Anda di halaman 1dari 15

CBT ( Cognitive

Behavioural Therapy )
Wike Septiasih
Vicki Min Alfisah
Eva Nurakhmawati
Dina Rakhmawati
Moch.Nanang F
Ririn Riana
Yeni Andriani

Oleh Aan Delia Acil


Fajar Kholit S

kelompok
Lutfi Jayadi K
Aris Eka Wardani
Dedi Wicaksono

4 Fatma Zaidah
M Hadi Suprapto
Putri Riskiya
Setyo Budi Laksono
Definisi cbt
( Cognitive
Behavioural
Therapy )
adalah terapi yang dilakukan dengan
berkonsultasi pada ahli seperti psikolog
atau psikiater dengan tujuan untuk
mengubah pola pikir dan perilaku.
Terapi ini paling umum dilakukan untuk
mengatasi gangguan kecemasan dan 2
PERILAKU CBT( Cognitive
Behavioural Therapy )
Terlibat dengan CBT ( Cognitive Behavioural Therapy ) dapat
membantu orang mengurangi stres , mengatasi hubungan yang
rumit, menangani kesedihan, dan menghadapi banyak
tantangan kehidupan umum lainnya. CBT ( Cognitive
Behavioural Therapy ) bekerja atas dasar bahwa cara kita
berpikir dan menafsirkan peristiwa-peristiwa kehidupan
mempengaruhi bagaimana kita berperilaku dan, pada akhirnya,
bagaimana perasaan kita. Penelitian telah menunjukkan bahwa
ini berguna dalam banyak situasi. 3
TERAPI CBT
Terapi perilaku kognitif atau yang dikenal
dengan CBT ( Cognitive Behavioural
Therapy ) merupakan salah satu terapi
yang digunakan untuk mengatasi masalah
kesehatan terutama pada mental dalam
jangkauan yang lebih luas, misalnya saja
seperti fobia, depresi, OCD, dan masih
banyak lainnya. Teori ini memang lebih
memfokuskan pada pasien agar dapat
melihat diri anda sendiri dari sudut
pandang yang berbeda dibandingkan
sebelumnya. Teori ini memang cukup
TUJUAN
“ TERAPI CBT
Terapi kognitif bertujuan untuk melatih cara
berpikir (fungsi) kognitif dan cara bertindak
(perilaku) Anda. Ini sebabnya terapi
kognitif lebih dikenal dengan terapi kognitif
perilaku.

5
Dalam terapi ini, akan membuat segala pikiran
negatif dalam diri pasien muncul serta dengan self
talk, dialog internal, dan interpretasi yang terkait
dengan kejadian kejadian yang dialaminya
tersebut. Memunculkan pikiran negatif memang
menjadi awal dari terapi ini agar pasien dapat
mengingat segala hal yang sudah terjadi di masa
lalu. Pikiran negatif ini nantinya akan muncul
dengan sendirinya saat pasien dihadapkan pada
situasi yang membuat tertekan.
Kemudian pasien akan dibimbing oleh spesialis
untuk mencari bukti dan fakta yang nantinya dapat
melawan dari interpretasi yang selama ini ada
dalam diri pasein. Pikiran negatif tersebut datang
hanya karena kesalahan logika yang dipikirkan 6
ASPEK ASPEK
KOGNIT BEHAVIO
IF RAL
⊹Dalam aspek kognitif Aspek behavioral dalam terapi
ini, akan lebih perilaku kognitif akan menjadi
ditekankan pada sebuah jembatan untuk pasien
bagaimana pasien dapat yang digunakan untuk mengubah
hubungan yang sudah menjadi
memiliki pola
kebiasaan yang salah dalam
pemikiran yang memperlihatkan reaksi
berbeda. Pasien juga permasalahan dengan realita
diharapkan untuk yang ada dari kondisi tersebut.
mampu memfasilitasi Terapi ini dapat menjadikan
diri dalam hal belajar pasien menjadi lebih tenang serta
mampu mengendalikan tubuh
untuk mengetahui
serta pemikirannya sendiri.
kesalahan kesalahan
Sehingga lebih mudah untuk
dalam aspek kognitif menghindari resiko stress karena 7
sehingga membuat pasien akan mampu berpikir
PROSEDUR ATAU
TAHAPAN TERAPI CBT
1. Mengidentifikasi pemicu yang membuat Anda merasa
Pada pertemuan pertama, terapis akan menggali informasi
bermasalah
tentang diri Anda dan permasalahan yang dialami.
2. Mulai berbagi mengenai masalah yang
Pada saat terapi perilaku kognitif mulai dijalankan, terapis
dirasakan
akan membantu Anda untuk membuka diri secara perlahan
agar bisa membagi permasalahan yang sedang Anda rasakan
3. Mengidentifikasi masalah sebenarnya
Di tahap ini, terapis akan membantu Anda untuk mengenali
pola pikir dan perilaku diri sendiri
4. Mengubah cara berpikir negatif menjadi positif
Terapis akan mengajarkan Anda cara untuk
mengubah pola pikir yang selama ini negatif agar
menjadi lebih positif.
8
KELEBIHAN
TERAPI CBT
1. Dapat mengukur kemampuan interpersonal dan kemampuan
sosial seseorang
2. membangun keterampilan sosial seseorang
3. Keterampilan komunikasi atau bersosialisasi
4. Pelatihan ketegasan
5. Keterampilan meningkatkan hubungan
6. Pelatihan resolusi konflik dan manajemenagresi
7. Tidak berfokus pada satu sisi saja ( tidak hanya perilaku) tetapi
juga dalam kognitif seseorang
8. memiliki berbagai macam teknik konseling yang teruji dan
selalu diperbaharui, waktu dalam konseling relatif singkat,
kolaborasi yang baik antara konselor dan konseli dalam
penetapan tujuan dan pemilihan teknik.
9. Waktu terapi yang dibutuhkan relatif singkat.
10.Dapat dilakukan perseorangan maupun kelompok (untuk 9
N TERAPI
CBT
1. Hanya mengukur dan mengatahui kondisi
pada saat itu, selain itu membutuhan waktu
yang relatif lama.
2. Mengabaikan faktor relasional penting
dalam terapi, tidak memberikan wawasan,
mengobati gejala bukan penyebab,
melibatkan kontrol dan manipulasi oleh
konselor.
3. Dibutuhkan motivasi yang besar dalam
terapi ini karena keinginan internal untuk
merubah perilaku merupakan kunci utama.
4. Diperlukan terapis untukmelatih dan 10
11
LAMPI
RAN
JURNA
L CBT

12
Author, Tahun Publikasi Rani, R. K., Sugiharto, D. Y. P., & Sugiyo, Farida Hayati, Dhina Widayati, Natasya Yustilira Lubis, Efriyani
S. (2022) Ninis Anggraini. 2022 Djuwita. 2022

Desain penelitian Penelitian ini dilakukan dengan Penelitian ini menggunakan desain Desain pada penelitian ini adalah
menggunakan Randomized Pretest-Postes pre experiment dengan pendekatan one group pretest-posttest design.
Control Group Design melibatkan dua one group pretesposttes design.
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kontrol.

Judul Keefektifan Konseling Kelompok TERAPI PERILAKU KOGNITIF PENERAPAN GROUP COGNITIVE
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) BERPENGARUH TERHADAP BEHAVIOR THERAPY (CBT)
dengan Teknik Cognitive Restructuring TINGKAT KECEMASAN PADA UNTUK MENURUNKAN
untuk Meningkatkan Self-Esteem pada ANAK USIA SEKOLAH DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK
PHOBIA KETINGGIAN PADA SISWI SMP YANG
Siswa MENJALANI PENDIDIKAN JARAK
JAUH (PJJ)
Sampel, variabel, Penelitian ini melibatkan 14 siswa kelas X siswa SDN Gadungan 2 Kecamatan Teknik sampling yang digunakan
instrument SMA IT Bina Umat Yogyakarta yang Puncu Kabupaten Kediri yang dalam penelitian adalah purposive
dipilih dengan teknik purposive sampling mengalami phobia ketinggian dan sampling. Partisipan penelitian ini
sebanya 78 siswa. Random Assignment mengalami kecemasan ringan berjumlah 5 partisipan (P1, P2, P3,
dilakukan untuk menempatkan masing- sampai sedang. Variabel P4, dan P5) yang berusia 14-15
masing tujuh orang pada kelompok yang independen dalam penelitian ini tahun, kelas 9, berjenis kelamin
memiliki self esteem kategori rendah. yakni terapi perilaku kognitif dan perempuan, sedang menjalani PJJ,
Setelah ditentukan subjek, langkah variabel dependennya yakni dan memiliki tingkat prokrastinasi
selanjutnya diberikan intervensi konseling kecemasan. Terapi perilaku yang tinggi berdasarkan alat ukur
kelompok CBT teknik cognitve kognitif diberikan satu minggu Irrational Procrastination Scale
restructuring. sekali selama dua minggu dengan
durasi 45 menit.

13
Author, Rani, R. K., Sugiharto, D. Y. P., & Farida Hayati, Dhina Widayati, Ninis Natasya Yustilira Lubis, Efriyani Djuwita. 2022
Tahun Sugiyo, S. (2022) Anggraini. 2022
Publikasi
Tujuan Therefore, this study tried to examine Tujuan dari penelitian ini adalah untuk bertujuan untuk mengurangi perilaku menunda
the effectiveness of group counseling mengetahui pengaruh terapi perilaku tugas akademik dapat dikatakan efektif, khususnya
with cognitive restructuring techniques kognitif terhadap tingkat kecemasan untuk partisipan remaja perempuan SMP yang
to improve self-esteem. pada fobia tinggi pada anak usia menjalani PJJ.
sekolah.

Outcome Hasil Analisis MiX MANOVA Mayoritas responden (83.3%) Pada saat pre-test, seluruh partisipan memiliki
menunjukkan adanya pengaruh dari sesudah diberikan terapi perilaku skor yang tergolong tinggi (di atas 32).
waktu terhadap peningkatan self kognitif memiliki tingkat kecemasan Sementara pada saat post-test, seluruh
esteem siswa (F (2) = 90.318, p < ringan dimana distribusi dari skor partisipan memiliki skor yang tergolong rendah
0.05). Terdapat efek kelompok tersebut terbagi dalam 2 anak (di bawah 23) hingga tergolong rata-rata (24 -
terhadap peningkatan self esteem, dengan nilai 7, 2 anak dengan nilai 31), dan semakin menurun pada saat follow-
ditemukan adanya perbedaan 8, 2 anak dengan nilai 12, 1 anak up. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi ini
signifikan (F (8,289) = 9.158 p < 0.05). dengan nilai 13, 3 anak dengan mampu menurunkan perilaku menunda tugas
Hasil lainnya menunjukkan efek nilai 14. akademik pada siswi SMP yang sedang
interaksi waktu dengan kelompok menjalani PJJ.
terhadap peningkatan self esteem, (F
(1.959) = 16.029 p < 0.05).

Kesimpulan Berdasarkan temuan dalam penelitian Hampir seluruh responden setelah Hal ini mendasari partisipan untuk mampu
ini, maka dapat disimpulkan bahwa dilakukan terapi kognitif memiliki menyesuaikan prasangka mereka ke arah yang lebih
konseling kelompok pendekatan tingkat kecemasan ringan akibat positif. Dalam menjalani prasangka yang lebih
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) phobia ketinggian. Pemberian terapi positif tersebut, partisipan mampu menerapkan
teknik cognitive restructuring efektif perilaku kognitif dapat membantu strategistrategi yang bermanfaat untuk mengurangi
untuk meningkatkan self esteem siswa menurunkan tingkat kecemasan pada perilaku menunda tugas akademik.
SMA IT Bina Umat Yogyakarta. anak. 14
TERIMAK
ASIH 15

Anda mungkin juga menyukai