PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(distress) atau hendaya (impairment) di dalam satu atau lebih fungsi yang
gangguan tersebut tidak hanya terletak di dalam hubungan antara orang itu
tetapi juga dengan masyarakat (Maslim dalam Yusuf, 2015). Jenis gangguan
(Nasir, 2011).
prevalensi 1,7 per 1000 penduduk. Gangguan jiwa berat atau skizofrenia
Sumatra Barat berada pada urutan ke-6 tertinggi dengan prevalensi 1,9 per
berada pada posisi ke-12 tertinggi dari 19 kabupaten atau kota di Sumatra
gejala positif, gejala negatif, gejala kognitif, gejala alam perasaan, disfungsi
kerja sama dan saling bergantung dengan orang lain (Stuart, 2013).
hidup (Stuart, 2013). Berbagai masalah baik fisik, psikologis maupun sosial
adalah kesehatan fisik yang terdiri dari; rasa nyeri, energi dan istirahat,
dari; perasaan positif dan negatif, cara berfikir, harga diri, body image,
skor domain maka stigma diri semakin tinggi. Hasil penelitian tersebut
adalah Psikologis (p= 0,013), Hubungan sosial (p= 0,044), Lingkungan (p=
(Rubbyana, 2012).
tersebut ialah gejala, stigma diri, mekanisme koping dan dukungan sosial.
dengan korelasi negatif (r= -0,568 p value = <0,05) sehingga dapat diambil
kesimpulan semakin tinggi stigma diri maka semakin rendah kualitas hidup.
yang bersifat publik yang merupakan reaksi umum dari publik terhadap
orang yang menderita gangguan jiwa dan stigma individu yang merupakan
prasangka orang itu sendiri terhadap gangguan jiwa yang diderita yang
pada diri sendiri berasal dari penilaian terhadap dirinya sendiri dan penilaian
prilaku, motivasi pada diri sendiri (Corrigan 2002 dalam Mubin 2008).
Stigma diri pasien Skizofrenia berada pada tingkat stigma diri tinggi,
Hal ini sesuai dengan penelitian Hill dan Startup (2013) bahwa nilai rata-
rata total stigma diri di Australia 74,15 (SD= 14,27) berada pada rentang
2013).
yang signifikan dengan arah hubungan negatif (r= -0,14), apabila stigma diri
yang signifikan antara stigma diri dengan kualitas hidup pasien skizofrenia
dengan harga diri rendah serta adanya stigma akan berakhir pada fase
depresi. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Shin (2016) yang meneliti
Illnes sangat terkait dengan kejadian depresi. Orang yang menderita depresi
melakukan tindakan bunuh diri . Telah diketahui bahwa: 70% dari pelaku
jumlah rata-rata pasien skizofrenia rawat jalan selama satu tahun terakhir
bahwa kebanyakan dari jumlah pasien tersebut adalah pasien rawat jalan
yang lama. Peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu perawat
yang bertugas di instalasi rawat jalan, beliau mengatakan banyak pasien dan
keluarga pasien mengeluhkan bahwa pasien malas keluar rumah dan lebih
senang dirumah karna merasa tidak punya teman dan malu terhadap orang
dirumah maupun luar rumah hal ini berkaitan dengan domain hubungan
domain lingkugan pada kualitas hidup adapun hal yang dikatakan pasien
terkait domain psikologis pada kualitas hidup adalah, pasien merasa malu
terhadap apa yang menimpa dirinya, pasien juga merasa tidak mampu untuk
Saanin Padang.
B. Rumusan Masalah
Padang.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Padang.
2. Tujuan khusus
Sa’anin Padang.
Padang.
D. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
pasien Skizofrenia.
Skizofrenia.