psikofarmaka
1. psikoterapi perilaku atau behavioral 1. psikoterapi individual narkoterapi, hypnoterapi, terapi musik,
2. psikoterapi kognitif 2. kelompok (terdiri atas terapi psikodrama, terapi permainan dan
3. psikoterapi evokatif, analitik, marital/pasangan, terapi keluarga, peragaan (play therapy), psikoterapi
dinamik kelompok). religius, dan latihan meditasi
1. Kemukakan apa yang akan terjadi 1. Mengkaji pengalaman pasien, hubungan 1. Terapi dapat berakhir jika tujuan telah
selama terapi berlangsung, aturan- terapis & pasien, pengenalan – penjelasan tercapai, pasien tidak melanjutkan lagi,
aturan yang akan dilakukan terapi & – pengertian perasaan & pengalaman atau terapis tidak dapat lagi menolong
diharapkan dari pasien, kontrak pasien. pasiennya (merujuk ke ahli lain)
terapeutik (tujuan, harapan, kapan, 2. Pengertian ke tindakan 2. Beberapa pertemuan sebelum terapi
dimana, lama, keterbatasan, dll) 3. Terapis bersama pasien mengkaji & berakhir pasien diberitahu untuk
2. Hal apa yang menjadi masalah pasien, mendiskusikan apa yang telah dipelajari menjadi lebih mandiri menghadapi
pasien bersedia menceritakan pasien selama terapi berlangsung, lingkungannya nanti.
masalah (harus ada komitmen untuk pengetahuan pasien akan aplikasinya nanti
mengkomunikasikan), di perilaku & kehidupan sehari-hari.
Teknik terapi
pasien dan ahli terapi biasanya saling bertatap-tatapan satu sama lainnya,
terentang dari wawancara suportif tunggal, memusatkan pada masalah yang sekarang dan menekan, sampai terapi
selama bertahun-tahun, dengan satu sampai tiga wawancara dalam seminggu dengan lama yang bervariasi.
Tipe
1. Psikoterapi ekspresif / berorientasi pada tilikan
2. Psikoterapi supportif
konsep dasar psikoanalisis dengan kriteria pasien tertentu serta teknik yang dilakukan berdasarkan masalah yang
ada.
tipenya ; psikoterapi fokal singkat, psikoterapi batas waktu, dinamika jangka pendek,
pasien diajak untuk melihat secara realistis bagaimana interaksi mereka dengan orang lain dilakukan agar
mereka dapat menyadari bahwa tindakan diri sendiri dengan mengisolasi diri adalah hal yang
menyebabkan dan memperberat kondisi depresi.
nasihat yang diberikan selama terapi maka terapis dapat membantu pasien untuk
memperjelas area konflik serta membantu dalam mengambil keputusan. Di sini sangat
diperlukan sikap yang penuh empati, fleksibel dan suportif dari terapis
Pemilihan pasien
Definisi Bentuk terapi Klasifikasi
terapi di mana orang yang memiliki 1. Gaya Kepemimpinan Teknik terapi lain adalah terapi Untuk menentukan kecocokan
penyakit emosional yang telah dipilih 2. Psikoterapi kelompok kelompok transaksional, terapi pasien untuk psikoterapi kelompok,
secara cermat ditempatkan ke dalam rawat kelompok perilaku, terapi kelompok ahli terapi memerlukan sejumlah
kelompok yang dibimbing oleh ahli Gestalt, psikoterapi kelompok besar informasi, yang digali dan
3. Kelompok rawat jalan
terapi yang terlatih untuk membantu berpusat klien (client-centered wawancara skrining.
lawan rawat inap
satu sama lainnya dalarn menjalani group psychotherapy)
perubahan kepribadian 4. Kelompok menolong
diri sendiri
Hasil
terapi kombinasi memiliki keuntungan dari lingkungan individu dan lingkungan kelompok, tanpa mengorbankan
kualitas masing – masing. Pada banyak kasus, terapi kombinasi tampaknya membawa masalah ke permukaan
dan menghilangkannya lebih cepat dibandingkan yang dimungkinkan oleh metoda tersebut masing-masing.
Dramatisasi spesifik
1. Pelaku utama atau pasien, orang yang memerankan masalah dengan bantuan
2. Peran pembantu (auxiliary egos), orang yang memerankan berbagai aspek pasien
3. Sutradara, psikodramatis, atau ahli terapi, orang yang membimbing drama tersebut dalam mencapai tilikan.
Teknik
memusatkan perhatian pada bidang fungsi tertentu ( suatu mimpi, keluarga atau situasi kominitas ), suatu
peranan simbolik, suatu sikap bawah sadar atau bayangan situasi di masa depan.
Teknik lain adalah menggunakan hypnosis dan obat psikoaktif untuk memodifikasi memerankan perilaku dalam
berbagai cara
Terapi keluarga jika keluhan awal adalah tentang anggota keluarga individual, pemeriksaan praterapi mungkin
diperlukan harus mendapatkan informasi dasar mengenai struktur keluarga dan sifat dari masalah yang di hadapi
Terapi keluarga berfokus untuk mengubah interaksi diantara anggota keluarga dan berupaya memperbaiki fungsi
keluarga sebagai suatu unit yang terdiri dari individu-individu.
Terapis harus memperkenalkan diri, menyambut dan mengenal anggota keluarga. Terapis harus meningkatkan
kontak dengan setiap anggota keluarga, menyadari alam perasaan anggota keluarga dan bagaimana anggota
keluarga berhubungan dengan terapis serta mengamati hubungan verbal dan nonverbal antar anggota keluarga
dan subkelompok keluarga
Teknik wawancara
● Keluarga datang ke terapi dengan riwayat dan dinamikanya yang terlekat kuat. Bagi ahli terapi keluarga, hal
tersebut adalah sifat kelompok yang te!ah melekat, lebih dan sekedar gejala, yang berperan dalam masalah
klinis.
● Anggota keluarga biasanya tinggal bersama-sama dan, dengan suatu tingkat, tergantung satu sama lainnya
untuk kesehatan fisik dan emosionalnya.
Terapi paradoksikal
Konotasi positif
diharapkan terjadi perbaikan gangguan serta dapat mengubah pola perilaku maladaptif
yang dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan kepribadian
Indikasi utama
gangguan fobik dan perilaku kompulsif,
disfungsi sexual (umpamanya impotensi dan frigiditas) dan
deviasi sexual (umpamanya exhibisionisme)
berorientasi terhadap masalah sekarang dan pemecahannya, dilakukan atas dasar individual
Dan dapat digunakan bersama-sama dengan obat.
gangguan depresif (dengan atau tanpa gagasan bunuh din) digunakan pada kondisi lain,
seperti gangguan panik, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan kepribadian
paranoid, dan gangguan somatoform