Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MUHAMMAD SULTON RIZAL

NIM : 17020084021

KELAS : PSIKOLOGI PENDIDIKAN A

1. Carilah jurnal psikologi pendidikan dengan tema- tema terkait salah satu dari
materi sebagai berikut : materi perkembangan anak, perkembangan remaja,
perkembangan kognitif/ emosi/ sosial/ kepribadian/moral, teori pembelajaran
humanistik/ kognitif / behavior. Berikanlah review atas jurnal tersebut (review
kurang lebih 1 halaman A4).

Jawaban:

Jurnal ini memiliki judul “HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN


KECENDERUNGAN MEMAAFKAN PADA REMAJA AKHIR”. Jurnal ini adalah jurnal
Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol. 1, No. 02, Juni 2012. Jurnal ini dibuat oleh
Radhitia Paramitasari dan Ilham Nur Alfian, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga Surabaya. Jurnal ini terdiri dari 7 halaman, halaman pertama berisi abstrak dari
topik yang dibahas. Abstrak disajikan dengan 2 bahasa yaitu Bahasa Inggris dan juga Bahasa
Indonesia. Isi dari abstrak dalam jurnal ini adalah tujuan dari angket ini sendiri yaitu untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan antara kematangan emosi dengan kecenderungan
memaafkan pada remaja akhir. Untuk mengetahui jawabannya dilakukanlah sebuah
penelitian kepada remaja yang memasuki fase remaja akhir dengak cara angket atau
kuesioner. Dan hasilnya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kedua hubungan
tersebut.

Masa remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak menuju kedewasaan yang
ditandai denga perubahan fisik, sosial, dan emosional. Sedangkan remaja akhir adalah remaja
yang berada disekitar umur 17 sampai 21 tahun. pada fase itu terjadilah tahap pematangan
emosi pada pemikiran remaja. Mereka lebih bisa menerima dengan pikiran yang rasional.
Ketika itu terjadi maka mereka akan lebih bisa memaafkan. Memaafkan sendiri adalah suatu
keinginan untuk meninggalkan amarah dan menghindari penilaian negative pada seorang
yang melukai perasaan kita. Memaafkan didasari dari diri sendiri, karena diri sendiri adalah
dasar dari apa yang akan kita lakukan. Remaja yang menunjukkan control emosi yang baik
memiliki kapasitas perilaku yang dapat menangani kemarahannya. Hasil penelitian pada
jurnal ini pun menunjukkan bahwa seorang yang dapat memaafkan mengalami penurunan
kemarahan, kecemasan, dan depresi yang signifikan. Maka dari itu jika kita memaafkan, itu
akan mengembalikan suatu hubungan yang rusak dan meningkatkan kesejahteraan secara
keseluruhan serta mengurangi rasa amarah. Jadi kesimpulan pada jurnal ini adalah ketika
kematangan emosi pada remaja semakin tinggi maka kecenderngan memaafkan akan
meningkat pula. Begitu juga sebaliknya, jika semakin rendah kematangan emosi maka
semakin rendah pula kecenderungan memaafkan pada remaja akhir.

SUMBER JURNAL : journal.unair.ac.id/filerPDF/110511131_1v.pdf

2. Menurut anda bagaimanakah proses pembelajaran yang efektf ? Jelaskan dengan


salah satu perspektif teori behavior, humanistik atau kognitif !
Jawaban :
Menurut saya proses pembelajaran yang lebih efektif yaitu menggunakan teori kognitif,
Teori kognitif mengutamakan serta memaksimalkan proses pembelajaran dan juga
pengembangan pengetahuan yang dimiliki pada setiap individu sesuai kemampuan siswa
masing – masing. Karena seorang siswa memliki cara sendiri untuk memahami suatu
pembelajaran. Seorang pendidik dituntut untuk memberikan materi sesuai jenis pemahaman
siswa dengan cara menggabungkan visual,audio,dan kinestetik. Teori ini membuat siswa
menjadi individu yang lebih bisa berfikir kritis tentang materi yang diberikan oleh pendidik.
Selanjutya seorang pendidik hanya perlu memantau serta mengarahkan alur pemikiran
seorang siswa. Dengan penerapan teori kognitif maka pendidik juga dapat melatih ingatan
yang dimiliki oleh siswa untuk mengingat semua materi-materi yang diberikan. Karena pada
pembelajaran kognitif menekankan pada daya ingat peserta didik untuk selalu mengingat
akan materi-materi yang telah diberikan.

3. Jelaskan secara lengkap perkembangan seorang anak dengan model


biopsikososial !

Jawaban :

perkembangan seorang anak dengan model biopsikososial adalah metode perkembangan


seorang anak yang diamati dari faktor biologis, psikologi dan dari sosial atau lingkungan
sekitarnya. Dilihat dari factor biologis seorang anak pasti mewarisi genetic orang tua
kandungnya seperti wajah, golongan darah, postur dan bentuk badan. Semua itu pasti
berpengaruh terhadap fase perkembangan seorang anak. Sedangkan factor psikologi sendiri
seperti cara berfikir seorang anak dalam menghadapi masalahnya sangat berpengaruh besar
dalam perkembangan seorang anak. Jika seorang anak memiliki psikologis yang kuat maka
dia akan memiliki kepribadian yang kuat juga begitu juga sebaliknya. Lingkungan sosial pun
juga berpengaruh dalam perkembangan seorang anak. Dalam lingkungan sosial pasti ada
kebiasaan, peraturan, norma-norma yang berlaku dan harus di ikuti. Seorang anak pasti akan
terjun dalam kehidupan sosial dimana banyak hal yang baik dan juga hal buruk. Jika dalam
lingkungan sosial semua itu berjalan dengan baik akan membuat perkembangan seorang anak
menjadi lebih baik pula begitu juga sebaliknya. Dan juga yang terpenting adalah factor
keluarga, seorang anak pasti mencontoh apa yang menjadi kebiasaan di keluarganya maka
dari itu di dalam keluarga haruslah berjalan dengan harmonis agar tumbuh kembang seorang
anak hingga dewasanya nanti jadi lebih baik

4. Mengapa kenakalan remaja (misal merokok, tawuran, narkoba, sex bebas) bisa
terjadi ? Jelaskan berdasarkan teori perkembangan sosial kepribadian Erik
Erikson !

Jawaban:

teori Erik Erikson ini lebih menerangkan pada tahap-tahap perkembangan remaja sejak
masuk kedalam kehidupan sosial. Kenakalan remaja itu bisa terjadi mungkin dalam tahap
awal perkembangannya seorang anak tidak mendapatkankan kasih sayang yang cukup dari
orang tuanya. Sehingga ketika masuk pada tahap selanjutnya yaitu fase remaja, disaat remaja
kebanyakan anak seperti ingin mencari jati diri yang sesungguhnya. Seperti mencoba sesuatu
hal yang ada di sekitar lingkungannya atau apa yang dia lihat di media lain. Lalu timbul lah
rasa ingin tahu. Dan pada akhirnya dia terjerumus ke jalan yang salah seperti
merokok,minum minuman keras, tawuran, narkoba, sex bebas. Ketika dia sudah nyaman
dengan hal-hal seperti itu dia merasa seaakan akan menemukan apa yang dia cari selama
hidupnya. Dan itulah yang menjadikan kenakalan remaja terjadi.

Anda mungkin juga menyukai