Anda di halaman 1dari 2

Yuk Mengenal Emosi Pada Remaja Awal !!!

Oleh Syafira, Rhanisa Adininda, Arifati Ilma Lubis


Apasih remaja awal ? bagaimana pengenalan emosi pada remaja awal ? nah teman-teman
yang sudah memasuki tahap remaja awal yang masih bingung mengenal emosi pada tahap remaja
awal ini, jadi disini kalian akan mengetahui apa itu remaja awal, perkembangan emosi pada remaja
awal, dan faktor yang mempengaruhi emosi pada remaja awal, silahkan dibaca ya penjelasan
berikut ini !
Masa remaja awal merupakan masa ketika seorang anak tumbuh ke tahap menjadi
seseorang yang dewasa yang tidak dapat ditetapkan secara pasti. Masa remaja awal yaitu antara
umur 12-15 tahun (Yessy, 2015). Remaja juga mengalami puncak emosionalitasnya dan
perkembangan emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat
sensitive, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih dan
murung). Remaja yang berkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan
emosionalitasnya terhambat sehingga akan mengakibatkan tingkah laku negatif misalnya agresif,
lari dari kenyataan (Faturochman, 2016).
Emosi yang dialami seorang remaja merupakan reaksi terhadap seseorang atau situasi yang
diinginkan atau tidak, dan berpuncak pada masalah yang dihadapi. Pada masa remaja, keadaan
jiwanya masih labil dan belum matang sehingga apabila berhadapan pada suatu masalah, mereka
akan bertindak sesuai dengan pikiran dan nalarnya.
Nah ada beberapa faktor menurut Ali & Asrori (2006) yang dapat mempengaruhi
perkembangan emosi remaja adalah sebagai berikut:
1. Perubahan jasmani
Perubahan jasmani yang ditunjukkan dengan adanya perubahan yang cepat terjadi
pada tubuh. Perubahan yang tidak seimbang pada tubuh tidak semua remaja dapat
menerimanya, sehingga dapat menyebabkan rangsangan di dalam tubuh remaja dan
seringkali menimbulkan masalah dalam perkembangan emosinya.
2. Perubahan pola interaksi dengan orang tua
Pola asuh orang tua terhadap anak, termasuk remaja berbeda. Ada yang pola
asuhnya menurut apa yang dianggap terbaik oleh dirinya sendiri saja sehingga ada yang
bersifat otoriter, memanjakan anak, acuh tak acuh, tetapi ada juga yang dengan penuh cinta
kasih. Perbedaan pola asuh orang tua seperti ini dapat berpengaruh terhadap perbedaan
perkembangan emosi remaja. Cara memberikan hukuman misalnya, kalau dulu anak
dipukul karena nakal, pada masa remaja cara semacam itu justru dapat menimbulkan
ketegangan yang lebih berat antara remaja dengan orang tuanya.
3. Perubahan pola interaksi dengan teman sebaya
Remaja seringkali membangun interaksi sesama teman sebayanya secara khas
dengan cara berkumpul untuk melakukan aktifitas bersama dengan membentuk semacam
geng. Interksi antaranggota dalam suatu kelompok geng biasanya sangat intens serta
solidaritas yang sangat tinggi. Pembentukan kelompok dalam bentuk geng seperti ini
sebaiknya diusahakan terjadi pada masa remaja awal saja karena biasanya bertujuan positif,
yaitu untuk memenuhi minat mereka bersama.
Jadi, perkembangan emosi pada remaja awal itu berbeda-beda pada tiap
individunya. Beberapa faktor yang dapat menghambat perkembangan emosi pada remaja
seperti perubahan pada fisik, pola asuh orang tua yang berbeda dan perubahan pola
inetraksi antar teman sebayanya. Kematangan pada emosi yaitu dapat mengontrol diri
dengan baik, mampu mengekspresikan emosi sesuai dengan situasi dan keadaan yang tepat
sehingga memudahkan dalam beradaptasi.

Referensi
Fitri, N. F., & Adelya, B. (2017). Kematangan emosi remaja dalam pengentasan masalah.
Jurnal Penelitian Guru Indonesia, 30-39.
Sary, Y. N. (2017). Perkembangan Kognitif Dan Emosi Psikologi. Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 06-12.

Anda mungkin juga menyukai