net/publication/321304971
CITATIONS READS
0 3,731
3 authors, including:
Astadi Pangarso
Telkom University
41 PUBLICATIONS 46 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
right now i become a college student again...i mean i take doctoral degree at brawijaya university View project
Bank’s Employees Happiness Factor Analysis (a Study in Bank BTN Harmoni Branch, Jakarta, Indonesia) View project
All content following this page was uploaded by Astadi Pangarso on 17 September 2019.
Abstrak
Sumber daya manusia mempunyai peran yang sangat penting sebagai pelaksana dari fungsi-fungsi
manajemen. Keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen tersebut sangat
bergantung pada kualitas manusia yang menjalankannya. Fenomena dalam penelitian ini adalah
turunnya jumlah pembaca surat kabar yang berbanding terbalik dengan jumlah perusahaan surat kabar
yang terus bermunculan. Fenomena ini diduga dapat menimbulkan stres kerja bagi karyawan
perusahaan surat kabar, untuk itu peneliti melakukan survey yang dilakukan di awal penelitian tentang
fenomena tersebut untuk mengetahui bagaimana kondisi stres karyawan perusahaan surat kabar seiring
dengan fenomena yang terjadi saat ini. Dari hasil survey di awal penelitian dapat diketahui bahwa
tingkat stres kerja karyawan berada pada kategori sedang. Untuk itu perlu diadakan penelitian lebih
lanjut untuk mengetahui tingkat stres kerja pada keseluruhan.
Penelitian ini dilakukan di PT. Pikiran Rakyat yang berlokasi di Jln. Asia-Afrika No 77 dengan
sampel sebanyak 63 responden. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tingkat stres kerja
pada karyawan pada PT. Pikiran Rakyat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
desain deskriptif. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat stres kerja karyawan PT. Pikiran Rakyat berada di
kategori sedang, stres kerja pada kategori sedang artinya adalah karyawan memiliki stres kerja yang
cukup, tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu rendah.
Abstract
Human resources has a very important role as executor of management functions. The success or
failure of the implementation of the management functions are highly dependent on the quality of people
who runs it. The phenomenon in this study is the decline in newspaper readership which is inversely
proportional to the number of newspaper companies that continue to emerge. This phenomenon could be
expected to cause stress for employees newspaper company, researchers conducted a survey at the
beginning of the study of the phenomenon to determine how stress conditions of the newspaper company
employees along with the phenomena that occur at this time. The results of the survey tell us that the
stress levels of the employees are in the medium category. For that there should be further research to
determine the level of work stress on the whole population.
This research was conducted at PT. Pikiran Rakyat located at Jln. Asia-Africa No. 77 with a sample
of 63 respondents. This study aimed to analyze the level of work stress on employees at PT. Pikiran
Rakyat. This study uses a quantitative approach with a descriptive design. Data were collected through
questionnaires and interview.
The result of this research is that the level of the work stress of the employees of PT. Pikiran Rakyat is
in the medium category, it means that the employees having enough work stress not too high and also not
to low.
1. Pendahuluan
Dalam kurun waktu dua tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah media cetak di Indonesia, namun hal
tersebut tidak didukung dengan jumlah pembacanya yang justru kian menurun dari tahun ke tahunnya. Menurut
survey yang dilakukan Nielsen Media Research jumlah pembaca koran di Indonesia semakin menurun lima
tahun terakhir. Yang semula pada tahun 2010 sebesar 15%, tahun 2011 sebesar 14%, tahun 2012 sebesar 13,7%,
tahun 2013 sebesar 13% dan 12% di tahun 2014. Hal ini diperparah dengan konsumsi media masyarakat
Indonesia yang makin meninggalkan koran dan beralih ke televisi dan internet. Menurut survey yang dilakukan
Nielsen Media Research menyatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir pengguna televisi dan internet terus
mengalami peningkatan berbanding terbalik dengan koran yang terus menurun. Tahun 2014 televisi dikonsumsi
oleh 95% orang Indonesia untuk mencari informasi dan hiburan, intenet dikonsumsi sebanyak 33%, sedangkan
koran dikonsumsi sebanyak 12% oleh orang Indonesia.
Pikiran rakyat merupakan suatu organisasi bisnis. Keunggulan bersaing suatu organisasi sangat bergantung
pada kemampuan organisasi tersebut dalam memenuhi tujuan-tujuan yang telah disepakati bersama (Pangarso,
2014). Menurunnya jumlah pembaca koran secara nasional lima tahun terakhir tentu membuat karyawan Pikiran
Rakyat terus dituntut bekerja lebih keras agar mampu terus bertahan dalam industri media cetak.
Mempertahankan konsumennya agar tidak beralih ke koran lainnya, serta mensikapi sifat masyarakat Indonesia
yang lebih sering mengkonsumi informasi dan hiburan dari media televisi dan situs-situs berita dan hiburan
secara online merupakan sebuah tuntutan untuk karyawan PT. Pikiran Rakyat.
Anggota organisasi dalam hal ini karyawan wajib mendapat perhatian khusus. Kondisi stres kerja awal
karyawan PT. Pikiran Rakyat berada pada kategori sedang dengan faktor-faktor dari luar lingkungan perusahaan
sangat dominan mempengaruhi tingkat stres kerja karyawan. Mengingat besarnya dampak stres kerja pada
karyawan, pengelolaan stres itu sendiri harus mendapat perhatian dan kesungguhan dari manajemen perusahaan
agar tujuan organisasi dapat tercapai. Berdasarkan latar belakang tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis tingkat stres kerja Karyawan PT. Pikiran Rakyat.
Gambar 1
Kerangka Pemikiran (Robbins dan Judge, 2011)
2.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012: 80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Maka dalam penelitian ini peneliti mengambil populasi dari PT. Pikiran
Rakyat yang berlokasi di Jln. Asia Afrika No.77 Bandung yang berjumlah 169 orang.
Menurut Sugiyono (2012: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, waktu, dan tenaga. menurut Slovin dalam buku Suharsaputra: Slovin
(Suharsaputra, 2012: 119) mengemukakan bahwa Dalam menentukan ukuran sampel dari populasi digunakan
teknik slovin dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.
Menurut Sugiyono (2012 : 81) teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling atau
teknik pengambilan acak sistematis untuk populasi yang bergerak. Teknik ini digunakan karena anggota atau
unsur tidak homogen yaitu populasi berasal dari beberapa bagian unit kerja. Maka jumlah sampel yang diambil
berdasarkan masing-masing bagian tersebut ditentukan kembali dengan rumus n = (populasi kelas / jumlah
populasi keseluruhan) x jumlah sampel yang ditentukan.
1. Produksi = (45/169) x 63 = 17
2. Keuangan = (25/169) x 63 = 9
3. Pemasaran
- Iklan = (29/169) x 63 = 11
- Sirkulasi = (44/169) x 63 = 16
- marketing communication = (15/169) x 63 = 6
4. Sumber Daya Manusia = (11/169) x 63 = 4
Tabel 2.3
Variabel Operasional Faktor Stres Individu
Langkah selanjutnya menggunakan rentang skala atau panjang kelas penilaian untuk menentukan posisi persepsi
responden dengan menggunakan nilai skor. Penentuan rentang skala/panjang kelas. Menurut Suryani dan
Hendryadi (2015: 212) penentuan rentang skala atau panjang kelas dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
PK = ( m-n )b
Keterangan :
PK = Panjang Kelas.
m = Angka tertinggi di dalam pengukuran.
n = Angka terendah di dalam pengukuran.
b = Banyaknya kelas yang dibentuk, yaitu 5 kelas dari sangat rendah
hingga sangat tinggi.
Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat dihitung nilai rentang skala/panjang kelas sebagai berikut :
RS = (5 – 1) / 5 = 0,8
Sehingga posisi keputusan penilaian mengenai stres kerja memiliki rentang skala yang dapat dilihat pada tabel
3.8 sebagai berikut :
Tabel 3.12
Posisi Keputusan Penilaian Stres Kerja
Skor Rataan Keterangan
1,0 – 1,8 Sangat Rendah
1,81 – 2,6 Rendah
2,61 – 3,4 Sedang
3,41 – 4,2 Tinggi
4,21 – 5,0 Sangat Tinggi
Sumber : Diolah oleh penulis
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap stres kerja karyawan PT. Pikiran Rakyat dengan menggunakan
teknik distribusi frekuensi dengan mangacu pada teori faktor-faktor stres kerja menurut Robbins dan Judge
didapatkan hasil rata-rata atau mean sebesar 2.92, sesuai dengan rentang skala penelitian artinya angka tersebut
masuk dalam kategori sedang. Maka dapat disimpulkan bahwa kondisi stres kerja yang dialami karyawan saat
ini berada pada kategori sedang, stres kerja pada kategori sedang artinya adalah karyawan memiliki stres kerja
yang cukup, tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu rendah.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi PT. Pikiran
Rakyat yang berkaitan dengan stres kerja karyawan, sehingga perusahaan dapat menemukan cara yang tepat
sebagai upaya mengatasi stres kerja yang paling efektif untuk karyawannya.
PT. Pikiran Rakyat sebaiknya tetap memperbaiki tingkat stres kerja karyawannya. Perusahaan harus selalu
waspada karena setiap karyawan dapat menanggapi stres kerja dengan persepsi yang berbeda-beda. Sebagian
karyawan menanggapi stres sebagai suatu motivasi atau tantangan yang akan membuatnya menjadi lebih baik,
artinya karyawan tersebut melihat stres sebagai eustress yaitu stres yang bersifat sehat, positif dan bersifat
membangun. Sementara itu ada juga karyawan yang menanggapi stres sebagai sesuatu yang menjatuhkan dan
menganggu yang akan menjadi penghalang bagi dirinya, artinya karyawan tersebut melihat stres sebagai
distress yaitu persepsi terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak).
PT. Pikiran Rakyat sebaiknya menyediakan ahli khusus dalam perencanaan keuangan karyawan agar
karyawan bisa melakukan konseling untuk membahas masalah-masalah keuangan pribadi, untuk kemudian
dicari jalan keluar yang terbaik untuk menangani faktor penyebab stres yang datang dari lingkungan luar
perusahaan.
Perusahaan perlu mengatur tentang sistem pemberitahuan informasi melalui satu jalur yang jelas agar tidak
membingungkan karyawan. Perusahaan perlu mengadakan program edukasi yang berfungsi sebagai penambah
ilmu pengetahuan mengenai perkembangan teknologi, peningkatan program edukasi harus disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan karyawan PT. Pikiran Rakyat.
Perusahaan juga sebaiknya tidak memberikan tanggung jawab atau harapan yang lebih pada karyawan
dengan jabatan/posisi tertentu, tanggung jawab sebaiknya diberikan dengan porsi atau ketentuan yang sudah ada
dan telah disepakati oleh kedua belah pihak di awal mula bekerja.
PT. Pikiran Rakyat diharapkan dapat mengoptimalkan upaya penanggulangan stres kerja karyawan agar
tingkat stres kerja yang dialami berada pada titik optimum yang dapat memaksimalkan kinerja karyawan dalam
bekerja.
Daftar Pustaka
Andriani, Fitrizah. 2012. Analisa Tingkat Stres Kerja Karyawan Non Manajerial Pada PT AstraZeneca
Indonesia. (Skripsi Sarjana). Tersedia di Database Penelitian Universitas Indonesia Depok. (Nomor
201318873)
Anjani, Rahma. 2015. 7 Tanda Karyawan Stres karena Beban Pekerjaan. Didapat dari:
http://m.detik.com/wolipop/read/2015/07/07/1011254/2962198/1133/7-tanda-karyawan-stres-karena-beba
n-pekerjaan
Badeno. 2013. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta.
Baiquni. 2015. Riuhnya Informasi Bisa Picu Stres. Diapat dari:
http://m.dream.co.id/fresh/riuhnya-informasi-bisa-picu-stres-1504297.html
Basuki, Sulistyo. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Penaku.
Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif (cetakan pertama). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dodik, Andy A. & Astuti, Kamsih. 2012. Hubungan Antara Kepribadian Hardiness Dengan Stres Kerja Pada
Anggota Polri Bagian Operasional Di Polresta Yogyakarta. INSIGHT. Vol. 10 No.1, 37-48.
Fahmi, Irham. (2013). Perilaku Organisasi Teori Aplikasi dan Kasus. Bandung: Alfabeta.
Hany Almasitoh, Ummu. 2011. Stres Kerja Ditinjau dari Konflik Peran Ganda dan Dukungan Sosial pada
Perawat. Lembaga Penelitian Pengembangan dan Keislaman (LP3K). Vol 8 No.1, 63-82.
Harnowo, Agus. 2013. Ini Bedanya Stres Akibat Pekerjaan Pada Pria dan Wanita. Didapat dari:
http://health.detik.com/read/2013/03/13/134003/2192758/763/ini-bedanya-stres-akinat-pekerjaan-pada-pri
a-dan-wanita
Imam Wahjono, Sentot. 2010. Perilaku Organisasi (cetakan pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Leila, Gustiarti. 2002. Stres dan Kepuasan Kerja. USU Digital Library. 1-13.
Nurhasikin. 2013. Penduduk Usia Produktif dan Ketenagakerjaan. Didapat dari:
http://kepri.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/DispForm.aspx?ID=144
Nurjaman, Kadar. 2014. Manajemen Personalia. Bandung: CV Pustaka Setia.
Pangarso,Astadi. 2014. "Organization's Structure based on Competing Value Approach and Merger Strategy,"
in 2nd International Conference on Technology, Informatics, Management, Engineering, and Environment
(TIME-E), pp. 189-193.
Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data SPSS 20. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Robbins, Stephen P. & Judge, Timothy A. 2009. Organizational Behavior (13th ed.). New Jersey: Pearson
Education Limited.
Robbins, Stephen P. & Judge, Timothy A. 2011. Organizational Behavior (14th ed.). Essex: Pearson Education
Limited.
Sekaran, Uma. 2011. Metode Penelitian untuk Bisnis (buku 2. edisi 4). Jakarta: SalembaEmpat.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D (cetakan ke Tujuh belas). Bandung:
Alfabeta.
Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan (cetakan pertama). Bandung:
PT Revika Aditama.
Suryani. & Hendryadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajemen
dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenadamedia Group.
Suwatno. & Juni Priansa, Donni. 2013. Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik dan Bisnis (cetakan ketiga).
Bandung: Alfabeta.
Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: CV Pustaka Setia.
Wahyuni, Tri. 2015. Beda Stres pada Perempuan dan Laki-Laki. Didapat dari:
http://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150430062328-255-50181/beda-
stres-pada-perempuan-dan-laki-laki/
Widowati, Utami. 2015. Lima pemicu Stres Terkait Pekerjaan yang Bisa Membunuh. Didapat dari:
http://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150309150856-255-37762/lima-pemicu-stres-terkait-pekerjaan-y
ang-bisa-membunuh/
Wijono, Sutarto. 2006. Pengaruh Kepribadian Type A dan Peran Terhadap Stres Kerja Manajer Madya.
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Vol. 8 No. 3, 188-197.