Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 2

ETIKA
MENURUT
SIGMUND
FREUD
1. AIMMATUL
2. SIRRUL NIHARATULLAILI
3. DENADA
latar Belakang
Sigmund Freud, seorang neurolog dan psikoanalis
terkenal, lahir pada tahun 1856 di Freiberg, Moravia
(sekarang Republik Ceko). Freud dikenal sebagai
tokoh sentral dalam perkembangan psikoanalisis,
sebuah teori yang menggali alam bawah sadar
manusia dan memperhatikan peran pentingnya dalam
membentuk perilaku dan pengalaman manusia.
Selama hidupnya, Freud mengembangkan berbagai
konsep dan teori yang telah memengaruhi berbagai
bidang, termasuk filsafat, psikologi, dan ilmu sosial.
Salah satu kontribusi terpenting Freud terhadap
bidang filsafat adalah pandangan dan pemahamannya
tentang etika. Freud menawarkan perspektif yang
unik dan kontroversial tentang sifat moralitas
manusia, terutama melalui lensa psikoanalisisnya.
Freud memandang moralitas sebagai produk dari
interaksi kompleks antara berbagai komponen
kepribadian individu, termasuk id, ego, dan superego.
pemikiran Freud tentang etika
membuka pintu untuk
pemahaman yang lebih dalam
tentang sifat manusia, konflik
internal, dan pembentukan
moralitas. Meskipun kontroversial,
kontribusi Freud dalam bidang
etika telah memberikan wawasan
yang berharga tentang
kompleksitas perilaku moral
manusia dan tantangan-
tantangan yang dihadapinya
dalam kehidupan sehari- hari.
rumusan
masalah
& Tujuan
PEMBAHASAN
FONDASI
1 PSIKOANALISIS Freudian
Pemikiran Sigmun Freud
Tentang Etika 2
MORALITAS MENURUT
FREUD

PEMIKIRAN SIGMUND FREUD TENTANG IMPLIKASI ETIKA


ETIKA MEMBERIKAN PANDANGAN YANG 3 FREUDIAN
MENDALAM TENTANG SIFAT MANUSIA,
KONFLIK INTERNAL, DAN PENGARUH
PSIKOLOGIS TERHADAP PERILAKU
MORAL. DALAM KONTEKS INI,
KONTRIBUSI FREUD DALAM
PSIKOANALISIS MENGHADIRKAN
PERSPEKTIF YANG UNIK DALAM
MEMAHAMI MORALITAS DAN
KEHIDUPAN MANUSIA.
Memahami Dan Menginterpretasikan Etika
Dalam Kerangka Psikoanalisisnya

Sigmund Freud memahami dan


menginterpretasikan etika dalam kerangka
psikoanalisisnya dengan menyelidiki dinamika
internal manusia, terutama melalui konsep-konsep
seperti id, ego, dan superego. Baginya, moralitas
manusia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
eksternal seperti norma-norma sosial, tetapi juga
oleh konflik internal yang terjadi di dalam pikiran
bawah sadar individu.

1. Konsep Id, Ego, dan Superego


2. Konflik Psikodinamik
3. Peran Pengalaman Masa Lalu:
4. Terapi Psikoanalisis
Identifikasi Konflik Dalam
Pembentukan Moral

Sigmund Freud mengidentifikasi terdapat konflik antara id dan


beberapa konflik internal yang ego, di mana ego berperan
menjadi pengaruh utama dalam
sebagai mediator antara
pembentukan perilaku moral individu
dorongan-dorongan id dan
melalui kerangka psikoanalisisnya.
realitas eksternal. Ego harus
Pertama, terdapat konflik antara id,
menemukan keseimbangan
yang mewakili dorongan- dorongan
primitif dan naluri, dengan superego,
antara memenuhi keinginan-
yang menginternalisasi norma- keinginan id dengan
norma moral dari lingkungan sosial. memperhatikan konsekuensi
Konflik ini muncul saat dorongan- moral dan sosial dari tindakan-
dorongan instingual id bertentangan tindakan tersebut.Konflik ini
dengan tuntutan moral internal yang menghasilkan pertarungan
ditanamkan oleh superego, internal antara kebutuhan
memunculkan perasaan bersalah instingual dan kesadaran akan
atau ketegangan psikologis. norma-norma moral.
Dinamika
Kepribadian
Pengalaman masa lalu dan dinamika kepribadian memengaruhi
pembentukan norma-norma moral internal seseorang menurut
pandangan Freudian dengan mempengaruhi perkembangan superego
dan pola perilaku moral individu. Freud percaya bahwa pengalaman
masa lalu, terutama yang terkait dengan hubungan interpersonal
dalam masa kecil, memainkan peran penting dalam membentuk
struktur kepribadian dan norma-norma moral seseorang. Misalnya,
pengalaman traumatis atau pengabaian dalam masa kecil dapat
menyebabkan pembentukan superego yang lebih ketat atau kurang
fleksibel, yang pada gilirannya dapat memengaruhi penilaian moral
individu di kemudian hari. Dinamika keluarga dan pola hubungan
dengan orang tua juga dapat membentuk pola perilaku moral yang
kompleks dan bervariasi antar individu. Dengan demikian,
pengalaman masa lalu dan dinamika kepribadian berperan dalam
membentuk fondasi norma-norma moral internal seseorang.
Terapi Psikoanalisis
Freudian
Terapi psikoanalisis Freudian membantu individu dalam mengeksplorasi dan
memahami konflik internal yang mendasari perilaku moral mereka dengan
menyediakan platform untuk menjelajahi alam bawah sadar dan dinamika
psikologis yang kompleks. Melalui terapi ini, individu diajak untuk
mengungkapkan dan memeriksa pengalaman masa lalu, pola perilaku, dan
konflik internal yang mungkin tidak mereka sadari secara sadar. Dengan
bantuan seorang terapis, mereka dapat mengeksplorasi akar penyebab
ketegangan moral atau konflik psikologis yang mereka alami dan
mengidentifikasi cara-cara untuk mengatasi atau memahaminya. Terapi
psikoanalisis juga memberikan kesempatan bagi individu untuk memahami lebih
dalam dinamika antara id, ego, dan superego, serta bagaimana konflik antara
komponen-komponen ini memengaruhi perilaku moral mereka. Melalui proses
ini, individu dapat mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka
sendiri dan menemukan resolusi yang lebih baik terhadap dilema moral yang
mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
kesimpulan
Sigmund Freud memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemahaman tentang etika
manusia melalui pendekatan psikoanalitisnya. Freud memandang etika sebagai produk
dari konflik internal antara berbagai komponen kepribadian, seperti id, ego, dan
superego, serta pengaruh pengalaman masa lalu individu.
Freud mengidentifikasi bahwa konflik antara dorongan-doroongan primitif dari id dan
tuntutan moral internal dari superego menjadi faktor utama dalam pembentukan
perilaku moral individu. Selain itu, pengalaman masa lalu, terutama yang terkait dengan
hubungan interpersonal dalam masa kecil, dan dinamika kepribadian juga memengaruhi
pembentukan norma- norma moral internal seseorang.
Dalam praktik terapi psikoanalisisnya, Freudianisme memberikan kerangka kerja untuk
mengeksplorasi dan memahami konflik internal yang mendasari perilaku moral individu.
Terapi ini memungkinkan individu untuk menemukan akar penyebab dilema moral yang
mereka hadapi dan mencari resolusi yang sehat.
Secara keseluruhan, pemikiran Freud tentang etika menawarkan wawasan yang
mendalam tentang sifat kompleks manusia dan kontribusi psikologisnya terhadap
pemahaman tentang perilaku moral.
apa ada
pertanyaan?
Thank You

Anda mungkin juga menyukai