BAB III
STUDI KASUS
A. Identitas Pasien
Februari 2019, didapatkan informasi bahwa klien An. M.Sy (20 tahun)
B. Data Subjektif
1. Interview
saat berumur 5 bulan mengalami jatuh saat bersama orang lain, klien
diketahui saat sore dan malam hari klien selalu menangis setelah
28
tukang urut sampai umur 9 tahun dan merasa tidak ada perubahan
2. Observasi Klinis
rambut bersih, kulit terawat, gigi kurang terawat, kuku kurang terawat.
dan head neck conrol, ekstremitas upper extremity dextra bagian wrist
3. Screening Test
control, atensi klien cukup baik. Klien masih memiliki refleks STNR.
4. Kerangka Acuan
rehabilitatif.
memakai kaos.
31
C. Data Objektif
1. Pemeriksaan FIM
Didapatkan data bahwa skor yang diperoleh yaitu sebesar 44. Pada
area merawat diri ; makan memiliki skor nilai 3 yaitu klien masih
Pada area kontrol BAK dan BAB pasien memiliki skor 4 yaitu
klien dari tempat tidur, kursi, kursi roda memiliki skor 1 yaitu klien
dari tempat duduk mandi, bak mandi, shower pasien memiliki skor 1
bantuan penuh.
32
bantuan sedang.
tangan kiri dan kepala diangkat keatas. Klien mampu tengkurap lengan
derajat.
otot lebih nyata sepanjang sebagian besar ROM, tetapi sendi pada
masih mudah digerakkan dan wrist flexi memiliki skor 4 yang artinya
peningkatan tonus otot sangat nyata, dan gerakan pasif sulit dilakukan.
33
D. Pengkajian Data
28 Februari 2019 didapatkan hasil bahwa klien An. M.Sy (20 tahun)
mengalami skoliosis dan head neck control, atensi klien cukup baik.
Tonus pada perut tidak ada hambatan. Klien masih memiliki refleks
Tangan dominan klien bagian sinistra dan tangan bagian elbow dan
tangan kiri dan kepala diangkat keatas. Klien mampu tengkurap lengan
2. Asset
selama lima menit dengan rentang atensi pada suatu aktivitas selama
kepala tegak namun dalam waktu yang tidak lama. Dalam posisi duduk
bagian sinistra.
3. Limitasi
4. Prioritas Masalah
control.
36
E. Perencanaan Terapi
yaitu klien melakukan aktivitas mulai dari urutan awal. Pada kerangka
3. Frekuensi
minggu.
4. Durasi
5. Media Terapi
7. Home Program
8. Safety Precaution
memiliki ujung kayu yang tumpul. Permukaan pada kursi harus dalam
keadaan halus, tidak ada serat atau serpihan kayu yang tersisa. Bidang
bidang datar.
F. Pelaksanaan Terapi
1) Adjunctive
pasien.
2) Enabling
kerja occupational.
dextra dan sinistra meraih peg board keatas kearah yang telah
elbow klien maka klien memegang peg board yang diletakkan pada
melewati garis tengah tubuh klien dengan tujuan melatih pola saat
3) Purposeful
4) Occupational Performance
G. Re-evaluasi
Nyeri dan kaku pada elbow dextra pasien berkurang pada saat aktivitas
objektif yaitu :
a. Pemeriksaan FIM
kaos.
dengan adaptive technique pada posisi duduk dalam 12 kali sesi terapi
H. Follow Up