2 Tahun 2021
Online: https://ojsfkuisu.com/index.php/ibnusina
Artikel Penelitian
memiliki moral, seperti: membolos dari sekolah, emosinya telah matang, pada akhir masa
tawuran, tindak kriminal mengkonsumsi remajanya ia tidak akan “meledakkan” emosinya
minuman keras, merokok, menjadi pecandu dihadapan orang lain, namun menunggu waktu
narkoba, dan sex bebas (berhubungan badan dan tempat yang lebih tepat untuk
sebelum nikah), sulit konsentrasi, kecemasan, mengungkapkan emosinya melalui cara-cara
putus asa, dan hal-hal lain yang terkait dengan yang lebih dapat diterima.6
mood management. Hal ini sejalan dengan hasil Berdasarkan latar belakang diatas peneliti
penelitian yang dilakukan oleh Silvia Ningsih tertarik untuk melihat “Perbedaan Kematangan
(2008) yang menunjukkan bahwa kenakalan, Emosi Bedasarkan Jenis Kelamin Pada
tawuran, seks bebas, serta ketergantungan Mahasiswa/i FK UISU Angkatan 2017” yang
narkoba yang terjadi di masa remaja merupakan mana saat ini mahasiswa dihadapkan dengan
perilaku yang mencerminkan ketidakmatangan situasi pandemi Covid-19 dan untuk angkatan
emosi.8 2017 sedang menjalani penulisan skripsi. Serta
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap jadwal kuliah mahasiswa kedokteran yang padat
siswa SMAS Sinar Husni Medan oleh Ulfah dan kerap membuat mahasiswa lelah dan diikuti oleh
Syafrizaldi (2017), hasil penelitian tugas yang menumpuk membuat peneliti tertarik
menunjukkan bahwa siswa laki-laki lebih melihat tingkat kematangan emosi mahasiswa
matang emosinya dibanding dengan siswi FK UISU terkhusus untuk angkatan 2017 dan
perempuan. Kematangan emosi pada remaja membandingkan perbedaan kematangan emosi
laki-laki didapatkan berada pada kelompok antara mahasiswa dan mahasiswi FK UISU
sedang dengan skor mean 128.62. Sedangkan angkatan 2017. Maka dari itu peneliti akan
kematangan emosi remaja perempuan berada melihat perbedaan kematangan emosi
pada kelompok rendah dengan skor mean 97.08. mahasiswa angkatan 2017 bedasarkan jenis
Dari perbedaan mean empirik dari kematangan kelamin dengan situasi yang dihadapi saat ini.
emosi pada kedua kelompok tersebut, diperoleh
METODE
kesimpulan bahwa kematangan emosi remaja
Penelitian ini merupakan penelitian
laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan
kuantitatif komparatif numerik tidak
kematangan emosi pada remaja perempuan.9
berpasangan, menggunakan metode analitik
Hal ini sejalan dengan pendapat Young
observasional, desain yang digunakan yaitu
(2009) bahwa perbedaan hormonal maupun
Cross Sectional dengan metode Accidental
kondisi psikologis antara pria dan wanita
Sampling untuk melihat perbedaan kematangan
mengakibatkan adanya perbedaan karakteristik
emosi bedasarkan jenis kelamin. Jumlah sampel
emosi di antara keduanya. Pria dan wanita
pada penelitian ini yaitu sebanyak 70 orang
berbeda secara badaniah, psikologis serta peran
mahasiswa FK UISU. Populasi pada penelitian
yang akan diberikan oleh masyarakat, oleh sebab
ini yaitu seluruh mahasiswa FK UISU angkatan
itu dalam perkembangan moral keduanya juga
2017. Analisa data menggunakan uji statistik
memiliki perbedaan. Pria dan wanita yang
independent sample t test. Penelitian usia mahasiwa usia 20 tahun sebanyak 2 (3%)
dilaksanakan di Fakultas Kedokteran mahasiswa, 21 tahun sebanyak 44 (63%)
Universitas Islam Sumatera Utara, Jl. STM, mahasiswa, 22 tahun sebanyak 19 (27%)
No.77, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan mahasiswa dan 23 tahun sebanyak 5 (7%)
Medan Johor, Kota Medan yang dimulai pada mahasiswa.
bulan juli 2020 sampai dengan bulan januari
Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase
2021. Teknik pengambilan data menggunakan Tingkat Kematangan Emosi Pada Mahasiswa FK
data primer yang merupakan data yang UISU Angkatan 2017
dilakukan setelah mendapatkan izin dari Komite kematangan emosi dari mahasiswa FK UISU
Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran angkatan 2017 dengan interval 144 < x < 192
Universitas Islam Sumatera Utara dengan atau kategori tinggi sebanyak 12 mahasiswa
bahwa adanya perbedaan yang signifikan pada yaitu responden dengan kematangan emosinya
kematangan emosi berdasarkan jenis kelamin. berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 53
mahasiswa, sedangkan sebagian kecil respoden
DISKUSI
lainnya berada pada kategori sedang dan rendah.
Sosiodemografi Mahasiswa FK UISU
Sebelum melakukan penjumlahan data
Angkatan 2017
peneliti telah menguji normalitas dalam
Berdasarkan data yang didapatkan,
independent t test pada data yang sudah diambil
diketahui dari 70 responden yang diteliti terdapat
sebesar 0,541 > 0,05 pada kelompok laki-laki
35 mahasiswa laki-laki dengan persentase 50%
dan 0,780 > 0,05 pada kelompok perempuan.
dan terdapat 35 mahasiswa perempuan dengan
Disimpulkan bahwa kedua kelompok
persentase 50%. Jumlah sampel diambil tidak
terdistribusi normal bedasarkan uji shapiro wilk.
berpasangan agar hasil penelitian dapat
Maka dari itu peneliti bisa menggunakan
mewakili semua populasi dilokasi pengambilan
independent sample t test karena data
sampel. Berdasarkan populasi yang dijadikan
berdistribusi normal. Dengan menyajikan data
sampel oleh peneliti maka didapati beragam
hasil utama penelitian peneliti menggunakan
kalangan usia yang terdapat diangkatan 2017 FK
independent sample t test untuk mengetahui
UISU. Terdapat 2 mahasiswa yang berusia 20
perbedaan kematangan emosi bedasarkan jenis
tahun (3%), 44 mahasiswa yang berusia 21 tahun
kelamin di FK UISU angkatan 2017 didapati
(63%), 19 mahasiswa yang berusia 22 tahun
nilai p-value = 0,03 < 0,05 sehingga dapat
(27%) dan 5 mahasiswa yang berusia 23 tahun
disimpulkan adanya hasil yang menunjukkan
(7%). Dari beragamnya usia mahasiswa FK
perbedaan signifikan terhadap kematangan
UISU angkatan 2017 masih dapat digolongkan
emosi bedasarkan jenis kelamin di FK UISU
kedalam kategori usia remaja akhir sebagaimana
angkatan 2017. Dimana laki-laki lebih matang
yang dijelaskan menurut Departemen Kesehatan
emosinya dibanding dengan perempuan pada
Republik Indonesia tahun 2009 tentang kategori
mahasiswa FK UISU angkatan 2017. Hal ini
usia.
terbukti dari hasil mean kematangan emosi pada
Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat
mahasiswa laki-laki sebesar 131,74 dan
Kematangan Emosi Pada Mahasiswa FK
kematangan emosi pada mahasiswa perempuan
UISU Angkatan 2017
sebesar 116,88.
Dari data yang didapatkan, dari 70
Hasil penelitian ini sama halnya seperti
responden yang diteliti terdapat 12 (17%)
penelitian yang dilakukan oleh Ulfah dan
mahasiswa kematangan emosinya berada pada
Syafrizaldi (2017) terhadap siswa SMAS Sinar
kategori tinggi, 53 (76%) mahasiswa
Husni Medan, hasil penelitian menunjukkan
kematangan emosinya berada pada kategori
bahwa siswa laki-laki lebih matang emosinya
sedang dan 5 (7%) mahasiswa kematangan
dibanding dengan siswi perempuan.
emosinya berada pada kategori rendah. Dari
Kematangan emosi kategori tinggi tinggi dengan
tabel bisa diketahui bahwa responden terbanyak
skor mean hipotetiknya 110 dan mean
empiriknya 128.62 serta standar deviasinya menanggung segala resiko yang harus
12.593 didapati dari remaja laki-laki. Sedangkan ditanggung dan menjalankan semua yang
kematangan emosi kategori rendah dengan skor menjadi kewajibannya.6
mean hipotetiknya 110 dan mean empiriknya Penelitian dengan konsep yang sama telah
97.08 serta standar deviasinya 11.211 didapati dilakukan oleh (Rahma dan Dona, 2008) yang
dari remaja perempuan. Dari perbedaan data meneliti tentang kematangan emosi, namun
yang diambil dari kedua kelompok, didapati mereka menggunakan variabel lainnya yaitu
bahwa laki-laki memiliki kategori kematangan kematangan emosi pada laki-laki dan perempuan
emosi yang tinggi dibandingkan dengan yang menikah muda. Dalam penelitian tersebut
kematangan emosi pada perempuan.9 menunjukan bahwa dari laki-laki dan perempuan
Hal ini sejalan dengan pendapat Young yang menikah di usia muda maka laki-laki lebih
(2009) yang berpendapat bahwa perbedaan matang emosinya dengan nilai rerata 104.88 dan
hormonal menjadi salah satu faktor berbedanya wanita sebesar 96.08. Kemudian mereka
karakteristik emosi antara laki-laki dan menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan
perempuan serta perbedaan kondisi psikologis akan mencapai kematangan emosinya ketika
yang berbeda. Laki-laki dan perempuan sangat laki-laki dan perempuan tersebut sudah berkerja
berbeda, dimulai dari psikologis dan fisik serta atau ketika sudah memasuki masa dewasa awal
pandangan dari setiap masyarakat, maka dari itu 25 tahun.10
dalam perkembangan moral antara laki-laki dan Disisi lain penelitian ini tidak sesuai
perempuan juga memiliki perbedaan. Setiap dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
individu akan mencapai kematangan Risdiandari (2014) mengatakan bahwa
emosinya bila seperti perempuan lebih matang emosinya dibanding
Laki-laki dan perempuan dikatakan sudah dengan laki-laki karena perempuan yang diteliti
mencapai kematangan emosi bila: lebih mampu untuk mengendalikan emosi
Pada masa remaja akhir mereka tidak mereka.11 Perempuan lebih matang emosinya
menunjukan “meledakan” emosinya dihadapan dibanding dengan laki-laki karena perempuan
lingkungan atau masyarakat melainkan akan yang diteliti lebih mampu untuk memenuhi
menunggu saat dan tempat yang lebih baik untuk karakteristik kematangan emosi menurut
mengutarakan emosinya dengan cara yang baik Hurlock (1980) yaitu kontrol emosi, pemahaman
dan benar diri, dan penggunaan fungsi krisis mental.
Dapat berfikir objektif sehingga akan Sedangkan laki-laki yang diteliti diyakini kurang
sabar, pengertian dan memiliki toleransi yang mampu untuk mengontrol atau mengendalikan
baik. emosi mereka dan kurang mampu dalam
Memiliki rasa tanggung jawab, tidak memahami diri sendiri, serta kurang mampu
mudah mengalami frustasi, mudah mengerti memahami emosi yang sedang mereka
dengan masalah yang dihadapinya rasakan.12
dengan penuh pengertian, dan mampu
Menurut Mirani 2009 dalam Tania Setelah para mahasiswa mengetahui hasil
Handayani, pada laki-laki juga terdapat gen Sex kematangan emosinya diharapkan
Determining Region Y yang dapat mahasiswa harus bisa mengendalikan
mempengaruhi agresifitas saat berada dalam emosinya dalam kehidupan sehari hari
keadaan stres. Oleh sebab itulah laki-laki dikarenakan takut mengganggu aktivitas
cenderung lebih agresif daripada perempuan.13 dan kegiatan berinteraksi sosial dengan
masyarakat atau teman-temannya di
KESIMPULAN
Sosiodemografi mahasiswa FK UISU lingkungan sekitar.
angkatan 2017 menunjukan bahwa mahasiswa 3. Bagi Institusi
FK UISU angkatan 2017 lebih banyak yang Hasil ini diharapkan dapat digunakan
masih berusia 21 tahun yaitu sebanyak 44 (63%) institusi seb bagai salah satu materi untuk
mahasiswa. sosialisasi kepada para peserta sosialisasi
Hasil skor kematangan emosi pada agar para peserta dapat memahami tentang
mahasiswa FK UISU angkatan 2017 kematangan emosi dan menerapkannya
menunjukan bahwa mahasiswa paling banyak kedalam kehidupan sehari hari
berada pada kategori sedang 53 (76%) 4. Bagi Peneliti
mahasiswa. Terdapat perbedaan kematangan Hasil ini diharapkan peneliti dapat
emosi bedasarkan jenis kelamin dengan nilai p- melakukan penelitian selanjutnya dengan
value = 0,03. lebih baik dari yang telah diteliti
Hasil perbedaan kematangan emosi pada sebelumnya. Dan menjadi salah satu
mahasiswa FK UISU angkatan 2017 penelitian yang akan berguna untuk orang
menunjukan hasil mean 131,74 untuk jenis atau bagi institusi lainnya yang masih
kelamin laki-laki, 116,88 untuk jenis kelamin berikatan dengan tema penelitian yang
perempuan. telah diteliti.
DAFTAR REFERENSI
SARAN
1. Monks F. Psikologi Perkembangan
1. Bagi Peneliti Selanjutnya Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya.
Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan Yogyakarta: Universitas Gajah Mada;
2004.
penelitian dengan variabel-variabel lain
yang berikatan dengan kematangan emosi 2. Nashukah F, Darmawanti I. Perbedaan
Kematangan Emosi Ditinjau Dari
bedasarkan jenis kelamin lainnya seperti Struktur Keluarga. J Psikol Teor Terap.
perbedaan kematangan mahasiswa FK 2013;3(2):93-102.
UISU dengan mahasiswa Universitas lain 3. Chaplin J. Kamus Lengkap Psikologi.
dan pengaruh perbedaan fakultas dengan Jakarta: PT> Raja Grafindo Persada;
2006.
hasil tingkat kematangan emosi.
2. Bagi Responden 4. Suhanda I. Tentang Marah yang
Menghancurkan Kita. In: Kompas.
Kompas; 2017.
https://megapolitan.kompas.com/read/20
17/06/28/08582981/tentang.marah.yang.
.menghancurkan.kita.