Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DAN STRESS PADA

MAHASISWA KOST DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS


MARET
1 2 3 4
Aulia Endah Fitriani , Azzahra Astiti Anandari , Azzahra Syach Arsi , Nugraha Arif
1, 2, 3,4
Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email : auliaendah@student.uns.ac.id

ABSTRAK
Adanya stres pada mahasiswa, dapat disebabkan oleh berbagai macam alasan, salah
satunya adalah pindahnya dan pembiasaan diri yang belum menyesuaikan dengan
lingkungan barunya. Tingkat stres ini dapat berkurang apabila individu memiliki
kesejahteraan psikologis yang baik (Aulia, 2019). Adanya kesejahteraan psikologis
penting agar individu mampu mengembangkan dirinya lebih baik lagi dan juga mampu
berkembang dalam aspek kehidupan lainnya. Penelitian dilakukan dengan penelitian
kualitatif yang dilakukan menggunakan metode wawancara semi terstruktur dan
pengolahan data dengan mengorganisir data, mereduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Subjek berjumlah tiga informan. Didapatkan hasil bahwa
keseluruhan informan memiliki kesejahteraan psikologis yang baik, ditandai dengan
terpenuhinya lima dari enam aspek. Adanya kesejahteraan psikologis, menjadi cara
menyiasati stres yang mereka alami.
Kata Kunci : Kesejahteraan psikologis, Mahasiswa, Stress

ABSTRACT
The existence of stress on students can be caused by various reasons, one of which is
moving and habituation of self that has not adjusted to its new environment. This stress
level can be reduced if the individual has good psychological well-being (Aulia, 2019).
The existence of psychological well-being is important so that individuals are able to
develop themselves better and are also able to develop in other aspects of life. The
research was conducted with qualitative research conducted using semi-structured
interviews and data processing by organizing data, reducing data, presenting data, and
drawing conclusions. Subjects consisted of three informants. The results showed that all of
the informants had good psychological well-being, marked by the fulfillment of five of the
six aspects.
Keywords : Psychology well being, university student, stress

1
PENDAHULUAN kesejahteraan psikologis penting agar
Kehidupan daripada manusia tentunya individu mampu mengembangkan
tidak akan berjalan secara mulus dirinya lebih baik lagi dan juga
begitu saja, tetap saja akan terdapat mampu berkembang dalam aspek
beberapa rintangan ataupun cobaan kehidupan lainnya. Tidak hanya itu
yang mau tidak mau harus dilalui. saja, adanya kesejahteraan psikologis
Terlebih, seorang mahasiswa, dimulai yang baik, diharapkan mampu
dengan kemampuannya yang harus menjadikan individu sehat secara
mampu beradaptasi di lingkungan mental dan juga secara fisik.
bangku perkuliahan yang notabene Kurniasari E dkk (2019) menjelaskan
berbeda dengan tingkatan menengah bahwa individu yang sehat dan
atas. Aulia (2019), memaparkan bahagia, cenderung akan mampu
bahwa tidak jarang dengan banyaknya menjalankan kehidupannya dengan
tugas dan juga tugas akhir skripsi, lebih produktif dan juga memiliki
banyak dari para mahasiswa ini yang keterlibatan yang baik dengan
mengalami kesulitan hingga lingkungan sosialnya.
mengalami stress. Adanya stres ini Pun, Kurnisari E dkk (2019)
tidak hanya terjadi pada mahasiswa menyebutkan bahwa kesejahteraan
tingkat awal saja, pun mahasiswa psikologis warga di Indonesia, masih
tingkat akhir juga mengalami hal yang menunjukkan kedudukan yang masih
serupa. rendah. Kurniasari E dkk (2019)
Fawzy (2017), mendeskripsikan menambahkan, hal tersebut juga
bahwasanya adanya stres, dapat didukung dengan beberapa jenis
berdampak pada adanya bentuk penyakit tidak menular yang juga
depresi, kecemasan, kualitas tidur memiliki andil dalam hal
yang kurang, kinerja akademik yang kesejahteraan psikologis. Tidak hanya
menurun, dan juga bentuk kualitas jenis penyakit saja, hal lain seperti
hidup yang kurang pula. Tingkat stres tingkat keinginan untuk bunuh diri
ini dapat berkurang apabila individu juga menjadi sumber krusial dari
memiliki kesejahteraan psikologis adanya kesejahteraan psikologis.
yang baik (Aulia, 2019). Adanya Begitu juga dengan mahasiswa.
Penelitian yang dilakukan oleh

2
Kurniasari E dkk (2019), di Ryff (1989) mendefinisikan
Universitas Pendidikan Indonesia, kesejahteraan psikologis sebagai
membuktikan bahwa mereka pencapaian potensi psikologi individu
mengalami kekhawatiran, perasaan secara penuh dan keadaan dimana
takut, melamun, takut tidak dapat individu dapat menerima diri sendiri,
memenuhi ekspektasi orang tua, memiliki tujuan hidup, dapat
kurang terbuka, dan juga perasaan mengembangkan hubungan
rendah diri. interpersonal yang positif, mandiri,
Maka dari itu, dengan ada pemaparan terus mengembangkan potensi dan
di atas, menandakan bahwa terdapat dapat mengendalikan lingkungan.
permasalahan yang cukup pelik pada Jahoda (1958) mengartikan
tingkat mahasiswa di kehidupan kesejahteraan psikologis sebagai
kesehariannya. Penting bagi peneliti keadaan wellness yang merupakan
dalam mengangkat tema ini, agar salah satu bentuk dari kesehatan
kedepannya dapat ditemukan sebuah mental. Jahoda menjelaskan lebih
analisis serta solusi yang sesuai dalam lanjut bahwa kesehatan mental
bentuk intervensi. Sehingga akan tergolong dari tiga kategori, yaitu
didapatkan output berupa mahasiswa normal, tidak timbul gejala penyakit
yang memiliki keadaan serta mental, dan keadaan sejahtera secara
kesadaran kesejahteraan psikologis psikologis. Sehingga dapat
yang baik dan juga menjalankan disimpulkan bahwa kesejahteraan
kehidupannya dengan baik pula. psikologis merupakan Kesejahteraan
Sebagai langkah awal dalam psikologis atau psychological
menyelesaikan masalah, maka well-being merupakan suatu
dilakukanlah penelitian ini agar pencapaian penuh dari potensi
diketahui bagaimana kesejahteraan psikologis dan merupakan suatu
psikologis dan stres mahasiswa kost. kondisi individu yang dapat memenuhi
aspek-aspek kesejahteraan psikologis
seperti kondisi fisik, mental, dan
TINJAUAN PUSTAKA sosialnya.
Kesejahteraan Psikologis Aspek
Definisi

3
Ryff (1989) mengungkapkan bahwa Aspek
kesejahteraan psikologis dapat diukur Menurut Sarafino (2012), aspek stres
berdasarkan beberapa aspek, yaitu 1) terdiri atas aspek biologis dan aspek
Penerimaan diri, 2) Hubungan positif psikologis. Aspek biologis merupakan
dengan orang lain, 3) Kemandirian, 4) gejala stres berupa gejala fisik yang
Penguasaan Lingkungan, 5) Tujuan dirasakan individu. Aspek psikologis
Hidup, dan 6) Pertumbuhan pribadi. merupakan gejala psikis yang dialami
Faktor individu yang mengalami stres. Aspek
Menurut Ryff dan Singer, psikologis terdiri dari 1) gejala
kesejahteraan psikologis dipengaruhi kognisi, 2) gejala emosi 3) gejala
oleh 1)Uusia, 2) Jenis kelamin, 3) tingkah laku.
Tingkat pendidikan, dan 4) Pekerjaan. Faktor
Berdasarkan Schmutte dan Ryff Smet (1994) mengungkapkan bahwa
kesejahteraan psikologis dipengaruhi stres dipengaruhi oleh banyak faktor,
oleh 1) Kepribadian, 2) Pekerjaan, 3) yaitu 1) Variabel dalam diri yang
Kesehatan, dan 4) Fungsi fisik. meliputi usia, jenis kelamin,
temperamen, faktor genetik,
Stress intelegensi, pendidikan, suku, dan
Definisi status ekonomi; (2) Karakteristik
Menurut Sarafino (2008) stres kepribadian, meliputi
merupakan suatu kondisi dimana introvert-ekstrovert, stabilitas emosi,
terdapat ketidaksesuaian antara locus of control, dan ketahanan; (3)
tuntutan-tuntutan sumber daya Variabel sosial-kognitif, meliputi
biologis, psikologis dan sosial dukungan sosial, relasi sosial, dan
individu dengan tuntutan lingkungan kontrol pribadi; (4) Hubungan
yang disebabkan oleh adanya interaksi individu dengan lingkungan; serta (5)
antara individu dengan lingkungan. Strategi koping.
Folkman dan Lazarus (1984)
mengartikan stres sebagai suatu
kondisi yang membahayakan individu METODE
sebagai akibat dari interaksi antara Penelitian
individu dengan lingkungan.

4
Jenis penelitian ini merupakan wawancara. Selanjutnya, reduksi data
penelitian kualitatif yang yang dilakukan dengan merangkum,
menggunakan pendekatan studi kasus. memilih hal-hal pokok, memfokuskan
Hal yang ingin diteliti adalah pada hal-hal yang penting, mencari
kesejahteraan psikologis dan stress tema dan pola. Penyajian data
pada mahasiswa kost di Fakultas dilakukan dengan cara menarik
Psikologi Universitas Sebelas Maret. kesimpulan dari informasi yang
Sampel yang digunakan adalah diberikan. Lalu yang terakhir,
mahasiswa aktif Fakultas Psikologi penarikan kesimpulan atau verifikasi
Universitas Sebelas Maret, tinggal di dimana memahami informasi yang
kost, dan berasal dari luar Kota sebelumnya masih kurang jelas
Surakarta. Metode pengambilan data kemudian diteliti dan menjadi jelas.
penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan Data 1. Hasil Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini Informan BP
dilakukan dengan menggunakan Dari apa yang telah dikatakan oleh
teknik wawancara semi-terstruktur informan, dapat disimpulkan
yang tersusun atas beberapa bahwa BA merupakan individu
pertanyaan pokok yang kemudian yang sudah sadar akan adanya
dapat dikembangkan setelah kelebihan serta kelemahan pada
mendapatkan jawaban dari partisipan. dirinya. Tidak hanya
Pengumpulan data melalui wawancara menyadarinya saja, tetapi ia juga
semi-terstruktur dilakukan secara berkeinginan untuk mengupayakan
daring melalui Zoom Meeting. meningkatkan kelebihan dan
Teknik Analisis Data mengurangi kelemahannya
Teknik analisis data yang dilakukan tersebut dengan sembari perlahan
dimulai dari pengumpulan data, ia menerima akan dirinya terlebih
dimana peneliti melakukan dahulu, baik dari kelebihan
pengumpulan data penelitian berupa ataupun kekurangan yang
dimilikinya.

5
Kutipan percakapan atau jawaban dari BA sudah mampu menentukan tujuan
BA, dapat disimpulkan bahwa dirinya hidup kedepannya, baik dalam skala
memiliki hubungan yang baik atau terkecil atau terdekat ataupun skala
hubungan yang positif dengan orang yang lebih besar di beberapa tahun ke
lain, baik keluarga ataupun teman depan. Ia juga memiliki harapan untuk
yang lain. Tidak hanya itu saja, ia juga mampu melaksanakan tujuan
sudah mampu memilah atau hidupnya tersebut dengan baik dan
membatasi informasi mana yang tanpa kurang sedikit pun serta
sekiranya patut untuk diceritakan atau meminimalisir beberapa hal yang
hanya disimpan sendiri saja. sifatnya bisa diminimalisir.
Informan BA sudah memiliki kiat atau Dari kutipan percakapan dengan BP,
langkah yang baik dalam dapat ditarik garis kesimpulan bahwa
melaksanakan kehidupannya sebagai BA sudah memiliki angan untuk
anak rantau di kota orang. Ia mengatur mengembangkan dirinya di luar batas
semuanya to do list kegiatan yang kemampuan atau kecakapan dirinya
harus dilakukan. Namun, tetap saja, yang sebelumnya belum pernah ia
hal tersebut belum terealisasikan pelajari. Ia juga sudah memiliki
secara sepenuhnya. Sehingga untuk perkembangan diri yang baik di masa
aspek kemandirian, ia belum terlalu bangku perkuliahannya ini yang
menguasai hal tersebut dengan baik. diasahnya dengan aktif mengikuti
Hal ini ditandai dengan kutipan beberapa kegiatan non-akademik
percakapannya yaitu : seperti organisasi dan juga
kepanitiaan.
“… mengatur kehidupannya dengan Dari kutipan wawancara yang ada,
tahu prioritas dan dibikin plan mau dapat disimpulkan bahwa BP memiliki
ngapain di hari itu, walaupun kadang penguasaan lingkungan yang baik, di
terlaksana kadang ya engga tapi mana ia memulainya dengan cara
sekiranya kita tahu lah kudu ngapain. memilih teman dan banyak
“ menghabiskan waktu dengan
teman-temannya yang ada di
Berdasarkan hasil kutipan wawancara sekitarnya. Dalam menguasai
dengan BP, dapat disimpulkan bahwa beberapa hal pun, ia tergolong tidak

6
memaksakan kehendak dan lebih ia merasa ragu ragu dan belum terlalu
memilih untuk menyiasati dengan cara terbuka dengan orang baru.
yang lain agar mampu kembali ke Berdasarkan aspek kemandirian dari
tujuan yang awal. hasil wawancara APM dapat
disimpulkan bahwa APM dapat hidup
Informan APM mandiri saat berada di kos. Biasanya
Berdasarkan aspek penerimaan diri APM mencari dan menyiapkan makan
dari hasil wawancara APM memiliki sendiri, saat malam hari ia
kekurangan yaitu merasa sedikit menggunakan waktu luangnya untuk
kesusahan untuk menyesuaikan diri mengerjakan tugas. APM juga merasa
dalam membangun sebuah membutuhkan waktu lebih banyak
pertemanan, saat ada spare time waktu untuk mengurus diri sendiri karena
APM menjadi pribadi yang pemalas. saat di kos APM harus hidup mandiri.
APM juga memiliki kelebihan yaitu Berdasarkan aspek tujuan hidup dari
cukup rajin, bukan orang yang hasil wawancara APM dapat
deadliner, dan mudah beradaptasi disimpulkan bahwa APM memiliki
dengan lingkungan baru. APM juga tujuan hidup yang jelas. APM
merasa sangat menerima diri sendiri berencana untuk mengeksplorasi
dengan cara memperbanyak rasa kegiatan di kampus supaya lebih cepat
bersyukur. beradaptasi. Untuk 3 tahun kedepan
Berdasarkan aspek hubungan positif setelah lulus kuliah APM berencana
dengan orang lain dari hasil untuk langsung bekerja agar dapat
wawancara APM dapat disimpulkan mensejahterakan diri sendiri.
bahwa APM memiliki hubungan yang Berdasarkan aspek pengembangan
baik dengan keluarga dan temannya. pribadi dari hasil wawancara APM
APM berada di lingkungan yang dapat disimpulkan bahwa APM
suportif karena apapun yang dilakukan memiliki beberapa kesibukan yaitu,
APM akan didukung oleh keluarga belajar dan mengerjakan tugas UAS.
dan temannya. Namun, APM masih APM juga sudah mulai sibuk
merasa bingung untuk memulai menyiapkan proker BEM untuk bulan
percakapan dengan teman baru karena depan. Apabila ada waktu luang APM
akan menggunakan waktunya untuk

7
quality time dan menyenangkan diri sedang stress APM merasakan
sendiri. APM juga memiliki rencana overthinking dan mencemaskan suatu
untuk mengikuti volunteer kesehatan masalah yang sedang dipikirkan.
mental. Terakhir berdasarkan aspek gejala
Berdasarkan aspek penguasaan tingkah laku, APM mengalami
lingkungan dari hasil wawancara APM perubahan tingkah laku menjadi
dapat disimpulkan bahwa APM dapat pendiam supaya tidak diganggu orang
beradaptasi dengan baik di lingkungan lain. Walaupun informan menjadi
indekos karena informan sudah pendiam, ia tetap berusaha merespon
mengetahui apa saja yang perlu orang lain dengan baik.
disiapkan untuk keperluan kos.
Apabila ada situasi yang tidak sesuai Informan ABP
dengan rencana maka APM akan Berdasarkan aspek penerimaan diri
mencari jalan keluar lain supaya tetap ABP sudah mengenal dirinya sendiri
bisa memenuhi ekspektasi yang dan dapat menerima kelebihan dan
diharapkan. kekurangan yang ada dalam dirinya
APM memiliki beberapa indikator serta tetap ingin menjadi dirinya yang
stress mulai dari gejala fisik, kognisi, lebih baik lagi.
emosi, hingga tingkah laku. Berdasarkan aspek hubungan positif
Berdasarkan aspek gejala fisik, saat dengan orang lain, ABP memiliki
mengalami stress APM mengalami hubungan yang baik dengan keluarga
gejala fisik utama yaitu susah tidur. dan teman-temannya. ABP juga
Untuk mengatasi hal tersebut APM membanun hubungan yang positif dan
memiliki sebuah coping stress yaitu semakin dekat dengan teman-teman
mendengarkan musik dengan volume kuliahnya di Solo.
yang keras. Berdasarkan aspek gejala Berdasarkan aspek kemandirian, ABP
kognisi, saat stress APM merasa selalu memiliki kemandirian yang cukup
memikirkan pikiran yang negatif. baik, dapat mengatur kehidupannya
APM memilih untuk menangani hal tanpa merasa kesulitan yang berarti.
tersebut ia menerapkan silent Berdasarkan aspek tujuan hidup, ABP
treatment agar emosinya tetap stabil. sudah dapat menentukan tujuan
Berdasarkan aspek gejala emosi, saat hidupnya dengan jelas dan pasti. ABP

8
memiliki tujuan hidup untuk lulus stres. Berdasarkan aspek gejala
tepat waktu dan mencari kerja dalam kognisi, ABP cenderung berpikir
waktu 3 tahun kedepan. negatif dan sulit fokus ketika sedang
Berdasarkan aspek pengembangan stres, tetapi ada beberapa situasi stres
pribadi, ABP mengembangkan diri yang justru meningkatkan fokusnya.
dan kemampuannya selama menjadi Berdasarkan aspek gejala emosi, ABP
mahasiswa indekos di Solo. ABP saat sedang stres merasa cemas, sedih,
mengikuti kegiatan di luar kegiatan dan terkadang ia menjadi mudah
akademik kampus, seperti kepanitiaan. marah, tetapi terkadang ia akan sulit
Berdasarkan aspek penguasaan untuk bereaksi terhadap sesuatu.
lingkungan, ABP dapat beradaptasi Berdasarkan aspek gejala tingkah
dengan baik dan dapat menyelesaikan laku, ABP mengalami perubahan
masalah yang tidak diharapkan. tingkah laku ketika stres. ABP
Stres tidak begitu mempengaruhi menjadi lebih mudah lelah, malas
kondisi fisik ABP, dan ABP tidak untuk banyak bicara dan bertemu
merasakan gejala stres selama tinggal orang lain yang seringkali justru
indekos di Solo. ABP memilih untuk mengakibatkan salah paham antara
makan sebagai healing ketika sedang ABP dan temannya.

2. Analisis Data

No. Informan Penerimaan Hub. Kemandirian Tujuan Pengemba Penguasaan


Diri Positif Hidup ngan Lingkungan
Pribadi

1 BP ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

2 APM ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

3 ABP ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

No. Informan Fisik Kognisi Emosi Perilaku

1 BP ✓ ✓ ✓ ✓

2 APM ✓ ✓ ✓ ✓

3 ABP ✓ ✓ ✓ ✓

9
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat ini juga berkaitan dengan kedewasaan
disimpulkan bahwa para mahasiswa individu yang mampu menerima dirinya
yang menjadi informan memiliki secara positif dan juga objektif, baik itu
kesesuaian dengan aspek kesejahteraan kelebihan maupun kekurangan dari
psikologis milik Ryff antaranya 5 dari 6 dirinya. Hal ini ditunjukkan pula oleh
aspek yang ada. Antaranya yaitu para informan yang mampu
penerimaan diri, hubungan positif, menguraikan bagaimana kelebihan serta
tujuan hidup, pengembangan pribadi, kelemahan dirinya. Para informan juga
dan penguasaan lingkungan. Sesuai mampu mengenali kelemahan serta
dengan pendapat Ryff mengenai kelebihan dirinya yang nantinya ingin
hubungan positif dengan orang lain, mereka kembangkan ke arah lebih baik
ditandai dengan adanya hubungan yang lagi, baik meningkatkan kelebihannya
hangat dan saling percaya dengan ataupun mengurangi kelemahannya
individu yang lain. Hal tersebut sesuai sembari menerima kondisi dirinya.
dengan hasil wawancara dengan para Ryff juga mengatakan mengenai tujuan
informan, di mana masing-masing dari hidup, di mana individu dikatakan
mereka memiliki hubungan yang baik memiliki tujuan hidup yang baik apabila
dengan keluarga dan lingkungan ia mampu keterarahan dalam hidupnya
pertemanannya. Di mana mereka pun yang dijalani, baik dari masa lalu
juga saling mengerti satu sama lain dan ataupun masa depan. Individu tersebut
menunjukkan adanya empati, tetapi juga memiliki kepercayaan untuk
tetap dibatasi dengan batasan sampai mencapai suatu tujuan yang baru yang
mana mereka harus cerita atau ingin dicapainya dalam beberapa waktu
mengungkapkan suatu hal tertentu. yang akan datang. Hal ini sesuai dengan
Penerimaan diri menurut Ryff adalah apa yang ada pada hasil pembahasan
salah satu individu yang mampu untuk dengan para informan, di mana para
memahami secara jelas mengenai informan sudah memiliki plan atau
kondisi yang ada ataupun yang telah tujuan untuk beberapa waktu ke depan,
lalu, baik mengenai dirinya maupun baik 3 bulan ke depan ataupun 3 tahun
suatu pengalaman tertentu. Pun, ia juga ke depan. Tak ayal, beberapa dari
menambahkan bahwa penerimaan diri mereka pun juga telah merencanakan

10
untuk mampu menguasai hal atau skill penguasaan lingkungan yaitu ialah
baru yang belum pernah mereka kuasai individu yang mampu untuk mengelola
sebelumnya. Ryff setuju dengan adanya lingkungan tempat barunya secara aktif
konstruk bahwa individu yang baik dan efektif, yang nantinya akan
adalah ia yang memiliki tujuan hidup memudahkan dirinya dalam
dan juga keinginan untuk dicapai dalam pemanfaatan kesempatan dan juga
hidup dan mampu mengerti pengalaman potensi diri untuk mengembangkan
serta pencapaian hidup yang pernah dirinya dengan baik. Para informan,
dilaluinya. memiliki penguasaan lingkungan yang
Berikutnya, Ryff juga menyampaikan baik, di mana dari para responden sudah
mengenai pengembangan pribadi, di mampu untuk beradaptasi dengan
mana sudah semestinya individu lingkungan yang baru dan mengerahkan
mampu untuk mengembangkan potensi keberanian dirinya untuk terus
dirinya dan juga berkembang sesuai berkembang lebih baik lagi. Tidak
dengan apa yang ia mampu untuk hanya itu saja, beberapa dari mereka
lakukan. Poin utama dari adanya aspek juga telah menyiapkan pemikiran baru
ini adalah aktualisasi diri yang tercapai. yang terbuka untuk menerima adanya
Para informan menunjukkan aspek ini konsekuensi lain-lainnya.
dengan mereka turut mengikuti
beberapa kegiatan baik akademik
maupun non-akademik untuk PENUTUP
menunjang pengembangan potensi Kesimpulan
dirinya yang ke arah lebih baik lagi. Berdasarkan hasil penelitian yang
Tidak hanya itu saja, beberapa di antara dilakukan kesejahteraan psikologis
mereka memiliki keinginan untuk adalah keadaan individu untuk bersikap
mengembangkan dirinya ke arah lebih positif terhadap dirinya sendiri dengan
baik lagi dengan mengikuti kegiatan menerima kelebihan dan kekurangan
yang belum pernah diikuti, seperti yang ada, mampu mengatur
kerelawanan, lomba, ataupun kegiatan kehidupannya, dan mampu memahami
yang menyangkut dengan hobi mereka. tujuan hidupnya sendiri. Stress adalah
Pada penguasaan lingkungan, menurut suatu kondisi yang dipengaruhi oleh
Ryff, individu yang mampu mengerti stimulus yang mengancam dan

11
mengakibatkan perubahan kondisi terus menjaga hubungannya dengan
biologis serta psikologis seseorang. keluarga dan teman-teman kota asal,
Mahasiswa psikologi UNS memiliki serta mempererat hubungan
kesejahteraan psikologis dan stress yang pertemanan dengan teman-teman di
baik ditandai dengan terpenuhinya kota rantau agar memudahkan dalam
beberapa aspek, yaitu penerimaan diri, menyesuaikan diri dan merasa
hubungan positif, tujuan hidup, nyaman selama Indekos di Solo dan
pengembangan pribadi, gejala fisik, jauh dari keluarga;
gejala kognisi, gejala emosi, dan gejala 3) Mahasiswa Psikologi UNS yang
tingkah laku. Namun, terdapat salah tinggal indekost di Solo diharapkan
satu informan yang masih memiliki untuk dapat menjaga kondisi
kekurangan dalam kemandiriannya. psikologisnya. Apabila timbul gejala
Saran stres, diharapkan untuk segera
Saran yang dapat diberikan oleh mengatasinya dengan mencari
peneliti untuk para individu yang dukungan sosial, beristirahat dari
ingin melakukan penelitian serupa rutinitas, mengerjakan hobi atau
adalah : melakukan solusi efektif lainya.
1) Mahasiswa yang belum memiliki 4) Peneliti selanjutnya. Diharapkan
cukup kemandirian. Bagi mahasiswa agar penelitian selanjutnya dapat
yang belum memiliki cukup mengambil data dengan jumlah
kemandirian dapat berlatih untuk informan yang lebih banyak dan
membuat keputusan sendiri, menggali informasi dari berbagai
menetapkan target sesuai dengan sumber.
kemampuan agar dapat mengatur
kegiatannya dengan baik dan
mencegah terjadinya stres;
2) Mahasiswa Psikologi UNS yang
tinggal indekost diharapkan dapat

12
DAFTAR PUSTAKA

Aditama, D. (2017). Hubungan antara Indonesia. Jurnal Ilmiah Bimbingan


Spiritualitas dan Stres pada Konseling Undiksha. 12(3): 288-298.
Mahasiswa yang Mengerjakan Skripsi. Saputri, K. A., & Sugiharto, D.
El-Tarbawi, 10(2). (2020). Hubungan antara Self Efficacy
Aulia, S & Panjaitan, U.R. (2019). dan Social Support dengan Tingkat
Kesejahteraan Psikologis dan Tingkat Stres pada Mahasiswa Akhir Penyusun
Stress pada Mahasiswa Tingkat Akhir. Skripsi di FIP UNNES Tahun 2019.
Jurnal Keperawatan Jiwa. 7(2): Konseling Edukasi " journal of
127-134. Guidance and Counseling, 4(1).
Gamayanti, W., Mahardianisa, M., & Sumakul, Y., & Ruata, S. (2020).
Syafei, I. (2018). Self Disclosure dan Kesejahteraan psikologis dalam masa
Tingkat Stres pada Mahasiswa yang pandemi COVID-19. Journal of
Sedang Mengerjakan Skripsi. Psychology" Humanlight", 1(1), 1-7.
Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, Wandi, S. (2013). Pembinaan Prestasi
5(1), 115-130. Ekstrakurikuler Olahraga di SMA
Jannah, dkk. (2021). Hubungan Karangturi Kota Semarang. ACTIVE:
Kesejahteraan Psikologis dengan Journal of Physical Education, Sport,
Stress pada Mahasiswa Tingkat Akhir Health and Recreation, 2(8).
selama Masa Pandemi Covid. HIJP:
Health Information Jurnal Penelitian.
13(2): 1-9.
Kurniasari, E. dkk. (2019). Gambaran
Umum Kesejahteraan Psikologis
Mahasiswa. Journal of Innovative
Counseling. 3(2): 52-58.
Nugraheni, R.O. (2021).
Kesejahteraan Psikologi Anak di
Kabupaten Blora yang Ditinggal
Ibunya sebagai Tenaga Kerja

13

Anda mungkin juga menyukai