Anda di halaman 1dari 6

JSIP 2 (1) (2013)

Journal of Social and Industrial Psychology


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sip

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN DEPRESI


PADA PENYANDANG CACAT PASCA KUSTA DI LIPOSOS DONOROJO
BINAAN YASTIMAKIN BANGSRI
JEPARA

Dame Rizqy Robby 

Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini dilatarbelakangi hasil observasi dan studi pendahuluan mengenai depresi yang dialami penyandang
Diterima Agustus 2013 cacat pasca kusta di Liposos Donorojo binaan Yastimakin Bangsri Jepara. Gejalanya dilihat dengan ciri-ciri
Disetujui September 2013 konsentrasinya sering terganggu, kurang percaya diri menghadapi segala sesuatu yang bersifat sosial, sering
merasa hidupnya tidak berarti dan rasa ingin bunuh diri. Oleh karena itu, dibutuhkan pengaturan diri berkaitan
Dipublikasikan Oktober
dengan kecerdasan spiritual yang dimiliki penyandang cacat pasca kusta. Penelitian ini bertujuan untuk
2013
mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual (X) dengan depresi (Y) pada penyandang cacat pasca kusta di
________________ Liposos Donorojo binaan Yastimakin Bangsri Jepara. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Populasi
Keywords: dalam penelitian ini adalah penyandang cacat pasca kusta di Liposos Donorojo binaan Yastimakin Bangsri
Spiritual Intelligence; Jepara. Populasi dalam penelitian ini adalah 150 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang,
Depression teknik sampling digunakan adalah teknik Probability Sampling berupa Simple Random Sampling, yaitu pengambilan
____________________ anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Data penelitian diambil menggunakan skala depresi dan skala kecerdasan spiritual. Metode analisis data yang
digunakan adalah korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara keduanya
adalah positif karena p < 0.05. Jadi jika kecerdasan spiritual tinggi maka depresi juga tinggi.

Abstract
___________________________________________________________________
This study motivated the observation and preliminary studies on depression after leprosy disabled in Liposos Donorojo built
Yastimakin Bangsri Jepara. The symptoms seen with these characteristics are often disturbed concentration, lack confidence to
face everything that is social, often feels his life is meaningless and feeling suicidal. Therefore, the necessary arrangements with
respect to the spiritual intelligence possessed disabled after leprosy. This study aimed to determine the relationship between
spiritual intelligence (X) with depression (Y) on the disabled leprosy Liposos post Donorojo built Yastimakin Bangsri Jepara.
This study is correlational. The population is disabled after leprosy in Liposos Donorojo built Yastimakin Bangsri Jepara. The
population was 150 people. The number of samples in this study were 100 people, sampling techniques used are techniques
such as Simple Random Sampling Probability Sampling, which is taking members of the sample population was randomly
without regard to the existing strata in the population. The research data were taken using a depression scale and the scale of
spiritual intelligence. Data analysis method used is Product Moment Correlation. The results showed that the relationship
between the two is positive for p <0.05. So if a high spiritual intelligence then depression is also high.

© 2013 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6838
Gedung A1 Lantai 2 FIP Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: damerizqyrobby@rocketmail.com

50
Dame Rizqy Robby / Journal of Social and Industrial Psychology 2 (1) (2013)

PENDAHULUAN oleh Ariani (2009) menemukan bahwa ada


hubungan antara harga diri dengan depresi
Bayangan cacat kusta menyebabkan yaitu, semakin tinggi tingkat harga diri semakin
penderita seringkali tidak dapat menerima tinggi tingkat depresi yang dialami oleh individu
kenyataan bahwa ia menderita kusta. Akibatnya yang menderita diabetes melitus. Pernyataan
akan ada perubahan mendasar pada kepribadian tersebut cenderung bisa terjadi pada penderita
dan tingkah lakunya. Akibatnya ia akan hipertensi karena diabetes melitus dan hipertensi
berusaha untuk menyembunyikan keadaannya adalah penyakit kronis dan memerlukan proses
sebagai penderita kusta. Hal ini tidak menunjang pengobatan dalam jangka waktu yang lama.
proses pengobatan dan kesembuhan, sebaliknya Satu hal yang paling penting dalam
akan memperbesar resiko timbulnya cacat mencegah depresi adalah dengan
(Kuniarto 2006:34). mengembangkan kehidupan spiritual. Memberi
Masalah psikososial yang timbul pada makna hidup adalah sebuah proses
penderita kusta lebih menonjol dibandingkan pembentukan kualias hidup, sedangkan tujuan
masalah medis itu sendiri. Hal ini disebabkan hidup merupakan akhlak, rujukan, dasar
oleh adanya stigma yang banyak dipengaruhi pijakan, dan sekaligus hasil yang ingin diraih
oleh berbagai paham dan informasi yang keliru (Tasmara 2001: 4). Berdasarkan latar belakang
mengenai penyakit kusta. Sikap dan perilaku yang telah diuraikan, maka penulis bermaksud
masyarakat yang negatif terhadap penderita mengadakan penelitian dengan mengambil judul
kusta seringkali menyebabkan penderita kusta “Hubungan antara Kecerdasan Spiritual dengan
merasa tidak mendapat tempat di keluarganya Depresi pada Penyandang Cacat Pasca Kusta
dan lingkungan masyarakat (Kuniarto 2006:38). Di Liposos Donorojo Binaan Yastimakin
Akibatnya penderita cacat kusta (PCK) Bangsri Jepara.”
cenderung hidup menyendiri dan mengurangi
kegiatan sosial dengan lingkungan sekitar, RUMUSAN MASALAH
tergantung kepada orang lain, merasa tertekan
dan malu untuk berobat. Dari segi ekonomi, Berangkat dari pemaparan fenomena
penderita kusta cenderung mengalami pada latar belakang masalah di atas, maka
keterbatasan ataupun ketidakmampuan dalam perumusan masalah dari penelitian ini adalah:
bekerja maupun mendapat diskriminasi untuk apakah ada hubungan antara kecerdasan
mendapatkan hak dan kesempatan untuk spiritual dengan depresi pada penyandang cacat
mencari nafkah akibat keadaan penyakitnya pasca kusta di Liposos Donorojo binaan
sehingga kebutuhan hidup tidak dapat Yastimakin Bangsri Jepara?
terpenuhi, apalagi mayoritas penderita kusta
berasal dari kalangan ekonomi menengah ke TUJUAN PENELITIAN
bawah, padahal penderita kusta memerlukan
perawatan lanjut sehingga memerlukan biaya Sesuai dengan rumusan masalah di atas,
perawatan. Hal-hal tersebut yang akhirnya akan maka dapatlah dirumuskan tujuan penelitian ini
mempengaruhi tingkat kualitas hidup (Kuniarto adalah : Untuk mengetahui hubungan antara
2006:56). kecerdasan spiritual dengan depresi pada
Depresi merupakan suatu kesedihan dan penyandang cacat pasca kusta di Liposos
perasaan duka yang berkepanjangan atau Donorojo binaan Yastimakin Bangsri Jepara.
abnormal. Depresi dapat disebabkan oleh
beberapa hal antara lain yaitu faktor biologis, Depresi
faktor genetika dan faktor psikososial. Faktor
genetika merupakan faktor yang penting dalam Chaplin (2002: 130) mengatakan depresi
perkembangan timbulnya depresi (Kurnia, dkk merupakan “keadaan psikologi yang
2011: 2). Penelitian terdahulu yang dilakukan berhubungan dengan keadaan emosi pada
51
Dame Rizqy Robby / Journal of Social and Industrial Psychology 2 (1) (2013)

manusia”. Pada orang normal merupakan Freud mengatakan bahwa pasien depresi
keadaan kemurungan (kesedihan, kepatahan meluapkan kemarahan langsung ditujukkan
semangat) yang ditandai dengan perasaan tidak kedalam diri sendiri sebagai identifikasi dengan
pas, menurunnya kegiatan dan pesimisme obyek. Kaplan dkk, (1997: 780-789)
menghadapi masa yang akan datang. Selain itu menganggap depresi adalah emosi yang timbul
depresi adalah ketidak berdayaan yang berlebih- dari tekanan kedalam ego antara aspirasi dan
lebihan dan tidak mampu mengambil keputusan realita. Pada saat menyadari segala sesutau tidak
pada saat ingin melakukan kegiatan atau tidak sesuai yang diharapkan maka akan merasa tidak
mampu untuk memusatkan perhatian, berdaya dan tidak berguna.
mengalami keadaan yang tiba-tiba ingin
menangis dan kadang mencoba untuk bunuh Jenis-Jenis Depresi
diri serta selalu memikirkan tentang
kekurangannya dan selalu merasa tidak percaya a. Depresi Ringan
diri (Atkinson dkk, 1999: 259). Pada depresi ringan ini harus ada sekurang-
kurangnya dua dari gejala depresi yang khas,
Faktor-Faktor Penyebab Depresi selain itu juga ditambah sekurang-kurangnya
dua dari gejala depresi yang lainnya dan tidak
a. Faktor Biologis boleh ada gejala yang berat dalam depresi,
Penderita gangguan depresi menunjukkan biasanya lamanya berlangsung adalah kurang
berbagai macam abnormalitas metabolisme lebih sekitar dua minggu.
biogenikamin pada darah, urin dan cairan Pada umumnya orang yang mengalami
serebromunal. Keadaan tersebut mendukung depresi ringan akan mengalami keadaan resah,
bahwa gangguan depresi berhubungan dengan serta sukar untuk melakukan pekerjaan dan
disregulasiamin yang heterogen. kegiatan sosial, namun pada depresi ringan ini
b. Faktor Genetik seseorang atau individu masih mampu untuk
Faktor genetik merupakan faktor yang melakukan kegiatan.
sangat bermakna sebagai penyebab timbulnya b. Depresi Sedang
depresi. Penelitian menunjukkan bahwa Harus ada sekurang-kurangnya dua dari
keluarga generasi pertama mempunyai resiko gejala yang khas dari depresi, kemudian
delapan sampai 18 kali lebih banyak ditambah sekurang-kurangnya tiga dari gejala
dibandingkan kontrol subyek normal oleh depresi lainnya. Beberapa dari gejala depresi
penderita deprsi.pada kembar homozigot untuk sedang ini tampa terlihat atau menyolok.
dapat terkena depresi sekitar 50% sedangkan Lamanya dari depresi sedang ini adalah minimal
untuk kembar dizigot 10-25%. dua minggu. Pada penderita depresi sedang
c. Faktor Psikososial biasanya individu sulit untuk melakukan
1) Peristiwa Kehidupan dan Stres Lingkungan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah
Stres dalam kehidupan dapat menimbulkan tangga.
episode depresi pertama kali dan mempengaruhi c. Depresi Berat
neurotrarumiter dan sistem intra neuron untuk Pada depresi berat ini biasanya individu
jangka lama dan menetap. Dengan dampak stres mengalami ketegangan atau kegelisahan yang
dalam kehidupan memegang peran penting amat nyata. Kehilangan harga diri dan perasaan
dalam hubungannya dengan onset depresi. dirinya tidak berguna sangat nyata terlihat, dan
2) Faktor Kepribadian Pramorbid bunuh diri merupakan hal yang sangat nyata
Semua orang dengan berbagai pola dialami oleh penderita depresi berat ini.
kepribadian yang mempunyai resiko tinggi
untuk menderita depresi adalah kepribadian
dependen, histerionok dan obsesif-kompulsif.
3) Faktor Psikoanalisis dan Psikodinamika
52
Dame Rizqy Robby / Journal of Social and Industrial Psychology 2 (1) (2013)

Kecerdasan Spiritual 5. Menemukan dan mengatasi rintangan


6. Menggali banyak kemungkinan untuk
Menurut Nggermanto (2001:136), melangkah maju
kecerdasan spiritual mampu mentrasformasikan 7. Tetap menyadari bahwa ada banyak jalan
kesulitan menjadi suatu medan penyempurnaan
dan pendidikan spiritual yang bermakna. HIPOTESIS
Semakin banyak kesulitan semakin
mematangkan kecerdasan spiritual. Dengan Berdasarkan uraian teoritis yang telah
demikian kecerdasan spiritual justru memicu dikemukakan, maka hipotesis dalam penelitian
seseorang maju, ketika yang lainnya mungkin ini yaitu “Ada hubungan negatif antara
mundur. kecerdasan spiritual dengan depresi pada
Zuhri (dalam Nggermanto 2001:136) penyandang cacat pasca kusta di Liposos
mengatakan bahwa kenikmatan-kenikmatan Donorojo binaan Yastimakin Bangsri Jepara”.
duniawi, seperti makanan, mendukung dimensi Semakin tinggi kecerdasan spiritual maka
fisik manusia berkembang. Makanan bergizi, semakin rendah depresinya, begitu pula
suplai oksigen yang memadai membuat otak sebaliknya semakin rendah kecerdasan
fisik manusia, terutama IQ bekerja optimal. spiritualnya maka semakin tinggi depresi pada
Sedangkan kesulitan adalah yang penyandang cacat pasca kusta di Liposos
menumbuhkembangkan dimensi spiritual Donorojo binaan Yastimakin Bangsri Jepara.
manusia. Dengan kesulitan kecerdasan spiritual
lebih tajam dan matang. METODE PENELITIAN

Aspek-Aspek Kecerdasan Spiritual Penelitian ini menggunkan pendekatan


kuantitatif korelasional karena dalam
Menurut Zohar dan Marshall (2000:14), pelaksanaannya mencari data sebanyak-
tanda- tanda dari kecerdasan spiritual yang telah banyaknya dan kemudian berusaha untuk
berkembang dengan baik adalah sebagai: mendeskripsikan sejelas-jelasnya. Penelitian
a. Kemampuan bersikap fleksibel dengan menggunakan pendekatan kuantitatif
b. Tingkat kesadaran diri yang tinggi menekankan analisisnya pada data-data
c. Kemampuan untuk menghadapi dan numerikal (angka) yang diolah dengan metode
memanfaatkan penderitaan statistika (Azwar, 2012: 5).
d. Kemampuan untuk menghadapi dan Subjek dari penelitian ini adalah
melampaui rasa sakit penyandang cacat pasca kusta di Liposos
e. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan Donorojo binaan Yastimakin Bangsri Jepara
nilai-nilai yang sejumlah 150 orang. Jumlah sampel dalam
f. Keengganan untuk menyebabkan kerugian penelitian ini sebanyak 100 orang.
yang tidak perlu Teknik pengumpulan data yang
g. Berpikir secara holistik digunakan adalah menggunakan skala. Skala
Menurut Zohar (dalam Efendi 2005:237), digunakan untuk mengukur depresi dan
ada pula tujuh langkah praktis mendapatkan kecerdasan spiritual.
kecerdasan spiritual yang lebih baik antara lain: Hasil penelitian dianalisis menggunakan
1. Menyadari dimana saya sekarang SPSS versi 17 untuk menetapkan validitas dan
2. Merenungkan apakah pusat saya sendiri reliabilitas alat ukur. Hasil analisis diperoleh
dan apakah motivasi saya yang paling bahwa validitas untuk skala depresi yang terdiri
dalam dari 32 item terdapat 24 item yang valid dan 8
3. Menetapkan hati saya pada sebuah jalan item yang tidak valid. Skala kecerdasan spiritual
4. Merasakan dengan kuat bahwa saya ingin yang terdiri dari 25 item yang valid.
berubah
53
Dame Rizqy Robby / Journal of Social and Industrial Psychology 2 (1) (2013)

Reliabilitas skala depresi diperoleh menyebabkan penurunan variabel lain, dengan


koefisien alpha cronbach reliabilitas sebesar 0,860, kata lain semakin tinggi kecerdasan spiritual
sedangkan skala kecerdasan spiritual diperoleh maka semakin tinggi pula depresi pada
koefisien alpha cronbach reliabilitas sebesar 0,820. penyandang cacat pasca kusta di Liposos
Untuk. Kedua reliabilitas ini termasuk tinggi Donorojo binaan Yastimakin Bangsri Jepara,
dan layak untuk digunakan dalam penelitian. begitupun sebaliknya.
Analisis data dimulai dengan memahami Meskipun hipotesis penelitian ini
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber menunjukkan bahwa hipotesis penelitian
yang telah dilakukan sesuai metode ditolak, dan ada hubungan positif antara
pengumpulan data sebelumnya. Analisis kecerdasan spiritual dengan depresi pada
dilakukan agar peneliti segera dapat menyusun penyandang cacat pasca kusta di Liposos
strategi selanjutnya sehingga memperoleh Donorojo binaan Yastimakin Bangsri Jepara,
kesimpulan dimana semakin tinggi kecerdasan spiritual
maka semakin tinggi depresi. Hal ini juga
HASIL DAN PEMBAHASAN dikarenakan faktor psikososial dimana stigma
yang terjadi dimasyarakat masih banyak
Hasil penelitian yang menyatakan bahwa menganggap penyakit kusta tidak dapat
hipotesis ada hubungan negatif yang signifikan disembuhkan dan masih gampang menular,
antara kecerdasan spiritual dengan depresi pada akibatnya penyandang cacat pasca kusta dijauhi
penyandang cacat pasca kusta di Liposos dan dikucilkan dari masyarakat atau orang-
Donorojo binaan Yastimakin Bangsri Jepara orang sekitar, oleh karena itu penyandang cacat
tidak terbukti. pasca kusta masih dapat mengalami depresi
Hasil penelitian ini diperoleh nilai meskipun mereka juga memiliki kecerdasan
koefisien korelasi (r) sebesar 0,342. Angka spiritual yang tinggi.
tersebut mengandung arti bahwa dalam Depresi dipengaruhi oleh beberapa
penelitian ini, kecerdasan spiritual memberikan faktor salah satunya adalah faktor psikososial.
sumbangan efektif sebesar 68% terhadap depresi. Setelah dilakukan obesrvasi dan wawancara
Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa tingkat dengan subjek penelitian, peneliti mendapatkan
konsistensi variabel depresi sebesar 68% dapat hasil bahwa depresi yang terjadi pada
diprediksi oleh variabel kecerdasan spiritual, penyandang cacat pasca kusta di Liposos
sedangkan sisanya sebesar 32% ditentukan oleh Donorojo binaan Yastimakin Bangsri Jepara
faktor psikososial seperti stigma negatif yang lebih dominan disebabkan karena faktor
terjadi dimasyarakat dan lingkungannya bahwa psikososial. Faktor psikososial merupakan
cacat akibat penyakit kusta masih dapat menular kondisi dimana seseorang dalam lingkungan
meskipun sudah dinyatakan sembuh sehingga keluarga yang broken home, jumlah saudara
penyandang cacat pasca kusta dijauhi dan banyak, status ekonomi orangtua rendah,
dikucilkan masyarakat dan lingkungan sekitar. pemisahan orangtua dengan karena meningggal
Nilai signifikansi pada penelitian ini atau perceraian serta buruknya fungsi keluarga
adalah 0,000 < 0,05 yang berarti ada hubungan (Mardya 2009: 2). Sesuai dengan penelitian yang
yang signifikan antara kecerdasan spiritual dilakukan oleh Rahayu (2012:137) meneliti
dengan depresi pada penyandang cacat pasca mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kusta. Nilai koefisien korelasi positif penderita kusta di Kabupaten Pekalongan
menunjukkan hubungan lurus, dimana terhadap depresi, diperoleh hasil bahwa faktor
hubungan yang terjadi adalah hubungan positif, psikososial paling banyak mempengaruhi
yaitu ada hubungan positif antara kecerdasan penderita kusta mengalami depresi dibanding
spiritual dengan depresi. Kenaikan suatu faktor penyebab depresi yang lain.
variabel akan menyebabkan kenaikan variabel Salah satu kemampuan yang dapat
lain, sedangkan penurunan suatu variabel akan menghindarkan individu mengalami depresi
54
Dame Rizqy Robby / Journal of Social and Industrial Psychology 2 (1) (2013)

akibat faktor psikososial adalah kecerdasan Chaplin, J. P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi.
spiritual. Sesuai dengan pendapat Zohar dan Jakarta: Raja Grafindo Pelajar.
Marshall dalam Agustian (2001:57), kecerdasan Ariani. 2009. Hubungan Harga Diri Dengan
spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi Depresi pada Penderita Diabetes Militus.
persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan . Skripsi. Surakarta: Universitas
untuk menempatkan perilaku dan hidup kita Muhammadiyah Surakarta.
dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, Kaplan, H.I., Sadock, B.J. 1997. Sinopsis
kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau Psikiatri. Alih bahasa oleh Widjaja
jalan hidup seseorang lebih bermakna Kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara.
dibandingkan dengan yang lain. Kurnia, Saputri. 2011. Perbedaaan Kejadian
Depresi Pada Narapidana Usia Muda dan
SIMPULAN Usia Tua Beserta Gambaran Sidik Jari Di
Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto.
Berdasarkan hasil penelitian dan Mandala of Health. Vol. 5, nomor 2.
pembahasan dapat ditarik kesimpulan sesuai Kurniarto. 2006. Penderita Cacat Kusta.
dengan perumusan masalah sebagai berikut: Kesehatan Kompas.com. Februari.
Hasil uji hipotesis “Ada Hubungan Negatif http://kesehatan .kompas.com /read
Antara Kecerdasan Spiritual Dengan Depresi /2012 /04/11/ penderita cacat kusta.
Pada Penyandang Cacat Pasca Kusta Di Mardya. 2009. Faktor-Faktor Penyebab Depresi.
Liposos Donorojo Binaan Yastimakin” “Tidak Jurnal Klinis Vol. 4 No. 1; hal 2.
Terbukti” (r 0,342; dengan sig < 0,05) antara Nggermanto, Agus. 2001. Quantum Quotient
variabel kecerdasan spiritual dengan variable (Kecerdasan Quantum) Cara Cepat Melejitkan
depresi penyandang cacat pasca kusta yaitu IQ,EQ, dan SQ Secara Harmonis. Bandung:
0,000 dan nilai signifikansinya Sig. (2-tailed) Nuansa.
adalah dibawah atau lebih kecil dari 0,05 atau Rahayu, Desi Aryana. 2012. Dukungan
0,01 (nilainya adalah 0,000). Berdasarkan Psikososial Keluarga Penderita Kusta di
analisis deskriptif ditemukan bahwa kecerdasan Kabupaten Pekalongan. Seminar Hasil
spiritual dan depresi pada penyandang cacat Penelitian. LPPM UNIMUS.
pasca kusta di Liposos Donorojo binaan Tasmara. 2001. Pembentukan Kualitas Hidup
Yastimakin Bangsri Jepara sama-sama berada Melalui Kecerdasan Spiritual. Jakarta. Arga.
dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil Zohar, Danah dan Marshall. 2000. SQ
penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa (Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam
hal yang penting bahwa faktor psikososial yang Berfikir Integralistik dan Holistik untuk
lebih dominan mempengaruhi depresi pada Memaknai Kehidupan. Bandung: Penerbit
penyandang cacat pasca kusta di Liposos Mizan.
Donorojo binaan Yastimakin Bangsri Jepara.

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Ary Ginanjar. 2001. Rahasia Sukses


Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual
ESQ. Jakarta: Penerbit Arga.
Atkinson, Richard, L. Rita, Ernest Hilgard.
1999. Pengantar Psikologi jilid II. Jakarta:
Erlangga.
Azwar, Saefudin. 2012. Metode Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

55

Anda mungkin juga menyukai