakan optimism tidak ada
bagaimana mengatasi perubahan pada
masalah tersebut. Tiga kelompok control (p-
sesi terakhir difokuskan value=0,488).
masa depan dan makna
serta tujuan hidup para
peserta.
4. Jamila Siverov’a, PhD, Radka Rumah Penelitian ini adalah Terapi reminiscence Hasil intervensi
Bu’zgov’a, Phd. Januari 2018 Perawatan dan investigasi desain narasi kelompok reminiscence, para
Rumah layanan pretest / post-test digunakan sebagai peserta menunjukkan
sosial Rumah (quasi- intervensi. Kelompok- perubahan
Sakit Ostrava) di eksperimental, kelompok kenang- (peningkatan) mental
Republik Ceko eksplorasi, dan kenangan mencakup yang lebih besar
deskriptif), yang antara lima dan 10 kesehatan (P = 0,029),
melibatkan peserta, yang masing- partisipasi sosial (P =
kelompok kontrol masing berpartisipasi 0,041), sikap terhadap
dalam delapan sesi kerugian psikologis (P =
kenang-kenangan 0,015), dan perubahan
naratif kelompok. fisik (P = 0,020), dan
terapi, diadakan selama pengurangan gejala
delapan minggu depresi (P <0,001),
berturut-turut, satu sesi dibandingkan dengan
per minggu. Setiap sesi kelompok kontrol tanpa
berlangsung selama 40- terapi reminiscence. Itu
60 menit. Dalam setiap jumlah responden
sesi, peserta mengingat dengan gejala depresi
ingatan mereka tentang menurun dari 85%
tema khusus: menjadi 54%.
1. Tempat asal saya
2. Permainan anak-
anak dan kegiatan
favorit
3. Tahun sekolah,
guru, teman
sekolah, dan teman
4. Cinta pertama
5. Pekerjaan pertama
6. akanan dan
santapan favorit
7. Kehidupan sosial
(waktu senggang)
8. Perayaan liburan.
Tema kenang-
kenangan.
5. Mervat HosnyShalaby, Sabah Elsaada Penelitian ini adalah Isi Program dibagi Hasil mengungkapkan
Abo El Fetouh Mohamed. Geriatric Home investigasi desain menjadi delapan (8) bahwa, sebagian besar
Maret 2018 yang berafiliasi pretest / post-test sesi untuk pengajaran klien yang diteliti
dengan (quasi- yang diteliti menghadiri mengalami depresi berat
kementerian eksperimental, tiga sesi per minggu. Isi sebelum pelaksanaan
urusan sosial, di eksplorasi, dan program difokuskan program terapi remisi
Tanta City deskriptif), yang pada mengeksplorasi dan tingkat depresi
melibatkan pengalaman hidup, Sesi menurun setelah
kelompok kontrol. pertama (Pemanasan), penerapan terapi
kedua adalah pengantar reminiscence dan, ada
tema sesi, sesi ketiga yang positif hubungan
"termasuk eksplorasi yang signifikan dalam
foto-foto penting yang tingkat depresi dan
tidak sesuai dengan ide karakteristik sosio
sesi, sesi keempat demografis lansia.
memotivasi klien untuk Korelasi antara MMS
menggambarkan dan skor depresi dan
mengingat peristiwa tingkat pendidikan
masa lalu, sesi kelima dihitung menggunakan
Bergantian untuk koefisien korelasi
berbagi kenangan, sesi Spearman. Tingkat
enam "Menghubungkan signifikan adalah p
sana-dan-kemudian ke <0,05.
sini-dan-sekarang, sesi
ketujuh, Membahas
kesamaan dan
perbedaan antara
anggota, dan sesi
kedelapan adalah
ringkasan topik utama
program dan fokus isu
positif dari peristiwa
masa lalu.
Metode dan media
pendidikan yang
berbeda digunakan
termasuk sebagai
diskusi kelompok,
video, dan album foto.
Berdasarkan jurnal yang didapat sebanyak 5 jurnal yang membahas
mengenai terapi reminiscence terhadap tingkat depresi lansia. Hasil penelitian
ke-1 menunjukan terapi reminiscence selama selama 6 sesi mingguan masing-
masing 90 menit mampu mengobati gejala depresi pada lanisa p-value<0,05.
Hasil penelitian ke-2 menunjukan terapi reminiscence sebanyak 10 sesi dua kali
dalam seminggu masing-masing 60-90 menit mampu mempengaruhi kesehatan
mental secara signifikan dengan tingkat kepercayaan 0,95 (F = 82,450, p = .000).
hasil penelitian ke-3 menunjukan intervensi reminiscence sebanyak 8 sesi, 1
jam persesi dan setiap minggu 2 secara signifikan mampu mengurangi
depresi selama periode tindak lanjut (p-value=0,001). Hasil penelitian ke-4
menunjukan selama delapan minggu berturut-turut, satu sesi per minggu dan
setiap sesi berlangsung selama 40-60 menit dapat mengurangi gejala depresi
pada kelompok intervensi reminiscence (p<0,001) dibandingkan dengan
kelompok control. Hasil penelitian ke-5 Isi Program dibagi menjadi delapan
(8) sesi untuk pengajaran yang diteliti menghadiri tiga sesi per mingguh
mengungkapkan bahwa, sebagian besar klien yang diteliti mengalami depresi
berat sebelum pelaksanaan program terapi remisi dan tingkat depresi
menurun setelah penerapan terapi reminiscence dan, ada yang positif
hubungan yang signifikan dalam tingkat depresi dan karakteristik sosio
demografis lansia. Korelasi antara MMS dan skor depresi dan tingkat
pendidikan dihitung menggunakan koefisien korelasi Spearman. Tingkat
signifikan adalah p <0,05.

Hasil dari assessment methodological


Penelitian terhadap implementasi terapi reminiscence terbukti dapat
menurunkan tingkat depresi. Pemberian terapi reminiscence bisa diterapkan
karena mudah dilakukan dan tidak memerlukan biaya. Selain karena depresi
terapi reminiscence ini juga dapat membuat lansia merasa nyaman
diperhatikan karena ada teman untuk diajak berbicara.
DAFTAR PUSTAKA
Cascade E, Kalali AH, Kennedy SH. 2009. Real-world data on SSRI
antidepressant side effects. Psychiatry 2009, 6(2):16–18.
de Mello MF, de Jesus Mari J, Bacaltchuk J, Verdeli H, Neugebauer R. 2005. A
Systematic Review Of Research Findings On The Efficacy Of Interpersonal
Therapy For Depressive Disorders. Eur Arch Psychiatry Clin
Neurosci.255(2):75–82.
Gerber AM, Botes R, Mostert A, Vorster A, Buskens E. 2016. A Cohort Study
Of Elderly People In Bloemfontein, South Africa, To Determine Health-
Related Quality Of Life And Functional Abilities. S Afr Med J 106: 298-301
Jonsson U, Bertilsson G, Allard P, Gyllensvard H, Soderlund A, et al. (2016)
Psychological Intervention Of Depression In People Aged 65 Years And
Over: A Systematic Review Of Efficacy, Safety, And Effectiveness. PloS one
11: e0160859.
Mohammadzaddeh, A., Dolatshahi, B., & Mohammadkhani, P. 2011. The
Effectiveness Of Integrative Reminiscence Therapy On Depression
Symptoms Of Elder Adults. Salmand, 6(19), 23–28.
Stordal E, Bosnes I, Bosnes O, Romuld EB, et al. 2012. Successfully aging
elderly (SAE):A Short Overview Of Some Important Aspects Of
Successful Eging. 2012;22(2):103-8.
World Population Prospects, the Revision. 2010.
http://esa.un.org/unpd/wpp/Excel-Data/population.htm
Yu J, Li J, Cuijpers P, Wu S, Wu Z. 2012. Prevalence And Correlates Of
Depressive Symptoms In Chinese Older Adults: A Population-Based
Study. Int J GeriatrPsychiatry 2012, 27(3):305–312.

Anda mungkin juga menyukai