ABSTRAK
Penelitan ini di lakukan pada PT. Nusantara Sakti. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh motivasi kerja dan stres kerja secara simultan dan parsial
terhadap kinerja karyawan PT. Nusantara Sakti. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif-deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah
karyawan PT. Nusantara Sakti dan sampel yang di gunakan 30 orang yang di
peroleh menggunakan non probability sampling dengan teknik sampling jenuh.
karena jumlah sample yang cukup kecil, sehingga semua populasi di jadikan
sample sehingga jumlah sample sebanyak 30 sample. Untuk menguji instrument
penelitian mengunakan uji validitas, uji realibilitas dan uji asumsi klasik,
kemudian untuk analisis pengaruh menggunakan analisis korelasi Rank spearman,
analisis koefisien determinasi dan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan
hasil analisis korelasi yang telah di lakukan menunjukkan bahwa nilai korelasi
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,115 yang termasuk korelasi
sangat rendah karena berada pada interval 0,00-0,199 dan nilai korelasi motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,602 yang termasuk kategori kuat karena
pada interval 0,50-0,799. Berdasarkan analisis determinasi yang telah di lakukan
menunjukkan besarnya kontribusi pengaruh motivasi kerja dan stres kerja
terhadap kinerja karyawan yang di tunjukkan dengan nilai R square sebesar 0,582
atau 58,2% dan sisanya 41,8% di pengaruhi oleh variable lain selain motivasi
kerja dan stres kerja yang tidak di teliti oleh peneliti.
Kata kunci: motivasi kerja, stres kerja dan kinerja karyawan.
1
EFFECT OF MOTIVATION AND WORK STRESS ON
EMPLOYEE PERFORMANCE OF PT. NUSANTARA SAKTI
By:
NANANG DASEP EKO PRATAMA
ID : 11181109
Tedi Pitri, SIP., MM.
ABSTRACT
This research was conducted at PT. Sakti Archipelago. This study aims to
determine the effect of work motivation and work stress simultaneously and
partially on the performance of employees of PT. Sakti Archipelago. The type of
research used is quantitative-descriptive research. The population in this study
were employees of PT. Nusantara Sakti and the sample used was 30 people who
were obtained using non-probability sampling with saturated sampling technique.
because the number of samples is quite small, so that all the population is made
into a sample so that the number of samples is 30 samples. To test the research
instrument using validity test, reliability test and classical assumption test, then
for influence analysis using Rank Spearman correlation analysis, coefficient of
determination analysis and multiple linear regression analysis. Based on the
results of the correlation analysis that has been done, it shows that the correlation
value of work motivation on employee performance is 0.115 which includes a very
low correlation because it is in the 0.00-0.199 interval and the correlation value
of work motivation on employee performance is 0.602 which is included in the
strong category because at the interval 0.50-0.799. Based on the analysis of
determination that has been done, it shows the magnitude of the contribution of
the influence of work motivation and work stress on employee performance which
is indicated by the R square value of 0.582 or 58.2% and the remaining 41.8% is
influenced by other variables besides work motivation and work stress. which the
researchers did not examine.
Keywords: work motivation, work stress and employee performance
2
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keberadaan sumberdaya manusia di dalam suatu perusahaan memegang
peranan yang sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang sangat besar
dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap sumberdaya manusia
yang ada di dalam perusahaan haruslah di manfaatkan sebaik baiknya, sehingga
mampu memberikan hasil yang maksimal. Perusahaan dan karyawan adalah dua
hal yang saling membutuhkan. Jika karyawan berhasil membawa kemajuan bagi
perusahaan, keuntungan yang diperoleh akan di petik oleh kedua belah pihak.
Bagi karyawan keberhasilan merupakan aktualisasi potensi diri sekaligus peluang
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan bagi perusahaan keberhasilan
merupakan sarana menuju pertumbuhan dan perkembangan.
Menurut Rivai (dalam M. Busro 2018:88), pengertian kinerja adalah
kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan
menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang
diharapkan. Pengertian ini juga menekankan tugas dan fungsi dari individu dan
kelompok dalam menyelesaikan tugas.
Menurut Mangkunegara (dalam GYA, HW, RD. 2018:2) stress kerja adalah
perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stress
tidak hanya dilihat dari suatu kondisi karyawan didalam menghadapi lingkungan
kerja namun stress kerja dapat merupakan suatu perasaan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi stres kerja karyawan antaranya
faktor fisik, faktor lingkungan, faktor kepribadian, sosial budaya dan kejenuhan
kerja. Fenomena yang terjadi yaitu karyawan merasa tidak semangat dalam
melakukan pekerjaannya dikarenakan tuntutan target pekerjaan yang harus dicapai
setiap bulannya, dan lembur kerja dihari libur.
Tabel 1.1
Rekapitulasi Penjualan Motor Merek Honda Periode Januari – Juni Tahun
2021 PT. Nusantara Sakti
3
Juni 60% 44 27 61.36%
4
3. Mengetahui pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Nusantara Sakti
4. Mengetahui pengaruh Motivasi dan Stres Kerja terhadap Kinerja
Karyawan Secara Simultan Pada PT. Nusantara Sakti
1.5. Kerangka Pemikiran
hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah di
deskripsikan.
5
B. TINJAUAN PUSTAKA
Motivasi Kerja (X1)
Robbins dan Judge (dalam m. busro 2018:50) mendefinisikan motivasi
sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seseorang
individu untuk mencapai tujuannya.
6
2. Stres Kerja
Menurut Zainal (2010:108) Stres Kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang
menciptakan adanya ketidakseimbanganfisik dan psikis yang mempengaruhi
emosi , proses berfikir, dan kondisi seorang karyawan. Menurut Morhead dan
Griffin (2013:179-185) indikator tersebut sebagai berikut: Tuntutan tugas,
tuntutan fisik, Tuntutan peran, Tuntutan antar personal, Perubahan kehidupan,
Trauma kehidupan.
3. Kinerja Karyawan
Menurut Noor (2013:27) Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus
diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat
pencapaian hasil individu dihubungkan dengan visi yang diemban suatu
organisasi, serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan
oprasioanal.
C. METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Berdasarkan rancangan metode yang digunakan, maka penelitian yang dilakukan
menggunakan metode survey, Menurut Sugiyono (2019:57) metode survey adalah
metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang
terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik,
perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang
variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu,
Teknik pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau kuesioner) yang
tidak mendalam, dan hasil penelitian cenderung digeneralisasikan. Sehingga
peneliti dapat mengetahui sejauh mana pengaruh antara motivasi dan stres kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT. Nusantara Sakti.
7
Sampel
Menurut Sugiyono, 2019:127 Sample adalah bagian dari populasi yang
memiliki karateristik tertentu yang sama, yang dapat mewakili populasinya untuk
dapat diteliti.
Dalam penelitian ini samplenya berjumlah 30 orang, maka sample yang akan
diambil adalah seluruh jumlah populasi.
8
2018:50) 3.Kebutuhan 1.Berusaha menolong Likert 8
menguasai sesuatu orang lain
2.Aktif menentukan arah 9
kegiatan organisasi
3.Menjadi anggota 10
perkumpulan untuk meraih
prestasi
9
2. Beban pekerjaan dinilai 11
berat
3. Penambahan target 12
penjualan
Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data
dari seluruh respondent atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis
data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan data setiap
variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah,
dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan
(Sugiyono, 2019:206).
Uji Instrumen
Dalam tehnik kuesioner, penulis menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono
(2019:145) skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan Panjang pendekmnya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan
data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2019:146) skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial.
10
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai negatif. Responden diminta untuk menyatakan
kesetujuannya atau ketidak setujuannya terhadap isi pernyataan kedalam lima
kategori jawaban.
Analisis Korelasi/Komparatif
Menurut Sugiyono (2016:57) uji korelasi adalah untuk menguji apakah dua
variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang kuat ataukah tidak
kuat, apakah hubungan tersebut positif atau negatif untuk menghitung besarnya
derajat hubungan antara variabel, penulis menggunakan Rho Spearman (rs).
Untuk menghitung Rho Spearman, masing- masing variabel harus dirangking
terlebih dahulu dari terkecil hingga terbesar bentuk umum Rho Spearman adalah
sebagai baerikut (Bambang S. Soedibjo, 2015:154)
Keterangan :
11
N = Ukuran sampel
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
R = Koefisien Korelasi
Y = a + b1 X1 + b2 X2
Keterangan :
12
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Instrumen
Uji Reabilitas
Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel. Pengukuran reabilitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara pengukuran sekali. Dalam hal ini SPSS memberikan fasilitas untuk
mengukur reabilitas uji statistik Cronbach’Alpha. Suatu variabel dikatajan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach’Alpha > 0,60
Reliability Statistics
Cronbach'
s Alpha N of Items
,722 13
13
>0,6 yang berarti variabel Motivasi Kerja dapat dipercaya sebagai alat untuk
mengumpulkan data atau jawaban responden yang konsisten.
Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan
Uji reliabilitas Kinerja Karyawan dilakukan terhadap 9 indikator yang dapat
dilihat dalam tabel perhitungan dengan menggunakan alat bantu IBM SPSS
Statistics Program Version 26,0. Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh
nilai Alpha Cronbach’s yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Reliability Statistics
Cronbach'
s Alpha N of Items
,696 9
Uji Validitas
Uji validitas pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur
yang dirancang dalam bentuk kuisioner dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
Item – item pada kuesioner harus diuji keabsahaannya untuk mengetahui valid
tidaknya suatu item.
14
Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja
15
Variabel Indikator rhitung rtabel Keterangan
X2.1 0,420 0,30 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas variabel stres kerja tersebut, maka responden
dapat menjawab semua butir pernyataan, dimana hasilnya dari 9 pernyataan
indikator dinyatakan valid karena melebihi Rtabel. Hal ini berarti, 9 pernyataan
tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur yaitu mengukur stress kerja.
16
(Y) Y.6 0,775 0,30 Valid
Y.7 0,770 0,30 Valid
17
Hasil Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Mean ,0000000
Parametersa,b
Std. 2,91567649
Deviation
Negative -,096
Kolmogorov-Smirnov Z ,612
Asymp. Sig. (2-tailed) ,848
18
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat diketahui nilai VIF untuk masing-
masing variabel penelitian sebagai berikut:
1. Nilai VIF untuk variabel motivasi kerja sebesar 1,050 < 10 dan nilai toleransi
sebesar 0,952 > 0,10 sehingga variabel Persepsi Harga dinyatakan tidak terjadi
gejala multikolinieritas.
2. Nilai VIF untuk variabel stres kerja sebesar 1,050 < 10 dan nilai toleransi
sebesar 0,952 > 0,10 sehingga variabel Promosi Penjualan dinyatakan tidak terjadi
gejala multikolinieritas.
Uji Heterokedastisitas
Menurut Ghozali (2016:134) uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual
dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dan residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas, dan
jika variance berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk melihat adanya
heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik.
Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot
ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
19
GRAFIK SCATTER PLOT
20
Penilaian instrument variabel (X2) Stres Kerja
Penilaian terhadap variabel Stres Kerja terdiri dari 3 dimensi yang dijabarkan
kedalam 9 indikator yang dinilai jawaban responden menggunakan anlisis
frekuensi, dapat disajikan dalam table berikut :
Penilain Variabel Y
Penilaian terhadap variabel Kinerja Karyawanterdiri dari 3dimensi yang
dijabarkan kedalam 9 indikator yang dinilai jawaban responden menggunakan
anlisis frekuensi, dapat disajikan dalam tabel berikut :
21
Pengaruh Variabel X dengan Y
Analisis Korelasi
Menurut Sugiyono (2019:228) Analisis korelasi menunjukan arah dan kuatnya
hubungan antara dua variabel. Arahnya dinyatakan dalam bentuk hubungan positif
dan negatif, dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Menurut Sugiono
(2018:242) Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat
Hubungan dapat dilihat sebagai berikut :
0,20-0,399 = Rendah
0,40-0,599 = Sedang
0,50-0,799 = Kuat
0,80-1000 = Tinggi
Tabel 4.42
Correlations
motivasi kinerja
kerja stres kerja karyawan
Spearman motivasi Correlatio 1,000 0,262 0,115
's rho kerja n
Coefficient
22
Dari hasil perhitungan korelasi rank spearman variabel motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan, diperoleh hasil berupa angka koefisien korelasi
sebesar 0.115. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pengaruh motivasi terhadap
kinerja karyawan PT. Nusantara Sakti tergolong sangat rendah.
Sedangkan variabel stres kerja, diperoleh hasil berupa angka koefisien korelasi
sebesar 0,602. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pengaruh stress kerja terhadap
kinerja karyawan PT. Nusantara Sakti tergolong kuat.
Model Summary
Std. Error
Adjusted of the
Model R R Square R Square Estimate
1 .763a 0,582 0,553 2,366
23
sebesar 58,2% sedangkan sisanya 41,8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar
penelitian ini.
Analisis Regresi Berganda
Menurut Nurhasanah (2016:90) analisis regresi merupakan alat analisis
statistika yang memanfaatkan hubungan antara 2 variabel. Tujuannya adalah
untuk membuat perkiraan (prediksi) yang dapat dipercaya untuk nilai suatu
variabel. Persamaan regresi adalah suatu persamaan matematika yang
mendefinisikan hubungan antara 2 variabel.
Menurut Nurhasanah (2016:104) Regresi berganda digunakan untuk
mengetahui arah dan besarnya pengaruh dari variabel bebas yang jumlahnya lebih
dari satu terhadap variabel terikatnya.
Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan
untuk membuktikan hipotesis mengenai adanya pengaruh positif motivasi kerja
dan stress kerja secara parsial dan simultan terhadap kepuasan pelanggan PT.
Nusantara Sakti. Adapun hasil pengolahan data dengan menggunakan program
SPSS 26 dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 4.44
Coefficientsa
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
Berdasarkan tabel 4.44 diatas dapat dilihat nilai constant (nilai a) sebesar
46,722 dan untuk motivasi kerja (nilai β) sebesar 0,334 dan stress kerja (nilai β)
0,490 sehingga dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 46,722 + 0,334X₁ + 0,490X₂
Sehingga dari persaaan regresi tersebut dapat diterjemahkan:
24
1. Nilai constant kepuasan pelanggan (Y) sebesar 46.722 yang menyatakan jika
variabel X1, X2 sama dengan nol yaitu motivasi dan stres kerja maka kinerja
karyawan adalah 46.722
2. Koefisien X₁ sebesar 0,334 berarti setiap terjadi peningkatan variabel X₁
(motivasi kerja) sebesar 1 kali, maka kinerja karyawan meningkat sebesar 0,334
atau sebaliknya jika terjadi penurunan maka motivasi kerja menurun sebesar
0,334. Nilai koefisien regresi variabel motivasi (X1) yaitu sebesar 0,334 artinya
motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
3. Koefisien X₂ sebesar 0,490 berarti setiap terjadi peningkatan variabel X₂ (stres
kerja) sebesar 1 kali, maka kinerja karyawan meningkat sebesar 0,490 atau
sebaliknya jika terjadi penurunan maka stres kerja menurun sebesar sebesar 0,490.
Nilai koefisien regresi variabel stres kerja (X2) yaitu sebesar 0,490 artinya stres
kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dan stres kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Nilai koefisien regresi motivasi (0,334)
dan stres kerja (0,490) , karena 0,334<0,490 maka variabel stres kerja paling
dominan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pengujian motivasi kerja dan
stres kerja terhadap kinerja karyawan PT. Nusantara Sakti maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian analisis statistik deskriptif, variabel motivasi
terdapat 13 indikator yang dapat dinilai baik dengan 62% responden menjawab
setuju. Pada variabel stres kerja yang dinilai baik dengan 68% responden menjawa
setuju, dan pada variabel kinerja karyawan terdapat 9 indikator yang dinilai baik
dengan 68% responden menjawab setuju. Variabel stres kerja yang terdiri dari 9
indikator, dapat disimpulkan ke-9 indikator tersebut dinilai baik oleh responden
dengan rata-rata 65,4% responden menjawab setuju.
2. Nilai korelasi (hubungan) Motivasi kerja (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
sebesar r = 0,115 yang berarti nilai korelasi berada pada interval antara 0,00 –
0,199 yang artinya memiliki hubungan yang sangat rendah dan searah. Sifat
hubungan positif yang artinya jika motivasi baik atau meningkat maka kinerja
karyawan akan meningkat pula.
3. Nilai korelasi (hubungan) Stres Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
sebesar r = 0,602 yang berarti nilai korelasi berada pada interval antara 0,50 –
0,799 yang artinya memiliki hubungan yang kuat dan searah. Sifat hubungan
positif yang artinya jika stres kerja baik atau meningkat maka kinerja karyawan
juga akan semakin meningkat pula.
25
4. Nilai konstribusi hubungan Motivasi Kerja (X1) dan Stres Kerja (X2) terhadap
Kinerja Karyawan (Y) yang ditunjukkan dengan nilai koefisien determinan (KD)
pada R Square yaitu sebesar 0,582. Hal ini berarti kontribusi hubungan dari
variabel independen (Motivasi Kerja) dan (Stres Kerja) terhadap variabel
dependen (Kinerja Karyawan) adalah sebesar 58,2% dan sisanya 41,8% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti kompensasi,
komunikasi, disiplin kerja, lingkungan kerja dan variabel lainnya.
Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan maka peneliti dapat memberikan masukan sara yang mudah-mudahan
bermanfaat. Adapun saran yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan keseluruhan indikator yang
diteliti sudah baik meskipun belum sepenuhnya konsumen PT. Nusantara Sakti
setuju dengan penilaian indikator tersebut, untuk meningkatkan variabel motivasi
dan stres kerja disarankan pimpinan lebih memotivasi kayawannya dan
menekankan untuk terus menyeleseikan tuntuan target yang ditetapkan
perusahaan agar kinerja karyawan PT. Nusantara Sakti terus meningkat.
4. Berdasarkan hasil analisis determinan yang didapat sebesar 0,582 atau 58,2%
dari motivasi dan stres kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Nusantara Sakti,
disarankan untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan seperti kompensasi, komunikasi, disiplin kerja,
lingkungan kerja dan lain sebagainya.
26
DAFTAR PUSTAKA
Afand, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan Indikator)
Riau: Zanafa Publishing
Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan
Indikator). Riau: Zanafa Publishing.
Bandung: Alfabeta
Busro, Muhammad. (2018). Teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Prenada Media Group
Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen. BP Universitas
Diponegoro. Semarang
GYA, HW, RD. (2018). Stres Kerja.
Iswanto, Yun. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Bumi Aksara
Jakarta: Universitas Terbuka
Nurhasanah. (2016). Praktikum Statistika 2 untuk Ekonomi dan Bisnis.
Salemba Empat
Robbins, Stephen P. (2009). Organization Behaviour Concepts, Contreversies,
Application. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Semarang University Press
Sinambela. Lijan Poltak. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia: Membangun
Tim Kerja yang Solid untuk Meningkatkan Kinerja.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta, CV.
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah
Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
2
7