1 Pengertian Emosi
Menurut English and English emosi adalah “ A complex feeling state accompanied by
characteristic motor and glandular activities “, yaitu suatu keadaan perasaan yang kompleks yang
disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris. Menurut Crow & Crow (1958) pengertian emosi
adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental
dan fisik yang berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Emosi merupakan setiap keadaan pada diri
seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah maupun pada tingkat yang luas.
Warna afektif disini dapat diartikan sebagai perasaan – perasaan tertentu yang dialami pada saat
menghadapi ( menghayati ) suatu situasi tertentu, contohnya gembira, bahagia, putus asa, terkejut,
benci, tidak senang dan sebagainya ( Yusuf Syamsu, 2006 ). Kadang seseorang masih dapat mengontrol
keadaan dirinya sehingga emosi yang dialami tidak tercetus keluar dengan perubahan atau tanda –
tanda fisiknya. Hal ini berkaitan dengan pendapat yang dikemukakan Ekman dan Friesen yang dikenal
dengan display rules, yang dibagi menjadi tiga rules, yaitu masking, modulation dan simulation. Masking
adalah keadaan seseorang yang dapat menyembunyikan atau dapat menutupi emosi yang dialaminya.
Emosi yang dialaminya tidak tercetus melalui ekspresi fisiknya, misalnya orang yang sangat sedih karena
kehilangan anggota keluarganya, kesedihan tersebut dapat diredam atau ditutupi, dan tidak ada gejala
fisik yang menyebabkan tampaknya perasaan sedih tersebut. Sedangkan pada modulation seseorang
tidak mampu meredam secara tuntas mengenai gejala fisiknya, tetapi hanya dapat menguranginya saja,
misalnya karena sedih, ia menangis tetapi tidak terlalu kuat dan keras. Pada simulation seseorang
sebenarnya tidak mengalami emosi, tetapi ia seolah – olah mengalami emosi dengan menampakkan
gejala – gejala fisik. Display rules sebenarnya dipengaruhi oleh unsur budaya, misalnya adalah tidak etis
kalau menangis dengan meronta – ronta di hadapan umum meskipun kehilangan keluarga yang sangat
dicintainya ( Walgito Bimo, 2004 ).
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak ke masa dewasa.Pada masa ini
remaja mengalami perkembangan mencapai kematangan fisik,mental,social dan emosional.Masa ini
biasanya dirasakan sebagai masa yang sulit, baik bagi remaja sendiri maupun bagi keluarga atau
lingkungannya.
Karena berada pada masa peralihan antara masa anak-anak ke masa dewasa, maka status remaja
agak kabur,baik bagi dirinya mupun bagi lingkungannya.Conny Semiwan mengibaratkan : “terlalu besar
untuk serbet,tetapi terlalu kecil untuk taplak meja” karena sudah bukan anak-anak lagi,tetapi juga
belum dewasa. Masa remaja biasanya memiliki energi yang besar, emosi berkobar-kobar, sedangkan
pengendalian diri belum sempurna.Remaja juga sering mengalami perasaan tidak aman, tidak tenang,
dan khawatir kesepian.
Secara garis besar, masa remaja dapat dibagi kedalam empat periode, yaitu : periode pra-remaja,
remaja awal, remaja tengah, dan remaja akhir. Adapun karakteristik untuk setiap periode adalah
sebagaimana dipaparkan berikut ini.
1. Periode Pra-remaja
Selama periode ini terjadi gejala-gejala yang hampir sama antara remaja pria maupun wanita.
Perubahan fisik belum begitu tampak jelas, tetapi pada remaja putri biasanya memperlihatkan
penambahan berat badan yang cepat sehingga mereka merasa kegemukan. Gerakan-gerakan mereka
mulai menjadi kaku. Perubahan ini disertasi sifat kepekaan terhadap rangsang-rangsang dari luar,
responnya biasa berlebihan sehingga mereka mudah tersinggung dan cengeng, tetapi juga cepat merasa
senang atau bahkan meledak-ledak.
Selama periode ini perkembangan gejala fisik yang semakin tampak jelas adalah perubahan fungsi alat-
alat kelamin. Karena perubahan alat-alat kelamin serta perubahan fisik yang semakin nyata ini, remaja
seringkali mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan itu. Akibatnya,
tidak jarang mereka cenderung menyendiri sehingga tidak jarang pula meras terasing, kurang perhatian
dari orang lain, atau bahkan merasa tidak ada orang yang mau memperdukikannya. Kontrol terhadap
dirinya bertambah sulit dan mereka cepat marah dengan cara-cara yang kurang wajar untuk meyakinkan
dunia sekitarnya. Perilaku seperti ini sesungguhnya terjadi kerena adanya kecemasan terhadap dirinya
sehingga muncul dengan reaksi yang kadang-kadang tidak wajar.
Tanggung jawab hidup yang harus semakin ditingkatkan oleh remaja untuk dapat menuju kea rah
mampu memikul sendiri seringkali menimbulkan masalah tersendiri bagi remaja. Karena tuntutan
peningkatan tanggungjawab ini tidak hanya datang dari orang tua atau anggota keluarganya melainkan
juga dari masyarakat sekiternya, maka tidak jarang masyarakat juga terbawa-bawa menjadi masalah
bagi remaja. Melihat fenomena yang sering terjadi dalam masyarakat seringkali juga menunjukan
adanya kontradiksi antara nilai-nilai moral yang mereka ketahui, maka tidak jarang pula remaja mulai
meragukan apa yang disebut baik atau buruk. Akibatnya, remaja seringkali ingin membentuk nilai-nilai
mereka sendiri yang mereka anggap benar, baik, dan pantas untuk dikembangkan di kalangan mereka
sendiri.lebih-lebih jika orang tua atau orang dewasa disekitarnya ingin memaksakan nilai-nilainya agar
dipatuhi oleh remaja tanpa disertai dengan alasan yamg masuk akal menurut mereka atau bahkan orang
tua atau orang dewasa menunjukkan perikaku yang tidak konsisten dengan nilai-nilai yang
dipaksakannya itu.
Selama periode ini remaja mulai memandang dirinya sebagai orang dewasa dan mulai mampu
menunjukan pemikiran, sikap dan perilaku yang semakin dewasa. Oleh sebab itu, orang tua dan
masyarakat mulai memberikan kepercayaan yang selayaknya kepada mereka. Interaksi dengan orang
tua juga menjadi semakin labih bagus dan lancar karena mereka sudah semakin memiliki kebebasan
yang relative terkendali serta emosinyapun mulai stabil. Pilihan arah hidup sudah semakin jelas dan
mulai mampu mengambil pilihan serta keputusan tentang arah hidupnya secara lebih bijaksana
meskipun belum bisa secara penuh. Mereka juga mulai memilih cara-cara hidup
dipertanggungjawabkan terhadap dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat (M.Asrori, 2008 : 63-65).
Perubahan atau pertumbuhan yang berlangsung cepat selama masa puber menyebabkan keadaan
tubuh menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini mempengaruhi kondisi prikis remaja. Tidak setiap
remaja siap menerima perubahan yang dialami, karena tidak semuanya menguntungkan. Terutama
perubahan tersebut mempengaruhi penampilannya. Hal ini menyebabkan rangsangan didalam tubuh
remaja yang sering kali menimbulkan masalah dalam perkembangan psikisnya, khususnya
perkembangan emosinya.
Orang tua yang mendidik anaknya yang sedang beranjak dewasa dengan cara apa yang dianggap baik
oleh orang tua, misal cara yang otoriter, penerapan disiplin yang terlalu kaku, terlalu mengekang dapat
menimbulkan ketegangan antara orang tua dan anak, yang akan mempengaruhi perkembangan
emosinya. Kemudian jika penerapan hukuman dilakukan dengan cara yang tidak bijak dapat
menyebabkan ketegangan yang lebih berat sehingga dapat menimbulkan pemberontakan pula, karena
pada dasarnya ada kecenderungan remaja untuk melepas diri dari orang tua.
Pada awal remaja biasanya mereka suka membentuk gang yang biasanya pula memiliki tujuan yang
positif untuk memenuhi minat bersama mereka, namun jika diteruskan pada masa remaja tengah atau
remaja akhir para anggota mungkin membutuhkannya untuk melawan otoritas atau untuk melakukan
yang tidak baik. Yang paling sering mendatangkan masalah adalah hubungan percintaan antar lawan
jenis dikalangan remaja. Percintaan dikalangan remaja juga terkadang manimbulkan konflik dengan
orang tua, karena ada kekhawatiran dari pihak orang tua kalau terjadi hal-hal yang diluar batas sehingga
mereka melarang anaknya pacaran.
Menginjak remaja mungkin mereka mulai menyadari betapa pentingnya pendidikan untuk kehidupan
dimasa mendatang. Hal ini sedikit banyak dapat menyebabkan kecemasan sendiri bagi remaja. Lebih
lanjut berkaitan dengan apa yang akan mereka lakukan setelah lulus.
Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, kiranya masih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan emosi remaja atau peserta didik. Namun dari yang telah diuraikan diatas rasanya telah
cukup banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja.
lingkungan 0ertama yang 0aling /er0eran dalam 0engasuhan anak remaanya, sehinggamem0unyai
0engaruh yang 0aling /esar 0ada 0em/entukan kemandirian emosional remaa.
PEMBAHASAN1.Pn#rtian E$%si
*mosi seara sederhana adalah suatu keadaan keiwaan yang mewarnani tingkah laku.*mosi da0at
uga diartikan se/agai suatu reaksi 0sikologis yang ditam0ilkan dalam /entuk tingkah laku gem/ira,
/ahagia, sedih, /erani, takut, marah, haru, dan seenisnya. *mosi /iasanya munul karena /entuk lua0an
0erasaan yang da0at surut dalam waktu singkat.*mosi uga sering /erhu/ungan dengan eks0resi tingkah
laku dan res0on1res0on2idiologis.
&.Pn#aruh E$%si
a.Pengaruh emosi 0ada 2isik antara lain +(3Peredaran darah + /ertam/ah e0at /ila marah.$3enyut
antung + /ertam/ah e0at /ila terkeut.'3Pu0il mata + mem/esar /ila marah.43Bula roma + /erdiri /ila
takut.&3"tot + ketegangan dan ketakutan menye/a/kan otot menegang serta /ergetar. /.Pengaruh
emosi terhada0 0erilaku individu antara lain +(3Mem0erkuat semangat, teradi a0a/ila 0rang merasa
senang akan hasil yangdia0ai.$3Melemahkan semangat, teradi a0a/ila tim/ul rasa keewa karena
kegagalanse/agai 0unak ke0utusasan.'3Mengham/at dan mengganggu konsentrasi
/elaar.435erganggu 0enyesuaian sosial.
Jenis 0ola emosional yang dialami remaa seara normal dialami adalah inta6kasihsayang, gem/ira
amarah, takut dan emas, em/uru, seidh dll.Be/era0a kondisi emosional remaa +(37inta dan kasih
sayang, meru0akan 2aktor 0enting dalam kehidu0an remaa untuk menda0at inta dari orang lain.
$38em/ira ika mengingat hal yang menyenangkan dan akan meneritakan denganlengka0 tentang a0a
yang teradi.'3Kemarahan dan 0ermusuhan.43Ketakutan9uella 7ole :(;<'3 mengemukakan /ahwa ada
' :tiga3 enis emosi yang menonol 0ada 0eriode remaa, yaitu +(3*mosi marah*mosi marah le/ih
mudah tim/ul a0a/ila di/andingkan dengan emosi lainnyadalam kehidu0an remaa. Penye/a/ tim/ulnya
emosi marah 0ada remaa ialaha0a/ila mereka direndahkan, di0ermalukan, dihina atau di0ookkan
dihada0ankawan1kawannya. Remaa yang sudah uku0 matang menunukkan rasa marahnyatidak lagi
dengan /erkelahi se0erti 0ada masa kakank1kanak se/elumnya. Kadang1kadang uga remaa
melakukan tindakan kekerasan dalam melam0iaskan emosi
marah, meski0un mereka /erusaha menekan keinginan untuk /ertingkah lakuse0erti itu. Pada dasarnya
remaa enderung mengganti emosi kekanak1kanakanmereka dengan ara yang le/ih so0an.$3*mosi
5akutKetakutan yang dialami selama masa remaa da0at dikelom0okkan se/agai /erikut+a. Ketakutan
terhada0 masalah atas siak0 orang tua yang tidak adil dan enderungmenolak didalam keluarga. /.
Ketakutan terhada0 masalah menda0atkan status /aik dalam kelom0ok se/ayamau0un dalam
keluarga.. Ketakutan terhada0 masalah 0enyesuaian 0endidikan, atau 0ilihan 0endidikanyang sesaui
dengan kemam0uan dan ita1 ita.d. Ketakutan terhada0 masalah 0ilihan a/atan yang sesuai dengan
kemam0uan dan keinginan.e. Ketakutan terhada0 masalah1masalah seks.2. Ketakutan terhada0
anaman ke/eradaan diri.'3*mosi 7inta*mosi telah ada 0ada diri anak semenak /ayi dan terus
/erkem/ang hinggadewasa. Sedangkan 0ada masa remaa, rasa inta diarahkan ke0ada lawan
enis.Pada masa /ayi rasa inta diarahkan 0ada orang tua terutama ke0ada i/u. Padamasa
kanak1kanak :'1& tahun3 rasa inta diarahkan 0ada orang tua yang /er/eda enis kelamin, misalnya
anak laki1laki akan atuh inta 0ada i/u dan anak 0erem0uan 0ada ayah. Pada masa remaa arah dan
o/ek inta itu /eru/ahterhada0 teman se/aya yang /erlawanan enis.
Remaa yang sudah mena0ai kematangan emosi da0at dilihat dari iri1 iri tingkahlakunya se/agai
/erikut +(. Mandiri dalam artian emosional yaitu /ertanggung awa/ atas diri sendiri dan oranglain.$.
Mam0u menerima diri sendiri dan orang lain a0a adanya. Mereka tidak enderungmenyalahkan diri
sendiri atau0un menyalahkan orang lain atas kegagalan yangdialaminya.'. Mam0u mengendalikan
emosi1emosi negati2, sehingga 0emunulannya tidak im0ulsi2.4. Mam0u mengendalikan emosi1emosi
negati2, sehingga 0emunulannya tidak im0ulsi2.Remaa yang sudah tidak matang emosinya da0at
dilihat dari iri1iri tingkah lakunyase/agai /erikut +(. 7enderung melihat sisi negati2 dari orang lain.$.
Im0ulsi2, kurang mam0u mengendalikan emosi dan mudah emosional.'. Kurang mam0u menerima diri
sendiri dan orang lain a0a adanya.4. Kurang mam0u memahami orang lain dan enderung untuk selalu
minta di0ahamioleh orang lain.&. 5idak mau mengakui kesalahan yang di0er/uat dan enderung
menyem/unyikannyaatau le/ih memilih sika0 mekanisme 0ertahanan diri.
a.Peru/ahan asmani atau 2isik Peru/ahan atau 0ertum/uhan yang /erlangsung e0at selama masa
0u/er menye/a/kan keadaan tu/uh menadi tidak seim/ang. Ketidakseim/angan inimem0engaruhi
kondisi 0rikis remaa.
/.Keadaan anak Keadaan individu 0ada anak, misalnya aat tu/uh atau0un kekurangan 0ada diri anak
akan sangat mem0engaruhi 0erkem/angan emosional, /ahkan akan /erdam0ak le/ih auh 0ada
ke0ri/adian anak..Peru/ahan dalam hu/ungan dengan teman1temanPada awal remaa /iasanya
mereka suka mem/entuk gang yang /iasanya 0ulamemiliki tuuan yang 0ositi2 untuk memenuhi
minat /ersama mereka, namun ikaditeruskan 0ada masa remaa tengah atau remaa akhir 0ara
anggota mungkinmem/utuhkannya untuk melawan otoritas atau untuk melakukan yang tidak /aik. =ang
0aling sering mendatangkan masalah adalah hu/ungan 0erintaan antar lawan enisdikalangan remaa.
Perintaan dikalangan remaa uga terkadang manim/ulkan kon2lik dengan orang tua yang
menim/ulkan kekhawatiran.d. Peru/ahan dalam hu/ungannya dengan sekolahMenginak remaa
mungkin mereka mulai menyadari /eta0a 0entingnya 0endidikanuntuk kehidu0an dimasa mendatang.
>al ini sedikit /anyak da0at menye/a/kankeemasan sendiri /agi remaa.e. Peru/ahan atau 0enyesuaian
dengan lingkungan /aru.(3 Peru/ahan yang radikal menye/a/kan 0eru/ahan terhada0 0ola
kehidu0annya.$3 ?danya hara0an sosial untuk 0erilaku yang le/ih matang.'3 ?s0irasi yang tidak
realistis.2. Faktor /elaar Pengalaman /elaar anak akan menentukan reaksi 0otensial mana yang
mereka gunakanuntuk marah. Pengalaman /elaar yang menunang 0erkem/angan emosi antara
lain+(3 Belaar dengan o/a1o/a$3 Belaar dengan meniru'3 Belaar dengan mem0ersamakan diri43
Belaar melalui 0engondisian&3 Belaar dengan /im/ingan dan 0engawasan.g. 9ingkungan
keluarga8aya 0engasuhan keluarga akan sangat /er0engaruh terhada0 0erkem/angan emosianak. ?
0a/ila anak dikem/angkan dalam lingkungan keluarga yang emosinya 0ositi2,maka 0erkem/angan emosi
anak akan menadi 0ositi2. ?kan teta0i, a0a/ila ke/iasaanorang tua dalam mengeks0resikan emosinya
negati2 se0erti, melam0iaskan kemarahandengan sika0 agresi2, mudah marah, keewa dan 0esimis
dalam menghada0i masalah,maka 0erkem/angan emosi anak akan menadi negati2.
*mosi negati2 0ada dasarnya da0at diredam sehingga tidak memnim/ulkan e2ek negati2.Be/era0a ara
untuk meredam emosi adalah +a./er2ikir 0ositi2. /.meno/a /elaar memahami karakteristik orang
lain..meno/a menghargai 0enda0at dan kele/ihan oranglain.d.intros0eksi dan meno/a melihat
a0a/ila keadian yang sama teradi 0ada diri sendiri,mereka da0at merasakannya.e./ersa/ar dan
menadi 0emaa2.2.alih 0erhatian, yaitu meno/a mengalihkan 0erhatian 0ada o/ek lain dari o/ek
yang 0ada mulanya memiu 0emunulan emosi negati2
Usaha untuk mengem/angkan emosi remaa +a.?danya model dari orang tua dan guru serta orang
dewasa lainnya dalam melahirkanemosi1emosi negati2. /.?danya latihan /eremosi seara ter0rogram di
keluarga dan di sekolah..Mem0elaari seara mendalam kondisi1kondisi yang enderung menye/a/kan
emosinegati2 remaa munul dan menghindari kondisi1kondisi itu.d.Mem/antu remaa mengatasi
/er/agai masalah 0ri/adinya dengan mendorongnyamem/iarakan masalah 0ri/adi itu ke0ada
orang1orang yang di0erayainya.e.Melatih dan menyi/ukkan remaa dengan /er/agai kegiatan 2isik
sehingga mengurasenergi yang /anyak agar geolak emosi tersalurkan.2.Meni0takan /er/agai
kesem0atan yang memungkinkan remaa /er0restasi danmenda0atkan harga diri.
KESIMPULAN
Emosi yang paling sering dirasakan remja adalah emosi marah, takut, cemas, kecewadan cinta.
Gangguan emosi yang dialami remaja dapat menjadi sumber tingkah laku nakal.oleh karena itu hal-hal
yang menyangkut emosi remaja terganggu perlu dihindari. Sekarang sangat penting untuk menghindari
gangguan emosi pada remaja yaitu memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik dan psikologis. Yaitu
kebutuhan makan, pakaian dan bergerak,kebutuhan mendapatkan status, kebutuhan untuk diakrabi,
kebutuhan untuk berprestasi,kebutuhan untuk mandiri dan kebutuhan memiliki filsafat hidup.