TALENTA PSIKOLOGI
Vol. IV, No. 1, Februari 2015
Abstract
Emotion regulation are well entrenched in vocational students gave a positive
significance . From the research that see that future development of adolescents in this
age emotions greatly affect its development . So it appears that both the juvenile form of
aggression and bullying behavior influenced of low emotion regulation.
Abstrak
Regulasi emosi yang baik, yang tertanam pada siswa SMK memberikan
signifikasi yang positif. Dari beberapa hasil penelitian yang sudah-sudah mebuktikan
bahwa masa perkembangan remaja di usia ini gejolak emosi sangat mempengaruhi
perkembangannya. Sehingga nampak bahwa kenakalan remaja baik itu berupa agresifitas
dan perilaku bullying dipengearuhi dari regulasi emosi yang rendah.
Pentingnya regulasi emosi yang tertanam pada siswa SMK, secara dini akan
membantu dalam meningkatkan motivasi berprestasi. Regulasi emosi yang tertanam
dengan baik perlu adanya bantuan dari orangtua dalam melakukan pola asuh yang baik
serta adanya lingkungan yang mendukung.
dan fungsi dalam kebudayaan dimana ia mengelola emosi ini disebut juga dengan
Salah satu kebutuhan remaja yang memiliki emosi yang bergejolak. Di usia
remaja tidak hanya dikarenakan oleh yang kuat membutuhkan untuk dikelola.
ketidak mampuan mengontrol diri, tetapi Orang melakukan regulasi emosi dengan
9
TALENTA PSIKOLOGI
Vol. IV, No. 1, Februari 2015
kemampuan yang berbeda pula. Strategi penduduk, jadi sekitar 1,2 juta
yang dipilih dalam melakukan regulasi jiwa.Potensi ini merupakan sumber daya
emosi bisa lebih sehat dibanding yang besar bagi bangsa Indonesia. Remaja
proses ekstrinsik dan intrinsik untuk remaja bangsa ini begitu jauh dari
dan menetap untuk mencapai suatu dilakukan oleh remaja, dimana jumlah
secara efektif, maka ia akan memiliki terbukti dan sesuai dengan penelitian
daya tahan yang baik dalam menghadapi yang dilakukan oleh (Janah, Rifa dan
kaitannya regulasi emosi pada remaja ini lah yang nantinya akan
sejenis dilakukan oleh Umasugi, 2013 ketika pola asuh dan pendidikan yang
memiliki hubungan yang signifikan baik maka hal ini memberikan korelasi
dengan kecendrungan perilaku bullying yang baik terhadap regulasi emosi yang
oleh Wahyuni, 2013 dengan hasil Hubungan antara orang tua dan
menurunnya regulasi emosi pada siswa dengan emosi atau perasaan yang ada di
SMK atau remaja, sehingga dari sini antara anggota keluarga bisa bersifat
sama lain. Sedangkan affect yang Goleman memaparkan bahwa pada gaya
negatif digolongkan pada emosi yang mendidik orang tua yang mengabaikan
tidak kuat dan perilaku-perilaku pola emosi, emosi anak dilihat sebagai
asuh orangtua dapat menyebabkan anak gangguan atau sesuatu yang selalu
emosi serta terlibat dalam perilaku- Pada masa dewasa, anak tersebut tidak
mengganggu pada anak, yang kemudian pada kelurga yang menghargai emosi
sejak awal yaitu pada masa anak-anak. Selain itu juga ada umur dan
cara-cara yang digunakan orang tua berumur 7-17 tahun lebih dapat
yang juga seumur dengannya Salovey & Biasanya emosi positif meningkat bila
Sluyter (Wahyuni, 2013). Salovey dan individu mencapai tujuannya dan emosi
dari orang lain untuk meregulasi emosi dikatakan masa-masa mencari jatidiri
negatif mereka sedangkan anak laki-laki dan melakukan eksplorasi sesuai dengan
menggunakan latihan fisik untuk apa yang diinginkan, dari apa yang
nampak laki-laki terlihat memiliki emosi Sesuai dengan pendapat faktor diatas
yang lebih meledak- ledak dan deven itulah salah satu yang menentukan
meningkat bila individu yang ingin di atas melainkan ada faktor lainnya
dengan lingkungan dan individu lainnya. 2013) yaitu berkaitan dengan permainan
13
TALENTA PSIKOLOGI
Vol. IV, No. 1, Februari 2015
yang mereka mainkan, program televisi melonjak tajam emosi yang meledak-
yang mereka tonton, dan teman bermain ledak rasa ingin hidup bebas tanpa
sejak dini setidaknya para remaja dan agresifitas yang dilakukan oleh
televisi yang mendidik dan nampak dari pengelolaan emosi yang gagal,
terdapat korelasi positif anatar regulasi tak jauh dari adanya beberapa hal yang
regulasi emosi remaja maka semakin serta pasrah akan problem yang sedang
Sejalan dengan Hetherington & Parke menimpanya dengan jalan keluar yang
mampu meregulasi dirinya dalam hal terlebih dahulu atau mengoreksi diri
ini terkait dengan regulasi emosi, maka sendiri sebelum menyalahkan orang
ia akan dapat memahami dan lain, berpikir positif sehinga adanya rasa
dapat diterima oleh orangtua dan dibanding orang lain yang bisa jadi
15
TALENTA PSIKOLOGI
Vol. IV, No. 1, Februari 2015
memiliki probel permasalahan yang jauh Disinilah pentingnya regulasi yang baik
lebih rumit dan parah, dan yang terakhir yang tertanam sejak dini. Diharapkan
adanya keyakinan dalam diri individu dengan adanya regulasi emosi yang
SIMPULAN menurun.
Terbentuknya regulasi emosi
DAFTAR PUSTAKA
sejak dini yang dimiliki oleh remaja baik
Faridh, R. 2008. Hubungan Antara
Regulasi Emosi Dengan
itu siswa SMK memberikan dampak
Kecendrungan Kenakalan
Remaja. Sekripsi. Tidak
yang sangat siknifikan bagi
diterbitkan. Fakultas Psikologi.
Universitas Islam Indonesia.
perkembangannya kelak. Pada usia
Goleman , D. 2000. Emotional
remaja umumnya terjadi perkembangan Intelligence (terj). Jakarta:
Gramedia
yang sengat pesat pada kognitif, fisik,
Kostiuk, L.M., dan Fouts. G.T. 2002
kematangan seksual dan emosional. Understending Of Emotions and
Emotion Regulation In Adolescent
Diusia ini seorang remaja umumnya Females With Conduct Problem.
The Qualitativereport.
mengalami konflik yang kompleks, http//.www.nova.edu/ssss.ar/kosti
uk.html. Diakses 20 Oktober
sehingga masa remaja sering dikenal 2014.
Manz, C.C.2007. Emotional Disiplines
dengan masa “strom and stress”. Pada Langkah Menata Emosi Untuk
Merasa Lebih Baik Setiap Hari.
masa remaja seseorang sangat rentan Jakarta. PT Gramedia Pustaka
Utama.
untuk terkena pengaruh dari
Wahyuni, S. 2013. Hubungan Efikasi
lingkungannya dan hal ini merupakan
Diri dan Regulasi Emosi dengan
akibat karena adanya perubahan –
Motivasi Berprestasi pada Siswa SMK
perubahan secara fisik maupun mental
Negri 1 Samarinda.E Journal Psikologi.
sehingga menyebabkan munculnya
Vol. 1 No.1 : 88-95.
tuntutan lingkungan terhadap perannya.