Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA DAN LINGKUNGAN

KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA


(PT. AREMA AREMANIA BERSATU BERPRESTASI
INDONESIA)

Eirene
(Program Pascsarjana Ekonomi, Fakultas Ilmu Ekonomi, Universitas Negeri Malang)
E-mail: erindnas91@gmail.com

ABSTRAK : Salah satu penentu kemajuan suatu perusahaan baik jasa maupun non jasa adalah
sumber daya yang dimiliki. Perusahaan atau suatu badan usaha merasa tanpa adanya sumber daya yang
berkualitas, tujuan perusahaan tidak akan tercapai tetapi sering kali tidak disadari, bahwa perusahaan
hanya menjadikan karyawan atau sumber daya yang mereka miliki sebagai alat/aset untuk mencapai
tujuan perusahaan bukan sebgai individu yang mempunyai kebutuhan atas pengakuan dan penghargaan.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis “Seberapa besar pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia.” Pada penelitian
ini, variabel independen yaitu Stres Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja (X2), sedangkan variabel
dependen adalah Kinerja Karyawan (Y). Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif dianalisis
menggunakan statistik. Adapun  jumlah  sampel  diperoleh  dengan menggunakan sampel jenuh yaitu
menjadikan seluruh populasi karyawan PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesi menjadi
sampel yang berjumlah 63 responden. Analisis ini menggunakan analisis regresi linear berganda.” Hasil
penelitian menunjukan bahwa “Stres Kerja dan Lingkungan Kerja memiliki pengaruh terhadap Kinerja
Karyawan.
Kata kunci : lingkugan kerja, stres kerja, kinerja karyawan

ABSTRACT : One of the determinants of the progress of a company, both services and non-services, is
the resources it has. The company or a business entity feels that without quality resources, the
company's goals will not be achieved but often they are not realized, that the company only makes
employees or the resources they have as tools/assets to achieve company goals, not as individuals who
have a need for recognition and appreciation. The purpose of this study was to analyze "How much
influence the work environment and work stress have on employee performance at PT. Arema
Aremania United with Indonesian Achievements." In this study, the independent variables are Work
Stress (X1) and Work Environment (X2), while the dependent variable is Employee Performance (Y).
This type of research is a quantitative research analyzed using statistics. The number of samples
obtained by using a saturated sample that is making the entire population of employees of PT. Arema
Aremania United with Achievements in Indonesia became a sample of 63 respondents. This analysis
uses multiple linear regression analysis.” The results showed that “Work Stress and Work Environment
have an influence on Employee Performance.
Keywords: work environment, work stress, employee performance

1. PENDAHULUAN

Mengelola suatu organisasi dalam suatu perusahaan, sumber daya manusia menjadi faktor yang
sangat penting dan sentral. Suatu organisasi tentu memerlukan sumber daya untuk mengelola sistem
didalamnya guna mencapai tujuan organisasi tersebut. Jika didalam suatu organisasi sumber daya
manusianya tidak berkompeten dan kinerjanya tidak optimal tentu ini menjadi masalah kompetitif yang
bisa membawa suatu organisasi atau perusahaan masuk dalam kondisi rugi. Sebaliknya jika sumber
daya manusia didalam organisasi tersebut berkompeten dan kinerjanya baik maka hal tersebut akan
menunjang keberhasilan organisasi dalam tujuannya.
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu hal atau unsur-unsur yang dapat mempengaruhi secara
langsung maupun tidak langsung terhadap organisasi atau perusahaan yang akan memberikan dampak
baik atau buruk terhadap kinerja karyawan Soetjipto (2008). Lingkungan kerja adalah lingkungan
dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari Siagian (2015). Lingkungan kerja yang bersih,
menyenangkan, rapih, teratur, sirkulasi udara lancar, ruangan yang luas dan lingkungan yang tidak
menghambat gerakan dalam bekerja dapat meningkatkan kinerja karyawan Nawawi (2008).
Lingkungan kerja memegang peran penting terhadap baik buruknya kualias hasil kinerja karyawan.
Apabila lingkungan kerja nyaman dan komunikasi antar karyawan berjalan lancar, maka dapat
dipastikan kinerja yang dihasilkan akan maksimal.
Stres kerja adalah suatu proses psikologis yang tidak menyenangkan yang terjadi sebagai tanggapan
terhadap tekanan lingkungan Robbins (2015). Stres kerja merupakan perasaan tertekan yang dialami
karyawan saat menghadapi pekerjaan. Hal ini dapat terihat dari emosi yang tidak stabil, perasaan tidak
tenang serta tekanan darah meningkat Mangkunegara (2009). Stres kerja muncul karena adanya pikiran
negatif seperti adanya perasaan bahwa karyawan memiliki kewajiban, pekerjaan, jam kerja, yang
berlebihan. Stres kerja perlu dicegah karena akan menimbulkan berbagai dampak negatif seperti
penurunan produktivitas dan kinerja menjadi lebih buruk karena adanya penurunan kreatifitas, dan
gangguan kesehatan pada karyawan.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang pernah ditulis oleh Isnaini
(2015), yang berjudul pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. Perbedaan
penelitian sekararang dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu obyek penelitian yang
digunakan berbeda dari yang sebelumnya yaitu pada karyawan PT. Arema Aremania Bersatu
Berprestasi Indonesia. Sedangkan penelitian ini menggunakan variabel lingkungan kerja dan stres kerja
sebagai variabel bebas dan sebagai variabel terikat terhadap, kinerja karyawan.

2. KAJIAN PUSTAKA
A. Kinerja
Menurut Darmawan (2013) kinerja merupakan suatu upaya untuk memperoleh hasil
terbaik dari organisasi, kelompok dan individu-individu melalui pemahaman dan
penjelasan dalam suatu kerangka kerja atas tujuan-tujuan terencana, standar dan
persyaratan-persyaratan atribut atau kompensasi yang disetujui bersama.
B. Stres Kerja
Menurut Siagian (2013) menyatakan stres merupakan kondisi ketegangan yang
berpengaruh terhadap emosi, jalan fikiran dan kondisi fisik seseorang ’’artinya pegawai
yang bersangkutan akan menghadapi berbagai gejala negative yang pada gilirannya
berpengaruh pada kinerjanya.
C. Stres kerja
Menurut Sedarmayanti (2011) Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan
bahan yang berada dihadapan kerjanya baik sebagai perorangan maupun sebagai
kelompok Sunyoto (2012) Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
para pekerja dan yang dapat memengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan, misalnya kebersihan, musik, penerangan dan lain-lain.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya Siregar
(2013). Berdasarkan konsep penelitian yang ada maka dapat dirumuskan hipotesis yang akan
diuji dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
H1 :Stres Kerja dan Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
PT.Arema Aremania Indonesia Bersatu.
H2 :Stres Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT.Arema Aremania Indonesia
Bersatu.
H3 :Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT.Arema Aremania
Indonesia Bersatu.

3. METODE PENELITIAN
a. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan usaha untuk mencari dan menemukan jawaban atas suatu persoalan
atas permasalahan yang ada dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Ditinjau dari masalah
yang diteliti, maka penelitian ini termasuk penelitian yang bersifa deskriptif. Penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena
yang ada. Fenomena tersebut dapat berupa bentuk, aktivitas, karateristik, perubahan-
perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan yang
lainnya.

b. Populasi dan Teknik pengambilan sampel


1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada kantor PT.
Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah
karyawan pada kantor PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia yang
berjumlah 63 karyawan.
2. Sampel
Teknik pengambilan Sampel yang digunakan Pada penelitian ini semua
anggota populasi dijadikan sampel atau disebut dengan sampling jenuh. sampling
jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua populasi dijadikaan sampel.
Teknik ini biasanya digunakan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100
Sugiyono (2014). Sampel yang digunakan adalah seluruh karyawan PT. Arema
Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia yang berjumlah 63 karyawan.
c. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2012) menyatakan bahwa “dalam penelitian sosial yang
instrumenya menggunakan skala likert, data yang diperoleh adalah interval”. Dengan
skala Likert, maka variabel yang di ukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Nilai
variabel dengan instrument tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan
lebih akurat, efesien dan komunikatif.
d. Teknik Analisis data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif yaitu
analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode statistik untuk mengetahui
pengaruh lingkungan kerja, dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. Analisis yang
digunakan adalah Regresi Linear Berganda, Uji Asumsi Klasik, Uji-F dan Uji-T.
Sebelum dilakukan analisis tersebut, terlebih dahulu akan dilakukan pengukuran
kuesioner sebagai alat pengumpul data dengan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.
a. Uji asumsi klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan mengetahui apakah data terdistribusi normal
atau tidak. Analisis parametrik seperti regresi mensyaratkan data terdistribusi
secara normal. Uji normalitas regresi bisa menggunakan beberapa metode, salah
satunya Normal Probability Plot Priyatno (2016). Pengambilan keputusannya
ialah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas ialah keadaan dimana antara dua variabel independent
atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau
mendekati sempurna Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengasumsikan tidak
adanya hubungan (korelasi) yang sempurna antara variabel bebas yang satu
dengan variable bebas lain Sarwoko (2018). Salah satu cara yang digunakan
untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan cara melihat nilai
variance inflation factor (VIF) masing-masing variabel bebas, dimana jika nilai
terdapat VIF > 5 maka terdapat gejala multikolinieritas dalam model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas model regresi linier bertujuan untuk
mengasumsikan bahwa varian residual bersifat konstan atau sama untuk
berbagai pengamatan atau tidak adanya heteroskedastisitas dalam model regresi
Sarwoko (2018). Pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisitas ini yaitu
jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, maka pada model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

4. HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik responden
Penulis mengambil 100% jumlah populasi yang ada pada PT. Arema Aremania Bersatu
Berprestasi Indonesia. Yaitu sebanyak 63 orang responden, untuk dijadikan sampel.
2. Hasil analisis
a. Uji normalitas
Berdasarkan hasil output spss 22 uji normalitas dapat disimpulkan bawa Pada p-p plot
terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan cenderung mengikuti arah
garis diagonal. Dengan demikian, artinya model regresi dalam peneliti ini memenuhi
asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinieritas
Hasil Nilai output spss masing-masing variable X1 dan X2 dari hasil analisis diperoleh nilai
VIF adalah 2,079 lebih kecil dari 10 artinya di antara variabel bebas tidak terdapat
hubungan yang sempurna, dengan demikian dapat dinyatakan tidak adanya gejala
multikolinieritas dalam model regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada gambar 4.2 dapat diketahui bahwa sebaran
data tidak membentuk pola tertentu (acak), dengan demikian dapat dinyatakan tidak adanya
gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil analisis regresi antara stres kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja
karyawan (Y)
a. β = Hasil uji regresi 0,226 atau 22,6%, menunjukkan bahwa stres kerja (X1) berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan (Y), yang artinya apabila stres kerja semakin
meningkat maka kinerja akan meningkat
b. β = diperoleh hasil uji regresi sebesar 0,312 atau 31,2% menunjukkan bahwa lingkungan
kerja (X2) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y), yang artinya apabila
lingkungan kerja semakin kondusif/baik maka akan mempengaruhi kinerja karyawan
menjadi meningkat (Y).

4. Hasil uji hipotesis


Hipotesis 1
Hasil Uji t untuk menguji signifikansi masing-masing variabel secara parsial dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Jalur hubungan kausal X1 dengan Y
Hasil analisis diperoleh nilai t hitung = 3,063 dengan nilai signifikan 0,003 < 0,05 dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa hubungan kausal antara X1 dengan Y signifikan.
Hasil analisis tersebut menunjukkan stres kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan diterima.
b. Jalur hubungan kausal X2 dengan Y
Hasil analisis diperoleh nilai t hitung = 3,248 dengan nilai signifikan 0,002 < 0,05 dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa hubungan kausal antara X2 dengan Y signifikan.
Hasil analisis tersebut menunjukkan lingkungan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan diterima

5. PEMBAHASAN
a. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melihat dari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan stres
kerja dan lingkungan kerja keduanya memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan pada PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia. Hal ini
mengidentifikasikan bahwa lingkungan kerja yang baik adalah berdasarkan lingkungan fisik
dan nonfisik yang kondusif serta berdasarkan tuntutan tugas, tu pribadi, struktur organisasi
yang jelas dan kepemimpinan organisasi yang efektif.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu Robin dkk (2018) dengan judul penelitian
“Pengaruh Stres Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Red Ribbon
Indonesia”. Penelitian ini Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Stres Kerja berpengaruh
secara negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja. Sedangkan penelitian Septianto (2010)
dengan judul penelitian “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja
Karyawan PT Pataya Raya Semarang”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Lingkungan
Kerja dan Stres Kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Kinerja Karyawan
Syafii (2016) dengan judul penelitian”pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja terhadap
kinerja karyawan diperum perhutani kesatuan bisnis mandiri industri kayu gresik lingkungan
kerja dan stres kerja berpengaruh secara simultan dan berpengaruh cukup kuat terhadap kinerja
karyawan di Perum Perhutani Kesatuan Bisnis Mandiri Industri Kayu Gresik.
b. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melihat dari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial
streskerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.
Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia. Hal ini diketahui dari indikator tuntutan tugas
bagi karyawan, tuntutan antar pribadi ataupun hubungan karyawan, struktur organisasi,
kepemimpinan organisasi merupakan hal yang harus di perhatikan perusahaan ataupun
pimpinan perusahaan agar karyawan dapat mengendalikan stres kerja dan mampu
mengendalikan beban kerja yang diberikan bagi karyawan
Isnaini (2015)dengan judul Penelitian ”Pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja
terhadap kinerja karyawan(Studi Kasus pada PT Putra Nugraha Sentosa Mojosongo. Stres
kerja berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja karyawanMahardiani (2013) dengan
judul Penelitian “Pengaruh stres kerja dan lingkungan kerja fisik terhadap Kinerja karyawan
Outsourcing Pada PT. Bank jateng Cabang koordinator dan cabang pembantu wilayah kota
Semarang”. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel stress kerja tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Saran dalam penelitian ini dimana
perusahaan diharapkan untuk lebih memperhatikan keadaan dari karyawan outsourcing yang
ada di perusahaannya agar lebih mampu meningkatkan kinerja dari perusahaan itu sendiri.
c. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan dari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial
lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
pada PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia. Tentu dengan memperhatikan
beberapa indikator pengaruhnya seperti pengaruh lingkungan non fisik dan lingkungan fisik
agar supaya diperhatikan oleh pimpinan perusahaan untuk menacapai tingginya tingkat kinerja
karyawan
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yunanda (2013) dengan
judul Penelitian “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja
Karyawan (Stdudi Pada Perum Jasa Tirta I Malang Bagian Laboratorium Kualitas Air)”.
Berdasarkan penelitian tersebut, menunjukkan adanya pengaruh secara signifikan antara
variabel lingkungan kerja terhadap variabel kinerja pada karyawan Perusahaan Umum Jasa
Tirta I, kemudian hasil penelitian selanjutnya menunjukkan adanya pengaruh secara signifikan
antara variabel kepuasan kerja terhadap variabel kinerja parada karyawan. Selain itu hasil
penelitian tersebut menunjukkan adanya pengaruh secara signifikan antara variabel lingkungan
kerja terhadap variabel kepuasan kerja pada karyawan.
1. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasilpengujian hipotesis yang telah dilakukan
diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari hasil dalam penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
1. Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Arema
Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia.. Berdasarkan analisis regresi lenier berganda
pada penelitian ini diperoleh pengaruh lansung stres kerja berpengaruh terhadap kinerja.
2. Lingkungan kerja secara langsung terhadap kinerja karyawan PT. Arema Aremania
Bersatu Berprestasi Indonesia. Hasil ini dapat diindikasikan bahwa semakin baik sebuah
perusahaan ditentukan oleh lingkungan yang kondusif demi menciptakan kinerja yang
tinggi bagi karyawan dan berdampak bagi kinerja karyawan.
3. Stres Kerja dan Lingkungan Kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
pada PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia berdasarkan koefisien
determinasi dan juga uji f
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang telah dilakukan maka peneliti ingin
memberikan saran berdasarkan poin-poin sebagai berikut:
1. Saran bagi PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia., penelitian ini dapat
dijadikan bahan masukan bagi perusahaan untuk tetap mempertahankan ataupun
memperbaiki situasi lingkungan kerja dan agar memperhatikan serta mengendalikan stres
kerja bagi karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan.
2. Saran bagi penelitian selanjutnya jika menggunakan tema yang sama sebaiknya
menambah variabel bebas (indevendent) supaya hasil penelitiannya berkembang bagi
peneliti yang akan datang, seperti beban kerja, kepuasan kerja dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
AA. Anwar Prabu Mangkunegara. (2013). Manajemen Sumber Daya ManusiaPerusahaan
(Remaja Rosdakarya, Ed.). bandung.
Adenike, A. (2011). Organizational Climate As a Predictor of Employee Job Satisfaction :
Evidence From. Business Intelligence Journal.
Arep, I. dan H. T. (2003). Universitas Tri Sakti: Jakarta. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. In Rineka Cipta.
Azwar, S. (2011). Reliabilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Darmawan, D. (2013). Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. In Surabaya Pena Semesta.
Dewi, s. k., & frianto, a. (2013). pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan melalui
motivasi.
Fauji, H. (2013). Pengaruh Stres Kerja dan Konflik Kerja terhadap Semangat Kerja Karyawan di
PT. Karya Mandiri Environment. Skripsi (Tidak diterbitkan). Program Strata Satu,
Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung. Bandung.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM dan SPSS 21. In
Handoko, H. (2010). Manajemen Personalia Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua. In BPFE
UGM Persada.
Hasibuan, M. S. . (2009). manajemen dasar pengertian dan masalah (revisi; B. Aksara, Ed.).
Jakarta.
Isnaini, k. (2015). Pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan(studi
kasus pada pt putra nugraha sentosa mojosongo).
Mahardini, y. (2013). Pengaruh stres kerja dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan
outsourcing pada pt. Bank jateng cabang koordinator dan cabang pembantu wilayah
kota semarang.
Mangkunegara, D. (2014). manajemen sumber daya manusia. International Journal.Mochamad
Syafii, T. L. (2016). Pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja terhadap kinerja
karyawan di perum perhutani kesatuan bisnis mandiri industri kayu gresik.
Moeheriono. (2014). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi.pdf. In PT Rajagrafindo
Persada.
M.V.V. Bhanu, D. P. C. S. B. (2018). Impact of Work Environment andJob Stress towardsJob
Satisfaction.
Nawawi, H. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku Ketujuh. Gajah Mada University
Press, Yogjakarta.
Nitisemito, A. S. (2006). Manajemen Personalia, edisi kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Noor, N. N., Rahardjo, K., & Ruhana, I. (2016). Pengaruh Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Pt Jasaraharja (Persero)
Cabangjawatimur Di Surabaya).
Ridho hananta ramadhan & rois arifin (2015). Pengaruh lingkungan kerja, motivasi, dan
kemampuan terhadap kinerja pegawai.
Robin, & Hoki, L. (2018). Pengaruh Stres Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pt Red Ribbon Indonesia
Robbins, S.P,. (2009). PerilakuOrganisasi. (SalembaEmpat, Ed.). Jakarta
Robbins, S. P., (2015). Perilaku Organisasi (Organizational Behavior 16th edition). Jakarta:
McGraw Hill Dan Salemba Empat.
Salleh, A. L., Bakar, R. A., Keong, W. K. (2008). How Detrimental is Job Stress? : A Case
Study Of Executives in the Malaysian Furniture Industry (I. R. of B. R. Papers, Ed.).
Sari1, I. L., Lengkong2, V. P. K., & Sepang3, J. L. (2017). Pengaruh Stres Kerja Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Wenangcemerlang Press.
Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja
Sedarmayanti. (2011). Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. In Bandung, CV Mandar Maju.
Septianto, D. (2010). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
Fakultas Ekonomi.
Siagian, S. P. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. In Jakarta : Bumi Aksara.
Soetjipto, B. W. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Lingkungan Kerja, Yogyakarta:
Amara.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung:Alfabeta.
sugiyono. (2014). Metode penelitian. Metode Penelitian.
Siagian, S. P. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. In Jakarta : Bumi Aksara.
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasi, Yogyakarta (A. Offset., Ed.). Yogyakarta.
Sunyoto, D. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS (Center Of
Academic Publishing Service).
Tamaukamarsellogiovanni1christoffel Kojo2victor. P.K Lengkong3. (2015). Pengaruh Konflik
Peran, Konflik Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Padapt. Air
Manado.
Yunanda, M. A. (2013). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja
Karyawan. Journal Of Chemical Information And Modeling.

Anda mungkin juga menyukai