Anda di halaman 1dari 6

Evektivitas Pelatihan Regulasi Emosi untuk Menurunkan Stress Kerja

pada Pekerja Sosial Panti Asuhan Nurul Iman Pontianak


Intan Nurul Fajriati

Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Pontianak

Email:

ABSTRACT

ABSTRAK

Beban kerja yang tinggi dan beban stres dan meningkatkan


tekanan psikologis dapat menjadi kesejahteraan mereka.
tantangan serius bagi para pekerja sosial,
terutama mereka yang berdedikasi dalam Artikel ini bertujuan untuk
mendukung anak-anak di panti asuhan. mengevaluasi efektivitas pelatihan
Stress kerja yang berkelanjutan dapat regulasi emosi dalam menurunkan
berdampak negatif pada kesejahteraan tingkat stres kerja pada pekerja sosial di
mental dan fisik para pekerja, serta Panti Asuhan Nurul Iman Pontianak.
berpotensi mempengaruhi kualitas Penelitian ini bertujuan untuk
pelayanan yang diberikan kepada anak- memberikan pemahaman yang lebih baik
anak yang mereka layani. tentang dampak pelatihan regulasi emosi
terhadap kesejahteraan mental pekerja
Untuk mengatasi tantangan ini, sosial dan, pada gilirannya, memperkuat
perhatian terhadap pengembangan upaya pelayanan yang mereka berikan
keterampilan regulasi emosi menjadi kepada anak-anak di panti asuhan
semakin penting. Regulasi emosi, tersebut. Dengan memfokuskan pada
sebagai kemampuan untuk mengenali, Panti Asuhan Nurul Iman Pontianak,
memahami, dan mengelola respons diharapkan hasil penelitian ini dapat
emosional, Oleh karena itu, pelatihan memberikan wawasan yang berharga
regulasi emosi diidentifikasi sebagai untuk perbaikan kebijakan dan program
suatu pendekatan yang dapat efektif pelatihan di lembaga sejenis, serta
membantu pekerja sosial mengatasi menjadi dasar bagi pengembangan
strategi lebih lanjut dalam mendukung
kesejahteraan mental para pekerja sosial terdapat pernyataan dengan enam pilihan
yang berdedikasi selain itu dalam artikel jawaban, yaitu “Selalu” (S), “Sering”
ini melihat sejauh mana dampak dari
(SR), “Kadang-kadang” (KK), “Jarang”
pelatihan yang kemudian akan terlihat
pada hasil pretest dan posttest yang (J), dan “Tidak Pernah” (TP). Dalam hal
dilakukan. Berdasarkan survey evaluasi ini subjek hanya diperkenankan memilih
kepuasan materi pelatihan kepada
salah satu dari enam alternatif jawaban
pekerja sosial di Panti Asuhan Nurul
Iman Kota Pontianak yang telah yang paling sesuai dengan apa yang ia
dikemukakan di atas, maka dapat rasakan. Rentang skor yang diberikan
diajukan hipotesis penelitian, yaitu
mencakup pada angka mulai dari angka
pelatihan regulasi emosi efektif dalam
menurunkan stress pada pekerja sosial 1 sampai angka 5. Bobot penilaian untuk
Panti Asuhan Nurul Iman Kota pernyataan yang mendukung yaitu:
Pontianak. selalu = 5, sering = 4, kadang-kadang =
3, jarang = 2, dan tidak pernah = 1.

Metode Pengumpulan Data Hasil menunjukkan bahwa semakin


Untuk mengukur akurasi pada tinggi nilai yang diperoleh subjek pada
penelitian ini menggunakan skala stres skala angka dari pertanyaan, maka
kerja yang akan diberikan kepada subjek
penelitian pada saat prates, pascates dan semakin tinggi stres kerja yang
tahap lanjutan. Skala stres kerja dirasakan. Semakin rendah nilai yang
digunakan sebagai bahan yang dapat diperoleh subjek, maka semakin rendah
digunakan memperoleh data penelitian.
stres kerja yang dimiliki subjek. Jumlah
Data tersebut diperoleh melalui
pengisian kuesioner secara langsung keseluruhan pada skala stres kerja ini
oleh subjek. Dalam menetapkan adalah 23 aitem. Skala ini berisi aitem-
pertanyaan pada pertanyaan hal yang
aitem yang bertujuan untuk mengukur
difokuskan ialah pada pertanyaan yang
sifatnya mengacu kepada dampak tingkat stres kerja. Skala stres kerja ini
negatif yang dirasakan oleh pekerja memiliki butir aitem yang sahih. Aitem
sosail Panti Asuhan Nurul Iman Kota
sahih adalah aitem yang memiliki
Pontianak. Dalam pembuatan skala
stress kerja peneliti mengacu kepada koefisien validitas aitem sama dengan
teori yang mengacu pada stress kerja atau lebih besar dari 0,30. Koefisien
sebagaimana yang dikemukakan oleh reliabilitas skala stres kerja ini adalah
Adapun aitem pernyataan yang 0,836, sedangkan koefisien validitasnya
digunakan dalam penelitian ini skala ini bergerak pada angka 0,302 – 0,641
Prosedur Intervensi pengalaman kerja dan tlah memiliki
sertifikasi program kegiatan pelatihan.
Dalam pelaksaan intervensi terdapat
beberapa tahapan dalam pelaksanaan Ketiga, Intervensi yang diberikan
penelitian ini. Pertama, melakukan adalah pelatihan regulasi emosi.
kesiapan berkas dan administrasi dalam Pelatihan regulasi emosi dalam
menunjang kegiatan penelitian, penelitian ini merupakan pemahaman
kemudian menyiapkan pedoman tentang konsep stress dan emosi yang
wawancara dan mempersiapkan memiliki keterkaitan dengan pekerjaan
pertanyaan yang akan diajukan dalam sebagai pekerja sosial di Panti Asuhan.
kuisoner yang akan disebar. Selanjutnya, Pelatihan regulasi emosi ini telah
peneliti menyusun modul pelatihan dan dilaksanakan selama dua sesi dalam dua
memastikan bahwa materi yang akan hari pertemuan. Serangkaian acara
diberikan sesuai dengan apa yang pelatihan ini berlang-sung selama ± 3
dibutuhkan oleh pekerja sosial Panti jam. Materi pelatihan meliputi pengantar
Asuhan Nurul Iman. pelatihan dan perkenalan diri, sekilas
penjelasan mengenai stres dan emosi
Subjek yang dijadikan sampel
serta hubungan di antara keduanya,
penelitian merupakan peserta yang
perkenalan dengan ragam emosi pada
memiliki tingkat stres kerja dengan
diri, cara mengekspresikan emosi pada
kategori tinggi Sebelum intervensi
diri, cara mengelola emosi pada diri ,
dilakukan peneliti memberikan lembar
serta cara mengubah emosi negatif
persetujuan untuk dijadikan subjek dan
menjadi emosi yang lebih positif.
bersedia menjalani alur dan prosedur
penelitian. Kedua,memastikan trainer Teknik Analisis Data
kegiatan mempuni dalam menyampaikan
Dalam penelitian ini peneliti
materi yang akan disampaikan kepada
menggunakan metode analisis data yang
subjek yang beritan dalam membahas
berupa metode statistik dengan teknik
materi yang sesuai dengan modul yang
analisis non-parametrik Mann Whitney
telah dirancang adapun spesifikasi
U Test dengan bantuan program SPSS
sebagai trainer ialah telah menjadi
16.00 for windows.
psikolog paling sedikit tiga tahun
Klasifikasi Ekperimen

Min Maks Mean

Pretes 48 67 57,2

Pascates 31 47 41,8

Tabel 1. Perbandingan Pretest, Pascatest stress kerja pada hasil eksperimen

Hasil pada table diatas mnunjukkan Mann Whitney U Test, menunjukkan


pelaksanaan pretest dan pascatest bahwa terdapat perbedaan hasil dari
terdapat perbedaan nilai mean yang sebelum dan sesudah dilakukannya
mengalami penurunan nilai . pelatihan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pelatihan regulasi emosi memiliki
HASIL PENELITIAN
pengaruh yang signifikan terhadap
Deskripsi Data Penelitian menurunnya tingkat stres kerja pada
pekerja sosial panti Nurul Iman Kota
Data dalam penelitian ini
Pontianak.
mendeskripsikan 5 subjek penelitian
yang terdiri atas 2 orang laki-laki dan Pelatihan regulasi emosi yang
3orang perempuan. terdiri atas materi berkenalan dengan
ragam emosi, cara dalam
PEMBAHASAN
mengekspresikan emosi, cara mengelola
Tujuan dari dilakukannya emosi, dan baiamana cara mengubah
penelitian ini guna melakukan emosi negatif menjadi emosi positif.
pengujian pelatihan regulasi emosi dapat Keterampilan pertama yang diajarkan
menurunkan tingkat stres kerja pada dalam pelatihan ini adalah mengenal
anggota pekerja sosial di Panti Asuhan emosi, baik itu emosi positif maupun
Nurul Iman. Pengukuran stres kerja negatif. Pada saat proses pelatihan
dilakukan sebelum dan sesudah pela- berlangsung, subjek penelitian
tihan regulasi emosi diberikan. diharapkan dapat mengenal dan
mengidentifikasi emosi dalam diri.
Berdasarkan analisis kuantitatif
Selain itu, subjek penelitian juga dapat
dengan menggunakan uji non-parametrik
meninjau seberapa besar tingkat emosi menggunakan teknik reframing sehingga
yang dirasakannya. mampu memberi sensasi terhadap stres
akibat reaksi emosi positif Emosi positif
Tujuan dari pelatihan ini juga
baik mencerminkan nila kebahagiaan
dimaksudkan agar subjek dapat
dan rasa penerimaan indivudi terhadap
menyikapi diri pada saat perubahan
apa yang ia rasakan pada dirinya.
emosi yang dirasakan yang diharapkan
pada akhirnya mampu mengambil SIMPULAN DAN SARAN
tindakan dan jalan keluar yang tepat .
Saran
Subjek dalam penelitian ini juga
mempraktekkan teknik untuk mengelola Berdasarkan hasil analisis data
emosi dengan cara mengubah respon dan pembahasan yang telah peneliti
emosi yang dirasakannya dengan latihan paparkan diatas hasil akhirnya
relaksasi pernapasan dan relaksasi otot disimpulkan bahwa pelatihan regulasi
progresif. emosi terbukti efektif dan akurat dalam
menurunkan stres kerja pada pekerja
Selain itu, subjek penelitian ini
sosail di Panti Asuhan Nurul Iman Kota
juga mendapatkan salah satu materi
Pontianak. Adapun saran yang dapat
mengenai keterampilan
peneliti diberikan dari hasil penelitian ini
mengekspresikan emosi,yang diperoleh
adalah akan lebih baik jika para pekerja
dalam bentuk lisan dan tulisan.
panti memiliki lebih banyak kegiatan
Tujuannya agar subjek dapat terbantu
pelatihan dan rutin menanggapi kondisi
dalam peningkatkan kesehatan,
fisik dan mental yang dirasakan oleh
kesejahteraan Keterampilan
pekerja agar merkea tidak merasa
mengekspresikan emosi dalam pelatihan
tertekan dalam mengerjakan
ini menekankan pada pentingnya berbagi
pekerjaannya. Secara praktis pelatihan
perasaan baik itu secara tertulis maupun
regulasi emosi dapat menjadi bahan
lisan kepada kepada orang lain sehingga
pertimbangan dan catatan evaluasi nagi
merasa lebih tenang.
lembaga panti asuhan dalam mengatasi
Disamping itu tujuan lain dari persoalan stres kerja yang dialami
pelatihan ialah guna mengubah emosi pekerjanya.
negatif menjadi positif dengan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai