Anda di halaman 1dari 6

KRITISI JURNAL METODE PICO

HUBUNGAN PENURUNAN FUNGSI FISIK DAN DUKUNGAN


KELUARGA PADA USIA LANJUT DENGAN RESPON PSIKOSOSIAL
PADA USIA LANJUT DI KELURAHAN KARANGAYAR KABUPATEN
KEBUMEN

Dosen Pembimbing :

Ns. Tisna Yanti,S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh :

Miswa Adyra Damayanthi (201813029)

S1 KEPERAWATAN TK. 4A STIKES WIJAYA HUSADA BOGOR


JL. IBRAHIM ADJIE NO. 180, SINDANG BARANG,
KOTA BOGOR
2021/2022
BAB I

ANALISI JURNAL

A. Judul Penelitian
“Hubungan Penurunan fungsi fisik dan dukungan keluarga pada usia lanjut di Kelurahan
Karang Anyar Kabupaten Kebumen”
B. Peneliti
Marsito, Sarwono
C. Ringkasan Jurnal
Data Demografi penduduk Kelurahan Karangayar umur diatas 60 tahun ada 81 orang
(14%) dari total penduduk 587. Pengetahuan masyarakat Kelurahan Karanganyar tentang
posyandu dan posbindu yang sedikit tahu ada 136 orang (74%), tahu ada 30 orang
( 17%) dan tidak tahu ada 17 orang ( 9%). Angka kehadiran usia lanjut datang ke
posbindu kurang dari 40%, ada usia lanjut yang ketergantungan total 2 orang (2,47%).
Lagi pula keluarga kurang sekali berperan dalam melakukan dukungan terhadap kegiatan
usia lanjut dalam kehidupan sehari hari. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan uji chi square. Sampel yang
digunakan terdiri dari 50 responden dengan menggunakan simple asidental sampling.
Variabel independent dalam penelitian ini adalah penurunan fisik lansia dan dukungan
keluarga pada lansia, sedangkan variabel dependentnya adalah respon psikososial.
sebagian besar responden lansia terjadi ketergantungan moderat 46 orang (92%),
dukungan keluarga efektif 46 orang (92%) dan respon psikososialnya 44 orang (88%).
Hasil uji chi square tidak ada hubungan yang signifikan antara penurunan fisik lansia
dengan respon psikososial.
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan Penurunan fungsi fisik dan dukungan keluarga pada usia
lanjut khususnya di Kelurahan Karang Anyar Kabupaten Kebumen
E. Kekuatan dan Kelemahan
 Kekuatan
1. Penelitian ini mudah dipahami bagi perawat atau tenaga kesehatan untuk menjadi
berpengetahuan dalam mengenali dan mempelajari penurunan fungsi pada lansia.
 Kelemahan
1. Penelitian ini tidak ada kelemahan nya karena secara teori sudah lengkap baik dari
metode, proses, sampai hasil semua sudah jelas di terapkan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Masalah
Hasil yang diperoleh dalam penelitian adalah tidak adanya perbedaan yang signifikan
antara lansia aktif dan tidak aktif. Lansia yang berkepribadian ekstrovert menunjukkan
tingkat kesepian lebih rendah (M=40,375) dari
pada lansia yang berkepribadian introvert (M=45,596). Lansia yang mempunyai
kepribadian akan mempengaruhi psikososial diri seseorang lansia tersebut.
B. Intervensi
Penulis ingin mengajukan suatu permasalahan. Yaitu, bagaimana hubungan penurunan
fungsi fisik dan dukungan keluarga pada usia lanjut, terkait dengan segala bentuk
permasalahan yang dihadapinya. Berdasarkan permasalahan tersebut, Penulis tertarik
untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Hubungan Penurunan fungsi fisik
dan dukungan keluarga pada usia lanjut di Kelurahan Karang Anyar Kabupaten
Kebumen”.
Subjek dalam penelitian ini adalah adalah;Lansia, Mengalami penurunan fungsi serta
berusia lebih dari 55 tahun. Penelitian ini menggunakan disain deskriptif karena
hubungan yang akan dilakukan merupakan situasi atau gambaran yang obyektif dan
sedang dihadapi pada situasi sekarang. Sedangkan pendekatannya adalah cross sectional
C. Perbandingan
1. Jurnal : “HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN TINGKAT
DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN SADING”
Hasil :
Berdasarkan hasil uji normalitas, diketahui bahwa data penelitian berdistribusi tidak
normal, oleh karena itu penelitian ini menggunakan statistik nonparametrik berupa
analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian sesuai dengan hipotesis penelitian
karena dukungan sosial keluarga merupakan faktor yang penting yang mempengaruhi
terjadinya depresi (Maryam, dkk., 2008). Di Kelurahan Sading terdapat 2 (dua) jenis
kegiatan yang dilakukan secara rutin oleh lansia yaitu senam dan posyandu lansia. Data
demografi menunjukkan bahwa sebesar 87,1% mengikuti kegiatan senam dan posyandu
lansia, sementara sebesar 12,9% tidak mengikuti kegiatan tersebut. Adanya kegiatan akan
menimbulkan suatu rasa percaya diri dan meningkatkan harga diri (self-esteem) bagi
lansia. Hal tersebut sangat penting bagi kehidupan lansia, karena hilangnya self-esteem
dapat megakibatkan lansia merasa tidak berdaya, putus asa sehingga menyebabkan
terjadinya depresi (Azizah, 2011).

2. Jurnal : “PERILAKU KOPING PADA LANSIA YANG MENGALAMI PENURUNAN


GERAK DAN FUNGSI”
Hasil :
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan : 1) bahwa semua lansia dalam
penelitian ini merasa kesepian dan sedih dengan berbagai macam penyebab. Kondisi
psikologis lansia ini perlu diwaspadai karena kondisi psikis yang tidak baik akan
mempengaruhi kondisi fisik lansia secara umum. Seperti munculnya gangguan
psikosomatis pada lansia yang akhirnya akan menyerang kondisi fisiknya. Maka
melalui hasil penelitian ini di harapkan keluarga dan siapapun yang ada disekitar
lansia tersebut untuk bisa menjaga kondisi psikologis lansia.

3. Perbandingan dalam jurnal ini adalah antara kelompok kontrol dan eksperimen
ProblemFocusedCoping (PFC), menurut Folkman & Lazarus (Diponegoro &
Thalib, 2001), dapat dilakukan dengan cara menghadapi masalah yang menjadi
penyebab timbulnya stres secara langsung dan ada juga yang menggunakan
EmotionFocusedCoping (EFC) yang lebih mengarah pada usaha untuk
mempertahankan keseimbangan afeksinya dengan mengatur respon emosional
terhadap stressor agar subjek tersebut merasa lebih baik.
Kategorisasi pada dukungan sosial keluarga dilakukan dengan menggunakan
rumus rentangan berdasarkan standar deviasi dan mean teoritis dilihat dari kurva
normal (Azwar, 2012). Tingkat depresi dikategorikan kedalam 3 kategori berdasarkan
banyaknya gejala depresi yang dirasakan oleh subjek (Azizah, 2011). Berdasarkan
hasil uji normalitas diketahui bahwa sebaran data dukungan sosial keluarga memiliki
nilai signifikansi dengan propabilitas (p) sebesar 0,000 dan sebaran data tingkat
depresi memiliki nilai signifikansi dengan probabilitas (p) sebesar 0,000. Nilai
p=0,000 menunjukkan bahwa data dukungan sosial keluarga dan tingkat depresi
berdistribusi tidak normal (p<0,05). Berdasarkan hasil uji Rank Spearman, terlihat
bahwa nilai sig (2-tailed) yaitu 0,000, karena nilai sig (2-tailed) < 0,05 maka
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial
keluarga dengan tingkat depresi.
4. Hasil
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan :
1. bahwa semua lansia dalam penelitian ini merasa kesepian dan sedih dengan
berbagai macam penyebab. Kondisi psikologis lansia ini perlu diwaspadai karena
kondisi psikis yang tidak baik akan mempengaruhi kondisi fisik lansia secara
umum. Seperti munculnya gangguan psikosomatis pada lansia yang akhirnya akan
menyerang kondisi fisiknya. Maka melalui hasil penelitian ini di harapkan
keluarga dan siapapun yang ada disekitar lansia tersebut untuk bisa menjaga
kondisi psikologis lansia.
2. bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lanjutan tentangperilaku
koping pada lansia yang mengalami penurunan gerak dan fungsi dengan
menggunakan metode kuantitatif. Hal ini dikarenakan hasil dari penelitian yang
sudah peneliti lakukan tidak dapat digeneralisasikan kepada semua lansia yang
mengalami penurunan gerak dan fungsi karena metode yang peneliti gunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai