Anda di halaman 1dari 9

1 Hubungan Antara Sense ....

(Muhammad Yoga Wiratama)

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA


PEGAWAI

THE RELATION BETWEEN SENSE OF HUMOR AND WORK STRESS IN EMPLOYEES

Oleh: Muhammad Yoga Wiratama, Universitas Negeri Yogyakarta


muhammad.yoga2016@student.uny.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara sense of humor dengan stres kerja pada
pegawai.Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
korelasional. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah pegawai PT. Natural Nusantara Yogyakarta yang
berjumlah 50 orang dan yang mengembalikan instrumen berjumlah 41. Instrumen pengumpulan data berupa skala
sense of humor dan skala stres kerja. Skala sense of humor terdiri dari 22 item dengan reliabilitas sebesear 0,858
dan skala stres kerja terdiri dari 21 item dengan reliabilitas sebesar 0,916.Berdasarkan hasil analisis data
menggunakan Pearson Product Moment menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sense of humor dengan
stres kerja pada pegawai PT. Natural Nusantara dengan nilai korelasi sebesar -0,535 dan signifikansi p < 0,05 yang
berarti semakin tinggi sense of humor maka semakin rendah stres kerja, begitu juga sebaliknya.

Kata kunci: sense of humor, stres kerja

Abstract
This study aims to determine the relationship between a sense of humor and work stress in employees. In
this study, the approach used is a quantitative approach with correlational research type. Subjects involved in this
study were 50 employees of PT. Natural Nusantara Yogyakarta and 41 who returned the instrument. The data
collection instruments were a sense of humor scale and a work stress scale. The sense of humor scale consists of
22 items with a reliability of 0.858 and the work stress scale consists of 21 items with a reliability of 0.916. Based
on the results of data analysis using Pearson Product Moment, it shows that there is a relationship between a sense
of humor and work stress on employees of PT. Natural Nusantara with a correlation value of -0.535 and a
significance of p <0.05, which means that the higher the sense of humor, the lower the work stress, and vice versa.

Keywords: sense of humor, work stress

PENDAHULUAN satunya adalah stres kerja. Menurut Sormin


Suatu organisasi atau perusahaan selalu (2016:46) masalah stres kerja merupakan
mengharapkan hasil kerja yang maksimal dari ancaman yang serius bagi kesehatan pekerja dan
seluruh pegawainya. Namun usaha tersebut tidak dapat memberi ancaman serius bagi organisasi
selamanya berjalan dengan baik. Hal ini Stres kerja dapat membawa akibat yang
dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi buruk. Griffin dan Moorhead (2013:192)
tingkah laku pegawai ketika bekerja. Salah menyebutkan bahwa stres kerja dapat berakibat
2

secara perilaku, psikologi dan fisiologis (Medis). hampir setiap pekerja di banyak organisasi pasti
Secara fisiologis, stres kerja dapat menyebabkan mengalami stres dalam bekerja
beberapa masalah kesehatan. Sementara itu, Banyak yang beranggapan bahwa stres
secara psikologis stres kerja pada dasarnya dapat akan menimbulkan akibat-akibat yang negatif
menyebabkan buruknya kesehatan mental yang bagi perusahaan maupun organisasi. Efek negatif
dialami oleh individu seperti, kegelisahan, dari stres akan menimbulkan kerugian pada
kebosanan, kelelahan, dan kehilangan kesabaran. pegawai yang terjadi pada kasus 8 januari 2018
Selain itu, secara perilaku stres kerja juga dapat dimana publik dikejutkan oleh pemberitaan
menyebabkan perilaku yang kurang baik seperti Karyawan BRI bunuh diri di tanah abang Jakarta
sering absen, terlambat, mengkonsumsi alkohol, Pusat. Karyawati tersebut mengakhiri hidupnya
penyalahgunaan obat, dan kurangnya nafsu dengan cara menjatuhkan diri dari gedung area
makan (Wartono dan Mochtar, 2015:161). parkir lantai 10. Setelah diselidiki korban diduga
Berbagai macam kondisi kerja dapat nekat mengakhiri hidupnya lantaran stres akibat
menyebabkan pegawai mengalami stres. Lady tekanan pekerjaannya atau diduga mengalami
dkk (2017:197) dalam hasil penelitiannya stres kerja (wartakota.tribunnews.com).
menyatakan bahwa penyebab stres kerja pada Stres harus diatasi dengan cara yang tepat,
pegawai yaitu, penilaian diri, konflik peran, agar dapat mengurangi akibat negatif dari stres.
konflik interpersonal, kurangnya kontrol, Upaya untuk mengatasi stres pada individu bisa
kurangnya kesempatan kerja, dan jumlah beban dikenal dengan istilah coping. Coping sendiri
kerja yang dilaksanakan pegawai terlalu merupakan usaha untuk menetralisir atau
berlebihan. Quick dkk (2017:2) berpendapat mengurangi stres yang terjadi pada individu
bahwa kelebihan beban kerja, tekanan waktu, dan (Sarafino, dalam Maryam 2017:102. Mekanisme
perubahan tugas adalah salah satu sumber stres yang digunakan untuk melakukan coping juga
kerja terbesar bagi orang-orang di banyak bervariasi, salah satunya adalah coping stres
pekerjaan dan organisasi. menggunakan humor.
Menurut survei Health and Safety Menurut Fritz dkk (2017:846)
Executive (HSE) pada tahun 2017/2018 sebanyak menyebutkan bahwa penggunaan humor sebagai
595.000 orang di inggris melaporkan bahwa strategi coping yaitu untuk mengubah pandangan
mereka merasakan stres terkait dengan individu pada situasi yang penuh tekanan dengan
pekerjaannya. Stres, depresi, atau kecemasan melihat tantangan itu sebagai hal yang positif,
terkait dengan pekerjaan sudah mencapai kondisi humor juga dapat menimbulkan interaksi sosial
yang sangat buruk di Inggris. Hal ini yang positif, dan humor juga dapat menjauhkan
membuktikan bahwa stres terkait pekerjaan diri dari emosi negatif yang dapat
dianggap sebagai dampak buruk bagi kesehatan memfokuskannya menjadi emosi positif, sehingga
mental pekerja (Health and Safety Executive, dapat mengurangi stres
2018:2). Menurut Johnson, dkk (2005:178)
3 Hubungan Antara Sense .... (Muhammad Yoga Wiratama)

Namun akhir-akhir ini humor dianggap


sebagai ketidakseriusan dalam bekerja bagi Waktu dan Tempat Penelitian
pegawai. Banyak perusahaan maupun organisasi Penelitian dilaksanakan di PT. Natural
menganggap bercanda selama bekerja dapat Nusantara Yogyakarta yang dilaksanakan pada
menyebabkan kelalaian dalam bekerja pada bulan Agustus-September 2020
pegawai (Munandar dkk, 2014:8). Padahal humor
menggambarkan sifat yang terhubung secara luas Populasi Penelitian
terkait dengan komunikasi lucu yang Menurut Sugiyono (2017:119) populasi
menghasilkan emosi positif dalam individu, merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas
kelompok, dan organisasi (Romero dan Cruthirds, obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
2006:59), sehingga akan membuat para pegawai karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti
menunjukkan peningkatan performa dalam untuk dipelajari dan kemudian ditarik
bekerja. Oleh sebab itu, jika humor digunakan kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
dengan baik maka humor memiliki manfaat bagi adalah pegawai PT Natural Nusantara (NASA)
individu di tempat kerja. Menurut Morreall yang berjumlah 50 pegawai.
(1991:359) mengatakan bahwa ada tiga manfaat Dari 50 orang subjek pegawai PT Natural
humor yang ada di tempat kerja yaitu promosi Nusantara terdapat Sembilan orang subjek yang
kesehatan, fleksibilitas mental, dan hubungan hasilnya tidak dapat dipakai dikarenakan angket
sosial yang baik. yang sudah diberikan masih dalam keadaan
kosong. Dalam hal ini total seluruh subjek yang
METODE PENELITIAN digunakan penelitian ini berjumlah 41 orang.
Dengan demikian penelitian ini dapat
Jenis Penelitian
dikategorikan sebagai penelitian populasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif karena data penelitiannya berupa
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
angka-angka dan analisisnya menggunakan
Teknik dalam pengumpulan data ini
statistik (Sugiyono, 2017:13). Azwar (2018:5)
menggunakan metode kuesioner (angket). Selain
menjelaskan bahwa pendekatan kuantitatif yaitu
itu, instrumen yang digunakan untuk
metode yang menekankan analisis pada data-data
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
yang dikumpulkan melalui prosedur pengukuran
skala psikologi. Penelitian ini menggunakan dua
dan diolah dengan metode analisis statistika.
skala, yaitu skala sense of humor dan skala stres
Jenis penelitian ini menggunakan metode
kerja. Skala sense of humor diusulkan oleh
penelitian korelasional. Menurut Azwar (2018:7)
Thorson & Powell, yang telah dimodifikasi oleh
tujuan dari penelitian korelasional ini adalah
Satria (2019). Sementara itu, skala stres kerja
untuk mengetahui kekuatan dan arah hubungan
yang ada di antara variabel-variabel.
4

menggunakan skala yang sudah dibuat oleh bantuan SPSS for Windows. Uji hipotesis ini juga
Tambun (2018) bertujuan untuk mencari arah hubungan yang
Skala penelitian terdiri dari empat bentuk bersifat positif atau negatif. Koefisien korelasi
alternatif jawaban, yaitu sangat sesuai (SS), yang bertanda positif berarti hubungan linier yang
sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak terjadi di antara X dan Y merupakan hubungan
sesuai (STS). Skala stres kerja memiliki jumlah searah, yaitu naiknya skor X diikuti oleh naiknya
item sebanyak 21 item valid dengan nilai skor Y dan begitu juga sebaliknya. Sedangkan,
reliabilitas 0,916, sedangkan skala sense of koefisien bertanda negatif berarti hubungan yang
humor memiliki jumlah item yang valid sebanyak terjadi antara X dan Y merupakan hubungan yang
22 dengan nilai reliabilitasnya 0,858. berlawanan arah, yaitu menurunnya skor X akan
cenderung diikuti naiknya skor Y dan begitu juga
Teknik Analisis Data sebaliknya (Azwar, 2018:205). Menurut
1. Analisis Deskriptif Sugiyono (2017:242) hasil penghitungan
Menurut Azwar (2018:199) analisis koefisien korelasi memiliki kriteria sebagai
deskriptif memiliki tujuan untuk memberikan berikut:
deskripsi atau gambaran mengenai data dari Interval Koefisien Tingkat Hubungan
variabel yang diperoleh dari kelompok subjek 0,00-0,199 Sangat Rendah
penelitian. Data yang telah diperoleh dari skala 0,20-0,399 Rendah
sense of humor dan skala stres kerja masih berupa 0,40-0,599 Sedang
data yang terdiri dari kategori sangat tidak sesuai 0,60-0,799 Kuat
(nilai satu), tidak sesuai (nilai dua), sesuai (nilai 0,80-1,000 Sangat Kuat
tiga), dan sangat sesuai (nilai empat). Kategori- HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
kategori tersebut akan diubah ke dalam data 1. Analisis Deskriptif
interval, dengan rumus sebagai berikut: a. Deskripsi Data Kategorisasi Stres
Sangat Tinggi : X > µ + 1,5 σ Kerja
Tinggi : μ + 0,5σ < X ≤ μ + 1,5σ Data stres kerja dikategorikan dengan
Sedang : μ - 0,5σ < X ≤ μ + 0,5σ menggunakan rerata empirik, standar deviasi
Rendah : μ - 1,5σ < X ≤ μ - 0,5σ empirik, rerata hipotetik, dan standar deviasi
Sangat Rendah : X ≤ μ - 1,5σ hipotetik. Rerata empirik yang diperoleh pada
Keterangan : data stres kerja adalah 37,78 sedangkan standar
μ : mean teoritik deviasi empirik yang diperoleh yaitu 6,955.
σ : satuan standar deviasi Selanjutnya rerata hipotetik pada data stres kerja
2. Uji Hipotesis adalah 52,5 sedangkan standar hipotetik yang
Analisis yang digunakan untuk menguji diperoleh yaitu 10,5.
hipotesis dari penelitian ini menggunakan Tabel 1. Kategorisasi Stres Kerja
korelasi Product Moment Pearson dengan
5 Hubungan Antara Sense .... (Muhammad Yoga Wiratama)

Kategor Interva Frekuensi Persentase


Berdasarkan tabel di atas dapat i l Skor
menunjukkan bahwa tingkat stres kerja pada PT Sangat X > 69 0 0%
Tinggi
Natural Nusantara terbagi dalam beberapa Tinggi 58 < X 0 0%
kategori yaitu kategori sedang sebesar 4,9% (2 ≤ 68
Sedang 48< X 2 4,9%
orang), kategori rendah sebesar 56,1% (23 orang), ≤ 57
kategori sangat rendah sebesar 39% (16 orang), Rendah 38 < X 23 56,1%
≤ 47
dan pada kategori tinggi dan sangat tinggi tidak Sangat X ≤ 37 16 39%
ditemukan pegawai yang termasuk dalam Rendah
Total 41 100 %
kategori tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa
adalah 55 sedangkan standar hipotetik yang
sebagian besar subjek memiliki tingkat stres kerja
diperoleh yaitu 11.
pada kategori rendah, yaitu sebanyak 23 orang
Tabel 2. Kategorisasi Sense of Humor
atau sekitar 56,1%.
25
Berdasarkan data dari tabel 12, diketahui
20 tidak ada pegawai PT Natural Nusantara yang
15
10 termasuk dalam kategori rendah dan sangat
5 rendah. Kategori sedang pada kategorisasi sense
0
of humor terdapat 2,4% (1 orang), kategori tinggi
Sangat Rendah Rendah Sedang
sebesar 78% (32 orang), dan pada kategori sangat
Diagram 1. Persebaran Hasil Kategorisasi
tinggi sebesar 19,5% (8 orang). Maka dapat
Stres Kerja Pada PT. Natural Nusantara
disimpulkan bahwa sebagian besar subjek
memiliki tingkat sense of humor pada kategori
b. Deskripsi Data Kategorisasi Sense of Humor
tinggi, yaitu sebanyak 32 orang atau sekitar 78%.
Data sense of humor dikategorikan dengan
menggunakan rerata empirik, standar deviasi
35
empirik, rerata hipotetik, dan standar deviasi 30
25
20
hipotetik. Rerata empirik yang diperoleh pada 15
10
data stres kerja adalah 67,80 sedangkan standar 5
0
deviasi empirik yang diperoleh yaitu 5,711.
Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Selanjutnya rerata hipotetik pada data stres kerja
Kategor Interva Frekuensi Persentase Diagram 2. Persebaran Hasil Kategorisasi
i l Skor Sense of Humor Pada PT. Natural Nusantara
Sangat X > 73 8 19,5%
Tinggi
Tinggi 61 < X 32 78% 2. Uji Hipotesis
≤ 72
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui
Sedang 50 < X 1 2,4%
≤ 60 hubungan antara variabel sense of humor dan
Rendah 39 < X 0 0%
stres kerja. Uji hipotesis dilakukan dengan
≤ 49
Sangat X ≤ 38 0 0%
Rendah
Total 41 100%
6

menggunakan Korelasi Pearson Product Moment individu atau menampung akibat fisiologis dari
dengan bantuan SPSS for Windows. stres. Hal ini menjadikan pegawai PT. Natural
Tabel 3. Hasil Korelasi Pearson Product Nusantara memiliki tingkat stres kerja yang
Moment rendah karena mampu mengontrol penyebab stres
Sense_of_ Stres_Kerj kerja.
Humor a
Sense_of_Hu Pearson
Berdasarkan tabel 2. hasil analisis
1 -.535**
mor Correlation
deskriptif variabel sense of humor diketahui
Sig. (2-tailed) .000
bahwa pegawai PT. Natural Nusantara mayoritas
N 41 41
Stres_Kerja Pearson memiliki tingkat sense of humor yang tinggi.
-.535** 1
Correlation
Artinya, individu yang memiliki kepekaan humor
Sig. (2-tailed) .000
(sense of humor) yang tinggi mampu mengubah
persepsinya terhadap stresor yang diterimanya
Berdasarkan Tabel 3. dapat dilihat bahwa
dengan memandang dari segi kelucuan sehingga
Korelasi Pearson Product Moment menunjukkan
tidak lagi menjadi situasi yang mengancam atau
nilai koefisien korelasi sebesar – 0,535 dengan
tidak menyenangkan (Widyowati dan Priambodo,
nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini
2016:50). Selain itu, sense of humor yang tinggi
menunjukkan bahwa variabel sense of humor
dapat meningkatkan kepuasan kerja dari para
memiliki hubungan yang negatif terhadap
pegawai (Daryansyah dan Duryati, 2015). Hal ini
variabel stres kerja pada pegawai PT Natural
menunjukkan bahwa pegawai yang ada di
Nusantara. Artinya semakin tinggi sense of
perusahaan memiliki sense of humor yang baik.
humor maka semakin rendah stres kerja pada
Menurut Puspitacandri (2013:682) menjelaskan
pegawai dan begitu juga sebaliknya.
bahwa individu yang memiliki sense of humor
yang baik akan lebih rileks dalam menghadapi
Pembahasan Hasil Penelitian
masalah, karena humor dapat mengurangi
Berdasarkan tabel 1. hasil analisis
ketegangan yang diakibatkan oleh suatu masalah.
deskriptif stres kerja menunjukkan bahawa
Dalam setting perusahaan maupun
pegawai PT. Natural Nusantara mayoritas
organisasi biasanya humor memiliki fungsi untuk
memiliki tingkat stres kerja yang rendah yaitu
mengurangi stres kerja. Seperti yang disebutkan
sebanyak 58,5%. Artinya pegawai yang ada di
Suyasa (2010:2) bahwa fungsi sense of humor
perusahaan mampu mengontrol atau
sebagai pelengkap dalam memimpin, sarana
memanajemen stres menjadi lebih baik. Menurut
komunikasi, penghambat agresivitas, sarana
Sukoco dan Bintang (2017:267) stres dalam
dalam proses terapi dan untuk mengurangi stres
pekerjaan dapat dicegah sehingga dapat dihadapi
pada individu.
tanpa memperoleh dampaknya yang negatif dan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk
manajemen stres berarti berusaha mencegah
mengetahui hubungan antara sense of humor
timbulnya stres, meningkatkan ambang stres dari
dengan stres kerja pada pegawai. Berdasarkan
7 Hubungan Antara Sense .... (Muhammad Yoga Wiratama)

hasil uji hipotesis menggunakan korelasi pearson SIMPULAN DAN SARAN


product moment menunjukkan bahwa terdapat Simpulan
korelasi negatif yang cukup atau sedang antara Berdasarkan penelitian di atas dapat
sense of humor dengan stres kerja sebesar – 0,535 disimpulkan bahwa sense of humor memiliki
dengan signifikansi 0,000. Artinya semakin tinggi hubungan negatif yang signifikan dengan stres
sense of humor maka semakin rendah stres kerja kerja. Artinya semakin tinggi sense of humor
pada pegawai dan begitu juga sebaliknya. Hasil maka akan semakin rendah stres kerja.
penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang telah Sebaliknya, semakin rendah sense of humor maka
ditentukan yaitu terdapat hubungan negatif antara semakin tinggi stres kerja, sehingga hipotesis
sense of humor dengan stres kerja pada pegawai. dalam penelitian ini diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian milik Widyowati dan Priambodo pada Saran

tahun 2016 dengan judul “Hubungan antara Berdasarkan kesimpulan dari penelitian
Kepekaan Humor dengan Stres Kerja pada yang sudah dilakukan, maka saran yang dapat
Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas 1 diberikan yaitu sebagai berikut:
Semarang Jawa Tengah”. Subjek yang terlibat 1. Bagi Perusahaan : Disarankan bagi PT.
dari penelitian berjumlah 52 orang. Hasil dari Natural Nusantara agar dapat membuat
penelitian ini menunjukkan semakin tinggi program-program mengenai cara
kepekaan humor yang dimiliki pegawai maka menghadapi masalah stres kerja pada
semakin rendah stres kerja pada pegawai. pegawai dengan memanfaatkan sense of
Menurut Lippit (Batool & Zubair, humor yang dimiliki oleh pegawai.
2014:12) mengatakan bahwa ketika humor Adapun program yang dapat dijalankan
digunakan dengan cara yang positif akan untuk memanfaatkan sense of humor
membawa potensi untuk bertindak sebagai adalah perusahaan disarankan
penunjang terhadap efek buruk dari stres di memberikan fasilitas hiburan seperti
tempat kerja melalui penggunaannya sebagai menonton film comedy di waktu istirahat
strategi coping. Sense of humor dalam penelitian agar pegawai tetap mempertahankan
yang dikemukakan Magnus, Glew, & kemampuan sense of humor dalam
Viswesvaran (2012:155) menunjukkan bahwa mengatasi masalah.
efek positif dari humor ditempat kerja dapat 2. Bagi Pegawai : Pegawai PT. Natural
menimbulkan peningkatan kerja, hubungan yang Nusantara diharapkan mampu
baik antar anggota, memberikan kesehatan, dan mempertahankan kemampuan sense of
penurunan kelelahan. Oleh karena itu, sense of humor yang tinggi agar dapat mengatasi
humor dalam penelitian ini dapat dimanfaatkan masalah stres pada saat menghadapi
pegawai untuk mengatasi stres dalam bekerja. situasi yang cenderung menekan ditempat
kerja, sehingga dapat menciptakan
8

suasana positif di tempat kerja. Pegawai humor dalam mengatasi stres kerja guna
PT. Natural Nusantara juga diharapkan memperkuat hasil pembahasan mengenai
mampu menggunakan sense of humor hubungan sense of humor dengan stres
secara baik agar dapat mengurangi efek kerja.. Selain itu, penelitian selanjutnya
negatif dari lingkungan kerja seperti diharapkan dapat meneliti mengenai
konflik antar pegawai, menurunnya tingkat atau level dari sense of humor dan
kinerja, dan beban kerja yang berlebihan. stres kerja yang ditinjau dari aspek lain.
Pegawai juga disarankan untuk selalu Adapun peneliti selanjutnya diusahakan
menyisipkan humor sebagai bentuk untuk bisa mengambil subjek yang lebih
komunikasi lucu agar dapat menciptakan banyak dan dapat memperbaiki
suasana yang positif di lingkungan kerja. kekurangan yang ada di dalam penelitian
3. Penelitian Selanjutnya : Bagi peneliti ini.
selanjutnya, disarankan untuk mencari DAFTAR PUSTAKA
lebih banyak kajian teori mengenai coping

Azwar, S. (2018). Metode Penelitian Psikologi (2 ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Baskoro, R. (2018, Januari 1). Diduga Stres Bekerja, Karyawati BRI Bunuh Diri. Retrieved from
wartakota.tribunnews.com
Batool, S., & Syeda, Z. (2014). Does Humor Predict Job Satisfaction? A Mediational Role of Self-
Efficacy. Pakistan Journal of Social and Clinical Psychology, 12-16.
Daryansyah, H., & Duryati. (2015). Hubungan Persepsi Terhadap Sense of Humor Pimpinan dan
Kepuasan Kerja Karyawan PT. X. Jurnal RAP UNP, 146-156.
Fritz, H., Leslie, N., & Melissa, M. (2017). Humor Use Moderates the Relation of Stressful Life Events
With Psychological Distress. Personality and Social Psychology Bulletin, 845-859.
Griffin, R. W., & Gregory, M. (2013). Organizational Behavior: Managing People and Organizations
(11th ed.). USA: CENGAGE Learning.
Jhonson, S., Cooper, C., Cartwright, S., Donald, I., Taylor, P., & Millet, C. (2005). The Experience of
Work-Related Stress Across Occupational. Journal of Managerial Psychology, 178-187.
Lady, L., W. S., & A. M. (2019). Analisis Tingkat Stres Kerja dan Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja
Pada Pegawai BPBD Kota Cilegon. Journal Industrial Services, 191-197.
Magnus, J., David J, G., & Chockalingam, V. (2012). A Meta-Analysis of Positive Humor in the
Workplace. Journal of Managerial Psychology, 155-190.
Maryam, S. (2017). Strategi Coping: Teori dan Sumberdayanya. Jurnal Konseling, 101-107.
Morreall, J. (1991). Humor and Work. Walter de Gruyter, 359-373.
Munandar, M., Endang Siti, A., & M Soe'oed, H. (2014). Pengaruh Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3)
dan Insentif terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis, 1-9.
9 Hubungan Antara Sense .... (Muhammad Yoga Wiratama)

Quick, J. C., M, M.-F., & D, L. N. (2017). Job Stress. Refrence Module in Neuroscience and
Bobehavioral Psychology, 1-8.
Romero, E., & Kevin , W. (2006). The Use of Humor in the Workplace. Academy of Management
Perspectives, 58-69.
Satria, D. G. (2020). Hubungan Antara Sense of Humor dengan Kemampuan Interpersonal Karyawan PT.
Unicam Indonesia. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Sormin, T. (2016). Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa
Sawit. Jurnal Keperawatan, 46-51.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods) (9 ed.).
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukoco, I., & M. R. (2017). The Analysis of Stress Management in Press Companies: Study of PJTV.
Jurnal AdBispreneur, 263-278.
Suyasa, P. T. (2010). Identifikasi Jenis humor: Lucu, Lucu, Lucu. ResearchGate, 1-15.
Tambun, P. R. (2018). Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Stres Kerja Pada Karyawati PT. PLN
(PERSERO) UPT PEMANTANGSIANTAR. Skripsi, Universitas Sumatra Utara.
Wartono, T., & Supriyadi, M. (2015). Stres dan Kinerja di Lingkungan Kerja yang Semakin Kompotitif.
Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen, 153-171.
Widyowati, A., & E. P. (2016). Hubungan Antara Kepekaan Humor Dengan Stres Kerja Pada Pegawai
Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Jawa Tengah. PSIKOLOGIKA, 47-56.

Anda mungkin juga menyukai