METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
one group pretest and posttest design. One group pre and posttest design,
32
33
baik diuji menggunakan MMSE (skor 24-30), skor GDS >5 dan memiliki
C. Variabel Penelitian
tidak ada satu rumus pun yang dapat menentukan ukuran sampel secara
paling tepat (Arsyad, 2004). Pada teknik ini untuk menentukan sampel
adalah kelompok dusun dengan jatah setiap dusun adalah minimal 2 orang
lansia di Desa Potronayan dengan usia di atas 60 tahun, tidak buta huruf,
kognitif yang baik diukur dengan MMSE ( skor 24-30), skor GDS >5 dan
E. Definisi Operasional
F. Instrumen Penelitian
oleh Folstein pada tahun 1975, untuk membedakan organik dari pasien
terapis.
dikembangkan dan divalidasi oleh dua studi. Dalam salah satu studi,
dipilih 100 soal dengan tipe jawaban ya/tidak yang berguna untuk
dengan total skor dengan 100 pertanyaan apabila diterapkan pada 100
37
84% untuk skor di atas 11 dan spesifsitas 95% dengan DSM III
sebagai baku.
titik potong skor 5/6, dengan Structure Clinical Interview for DSM
86,6% dan 72,3% dan jika digunakan pada pasien rawat jalan
poin), rendah (4-7 poin), sedang (8-11 poin), tinggi (12-15 poin), dan
oleh gejala somatik umum dalam tujuh hari terakhir pada skala 1- 4
G. Lokasi Penelitian
2 bulan yang akan dilakukan pada bulan Oktober sampai bulan Nopember
2017.
H. Analisis Data
sebaran data normal. Paired Sample T-Test adalah teknik statistik yang
sampel yang berkorelasi. Paired sample t-test digunakan dalam pre dan
post studi, atau ketika sampel adalah pasangan yang cocok, atau ketika itu
Namun apabila sebaran data hasil transformasi tetap tidak normal maka uji
yang akan digunakan adalah uji Wilcoxon. Sesuai dengan penelitian ini
41
I. Jadwal Penelitian