Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL 1

Judul Regulating Anger and Sadness: An Exploration of Discrete Emotions In


Emotion Regulation
Jurnal Journal of Happiness Studies
Volume dan Vol. 8, Hal 93–427
halaman
Tahun 2007
Penulis Rivers, S.E., Brackett, M.A., Katulak, N.A.
Reviewer
Tgl Review
Latar Penelitian dan teori sebelum-sebelumnya hanya banyak membahas regulasi
Belakang emosi secara umum, namun sangat jarang yang membahas regulasi emosi
yang secara khusus yang notabene berbeda beda. Dimana hal tersebut
dipengaruhi jenis emosi apakah positif atau negatif dan juga sangat
dipengaruhi lingkungan. Dalam penelitian ini peneliti ingin memfokuskan
pada 2 emosi negatif yakni sedih dan marah dan bagaimana regulasi yang
dapat dimunculkan.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Strategi regulasi emosi yang
digunakan oleh pria dan wanita, Manakah strategi-strategi tersebut yang
lebih efekti untuk digunakan, Hubungan antara regulasi emosi yang efektif
dari emosi-emosi tertenti dengan fungsi sosial.
Landasan Belum ditemukan adanya kesepakatan dari para ahli terkait pengertian
Teori regulasi emosi, namun beberapa teori mengungkapkan bahwa regulasi
emosi adalah usaha untuk memodifikasi komponen dari pengalaman
emosional terkait kejadian, durasi dan intensitas. Regulasi emosi yang
efektif merujuk pada fungsi sosial yang optimal. Regulasi emosi yang
efektif merupakan suatu adaptasi yang dapat dipelajari seperti halnya
ekspresi emosi sehingga keduanya dapat disesuakan dengan lingkungan
sosial yang ada.
Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pengetahuan seseorang terkait
macam-macam emosi sangat mempengaruhi kesadaranyya akan emosi yang
sedang ia alami sehingga berpengaruh pada regulasi emosi dari emosi-
emosi yang spesifik termasuk marah dan sedih. Perbedaan regulasi emosi
juga terdapat diantara rentang usia yang berbeda, tentu saja anak dan
dewasa memiliki kemampuan regulasi emosi yang berbeda.
Meskipun penelian terdahulu menunjukkan tidak adanya perbedaan yang
signifikan pada pengalaman emosi secara umum terkait perbedaan gender,
namun ekspresi emosi tertentu sangatlah berbeda pada laki-laki dan
perenpuan, utamanya marah dan sedih.
Hipotesis/ Pertanyaan peneliian ini diantaranya,
Pertanyaan 1. Strategi apa yang digunakan individu untuk meregulasi marah dan
sedih?
2. Apakah terdapat perbedaan dari strategi regulasi emosi yang
digunakan oleh pria dan wanita?
3. Apakah perbedeaan individu dalam menggunakan berbagai regulasi
emosi marah dan sedih terkait fungsi emosi dan gender?
4. Apa saja yang memdukung munculnya regulasi yang efektif dari
marah dan sedih?
5. Apakah regulasi marah dan sedih yang efektif berhubungan dengan
kompetensi sosial, kecerdasan emosi dan kepribadian?
Metode Metode penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah uji hubungan
Penelitian atau uji korelasi.
Subjek 190 siswa dengan rata-rata usia 20 tahun; terdiri dari 64% perempuan, 31%
Penelitian laki dan 5 % tidak dilaporkan.
Alat Ukur Untuk mengidentifikasi penggunaan strategi marah dan sedih, partisipan
Penelitian diminta menuliskan pengalaman marah dan sedih dan bagaimana mereka
menghadapinya
Untuk mengukur fungsi sosial digunakan 2 alat ukur, yakni 16-item
Accommodation Among Romantic Couples Scale dari Rusbult dkk. (1986)
dan 9-item Positive Relations With Others Subscale Of The Psychological
Well-Being Scale (Ryff, 1989).
Kecerdasan emosi dan kepribadian diduga merupakan covariat dari
penelitian ini sehingga perlu diukur guna mengontrol keduanya. Kecerdasan
emosi diukur dengan MSCEIT version 2.0 (Mayer, 2002) sedangkan
kepribadian diukur dengan 240-item NEO-PI-R (Costa and McCrae, 1992).
Dan terakir adalah Social desirability yang diukur dengan 20-item
Impression Management Scale.
Hasil Dari hasil self-report terkait pengalaman emosi marah dan sedih, wanita
memiliki kecenderungan untuk menggambarkan emosinya dengan kata-kata
yang lebih panjang. Dilaporkan bahwa banyak strategi yang dilakukan
seperti mencari kebenaran, meninggalkan situasi emosional, berdoa dll.
Wanita menggunakan strategi yang lebih banyak dibandingkan pria.
Regulasi emosi juga dipengaruhi oleh kecerdasan emosi dan kepribadian
serta fungsi sosial.
Diskusi Regulasi emosi marah yang efektif terkait erat dengan gaya resolusi konflik
yang dipakai seseorang sedangkan regulasi sedih yang efektif terkait erat
dengan relasi sosial yang positif.
Dalam keadaan sedih seseorang cenderung untuk merubah situasi dengan
mencari kebenaran atau merubah pola pikir dan juga dengan memaafkan.
Ada pula yang memilih untuk mengalihkan perhatian dengan melakukan
kegiatan yang lain. Sedangkan dalam keadaan marah, seseorang cenderung
untuk mengungkapkan secara verbal seperti menulis di diari atau
membicarakannya dengan teman; strategi pasif, dengan kata lain ia
cenderung untuk tidak memikirkan kejadian tersebut; dan meinggalkan
situasi, seperti menghindar dari objek marah. Penelitian ini membentah
anggapan bahwa wanita memiliki regulasi emosi yang lebih baik, namun
hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya perbadaan efektifitas regulasi
emosi yang digunakan oleh pria dan wanita.
Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya perbadaan efektifitas
regulasi emosi yang digunakan oleh pria dan wanita. Regulasi emosi marah
yang efektif terkait erat dengan gaya resolusi konflik yang dipakai
seseorang sedangkan regulasi sedih yang efektif terkait erat dengan relasi
sosial yang positif. Regulasi emosi juga dipengaruhi oleh kecerdasan emosi
dan kepribadian serta fungsi sosial.

Anda mungkin juga menyukai