Anda di halaman 1dari 8

Volume 20 No.

2 Tahun 2021

Online: https://ojsfkuisu.com/index.php/ibnusina

Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas


Islam Sumatera Utara

ISSN 1411-9986 (Print) | ISSN 2614-2996 (Online)

Artikel Penelitian

PERBEDAAN KEMATANGAN EMOSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI FK UISU


ANGKATAN 2017

THE DIFFERENCES IN EMOTIONAL MATURITY BASED ON GENDER IN FK UISU CLASS OF


2017

Yusuf Pranoto,a M. Joesoef Simbolonb


a Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, jalan STM, No.77, Medan, 20219, Indonesia
b Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, jalan STM, No.77, Medan, 20219, Indonesia

Histori Artikel ABSTRAK


Diterima: Semua manusia pasti pernah mengalami emosi. Namun kita dituntut untuk bisa
29 Maret 2021 mengendalikan setiap emosi yang kita rasakan, salah satu tujuannya agar tidak
merugikan orang lain. Emosi hendaknya kita ekspresikan dalam bentuk yang lebih
Revisi: rasional dan sesuai dengan norma yang ada. Reaksi inilah yang disebut sebagai
19 April 2021 kematangan emosi. Kematangan emosi merupakan kemampuan seseorang dalam
menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional,
Terbit: bukan bereaksi tanpa berfikir sebelumnya. Sehingga akan menimbulkan reaksi
1 Juli 2021 emosi yang stabil dari satu emosi atau suasana hati ke emosi atau suasana hati
yang lain. Seseorang dapat dikatakan telah matang emosinya saat seseorang itu
mampu untuk mengendalikan emosinya sesuai dengan taraf perkembangan
emosinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kematangan
emosi bedasarkan jenis kelamin di FK UISU angkatan 2017.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparatif tidak berpasangan,
menggunakan metode analitik observasional desain yang digunakan yaitu Cross
Sectional dengan metode accidental sampling sebanyak 70 sampel. Data diperoleh
dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa. Uji yang digunakan yaitu
independent sample t test. Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan perbedaan
yang signifikan antara kematangan emosi dengan jenis kelamin dengan nilai p-
value = 0,03.

Kata Kunci ABSTRACT


Kematangan emosi, All humans must have experienced emotions. However, we are required to be able
jenis kelamin. to control every emotion we feel, one of the goals is not to harm others. We should
express emotions in a more rational form and in accordance with existing norms.
This reaction is known as emotional maturity. Emotional maturity is a person's
ability to critically assess a situation before reacting emotionally, not reacting
without thinking beforehand. So that it will cause a stable emotional reaction from
one emotion or mood to another emotion or mood. A person can be said to have
matured his emotions when someone is able to control his emotions according to
the level of emotional development. The purpose of this study was to determine
differences in emotional maturity based on gender in FK UISU class of 2017.
Korespondensi This research is a comparative unpaired quantitative study, using an analytical
Tel. 082281037688 observational design that is used, namely Cross Sectional with accidental
Email: sampling method of 70 samples. The data were obtained by distributing
yusufzombie39 questionnaires to students. The test used is the independent sample t test. Based
@gmail.com on the results of this study, a significant difference was found between emotional
maturity and gender with a p-value = 0.03.

Yusuf Pranoto 142


Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara
Volume 20 No. 2 Tahun 2021

PENDAHULUAN permasalahan ini menjadi sesuatu yang penting


Menurut Monks (2004) manusia dalam karena telah banyak terjadi demo yang berakhir
hidupnya mengalami dua perkembangan yaitu anarkis melibatkan para mahasiswa.
perkembangan fisik dan perkembangan mental. Permasalahan ini sering terjadi karena
Perkembangan fisik dapat kita lihat melalui usia kurangnya pengendalian emosi dari para
kronolologis seseorang. Sementara mahasiswa dan juga terlalu percaya diri untuk
perkembangan mental seseorang dapat kita lihat melakukan sesuatu hal di lingkungan sosialnya.
berdasarkan kemampuan dan pencapaiannya. Menurut para ahli psikologi marah termasuk
Dalam perkembangan mental, tingkat emosi dasar dan berkaitan dengan agresi maupun
kemampuan perkembangan tertentu seseorang kekerasan.4 Hal tersebut juga sesuai dengan
disebut dengan kematangan (maturity). penelitian Rajeshwari dan Raj (2017) yang
Pencapaian yang harus dicapai seseorang yaitu mendapatkan hasil bahwa kematangan emosi
kematangan emosi.1 remaja memiliki hubungan positif dan signifikan
Seseorang yang memiliki kematangan dengan kepercayaan diri mereka.5
emosi ialah seseorang yang mampu Kematangan emosi dapat disebabkan oleh
menunjukkan emosinya dalam taraf yang tepat banyak faktor, salah satu nya adalah faktor jenis
melalui pengendalian diri yang wajar, dan kelamin.6 Pria dan wanita secara badaniah
mengekspresikan emosi dengan cara yang dapat mereka berbeda juga secara psikologis serta
diterima oleh lingkungan sekitarnya.2 Istilah peran yang akan diberikan oleh masyarakat, oleh
kematangan emosi sering kali dikaitkan dengan sebab itulah dalam perkembangan moral mereka
adanya kontrol emosi. Menurut Chaplin (2006), juga memiliki perbedaan.
kematangan emosi merupakan suatu keadaan Perbedaan jenis kelamin pada kematangan
mencapai tingkat pendewasaan dari emosi terjadi karena pengaruh sosialisasi awal
perkembangan emosional, sehingga seseorang emosi. Pria diharapkan untuk dapat menjadi
tidak lagi menampilkan emosi seperti pada anak- pribadi yang lebih mandiri, aktif, dan percaya
anak atau belum matang. Kematangan emosi diri, sementara perempuan diharapkan untuk
mahasiswa dapat dilihat dari kemampuannya dapat menjadi pribadi yang lebih ekspresif,
mengatur waktu belajar, waktu menyelesaikan hangat secara emosional, suka menolong, dan
tugas, waktu menikmati liburan, mengatur juga sensitif (Davis dalam Astuti (2015).7 Tidak
hubungan dengan teman dan segala sesuatu yang semua manusia dapat mencapai perkembangan
berkaitan dengan mengelola dan mengendalikan emosi dengan mulus. Banyak diantara para
emosi kearah positif.3 remaja yang masih mengalami permasalahan
Berdasarkan fenomena yang sering emosional. Permaslahan yang dialami berupa
terjadi, mahasiswa terkadang memiliki tekanan perasaan, sedih, marah, frustrasi, konflik
permasalahan dalam pengendalian emosinya dan internal maupun konflik eksternal, yang
mengarah pada kekerasan ataupun perkelahian. mengakibatkan timbulnya perilaku
Contohnya pada demo RUU Cipta Kerja menyimpang, tidak seharusnya dan bahkan tidak

143 Yusuf Pranoto


Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara
Volume 20 No. 2 Tahun 2021

memiliki moral, seperti: membolos dari sekolah, emosinya telah matang, pada akhir masa
tawuran, tindak kriminal mengkonsumsi remajanya ia tidak akan “meledakkan” emosinya
minuman keras, merokok, menjadi pecandu dihadapan orang lain, namun menunggu waktu
narkoba, dan sex bebas (berhubungan badan dan tempat yang lebih tepat untuk
sebelum nikah), sulit konsentrasi, kecemasan, mengungkapkan emosinya melalui cara-cara
putus asa, dan hal-hal lain yang terkait dengan yang lebih dapat diterima.6
mood management. Hal ini sejalan dengan hasil Berdasarkan latar belakang diatas peneliti
penelitian yang dilakukan oleh Silvia Ningsih tertarik untuk melihat “Perbedaan Kematangan
(2008) yang menunjukkan bahwa kenakalan, Emosi Bedasarkan Jenis Kelamin Pada
tawuran, seks bebas, serta ketergantungan Mahasiswa/i FK UISU Angkatan 2017” yang
narkoba yang terjadi di masa remaja merupakan mana saat ini mahasiswa dihadapkan dengan
perilaku yang mencerminkan ketidakmatangan situasi pandemi Covid-19 dan untuk angkatan
emosi.8 2017 sedang menjalani penulisan skripsi. Serta
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap jadwal kuliah mahasiswa kedokteran yang padat
siswa SMAS Sinar Husni Medan oleh Ulfah dan kerap membuat mahasiswa lelah dan diikuti oleh
Syafrizaldi (2017), hasil penelitian tugas yang menumpuk membuat peneliti tertarik
menunjukkan bahwa siswa laki-laki lebih melihat tingkat kematangan emosi mahasiswa
matang emosinya dibanding dengan siswi FK UISU terkhusus untuk angkatan 2017 dan
perempuan. Kematangan emosi pada remaja membandingkan perbedaan kematangan emosi
laki-laki didapatkan berada pada kelompok antara mahasiswa dan mahasiswi FK UISU
sedang dengan skor mean 128.62. Sedangkan angkatan 2017. Maka dari itu peneliti akan
kematangan emosi remaja perempuan berada melihat perbedaan kematangan emosi
pada kelompok rendah dengan skor mean 97.08. mahasiswa angkatan 2017 bedasarkan jenis
Dari perbedaan mean empirik dari kematangan kelamin dengan situasi yang dihadapi saat ini.
emosi pada kedua kelompok tersebut, diperoleh
METODE
kesimpulan bahwa kematangan emosi remaja
Penelitian ini merupakan penelitian
laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan
kuantitatif komparatif numerik tidak
kematangan emosi pada remaja perempuan.9
berpasangan, menggunakan metode analitik
Hal ini sejalan dengan pendapat Young
observasional, desain yang digunakan yaitu
(2009) bahwa perbedaan hormonal maupun
Cross Sectional dengan metode Accidental
kondisi psikologis antara pria dan wanita
Sampling untuk melihat perbedaan kematangan
mengakibatkan adanya perbedaan karakteristik
emosi bedasarkan jenis kelamin. Jumlah sampel
emosi di antara keduanya. Pria dan wanita
pada penelitian ini yaitu sebanyak 70 orang
berbeda secara badaniah, psikologis serta peran
mahasiswa FK UISU. Populasi pada penelitian
yang akan diberikan oleh masyarakat, oleh sebab
ini yaitu seluruh mahasiswa FK UISU angkatan
itu dalam perkembangan moral keduanya juga
2017. Analisa data menggunakan uji statistik
memiliki perbedaan. Pria dan wanita yang

144 Yusuf Pranoto


Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara
Volume 20 No. 2 Tahun 2021

independent sample t test. Penelitian usia mahasiwa usia 20 tahun sebanyak 2 (3%)
dilaksanakan di Fakultas Kedokteran mahasiswa, 21 tahun sebanyak 44 (63%)
Universitas Islam Sumatera Utara, Jl. STM, mahasiswa, 22 tahun sebanyak 19 (27%)
No.77, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan mahasiswa dan 23 tahun sebanyak 5 (7%)
Medan Johor, Kota Medan yang dimulai pada mahasiswa.
bulan juli 2020 sampai dengan bulan januari
Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase
2021. Teknik pengambilan data menggunakan Tingkat Kematangan Emosi Pada Mahasiswa FK
data primer yang merupakan data yang UISU Angkatan 2017

didapatkan secara langsung dari sumbernya dan Interval Kategori Frekuensi %


144 < x < 192 Tinggi 12 17%
diperoleh jawaban atas pengisian identitas diri 96 < x < 144 Sedang 53 76%
48 < x < 96 Rendah 5 7%
pada responden dan beberapa pertanyaan Total 70 100%
melalui kuesioner untuk mengetahui tingkat
kematangan emosi responden. Penelitian ini Pada tabel 2 didapati hasil skala

dilakukan setelah mendapatkan izin dari Komite kematangan emosi dari mahasiswa FK UISU

Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran angkatan 2017 dengan interval 144 < x < 192

Universitas Islam Sumatera Utara dengan atau kategori tinggi sebanyak 12 mahasiswa

No.110/EC/KEPK.UISU/II/2021. (17%), interval 96 < x < 144 atau kategori


sedang sebanyak 53 mahasiswa (76%) dan
HASIL
interval 48 < x < 96 atau kategori rendah
Penelitian ini dilakukan di Fakultas
sebanyak 5 mahasiswa (7%).
Kedokteran UISU yang berlokasi di Jl. STM
No.77, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Tabel 3. Perbedaan Kematangan Emosi
Bedasarkan Jenis Kelamin Pada Mahasiswa FK
Medan Johor, Kota Medan. Populasi pada UISU
penelitian ini seluruh mahasiswa FK UISU
Kematangan Emosi
angkatan 2017. Jenis Kelamin Standar
Mean
p-value
deviasi
Laki-Laki 21,90 131,74
Tabel 1. Sosiodemografi Mahasiswa FK UISU 0,03
Perempuan 17,55 116,88
Angkatan 2017

Klasifikasi Jenis Berdasarkan tabel 3, diketahui dari 70


Jumlah Pesentase
Kelamin
Laki-Laki 35 50%
responden yang diteliti terdapat 35 mahasiswa
Perempuan 35 50% berjenis kelamin laki-laki (50%) dan terdapat 35
Usia
20 Tahun 2 3% mahasiswa berjenis kelamin perempuan (50%).
21 Tahun 44 63%
22 Tahun 19 27% Kemudian didapati hasil mean pada mahasiswa
23 Tahun 5 7%
laki-laki senilai 131,71 sementara pada
Berdasarkan tabel 1 diketahui dari 70 mahasiswa perempuan senilai 116,88.
mahasiswa angkatan 2017 yang diteliti, terdapat Bedasarkan uji unpaired sample t test diperoleh
35 (50%) mahasiswa laki-laki dan 35 (50%) nilai p-value = 0,03 < 0,05 maka diketahui
mahasiswi perempuan. Kemudian didapati juga

Yusuf Pranoto 145


Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara
Volume 20 No. 2 Tahun 2021

bahwa adanya perbedaan yang signifikan pada yaitu responden dengan kematangan emosinya
kematangan emosi berdasarkan jenis kelamin. berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 53
mahasiswa, sedangkan sebagian kecil respoden
DISKUSI
lainnya berada pada kategori sedang dan rendah.
Sosiodemografi Mahasiswa FK UISU
Sebelum melakukan penjumlahan data
Angkatan 2017
peneliti telah menguji normalitas dalam
Berdasarkan data yang didapatkan,
independent t test pada data yang sudah diambil
diketahui dari 70 responden yang diteliti terdapat
sebesar 0,541 > 0,05 pada kelompok laki-laki
35 mahasiswa laki-laki dengan persentase 50%
dan 0,780 > 0,05 pada kelompok perempuan.
dan terdapat 35 mahasiswa perempuan dengan
Disimpulkan bahwa kedua kelompok
persentase 50%. Jumlah sampel diambil tidak
terdistribusi normal bedasarkan uji shapiro wilk.
berpasangan agar hasil penelitian dapat
Maka dari itu peneliti bisa menggunakan
mewakili semua populasi dilokasi pengambilan
independent sample t test karena data
sampel. Berdasarkan populasi yang dijadikan
berdistribusi normal. Dengan menyajikan data
sampel oleh peneliti maka didapati beragam
hasil utama penelitian peneliti menggunakan
kalangan usia yang terdapat diangkatan 2017 FK
independent sample t test untuk mengetahui
UISU. Terdapat 2 mahasiswa yang berusia 20
perbedaan kematangan emosi bedasarkan jenis
tahun (3%), 44 mahasiswa yang berusia 21 tahun
kelamin di FK UISU angkatan 2017 didapati
(63%), 19 mahasiswa yang berusia 22 tahun
nilai p-value = 0,03 < 0,05 sehingga dapat
(27%) dan 5 mahasiswa yang berusia 23 tahun
disimpulkan adanya hasil yang menunjukkan
(7%). Dari beragamnya usia mahasiswa FK
perbedaan signifikan terhadap kematangan
UISU angkatan 2017 masih dapat digolongkan
emosi bedasarkan jenis kelamin di FK UISU
kedalam kategori usia remaja akhir sebagaimana
angkatan 2017. Dimana laki-laki lebih matang
yang dijelaskan menurut Departemen Kesehatan
emosinya dibanding dengan perempuan pada
Republik Indonesia tahun 2009 tentang kategori
mahasiswa FK UISU angkatan 2017. Hal ini
usia.
terbukti dari hasil mean kematangan emosi pada
Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat
mahasiswa laki-laki sebesar 131,74 dan
Kematangan Emosi Pada Mahasiswa FK
kematangan emosi pada mahasiswa perempuan
UISU Angkatan 2017
sebesar 116,88.
Dari data yang didapatkan, dari 70
Hasil penelitian ini sama halnya seperti
responden yang diteliti terdapat 12 (17%)
penelitian yang dilakukan oleh Ulfah dan
mahasiswa kematangan emosinya berada pada
Syafrizaldi (2017) terhadap siswa SMAS Sinar
kategori tinggi, 53 (76%) mahasiswa
Husni Medan, hasil penelitian menunjukkan
kematangan emosinya berada pada kategori
bahwa siswa laki-laki lebih matang emosinya
sedang dan 5 (7%) mahasiswa kematangan
dibanding dengan siswi perempuan.
emosinya berada pada kategori rendah. Dari
Kematangan emosi kategori tinggi tinggi dengan
tabel bisa diketahui bahwa responden terbanyak
skor mean hipotetiknya 110 dan mean

146 Yusuf Pranoto


Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara
Volume 20 No. 2 Tahun 2021

empiriknya 128.62 serta standar deviasinya menanggung segala resiko yang harus
12.593 didapati dari remaja laki-laki. Sedangkan ditanggung dan menjalankan semua yang
kematangan emosi kategori rendah dengan skor menjadi kewajibannya.6
mean hipotetiknya 110 dan mean empiriknya Penelitian dengan konsep yang sama telah
97.08 serta standar deviasinya 11.211 didapati dilakukan oleh (Rahma dan Dona, 2008) yang
dari remaja perempuan. Dari perbedaan data meneliti tentang kematangan emosi, namun
yang diambil dari kedua kelompok, didapati mereka menggunakan variabel lainnya yaitu
bahwa laki-laki memiliki kategori kematangan kematangan emosi pada laki-laki dan perempuan
emosi yang tinggi dibandingkan dengan yang menikah muda. Dalam penelitian tersebut
kematangan emosi pada perempuan.9 menunjukan bahwa dari laki-laki dan perempuan
Hal ini sejalan dengan pendapat Young yang menikah di usia muda maka laki-laki lebih
(2009) yang berpendapat bahwa perbedaan matang emosinya dengan nilai rerata 104.88 dan
hormonal menjadi salah satu faktor berbedanya wanita sebesar 96.08. Kemudian mereka
karakteristik emosi antara laki-laki dan menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan
perempuan serta perbedaan kondisi psikologis akan mencapai kematangan emosinya ketika
yang berbeda. Laki-laki dan perempuan sangat laki-laki dan perempuan tersebut sudah berkerja
berbeda, dimulai dari psikologis dan fisik serta atau ketika sudah memasuki masa dewasa awal
pandangan dari setiap masyarakat, maka dari itu 25 tahun.10
dalam perkembangan moral antara laki-laki dan Disisi lain penelitian ini tidak sesuai
perempuan juga memiliki perbedaan. Setiap dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
individu akan mencapai kematangan Risdiandari (2014) mengatakan bahwa
emosinya bila seperti perempuan lebih matang emosinya dibanding
Laki-laki dan perempuan dikatakan sudah dengan laki-laki karena perempuan yang diteliti
mencapai kematangan emosi bila: lebih mampu untuk mengendalikan emosi
Pada masa remaja akhir mereka tidak mereka.11 Perempuan lebih matang emosinya
menunjukan “meledakan” emosinya dihadapan dibanding dengan laki-laki karena perempuan
lingkungan atau masyarakat melainkan akan yang diteliti lebih mampu untuk memenuhi
menunggu saat dan tempat yang lebih baik untuk karakteristik kematangan emosi menurut
mengutarakan emosinya dengan cara yang baik Hurlock (1980) yaitu kontrol emosi, pemahaman
dan benar diri, dan penggunaan fungsi krisis mental.
Dapat berfikir objektif sehingga akan Sedangkan laki-laki yang diteliti diyakini kurang
sabar, pengertian dan memiliki toleransi yang mampu untuk mengontrol atau mengendalikan
baik. emosi mereka dan kurang mampu dalam
Memiliki rasa tanggung jawab, tidak memahami diri sendiri, serta kurang mampu
mudah mengalami frustasi, mudah mengerti memahami emosi yang sedang mereka
dengan masalah yang dihadapinya rasakan.12
dengan penuh pengertian, dan mampu

Yusuf Pranoto 147


Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara
Volume 20 No. 2 Tahun 2021

Menurut Mirani 2009 dalam Tania Setelah para mahasiswa mengetahui hasil
Handayani, pada laki-laki juga terdapat gen Sex kematangan emosinya diharapkan
Determining Region Y yang dapat mahasiswa harus bisa mengendalikan
mempengaruhi agresifitas saat berada dalam emosinya dalam kehidupan sehari hari
keadaan stres. Oleh sebab itulah laki-laki dikarenakan takut mengganggu aktivitas
cenderung lebih agresif daripada perempuan.13 dan kegiatan berinteraksi sosial dengan
masyarakat atau teman-temannya di
KESIMPULAN
Sosiodemografi mahasiswa FK UISU lingkungan sekitar.
angkatan 2017 menunjukan bahwa mahasiswa 3. Bagi Institusi
FK UISU angkatan 2017 lebih banyak yang Hasil ini diharapkan dapat digunakan
masih berusia 21 tahun yaitu sebanyak 44 (63%) institusi seb bagai salah satu materi untuk
mahasiswa. sosialisasi kepada para peserta sosialisasi
Hasil skor kematangan emosi pada agar para peserta dapat memahami tentang
mahasiswa FK UISU angkatan 2017 kematangan emosi dan menerapkannya
menunjukan bahwa mahasiswa paling banyak kedalam kehidupan sehari hari
berada pada kategori sedang 53 (76%) 4. Bagi Peneliti
mahasiswa. Terdapat perbedaan kematangan Hasil ini diharapkan peneliti dapat
emosi bedasarkan jenis kelamin dengan nilai p- melakukan penelitian selanjutnya dengan
value = 0,03. lebih baik dari yang telah diteliti
Hasil perbedaan kematangan emosi pada sebelumnya. Dan menjadi salah satu
mahasiswa FK UISU angkatan 2017 penelitian yang akan berguna untuk orang
menunjukan hasil mean 131,74 untuk jenis atau bagi institusi lainnya yang masih
kelamin laki-laki, 116,88 untuk jenis kelamin berikatan dengan tema penelitian yang
perempuan. telah diteliti.
DAFTAR REFERENSI
SARAN
1. Monks F. Psikologi Perkembangan
1. Bagi Peneliti Selanjutnya Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya.
Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan Yogyakarta: Universitas Gajah Mada;
2004.
penelitian dengan variabel-variabel lain
yang berikatan dengan kematangan emosi 2. Nashukah F, Darmawanti I. Perbedaan
Kematangan Emosi Ditinjau Dari
bedasarkan jenis kelamin lainnya seperti Struktur Keluarga. J Psikol Teor Terap.
perbedaan kematangan mahasiswa FK 2013;3(2):93-102.
UISU dengan mahasiswa Universitas lain 3. Chaplin J. Kamus Lengkap Psikologi.
dan pengaruh perbedaan fakultas dengan Jakarta: PT> Raja Grafindo Persada;
2006.
hasil tingkat kematangan emosi.
2. Bagi Responden 4. Suhanda I. Tentang Marah yang
Menghancurkan Kita. In: Kompas.
Kompas; 2017.
https://megapolitan.kompas.com/read/20

148 Yusuf Pranoto


Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara
Volume 20 No. 2 Tahun 2021

17/06/28/08582981/tentang.marah.yang.
.menghancurkan.kita.

5. Rajeshwari, Raj J. A Study On


Relationship Between Emotional
Maturity, Stress, and Self Cinfidence
Among Management Students. Asia
Pacific J Reasearch. 2017.
http://apjor.com/downloads/1410201716
.pdf.

6. Young S. Kematangan Emosi. 2009.


http://careercenter.fapsi.umm.ac.id/ca%0
Areer center _files/Pages1397.

7. Astuti B. Kematangan Emosi Anak kelas


6 Sekolah Dasar Ditinjau dari persepsi
Anak Terhadap Kedemokratisan pola
asuh ayah dan ibu. Tesis. 2005.

8. Silvianingsih. Pengaruh Gaya Mendidik


Orangtua Terhadap Kematangan Emosi.
In: ; 2008. file:///K:/mail/2104/gaya
mendidik orgtua thdp kematangan emosi
(A).htm.

9. Ulfah SA, Syafrizaldi. Perbedaan


Kematangan Emosi Ditinjau dari Jenis
Kelamin pada Remaja di SMAS Sinar
Husni Medan. J Divers. 2017;3(2):59-65.

10. Khairani R, Putri DE. Kematangan


Emosi Pada Pria Dan Wanita Yang
menikah Muda. 2008.

11. Sukirman RP. Perbedaan Kematangan


Emosi Ditinjau Dari JenisKelamin Pada
Komunitas MCL (Malang Cat Lovers).
2014.

12. Hurlock, Elizabeth B. Psikologi


Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta:
Gramedia; 1980.

13. Handayani T. Perbedaan Pengendalian


Emosi Marah Antara Laki-laki dan
Perempuan Pada Masa Dewasa Awal.
2010.

Yusuf Pranoto 149

Anda mungkin juga menyukai